Asih begitu mencintai Rahmat, sampai sang biduan yang begitu terkenal dengan suara indahnya itu rela menyerahkan mahkotanya kepada pria itu. Sayangnya, di saat ada biduan yang lebih muda dan geolannya lebih aduhay, Rahmat malah berpaling kepada wanita itu.
Saat tahu kalau Asih mengandung pun, Rahmat malah menikahi wanita muda itu. Asih tersingkirkan, wanita itu sampai stres dan kehilangan calon buah hatinya.
"Aku akan membalas perbuatan kamu, Rahmat!"
Bagaimana kehidupan Asih setelah mengambil jalan sesat?
Gas baca, jangan ketinggalan setiap Mak Othor update.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Rahmat merasa lumayan puas sudah melepaskan emosinya dengan bermain semua wahana yang ada di taman bermain tersebut, dia kini sedang mencari ibunya yang tak terlihat dari pandangan matanya.
Pria itu sudah mencari ibunya di stand jajanan, tetapi tidak menemukannya. Akhirnya Rahmat mencari ibunya ke setiap penjuru taman bermain tersebut.
"Bunda ke mana sih? Masa ninggalin aku?"
Rahmat akhirnya memutuskan untuk keluar dari taman bermain itu, dia mencari ibunya di luar sana dan ternyata dia melihat ibunya yang sedang berdiri di dekat pohon.
"Bunda sedang apa sih berdiri di bawah pohon seperti itu? Udah kaya kuntilanak aja," ujar Rahmat karena melihat ibunya yang sedang berdiri sambil melamun di bawah pohon.
Rahmat akhirnya menghampiri ibunya tersebut, bu Lurah sampai hampir berlari karena Rahmat bukannya menegur ibunya tersebut, tetapi malah merangkul pundaknya.
"Astagfirullah, Mat! Kamu itu kenapa mengagetkan Bunda?"
"Maaf, Bun. Lagian kenapa Bunda berada di bawah pohon seperti ini? Udah kayak kuntilanak tahu gak?!"
"Dih! Kalau ngomong jangan sembarangan, dari Bunda melihat Asih yang sedang bersama dengan mandor. Katanya mau bangun penginapan di sana," jawab Bu Lurah sambil menunjuk lahan kosong di depannya.
Rahmat tersenyum getir mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya, Asih dari dulu memang pekerja keras. Wanita itu mampu bangkit dari keterpurukan di atas kakinya sendiri.
Dia saja yang bodoh karena dengan cepat tergoda oleh Mirna, wanita yang kini menjadi istrinya dan menjadi selingkuhan dari ayahnya.
"Hebat ya dia, masih muda tapi pikirannya sangat luas." Bu Lurah tanpa sadar memuji Asih, Rahmat langsung mengerutkan dahinya.
"Bunda puji Asih?"
"He'em, kamu tahu gak, Mat? Bunda kok merasa menyesal ya sudah menolak dia dulu," ujar Bu Lurah sambil tertunduk lesu.
"Rahmat juga, nyesel banget sudah menyia-nyiakan dia. Rahmat nyesel sudah bikin dia keguguran dan sakit hati. Rahmat pengen balikan lagi sama dia, tapi kayaknya susah banget. Lagi pula Rahmat sudah memiliki istri," timpal Rahmat.
Bu Lurah mengajak Rahmat untuk duduk di bangku yang ada di pinggir jalan, dia ingin sekedar bercerita dengan putranya tersebut.
"Kamu tahu gak, Mat? Bunda kok merasa kalau ayah kamu sama Mirna akhir-akhir ini aneh, apa kamu juga merasakan hal yang sama dengan Bunda?"
Rahmat tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya, dia tidak menyangka kalau ibunya juga ternyata curiga terhadap kedekatan dari ayahnya dan juga Mirna.
Namun, saat ini dia belum memiliki bukti yang kuat. Nanti kalau semua bukti sudah terkumpu, Rahmat pasti akan menceritakannya kepada ibunya tersebut.
