NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Roman-Angst Mafia / Menjadi bayi
Popularitas:27.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!

Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.

Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.

Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.

Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.

Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. USAHA

Rion dan Dante kini berada di ruang kerja Lili, memerhatikan dengan seksama bagaimana wanita tersebut berusaha memulihkan semua CCTV untuk menemukan pelaku yang mencuri semua data di ruang divisi IT. Namun usaha Lili tidak membuahkan hasil, karena ternyata semua CCTV perusahaan mati sejak jam tiga sore. Tidak mungkin untuk Lili memulihkan CCTV yang telah mati selama itu, tentu tidak ada rekaman yang tertinggal.

"Keamanan di sana mengatakan kalau tidak ada orang yang datang selama hari libur ini, tidak bahkan para tukang dan janitor sekali pun," beritahu Dante setelah mendapatkan laporan dari orang-orangnya yang telah memeriksa ke perusahaan.

"Sial!" umpat Rion murka.

"Orang yang mengambil data tersebut pasti sudah menjalankan rencananya cukup lama, dan mengambil yang diperlukan ketika di jam kerja kemarin," kata Lili memikirkan kemungkinan tersebut.

"Kemarin? Tapi tidak ada laporan apa pun kemarin dan projek itu juga masih dikerjakan sampai waktu malam," beritahu Rion, mengingat kemarin dirinyalah yang pulang terakhir bersama Dante.

Ketiga orang tersebut bingung dengan yang terjadi. Sudah pasti pencurian ini sudah direncanakan dengan sangat matang dan hati-hati. Sayangnya, jika projek ini jatuh ke tangan orang lain khususnya perusahaan lawan Lorenzo, maka pasar yang dikuasai oleh Lorenzo dalam bidang teknologi akan diambil oleh orang-orang itu, mengingat projek ini adalah sistem baru yang akan mengubah cara pandang dunia tentang teknologi.

Dante berjalan ke luar ruangan untuk menelepon dan memberikan perintah kepada orang-orangnya. Mencari setiap jejak tentang pencurian ini walau kecil sekali pun.

"Uncle?"

Dante menoleh ke arah sumber suara, mendapati Rosetta yang memanggil dirinya. Gadis itu berdiri dengan wajah serius.

Rosetta memberikan gestur agar pamannya itu merendahkan tubuh agar Rosetta dapat berbisik untuk memberitahukan sesuatu.

Pria itu menuruti sang keponakan, ia segera berlutut di depan sang gadis dan siap untuk mendengarkan.

"Persempit pencarian, cari siapa saja yang ada di perusahaan mendekati jam tutup kemarin malam. Orang yang mencuri pasti salah satu orang yang ada malam kemarin. Curigai siapa pun orang-orangnya. Dan untuk data projeknya, jangan khawatir, aku akan membantu mendapatkannya besok. Aku sudah punya koneksi ke semua data-data di perusahaan utama," beritahu Rosetta dengan berbisik, tidak ingin sampai ada yang mendengar ucapan gadis itu.

Dante tersenyum lalu mengangguk, ia lupa kalau ada satu orang yang telah memiliki pengalaman dalam bidang cyber melebihi siapa pun di masa ini. Berharap kalau ingatan dari masa depan Rosetta dapat menyelamatkan Lorenzo.

"Yang terlihat baik belum tentu baik. Orang-orang dari sindikat selalu seperti itu, jadi berhati-hatilah dan terus waspada. Anggap saja tidak ada orang yang dapat dipercaya kecuali keluarga kita," kata Rosetta.

"Terima kasih. Uncle akan menangkap pengkhianat itu secepat mungkin," Dante berkata seraya mengelus kepala gadis tersebut.

"Aku akan melihat Mommy dan Daddy. Jangan lupa untuk istirahat kalau lelah, Uncle," ucap Rosetta yang telah berlari kecil ke ruang kerja orang tuanya.

Senyum Dante langsung menghilang saat keponakannya itu pergi, wajahnya terlihat begitu serius hingga ke tahap menakutkan. Dante tidak akan pernah membiarkan siapa pun menghancurkan keluarganya, tidak di masa ini. Akan ia dapatkan orangnya bagaimana pun caranya.

