bangun dari percobaan bunuh diri,Aleeta sekarvari malah melupakan ingatan nya selama lima tahun ke depan.dia hanya mengingat tentang umur nya yang masih SMA.
padahal nyatanya aleeta adalah istri terabaikan dari liam emiliki kyler karna suaminya itu lebih peduli dengan teman masa kecil nya,dan saat tau bahwa dia istri terabaikan dari situlah aleeta ingin mengubah nasib nya dan ingin bercerai dari liam.
akan kah itu terjadi?
apakah aleeta berhasil untuk menjalankan misi nya itu?
baca kelanjutan di bawah👇
jangan lupa kunjungi profil author dan baca cerita author yang lainnya ya.
CERITA INI MENGURAS ENERGI SPIRITUAL PEMBACA,BAGI YANG KESABARAN NYA SETIPIS ANGIN JANGAN COBA COBA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon quen-yaya14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
surat cerai.
di atas ketinggian langit aleeta menatap ke bawah dengan pandangan yang sangat sulit di jelaskan,entah kenapa sedari tadi aleeta merasa jika hatinya sangat berat untuk meninggalkan kota itu.
"Hah......."
Lagi lagi hembusan nafas keluar dari mulut aleeta membuat gerald di samping nya langsung menoleh_
"sedari tadi kau menghembuskan nafas,apa perut mu sakit atau bagaimana?"tanya Gerald memastikan kondisi aleeta.
"tidak apa apa,aku hanya merasa hatiku sangat berat untuk meninggalkan kota ini."jawab aleeta tersenyum simpul.
"mungkin itu karena kau masih memikirkan liam!"
Sontak saja perkataan Gerald yang itu membuat aleeta langsung menatap pria itu tajam_
"apa hubungan nya dengan bajingan itu hah,kau tau aku begini karna dia kenapa juga harus memikirkan pria sialan itu di situasi begini.ada ada saja isyy!"omel aleeta dengan wajah memerah marah.
"hahahaha santai girl,bukan begitu maksud ku!"ujar Gerald tertawa.
"bukan begitu gimana,jelas jelas itu maksud mu.huh...."
"begini,kau tengah hamil anak pria itu pasti nya bayi mu merasakan apa yang kau rasakan.mungkin dia juga tau kalau saat ini ibunya sedang lari dari ayah nya."jelas gerald langsung memalingkan wajah menahan tawa,apalagi saat melihat tatapan bengis Aleeta.
"sumpah kalau bisa aku sangat ingin melempar mulut busuk mu itu keluar dari pesawat ini."
"hahahaha Oky Oky maafkan aku,aku akan diam sekarang.sepertinya karna hamil jadi mood mu sedikit aneh."
setelah mengucapkan perkataan itu, akhirnya Gerald memilih untuk tidur saja sementara aleeta kembali melanjutkan lamunan nya yang tidak jelas itu.
"mungkin Gerald benar,aku begini karna bayiku berat meninggalkan sosok ayah nya.mungkin juga saat ini dia menyalahkan ku karna telah memisahkan dia dari papa nya,tapi nak saat kau dewasa nanti mama akan menceritakan seberapa binatang nya laki laki yang berstatus papa mu itu agar kau tau seberapa benci mama pada nya."batin aleeta memilih untuk menyusul Gerald ke dalam mimpi.
Mengingat Liam membuat aleeta rasanya ingin memakan semua orang yang ada di pesawat ini,yahh dari itu bisa di deskripsikan bagaimana bencinya dia pada suami atau mantan suaminya itu.
*
*
*
Beralih ke Liam saat ini pria itu tengah kalang kabut saat mendengar berita yang di berikan oleh Ali,bahkan pria itu langsung memerintahkan anak buah nya untuk mengecek ke bandara dan apartemen aleeta.
Brak....
"sial,aku tidak bisa berdiam diri di sini saja.aku akan ke apartemen nya."ujar Liam menggebrak meja.
"bagaimana dengan perempuan itu?"tanya Ali menunjuk ke arah Laura yang sedang menatap mereka takut.
"j..jangan...jangan hiraukan aku,cari saja aleeta aku..aku tidak akan menganggu kalian lagi."ujar Laura terbata bata.
"ya pergi dan cari lah perempuan itu,karna aku yakin kalian tidak akan menemukan nya hahaha."batin Laura.
"kau pikir semudah itu?"tanya Liam menatap Laura tajam.