"Mat, kok kamu diam aja sih? Merasa nggak perubahan dari sikap ayah kamu dan juga Mirna itu sekarang begitu lain?"
"Iya, Bun. Tapi, kita tidak boleh langsung menyimpulkan. Karena kita belum memiliki bukti, bagaimana kalau kita cari bukti sama-sama?"
Bu Lurah menatap mata putranya dengan dalam, jika putranya berkata seperti itu, itu artinya putranya juga merasakan hal yang sama dengan dirinya. Memiliki kecurigaan yang berlebih terhadap pak Lurah dan juga Mirna.
"Ya, Nak. Tapi, bagaimana kalau misalkan mereka benar-benar ada hubungan di belakang kita? Apa yang akan kamu lakukan?"
"Cerai, Bunda juga gak boleh dibutakan oleh cinta. Walaupun Bunda begitu mencintai ayah, Rahmat mohon kalau misalkan ayah benar-benar selingkuh dengan Mirna, kita tinggalkan mereka."
"Ya, Bunda gak suka sama penghianat. Kalau bisa, Bunda mana ingin membuat perhitungan kepada mereka kalau misalkan memang memiliki hubungan di belakang kita."
"Ya," jawab Rahmat.
Di saat keduanya sedang berbicara dengan begitu serius, tiba-tiba saja ada pesan masuk ke ponsel milik Rahmat. Ternyata pesan itu merupakan dari teman sma-nya. Temannya itu mengirimkan foto kebersamaan antara Mirna dan juga ayahnya.
"Mat, maaf. Tadi aku lihat istri sampeyan pergi dengan ayah kamu. Mesra, Mat. Mereka tadi pergi ke pantai, ini buktinya."
Rahmat bisa melihat sendiri jika di foto itu Mirna sedang berpelukan dengan ayahnya di bibir pantai, ada juga di mana keduanya sedang beradu bibir di dekat pohon kelapa.
Teman Rahmat juga mengirimkan video di mana Mirna sedang berlari-lari kecil di bibir pantai, keduanya terlihat begitu bahagia sekali.
"Ada apa sih? Kok bengong?"
"Nggak apa-apa kok, Bun."
Rahmat menjawab dengan gugup, tentu saja hal itu membuat bu Lurah menjadi penasaran. Akhirnya wanita itu merebut ponsel milik anaknya dari tangan Rahmat, dia bisa melihat foto-foto kebersamaan antara suaminya dan juga Mirna.
Dia juga melihat video kemesraan antara Mirna dan juga suaminya, bu Lurah sampai sesak napas melihat hal itu. Air matanya bahkan luruh begitu saja, tak menyangka jika suaminya dan juga menantunya melakukan hal yang tidak baik di belakangnya.
"Ini? Apa ini benar-benar ayah kamu dan Mirna selingkuh?"
semangat thor 💪💪
eh, sekarang dia malah jadi gundik suamimu.... wkwkwkwkwkwk... maaf ketawa... habisnya Nggak tahan banget sih... karma itu Bu... dimulai satu persatu... dan bakal dibayar mencicil...
Sasimo... sana sini mau...
bahkan sekarang lagi selingkuh sama suami kamu Bu...
tapi aku salut sama Rahmat dia bisa berubah gitu... tambah dewasa aja...
kirain tahu bapak sama istrinya selingkuh, dia makin belangsak... ternyata malah jadi good boy...
sepandai-pandainya orang menyimpan bangkaiii....pasti baunya akan tercium juga...
jadi kalian berdua siap-siap aja digorok ya ... karena wanita yang sakit hati rela ngelakuin apa aja Lo... nggak mikirin sebab akibat lagi... nggak mikirin dosa lagi...
jangan merasa diatas angin... entar juga bakal terungkap perselingkuhan kalian itu...
gimana pak lurah Nggak tunduk sama istri, orang semua harta kekayaan itu milik sang istri... dia cuma mokondo numpang hidup.. parasit. pantesan anaknya juga begitu... orang bibitnya juga begini...
andaikan pak lurah nggak begini, mungkin Rahmat juga nggak begitu...
semangat thor 💪💪