NovelToon NovelToon
ADARA Warna Hidupku

ADARA Warna Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:328
Nilai: 5
Nama Author: Red sage

Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tasya Menghampiri Kevin

Bel pulang sekolah berdentang nyaring, mengakhiri pelajaran terakhir hari itu. Satu per satu siswa keluar dari kelas dengan langkah ringan, disertai obrolan riuh yang memenuhi lorong-lorong sekolah.

Di antara keramaian itu, Kevin mengangkat tasnya dan menyampirkannya di pundak.

“Pulang yuk,” ucap Kevin pada teman-temannya, yang langsung membalas dengan anggukan.

Tak lama kemudian, di parkiran sepeda belakang sekolah, Dara terlihat tengah membuka kunci sepedanya.

Rambutnya yang dikuncir satu sedikit berantakan karena angin sore. Saat ia hampir menaiki sepedanya, Kevin tiba-tiba muncul dari arah samping, berjalan santai dengan senyum kecil di wajahnya.

“Hmm, pasti mau nebeng lagi, ya?” Dara langsung menyipitkan mata, menatap Kevin dengan nada mengejek dan wajah jutek khasnya.

Kevin terkekeh pelan. “Ih kok nuduh sih? Enggak lah, hari ini aku pulang sama Vellos.”

“Tumben,” Dara mengerucutkan bibir, seolah tak percaya.

Tapi Kevin malah tersenyum jahil, lalu menambahkan, “Tapi aku tetep mau nebeng sama kamu, sih.”

“Hah? Buat apa?” Dara melotot tak percaya. “Katanya mau bareng Vellos?”

Kevin menunjuk ke arah gerbang sekolah yang jaraknya hanya sekitar lima puluh meter. “Sampai depan situ aja,” ujarnya santai.

“GILA, KEVIN!” omel Dara, namun tetap membiarkan Kevin naik ke boncengan belakang. “Serius deh, kamu tuh berat! kenapa nggak kamu aja yang bonceng sih!”

“Ya kan ini bentuk apresiasi. Aku tuh selalu ngasih kamu kehormatan buat boncengin aku. Nggak semua orang dapet kesempatan kayak gini,” Kevin menanggapi dengan gaya sok penting.

“KEHORMATAN PALANYA. Dari parkiran ke gerbang, jalan juga bisa!” Dara mendecak, mengayuh sepedanya dengan berat, sementara Kevin di belakang terkikik senang mendengar ocehannya.

Saat mereka sampai di depan gerbang, terlihat Vellos sudah menunggu di atas motornya, menunduk sambil memainkan ponselnya. Kevin melompat turun dari boncengan.

Tiba-tiba, matanya menangkap sosok perempuan yang bersandar santai di samping mobil mewah berwarna silver. Perempuan itu mengenakan dress putih elegan dan kacamata hitam besar. Senyumnya langsung melebar begitu melihat Kevin.

“Tasya…?” gumam Kevin, refleks.

Tasya segera mendekat dengan langkah percaya diri dan ekspresi girang. Tanpa banyak bicara, ia langsung memeluk Kevin erat, dengan cara yang sangat akrab dan penuh gaya, seperti sapaan khas orang luar negeri.

Kevin terperangah, tubuhnya kaku seketika. “Eh, jangan seenaknya, Tasya!” gerutunya. Ia melepaskan pelukan itu dengan gerakan kasar.

Dara yang masih berdiri di atas sepedanya hanya bisa melongo, kaget. “Kamu kenal dia?” tanyanya pelan pada Kevin.

Dalam hati, Dara menatap dari atas ke bawah, mengamati Tasya. "*Wah tampilannya mewah banget… cantik pula*…"

Sementara itu, Vellos yang baru menyadari situasi langsung mengangkat wajah, terpaku menatap pemandangan di depannya. Keningnya mengernyit. "*Siapa cewek nggak tahu malu ini*?" pikirnya penuh curiga.

Tasya tersenyum genit, lalu menatap Kevin penuh manja. “Sayang, aku kangen banget! Jadi aku jemput kamu, dong. Kan calon suamiku…”

Kalimat itu membuat udara seolah membeku. Dara menegang, jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia menoleh cepat ke arah Kevin, matanya penuh tanda tanya.

“Apa? Calon suami?” ucap Dara pelan, seolah bicara pada dirinya sendiri.

Ekspresi Kevin berubah masam. Ia melangkah menjauh dari Tasya, wajahnya penuh amarah yang ditahan. “Tasya, berhenti ngayal. Gue nggak punya hubungan apa-apa sama lo, ngerti?! Jangan pernah datang ke sekolah gue lagi!”

Tasya memasang wajah tersinggung, namun nada suaranya tetap dibuat manja. “Yaa ampun, kok kamu galak banget, sih? Aku kan cuma kangen…”

Kevin tak menggubris. Ia melangkah ke arah motor Vellos, lalu naik ke boncengan belakang. “Los, gas sekarang. Gue muak liat mukanya.”

Vellos menatap Kevin sekilas, masih bingung, tapi akhirnya mengangguk dan menyalakan motor.

Dara menatap mereka pergi, diam tanpa sepatah kata. Ia lalu menarik napas dalam, mengayuh sepedanya dan ikut meninggalkan tempat itu, tanpa menoleh lagi.

Sementara itu, Tasya berdiri sendirian di depan mobil mewahnya. Senyumnya yang manis tadi berubah dingin dan menyimpan dendam. Tatapannya menyorot kepergian Kevin seperti panah tajam.

“Aku akan tetap dapatin kamu, Kevin…” gumamnya pelan, bibirnya menyunggingkan senyum tipis. “Dengan cara apa pun.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!