Rosetta sendiri melihat ke dalam ruangan, dapat ia lihat wajah orang tuanya tampak suram dan ada kilat amarah terutama pada diri ayah Rosetta.

"Mommy? Daddy?" panggil Rosetta dengan nada lembut di ambang pintu.

Mendengar suara sang anak, Lili dan Rion langsung menolehkan kepala ke arah pintu. Dalam hitungan detik seolah semua yang menjadi beban pikiran keduanya lenyap untuk sesaat.

Rosetta tersenyum dan berlari ke arah orang tuanya saat melihat sang ayah merentangkan ke dua tangan sebagai tanda agar gadis itu boleh mendekat dan datang kepadanya. Dengan cepat ia berlari lalu memeluk sang ayah.

Rion mengangkat tubuh anaknya tersebut lalu menggendongnya.

"Mommy dan Daddy kenapa?" tanya Rosetta seolah ia tidak tahu apa-apa.

"Kami baik-baik saja, hanya masalah kecil di perusahaan," jawab Rion.

"Tapi Daddy tadi terlihat sangat marah, apa ada yang nakal dengan Daddy?" tanya Rosetta, mengelus pipi ayahnya seakan ingin menghapus segala kekhawatiran dari raut wajah orang tuanya.

"Maaf Daddy tadi teriak-teriak marah di depan Rose dan yang lain. Ada orang jahat di perusahaan, dan sekarang sedang berusaha ditangkap orang jahatnya," kata Rion.

"Orang jahat?! Kalau tertangkap Daddy harus mengikatnya di belakang mobil dengan tali lalu menariknya. Atau Daddy mengikatnya di kursi lalu siksa dia dengan besi panas," kata Rosetta penuh semangat akan penyiksaan yang ada di pikirannya.

"Wow, ide bagus. Tapi siapa yang mengajarkanmu memiliki otak kriminal seperti ini, huh?" Rion menciumi pipi gembul Rosetta gemas.

"Uncle Dante," jawab Rosetta.

"Kurasa setelah ini aku akan memberikan pelajaran kepada Dante karena mencemari otak putriku," ucap Rion dengan senyum penuh ancaman.

Suara tawa Lili memenuhi ruangan saat mendengar percakapan tidak masuk akal antara ayah dan putrinya ini. Setidaknya ini membuat mereka menjadi lebih rileks dibandingkan sebelumnya.

"Bagaimana kalau kita makan cemilan saja sambil memikirkan hukuman yang tepat untuk orang jahat itu?" ucap Rosetta.

"Bilang saja kau yang ingin makan cemilan itu. Dan berhenti merampok para pria di keluarga kita dengan obesesi cemilanmu, Rose," ucap Rion dengan senyum di wajah.

"Aku tidak merampok. Mereka membelikan, jadi aku ambil yang aku mau," Rosetta membela diri.

"Mereka benar memanggilmu dengan sebutan Little Devil. Kau benar-benar tahu bagaimana memanfaatkan orang-orang di sekitarmu. Sungguh darah Lorenzo terlalu kental pada dirimu," kata Rion yang entah kenapa terdengar puas dengan sifat licik putrinya ini.

Ya, di masa ini aku yang menjadi iblisnya kali ini, Dad, batin Rosetta.

Lili dan Rion berjalan ke luar dari ruangan kerja mereka tanpa menghentikan percakapan tidak biasa antara anak dan ayah itu.

"Kalian mendiskusikan apa?" tanya Lili saat melihat anak-anaknya sedang membicarakan sesuatu dengan tampang serius.

"Mom? Bukan apa-apa hanya pelajaran saja," jawab Lucas dengan senyum lembutnya.

"Dimana Dante?" tanya Rion saat ia tidak melihat kakak iparnya itu padahal belum lama tadi masih ada di rumah ini.

"Uncle bilang ada urusan yang harus ditangani bersama Arthur," jawab Roderick. "Ah, Uncle bilang untuk beritahu Daddy kalau Frederick menemukan jejak," sambungnya.