Amarah nya langsung membara kembali saat melihat wajah Laura,entah kenapa saat ini dia berfikir aleeta pergi pasti karna ulah wanita di depan nya ini.
"aku sudah menelpon polisi dan sebentar lagi mereka akan datang,Laura!menurut mu apa yang akan di lakukan oleh aparat saat melihat dua mayat dengan satu orang tersangka?"tanya Liam mendekat dan mencengkeram pipi Laura kuat.
dengan air mata yang masih berderai Laura hanya mampu menggelengkan kepala nya tidak mau,bukan seperti negara pada umum nya di negara mereka membunuh orang merupakan kejahatan yang sangat serius dan pasti nya hukuman nya juga tidak main main_
Bahkan Laura pernah mendengar ada orang yang di hukum mati dengan cara di gor*k leher nya sedikit demi sedikit,membayangkan nya saja membuat Laura ingin mati saja.
"aku...aku tidak mau mati,kak Liam tolong ampuni aku hiks...hiks.."
"tuan!mereka datang!"ujar Ali.
"sayang sekali waktu kita bersama harus sampai di sini,jadi selamat tinggal Laura."ujar Liam langsung menuju ke ruangan rahasia yang memang sudah dia siapkan.
"tidak...jangan tinggalkan aku..KAK LIAM......"
"angkat tangan!kau di tahan!"ujar seorang polisi langsung mengarahkan pistol ke arah Laura.
"bukan aku...bukan aku pelakunya tolong percaya padaku."elak Laura dengan badan bergetar ketakutan.
"kau bisa menjelaskan semuanya di kantor nanti nona Laura."ujar seorang polisi tanpa mendengar kan perkataan Laura.
"hiks...aku..aku tidak mau di tangkap,ini bukan salah ku aku juga korban di sini."
"bagaimana kau mengatakan tidak bersalah sedangkan hanya kau di sini,dan lagi pistol di saku mu itu membuktikan segalanya."bentak polisi itu lagi.
Deg.......
dengan wajah ketakutan Laura langsung menatap ke samping nya tepat di saku baju pengantin nya ada pistol yang king gunakan tadi.
"kak Liam?dia sengaja menaruh pistol ini di saku ku?"batin Laura dengan tidak percaya.
"TIDAK......INI JEBAKAN AKU DI JEBAK."histeris Laura melempar pistol itu begitu saja.
"cepat kalian seret wanita itu."
"tidak...tidak...aku tidak mau kalian salah paham,dia ibuku dan dia om ku bagaimana bisa aku sekeji itu menembak mereka."
"kak Liam tolong aku....TOLONG AKU....."
Laura masih saja meronta dan mengelak,tapi sayang nya tidak ada yang percaya.
wanita itu hanya bisa menangis dan meratapi nasib nya, sementara king tertawa puas saat melihat bagaimana hancur nya Laura.
"masalah ini biarkan di selesaikan oleh mereka,sekarang ayo kita ke apartemen aleeta."ujar Liam langsung melajukan mobil nya ke arah apartemen aleeta.
Sesampainya di sana Liam langsung berlari dan naik ke atas untuk menuju ke kamar sang istri tapi sayang nya saat di sana dia hanya di sambut oleh ruang tamu yang sudah kosong dan sofa sofa yang sudah di tutupi dengan kain putih.
"dia benar benar pergi?"tanya Liam entah pada siapa.
"tuan,saya menemukan ini!"lapor Ali menyerahkan secarik amplop pada Liam.
Tanpa rasa ragu sedikit pun Liam langsung mengambil amplop itu dan membuka nya_
deg......
Mata Liam terbelalak kaget saat melihat jika ternyata surat itu berisi tentang surat cerai.
Aleeta menceraikan dirinya bahkan wanita itu sudah menandatangani surat itu!
"APA APAAN INI.."bentak Liam merobek surat itu hingga mencari beberapa bagian.
Liam mengusap rambut nya kasar dan berdecak marah,tidak hanya meninggalkan dia ternyata aleeta juga menceraikan nya.
"wanita itu benar benar,akan ku borgol kaki nya jika aku temukan.ali cepat temukan aleeta apapun cara nya aku tidak mau tau."perintah liam langsung di angguki oleh Ali.
"aleeta kenapa kau mengambil keputusan ini,tidak bisa kah sebentar saja kau menunggu ku.kenapa harus seperti ini akhhh......"
HAPPY READING SEMUA ❤️.