Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Setelah berbulan-bulan melakukan perawatan yang rutin, berkat bantuan dokter Alvin akhirnya Athena dapat berjalan layaknya orang normal.
Dengan tekadnya yang bulat, gadis itu memohon agar Alvin mengijinkannya untuk bekerja dan memenuhi segala kebutuhan hidupnya seorang diri.
Gadis itu bahkan ingin pindah dan tinggal sendiri agar ia tidak lagi merepotkan Alvin, namun Alvin tidak mengijinkan untuk jauh-jauh darinya.
Alvin masih begitu khawatir dengan kondisi Athena yang menurutnya masih terlalu dini untuk di katakan sembuh total setelah apa yang di alami gadis itu.
Di bawah teriknya matahari, Athena berjalan menyelusuri jalanan yang begitu ramai. Matanya tertuju kepada bangunan tua yang terletak di persimpangan jalan.
Ia mulai memasuki bangunan itu dan menemui pemiliknya.
Setelah berkeliling selama 20 menit memeriksa kamar kosong, Athena memutuskan untuk tidak mengambilnya.
Saat ia melanjutkan kembali perjalanannya mencari apartemen murah, lengannya di cegat oleh seseorang dari arah belakang.
"Dokter ngapain di sini?", Tanya Athena ketika berbalik arah.
"Aku menemukan apartemen yang murah untuk kamu tinggali", Ucap dokter Alvin kepada Athena.
"Oh ya?", Athena tersenyum senang mendengar apa yang baru saja di katakan oleh dokter Alvin.
"Iya, kamu bahkan tidak perlu membayarnya"
"Dokter aku kan sudah bilang aku ingin hidup mandiri dan tidak ingin lagi menyusahkan dokter"
"Kamu dengerin dulu penjelasan aku"
"Iya akan aku denger"
"Aku ingin merekomendasikan mu sebuah pekerjaan sebagai model di perusahaan DMJ Departement Store, kalau kamu bersedia bekerja di sana kamu akan di fasilitasi tempat tinggal", Jelas Alvin membuat Athena tertarik.
"Tapi apa aku bisa di terima di sana? Pasti sangat sulit untuk masuk ke sana."
"Kenapa kamu berkata seperti itu, kamu itu cantik dan sangat cocok untuk pekerjaan ini! Aku akan mengajakmu menemui CEO nya kalau kamu bersedia", Ucap Alvin.
"Ya tentu saja aku bersedia dokter", Jawab Athena senang.
Alvin membawa Athena memasuki sebuah cafe yang kebetulan tidak begitu jauh dari tempat itu.
"Sebentar lagi temanku akan datang", Ucap Alvin memberitahu Athena.
Alvin terlihat fokus melihat ke pintu masuk cafe memperhatikan pengunjung yang memasuki cafe tersebut.
Saat itu ia melihat seorang pria memakai jas berjalan memasuki cafe. Alvin melambaikan tangan ke arah pria tersebut.
"Maaf lama", Ucapnya sambil duduk di kursi yang kosong.
"Iya gapapa santai."
"Na... Kenalin ini Roby temanku, dia CEO di salah satu anak perusahaan yang aku bilang tadi", Alvin memperkenalkan temannya kepada Athena.
"By, ini adek ku yang akan bekerja denganmu"
Athena dan Robi berjabat tangan setelah memperkenalkan diri.
"Jadi kapan Athena bisa masuk?", Tanya Alvin.
"Besok sepertinya sudah bisa masuk"
"Oke... Mengenai tempat tinggalnya bagaimana?", Tanya Alvin kembali.
"Aku ingin mengantarkan kalian tetapi sepertinya aku tidak bisa karena ada pekerjaan yang mendesak, ini kartu akses untuk apartemennya kalian bisa mencarinya di jalan Mahkota Dewa, nama apartemennya Rafflesia Residence, tinggal tempel kartu ini ke lift nanti otomatis naik ke lantai 4, nah kamarnya nomor 2", Jelas Roby.
Setelah memberikan lokasi yang tepat, Roby berpamitan kepada Athena dan Alvin.
"Mau gerak sekarang?", Tanya Alvin.
"Boleh", Jawab Athena.
...***...
Athena dan Alvin sudah berada di depan apartemen yang di sebutkan oleh Roby.
Apartemennya begitu bagus dan mewah membuat Athena enggan untuk memasukinya.
"Kenapa Na?", Tanya Alvin.