Rion menatap Lili dan mendapatkan anggukan dari istrinya itu. Ia lalu menurunkan Rosetta ke sofa di samping Lucas dan berkata, "Daddy akan pergi dulu, kalian jangan kemana-mana dan tidur lebih awal jangan yang bergadang, terutama kau Rose."

"Kenapa aku yang kena?" protes Rosetta memanyunkan bibirnya.

"Karena kau yang selalu tidur larut malam," ucap Roderick.

"Jangan khawatirkan apa pun. Daddy hanya ada pekerjaan yang harus dilanjutkan. Kalau Daddy lihat Rose belum tidur saat Daddy pulang, semua cemilan Rose akan Daddy sita," katanya.

"Hah?! Apa salah cemilan-cemilanku, Daddy?" protesnya.

Rion hanya tertawa kecil melihat reaksi putrinya ini, lalu mencium keningnya. "Kalau begitu tidurlah lebih awal. Daddy pergi kerja dulu," ucapnya.

"Hati-hati, Daddy," ucap Rosetta dengan senyum lebarnya.

"Hati-hati, Dad," ucap Lucas juga.

Rion mengelus kepala kedua putranya, kemudian berjalan keluar setelah mengambil kunci mobil. Mendengar Dante mendapatkan jejak pengkhianat sialan itu, tentu Rion tidak akan tinggal diam.

Walau akhirnya Rion tidak pernah menyangka kalau pengkhianat yagn ia cari adalah orang yang tidak pernah ia sangka.

1
ir
menyala little devil
Ana Kurniawan
🥰🥰🥰🥰
Ana Kurniawan
mantab rose... 👍
Sri Wulandari Buamonabot
UP LAGI
ir
ayoo Rose bantu daddy mu, kamu pasti bisa
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut 🙏🙏
ir
masuk akal, kalo di masa depan Rose beneran meninggal ga mungkin seorang Rion Lorenzo akan diem aja, yg pasti bakal balas dendam dan peperangan besar terjadi
sekarang paham siapa orh yg meluk Rose pas dia di tembak pasti Panther, dan mimpi Arthur ada lah peringatan mungkin untuk hati², gemana ya perasaan Rion saat dia tau tentang Rose di masa depan dan dia orang yg paling tau terakhir dan pas Rose bilang bahwa Arthur ga akan bisa menangkap Rose saat jadi polisi wajar karna di masa itu Rosetta jadi Ubi cilembu
ir: satu negara kek nye kena semua dah kak
Yhunie Arthi: Bener, tahu sendiri bapak Rion kita, Lili di culik aja satu organisasi abis cuman berdua dia sama dante, apalagi pas tahu Rose jadi ubi dan dia terlambat. Apa nggak perang itu /Grimace/
total 2 replies
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Nilawati Raiyan
👍👍❤️
Ana Kurniawan
mantab...
ir
selalu penasaran weeehh
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Ppur Wanto
mau ditumpuk dulu babnya biar banyakan, eh ngk kuat jga jadi dibuka deh... lanjut dah
Yhunie Arthi: hahaha... semangat bacanya /Facepalm/
total 1 replies
Ana Kurniawan
kuuraang.... thor /Grimace//Grimace/
Yhunie Arthi: Sabar ya menunggu update /Chuckle/
total 1 replies
ir
siapa dua orang di ambang pintu, Arthur dan lucas kah?
kak kan di part yg Rose kena tembak ada kalimat " ada seseorang yg menangis dengan penyesalan " kalo ga salah apa itu Arthur 🤔
Yhunie Arthi: muehehe /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
ir
kak dirimu anak IT kah, ko tau dunia Cyber 😁😁
Yhunie Arthi: saya cuman othor aja kok /Proud/
total 1 replies
dimsum mbluber1
lagiiiiii
lagiiiiii
lagiii
up
up
up
ir
kek nya Dante sama jacob lebih peka deh sama sikap Rosetta
Yhunie Arthi: Setuju /Slight/
total 1 replies
Ulvi Hasanah
skali kalai atulah di double up nya😁😁
Yhunie Arthi: Bisa, kalau yang baca 20k+ /Proud/
total 1 replies
iin marlina
bagus banget Thor
endah retno adi
keren , wes gitu aja😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!