Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
curiga
Alia memasuki pekarangan rumah sambil bernyanyi nyanyi, dia merasa kalau bunga mawar menertawainya menyanyikan lagu umbrella milik Rihanna denga menggoyang goyangkan lehernya seperti Tina toon.
"jangan lagu itu al, nanti hujan turun, ucap Bu Dian keluar dari balik pintu.
"masa sih Bu, ucap Alia acuh.
"iya bukan karena lagunya tapi suaramu yang cempreng, mending kamu nyanyi lagu cicak cicak didinding.
"apa sih ibu, ledekin Alia, nggak kebagian kue nih, ucapnya memperlihatkan bawaannya.
"dari baunya wangi tuh, Alia yang cantik, baik hati, nggak sombong dan pandai menabung bagi kuenya dong.
Alia tertawa mendengar celetukan ibu kostnya yang cantik lalu mereka masuk ke meja makan dan memanggil teman temannya yang lain untuk menikmati kue bolu coklat pemberian pak Wisnu.
"dari acara kawinan Al, ucap Santi tetangga kamarnya, Susi mana.
"iya kawinan sepupu, Susi belum pulang kan besok tanggal merah.
"tapi ngomong-ngomong, itu helm baru, kok nggak dibuka dulu.
"nggak apa-apa mau aku pake sampai besok.
"kesambet setan apa ini anak, ucap Bu Dian menimpali, yang lain hanya senyum senyum sambil menikmati oleh oleh Alia.
tidak lama telpon berdering, ternyata ibu saida dan pak madi yang ingin memastikan kepulangan anaknya.
kemudian Alia bergegas ke kamarnya ingin merebahkan diri karena rasa capek yang menderanya, kemudian dia berdiri didepan cermin mencari tombol untuk membuka helm, dan ternyata semudah itu.
Maghrib pun menjelang, dia memutuskan untuk membersihkan diri, kemudian keruang nonton bercengkrama sejenak dengan penghuni kost yang lain, takutnya nanti dibilang sombong.
tak lupa ke warung sebentar membeli minyak gosok untuk mengurut badannya yang pegal.
setelah mengurut sendiri badan dan kaki nya Alia membaringkan tubuhnya, memeluk boneka beruang kesayangannya, tak lupa mengunci pintu dari dalam, sejak kejadian yang dilakukan Arga padanya, dia tak pernah lupa mengunci kamarnya, tapi kejadian itu pula yang mempertemukannya dengan pak Wisnu.
"pak Wisnu, desahnya sungguh diakuinya lelaki itu penuh kharisma, kelihatan dingin tapi sebenarnya cukup humoris, ganteng dan bersamanya ada rasa aman dan tentram, alia pun meraih hpnya mencoba menelpon seseorang,
"Halo, ucapnya memulai pembicaraan.
"halo, kenapa Al, baru tadi ketemu udah rindu aja.
"apa sih bapak ini, ini pak helmnya kelupaan.
"beneran karena helm atau modus?, pengen denger suara aku, terdengar suara pak Wisnu sambil terkekeh.
"nyesel aku nelponnya, awas aja ya helmnya nggak akan aku balikin, mau aku jual aja, ucap Alia ketus.
"ya... marah, jangan dong, helmnya kamu simpan, itu nanti banyak fungsinya bisa buat pot bunga, timba air, nyuci sayuran, celengan juga bisa, kalau ada tetangga baru sunat juga bisa, ucap pak Wisnu semakin terkekeh.
" tetangga baru sunat, ngapain?, kalau buat nabok orang bisa nggak, balas Alia ketus.
pak Wisnu semakin terkekeh di seberang sana.
"maaf ya pak suara tawa bapak membuat telingaku berdenging, bikin aku ngantuk mau tidur.
"eit tunggu dulu, tawaku bikin telinga kamu berdenging, kalau suara nyanyianku gimana, merdu mana Ama suaranya madi cinta pertama kamu, ucapnya tak berhenti tertawa.
"nggak lucu, awas ya besok aku laporin Ama bapakku, jurus apapun yang bapak punya pasti kalah sama bapakku.
"iya deh maaf, jangan dilaporin ya, please.
"nggak janji, wassalam, ucap Alia lalu menutup teleponnya, sekarang malah senyum senyum sendiri sampai ia terlelap dalam mimpi yang manis.
Tepat jam 12 malam, ponsel Alia berdering, getarannya membuat Alia yang terbuai di alam mimpi terpaksa menunda mimpinya, diraihnya benda pipih itu, sebuah nomor tanpa nama terpampang dilayar hp.