"Ini apartemennya bagus banget loh, masa karyawan baru dapat tempat yang seperti ini", Ucap Athena curiga.
"Jangan bilang dokter yang membayar sewanya", Tuduh Athena.
"Kok kamu berpikir seperti itu, aku tidak mengeluarkan sepeserpun uang untuk apartemen ini. Jadi ini dulu apartemennya Roby yang sudah tidak ia gunakan, karena setelah menikah ia pindah ke rumah istrinya", Jelas Alvin kepada Athena.
"Serius kan bukan dokter yang bayar?", Athena terus mencurigai dokter Alvin.
"Enggak Athena, dah yuk masuk!"
Setelah menempelkan kartu akses yang di berikan Roby, mereka sampai di lantai 4. Di lantai 4 hanya ada beberapa kamar sehingga tidak sulit untuk menemukan kamar yang akan di tempati oleh Athena.
"Tempat ini sedikit berdebu, mungkin karena sudah lama tidak di tempati", Ucap Alvin sambil menutup hidung dan mulutnya dengan tangan.
"Aku akan membantumu membersihkannya", Sambung Alvin.
"Terima kasih dokter", Athena tersenyum senang karena dokter Alvin akan membantunya bersih-bersih.
Athena mengambil alat penghisap debu untuk membersihkan debu-debu yang terdapat di lantai sementara Alvin membersihkan kamar mandi dan juga membersihkan setiap kaca agar terlihat bersih.
Mereka baru saja menyelesaikan bersih-bersih setelah jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.
Athena melirik ke arah Alvin yang sedang berbaring di atas sofa dengan baju yang basah di penuhi keringat.
"Dokter sana mandi!", Perintah Athena.
"Kamu enggak mandi?"
"Dokter duluan"
"Oke deh, aku mandi dulu"
"Nih jubah mandi", Athena membuka koper dan menyerahkan salah satu jubah mandi kepada dokter Alvin.
Alvin segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah keluar dari kamar mandi giliran Athena untuk membersihkan dirinya yang sudah di penuhi keringat.
"Athena!", Teriak Alvin memanggil nama Athena.
"Iya kenapa?", Athena berjalan keluar menemui dokter Alvin yang hanya memakai jubah mandi dan handuk di atas kepala.
"Ada paket buat kamu nih", Teriak Alvin lebih keras.
"Oh iya-iya bentar", Athena mempercepat langkahnya.
"Makasih pak", Ucap Athena tersenyum ramah kepada kurir yang baru saja mengantarkan paketnya.
"Pesan apa?", Tanya Alvin kepo.
"Isss kepo"
"Ayo buka!", Alvin di buat penasaran dengan isi paket yang di pegang Athena.
"Gak boleh liat", Cibir Athena sambil membelakangi tubuh Alvin.
"Mau lihat"
"Iya-iya nanti aku kasih liat pas di dalem", Jawab Athena membuat Alvin senang.
Saat Athena baru saja hendak menutup pintu, matanya langsung tertuju ke arah pria yang sedang berdiri di depan pintu kamar nomor 1.
Athena tidak tahu dari sejak kapan pria itu berdiri di sana dan menatapnya.
"Kenapa?", Tanya Alvin saat Athena masih berdiri mematung di dekat pintu.
"Ayo masuk!", Ajak Athena sambil menutup pintu.
"Kamu kenal pria itu?", Tanya Alvin.
"Iya", Jawab Athena.
"Oh pantes"
"Ha?"
"Tadi saat aku berteriak memanggil namamu, dia langsung menoleh ke arahku"
"Jadi dia sudah lama berdiri di sana?", Tanya Athena memastikan.
"Iya, emang dia siapa sih?", Tanya Alvin penasaran.
"Bukan seseorang yang penting!", Jawab Athena agar dokter Alvin tidak kembali bertanya.
Athena segera membuka paket yang berisi pakaian dalam yang ia pesan tadi sore.
"Astaga Athena, mataku ternoda", Alvin langsung menutup mata dengan kedua tangannya.
"Tadi penasaran, pas di liatin berlagak sok polos", Cibir Athena.
"Kamu tinggal bilang apa isinya gak perlu kamu liatin", Jawab Alvin dengan mata yang masih tertutup rapat.
"Buka matanya, dah aku masukin ke koper", Ucap Athena.
"Nakal ya kamu", Alvin mengusap lembut kepala gadis itu.