apa jadinya jika seorang santri pondok pesantren diharuskan bersekolah disekolah umum. annasya semenjak ayahnya meninggal dia harus menikah muda kemudian pindah sekolah ke sekolah umum.
araf abinaya diusianya yg masih 18 tahun dia harus menikah dengan seorang gadis anak dari sahabat ayahnya. akankah cinta berpihak pada mereka? akankah annasya merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rulinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Sepulang sekolah daffa, david dan fariz mengajak araf nongkrong sebentar melepas penat karena stress menghadapi ujian yang baru saja berakhir. Saat sedang asyik duduk berbincang ditempat biasa. Saat sedang asyik berbincang noval teman sekolah araf datang memberitahu juka frizz dan teman-temannya sedang dikeroyok anak sekolah lain.
"daf itu si frizz anak kelas 2 dikeroyok sama anak sma angkasa jaya, mereka kewalahan karena ga seimbang jumlah" ucap noval masih ngis-ngosan
"loh bukannya kelas 2 libur kok mereka malah tawuran?" tanya daffa bingung
"Karen nih provokatornya sialan bener tuh cewe pengen w gundulin aja tuh orang!" kesal noval
"kok bisa?" fariz tambah bingung
"udah jelasinnya nanti aja, kita harus bantu mereka" perintah araf yang langsung berlari mengkomandoi semua teman yang masih berada disekolah.
Mereka pun bergerak maju menyerang anak angkasa, terlihat anak-anak sekolah araf sudah tampak kewalahan ada yang sudah tepar bahkan jatuh dan babak belur frizz pun tangannya sudah berdarah sambil memegang gir yang sudah dia beri tali.
Setelah dapat bantuan tidak berapa lama anak-anak angkasa bergerak mundur. Saat itulah araf membantu frizz yang sudah terduduk lemas karena darah terus mengucur dari pergwlangan tangannya. Araf langsung membelit luka frizz, Sebagian yang luka ringan dibawa kesekolah dan diobati sedangkan yang luka berat termasuk frizz dibawa ke rumah sakit.
"makasih ya dah bantu kita" ucap frizz sambil menunduk
"gue juga makasih lo udah pernah nolong istri gue" jawab araf sambil tersenyum pada frizz. Andai saja tidak dalam kondisi seperti ini araf dan frizz tidak pernah bicara. Karena menurut frizz, entah apa yang membuat frizz tidak menyukai araf. Apalagi saat araf menyebut istri dia bingung, "istri?" tanya frizz bingung, "siapa istri lu?" tanyanya lagi
Araf menatap manik mata hitam milik frizz, "nasya istei gue yang lu selametin waktu pingsan ditoilet. Makasih banyak ya" jawab araf sambil terswnyum ramah
Bagai tersambar kilat frizz hampir saja tidak percaya dia melongo saking terkejutnya, "jadi selama ini nasya istri araf? pantas dia mau menyentuh bahkan bersikap manja sama araf" batin frizz yang kemudian dia menghela nafas berat.
Araf melihat frizz yang tampak lemas, "kenapa frizz? kamu baik-baik aja kan?" tanya araf yang diangguki frizz
"aku harus pulang sekarang, administrasi udah aku selesaikan kalian bisa kan pulang masing-masing?" tanya araf pada frizz dan teman-temannya
Mereka serempak menyahut, "bisa kak"
Setelah itu araf pun pulang. Dia melihat jam sudah hampir isya dia sangat terlambat pulang. Dia pun bergegas agar nasya tidak khawatir. Dilihatnya hp tidak ada panggilan maupun wa dari nasya. Sebelum mengendarai motornya dia menelepin nasya tapi ga diangkat-angkat. Dia pun bergegas pulang.
Sesampainya dirumah dia bertemu dengan imah, "imah istri saya udah makan?" tanya araf pada imah yang sedang melap bupet ruang depan. Imah menunduk dan menjawab, "belum keluar tuan dari siang, bi tini tadi sore sudah mengetuk tapi ga ada jawaban tuan"
"orang rumah belum pada pulang?" tanya araf lagi
"belum tuan" jawab imah
Araf pun mengangguk dan berpamitan pada imah untuk naik kekamarnya. Sesampainya di kamar araf melihat nasya meringkuk diatas kasur. Dia pun menuju toilet swbelum mendekat pada istrinya dia mencuci muka, tanagn dan kaki setelahnya dia mengganti baju. Araf mendekat pada nasya di ciumnya kening nasya. Nasya membuka matanya, "mas udah pulang?"