"siapa yang menelepon dijam segini, lirihnya, ingin dimatikan, tapi dia mengurungkan niatnya, siapa tahu penting, pikirnya, diapun duduk di tepi ranjang, terdengar lolongan suara anjing dari jauh, angin berdesir kencang di luar jendela membuat bulu kuduknya berdiri.
"Halo, ucapnya tanpa semangat.
"Halo, terdengar suara dari seberang sana, seperti suara yang sudah familiar baginya.
"ngapain nelpon aku malam malam begini emang gak ada kerjaan ya, mengganggu tidurku aja, ucapnya dengan nada ketus.
"maaf Al, kalau ganggu, aku nggak bisa tidur keringat kamu terus, ucap lelaki diseberang sana.
"ngapain kamu ingat aku, jangan coba coba ya melibatkan aku dalam masalah lagi, kalau istri dan mertua kamu tahu, aku bisa di bikin rujak.
"nggak seperti itu, aku cuma mau minta maaf, mungkin rasa bersalah ini yang membuat pikiranku kacau.
"salah kamu apa, seekor kucing emang suka makan ikan kalau ditawari ikan kakap besar pasti maulah dari pada ikan teri kering, jadi aku maklum, dan kalau soal maaf, biar kamu tenang aku memberikannya dengan ikhlas.
"makasih Al, andai, andai..
"andai, andai apa, tak usah berandai andai kita bukan jodoh, sekarang kelonin istri kamu, udara dingin dia butuh kehangatan, ucap Alia lalu mematikan hpnya, ternyata yang menelpon adalah Arya mantan tunangannya.
setelah berbicara di telepon, Alia kembali Merebahkan dirinya di kasur, sambil berdoa agar mimpi indah yang barusan, bisa bersambung kembali, setidaknya dia bisa melihat sesosok cowok tampan tertawa bahagia dengannya.
tapi ternyata matanya masih susah untuk diajak kompromi, sekarang bayangannya teringat pada Arya, teringat saat lelaki itu berjanji akan setia sampai maut memisahkan.
lolongan anjing semakin terdengar aneh, angin malam kini berhembus lirih, aroma bunga tercium samar samar, mengapa penantian mentari esok pagi terasa lama, didalam selimut, hati Alia kembali dingin, walau harapan dan cinta hampir punah, namun kenangan, tak bisa punah walaupun harus usang bersama waktu.
dan akhirnya air mata yang menetes tadi mengering tergantikan air liur yang menetes perlahan membentuk gambaran pulau diatas bantal bermotif bunga mawar.
akhirnya penantian akan datangnya mentari tak berarti lagi, dalam lelap tidur semua terlupakan tapi entah esok saat mata terbuka akankah teringat kembali.
akhirnya Alia terbangun juga pukul enam pagi, karena cuti sholat, setelah mandi, membeli nasi bungkus untuk sarapan, lalu kembali menikmati taman kecil milik Bu Dian, empunya rumah kost.
sedang asyiknya duduk duduk menikmati aroma bunga, ponselnya berbunyi, nomor tanpa nama tertera dilayar hpnya, siapa lagi, desahnya.
"Halo, ucapnya.
"Halo, Al ini aku rania, berani beraninya ya Al, kamu menelpon mas arya suami aku, sekali lagi aku bilang, suami aku, tidak akan kubiarkan siapa pun merusak rumah tanggaku, ingat itu mas Arya suami aku, ucapnya penuh penekanan.
"iya tau, Arya itu suami kamu, karena Arya suami kamu sebaiknya kamu jaga baik baik, servis baik baik, supaya dia tidak menggangu ketenangan orang, asal kamu tahu ya, aku malas banget, ingat ya, baaangeeet bermasalah dengan kalian lagi, ran kita ini saudara kenapa kamu jadi curiga gitu sih.
"pokoknya ya Al sekali lagi, jangan pernah masuk dalam hubungan aku dengan mas Arya, lalu telepon dimatikan.
Alia hanya mengelus elus dadanya, ya Allah apa lagi ini bisiknya.
Aku tkt kl arga berbuat macam2 sama alia
Suka bacanya
cintamu di tolak Arga apa suss ,dendam amat ke Arga ,
itu alia malah curhat ..hahaa
udah tau harus kerja keras banyak tingkah pula Arga ini ,
masa di lepas bgtu saja
knp bukan se ekor aja
wkwkwk
umur 17 sdh kerja 3 th
busyett muda amat usia nya udah kerja di pabrik ,yg lain masih sekolah weey
semangat dan sukses selalu ya kak author🙏💐
klo karyawan pabrik di sebut mess ,
semoga cepet move on Al