"maaf ya aku pulang telat"
"emangnya dari mana aja?"
"ada urusan sebentar"
"muka kamu kok lebam gini mas?"
"tadi cuma jatuh, tapi udah gapapa kok"
"jangan bohong mas. Kamu pasti habis berantem" tebak nasya sambil menatap tajam pada araf
"sayang kamu kenapa dari siang belum makan?" tanya araf pada nasya mencoba mengalihkan pertanyaan nasya.
Nasya menggeliatkan kepalanya diatas bantal mencoba memejamkan matanya lagi, "mata aku berat ga mau melek. Kalau melek rasanya mau muntah"
"tapi biar sedikit kamu hrus makan sayang"
"dari siang aku pengen banget makan sate padang mas tapi kamu ga pulang-pulang"
"kan bisa minta bi tini atau imah untuk beliin sayang. Atau lewat aplikasi online"
"aku maunya sama kamu naik motor bebek"
"ya udah ayo kita jalan. Tapi kamu harus pake jaket yang tebel ya. udah malem soalnya. Sebentar mas ambilin dulu jaketnya"
Dengan telaten araf memakaikan kerudung pada nasya kemudian jaketnya. Tidak lupa juga araf memakaikan kaos kaki. Nasya sangat terharu melihat araf sanagat memperhatikan dia. Dia tersenyum, "mas maaf ya merepotkan"
"ssttt udah jangan bilang begitu. Udah tanggung jawab aku" jawab araf sambil memeluk nasya. Kemudian araf membantu nasya berdiri dan berjalan menuju garasi. Dilihatnya motor matic milik pak agus satpam rumahnya dia pun meminjam sebentar.
"pak agus saya pinjam motornya sebentar ya mau beli sate didepan sama istri" ucap araf saat melihat pak agus sedang mengambil minum
"iya den silahkan ini kuncinya" jawab pak agus
"terima kasih pak"
"sama-sama den"
Pak agus melihat kepergian majikannya dengan menuntun istrinya yang sangat lemah. Terlihat sangat pucat dan kurus seperti mayat.
"kasihan banget ya non nasya ya mbok hamil pertama bisa separah itu tersiksanya" ucap pak agus pada bi tini. Bi tini yang menatap kepergian majikannya hanya mengangguk.
***
" Ahhh..... gimana sih lo kata lo araf ga mungkin dateng tadi apa?!" bentak vano pada twmannya jerry yang memberikan informasi jika araf belakangan ini sangat sibuk hingga jarang terlihat berkumpul. Padahl ia ingin sekali menghancurkan araf dengan menyerang frizz dan twman-temannya dengan dalih dendam pad aaraf.
"Karen kemana?!" tanya vano
Mereka tidak ada yabg menjawab, "sial tuh cewe!" bentak vano sambil menendang meja didepannya, "kayanya kita harus melakukan rencana karen. Karena cuma cewe ith kelemahan araf sekarang" ucap vano sambil tersenyum smirk
***
"mas... aku ga mau kalau satenya ga gosong" pinta nasya saat ada ditukang sate depan komplek. Araf mengangguk setelah mendudukkan nasya dibangku araf pesan pada tukang sate apa yang diminta nasya. tukang sate itu pun mengangguk mengerti.
"berapa tusuk sayang?" tanya araf membuat para pengunjung senhum-senyum melihat mereka. Nasya merasa salah tingkah, "100 boleh mas?"
"yakin kamu?" tanya araf yang diangguki nasya
"mereka pasangan muda ya jangan-jangan udah begitu duluan lagi makanya masih muda udah dinikahin" terdengar bisik-bisik dari pengunjung lain. Nasy hanya menghela nafas kemudia berdoa, "ya Allah hanya Engkau yang Maha mengetahuk hamba-Mu. Ampunilah mereka karena ketidak tahuan mereka. amin"
Setelah selesai araf dan nasya pun beranjak pergi dengan tatapan mata orang-orang disana
KESEEEL😡