NovelToon NovelToon
Harapan Baru

Harapan Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Big.Flowers99

Seorang gadis muda, reinkarnasi dari seorang Assassin terhebat di masanya terdahulu. Gadis tersebut tidak menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi Assassin tersebut.

Ia menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa yang ternyata adalah mentor Assassin itu. Wanita ini sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya hanya untuk bertemu dengan gadis ini dan akan melatihnya sampai gadis itu siap menghadapi lawannya sendirian karena perlu diketahui, gadis muda itu adalah reinkarnasi terakhir dari Assassin itu.


Tugasnya adalah mencegah lawannya yang juga bereinkarnasi sampai masa di mana gadis itu hidup. Lawannya berencana menguasai suatu pemerintahan di kotanya dengan cara yang kotor.

Ternyata tugasnya tidak hanya itu saja. Ia juga menanggung nasib dunia.
Nasib dunia berada di tangannya.

Mampukah dia menyelamatkan dunianya? Atau dunianya harus punah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Big.Flowers99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fakta

X, H dan Al sudah sampai di Sky City sekitar pukul sepuluh malam. Mereka kembali menyamar sebagai karyawan perusahaan Parvita Company.

Saat ingin masuk ke ruangan penelitian, tak sengaja mereka melihat ada Robert yang baru saja keluar dari ruangan tersebut. Ketiganya segera menghentikan langkahnya lalu bersembunyi.

X mengintip, ada seseorang yang sedang berbicara dengan Robert. X meminta H untuk menguping pembicaraan mereka. H menjelaskan bahwa Robert sedang membuat armor dengan kekuatan 100%. Awalnya, Robert hanya membuat satu namun, ia meminta untuk dibuatkan lagi beberapa armor yang akan dipakai oleh pasukannya. Tujuannya untuk menguasai dunia tentunya.

H juga sempat mendengar ketakutan Robert dengan kekuatan yang dimiliki oleh Nathalia. Armor 75% saja mampu diimbangi oleh Nathalia. Padahal, saat itu, Nathalia belum begitu menguasai kemampuannya. Alangkah mengerikannya saat Nathalia mampu menguasai kemampuannya dengan baik.

Namun, ada satu bahan yang kurang, menurut koleganya. Mereka membutuhkan sebuah batu yang berasal dari suatu pecahan meteor. Koleganya mengungkapkan bahwa meteor itu berasal dari planet Anrax, milik bangsa Andaraxy.

Robert mengetahui hal itu dan berencana untuk memanggil mereka ke bumi. Akan tetapi, Robert tidak tahu bagaimana cara memanggil mereka. Satu-satunya informasi yang lengkap mengenai batu tersebut ada di data rahasia milik Alexander. Namun, hanya Alexander saja yang mampu membukanya.

Percakapan berakhir dengan Robert meminta koleganya untuk pergi, sementara ia akan mencoba membujuk Alexander untuk membuka data tersebut.

Setelah mereka pergi, ketiga murid Arumi bergegas masuk setelah memastikan keadaan aman. Di dalam, Al segera memasukkan kode suara dan sidik jari Alexander, sementara kedua rekannya sedang mengunci pintu ruangan tersebut.

"X! Kemarilah!" Seru Al.

X dan H bergegas menghampiri Al. Mereka berdua melihat informasi di data tersebut.

"Tak mungkin," kata X mengomentari.

"Batu permata yang ada di kalung Nathalia adalah perpaduan antara batu milik bangsa Andaraxy dan batu yang ditemukan oleh ayahnya melalui mimpi. Dia menggabungkan keduanya dan menyebarkan seluruh kekuatan batu tersebut di jaket dan pedangnya," ucap H sambil membaca informasi yang tertera di layar komputer.

Al menunjuk sebuah laporan yang ditulis oleh seseorang. Di sana dijelaskan bahwa ayah Nathalia meminta bantuan kepada Alexander untuk menyimpan informasi tersebut menggunakan keamanan ekstra. Alexander menyetujuinya walau ia tidak mengetahui informasi apa yang sedang diamankannya. Alexander sangat mempercayai ayah Nathalia.

Ayah Nathalia menemukan batu tersebut di suatu lokasi, yang sekarang menjadi stadion di Jalundra. Beliau mengambil batu tersebut dari meteor yang ia pecah sendiri. Laporan di sana mengatakan bahwa ayahnya mengambil seluruh batu yang ada di meteor tersebut.

Sebagian kecil beliau jadikan batu permata yang menghiasi kalung Nathalia saat ini. Sisanya, beliau tempa menjadi sebilah pedang panjang. Kemudian, dengan teknologi Jalundra, ayah Nathalia dapat mengekstrak kekuatan yang ada pada batu tersebut lalu beliau gabungkan dengan masker dan jaketnya. Laporan di tutup dengan sebuah informasi yang menarik.

"Dengan ledakan energi yang ada pada batu tersebut, maka bangsa Andaraxy akan merasakan energinya. Berbondong-bondong, mereka akan datang ke sumber ledakan tersebut berasal. Lalu mereka akan mengambil batu dan menghancurkan planet tersebut beserta isinya," kata X membaca laporan terakhir.

"Dalam artian, Nathalia tidak boleh meledakkan energi tersebut. Bagaimana caranya??" Tanya H.

"Di sini dikatakan, energi tersebut akan terserap ke dalam tubuh tuannya. Ledakan akan terjadi jika tuannya mengalami kebencian dan dendam yang mendalam. Begitu," jelas X.

"Nathalia tidak boleh kehilangan orang yang ia cintai. Kalau itu terjadi, Nathalia akan merasakan kebencian yang mendalam lalu energi tersebut meledak," kata Al.

"Dan bangsa Andaraxy akan datang ke sini untuk mengambil batu tersebut," sambung H.

"Sesudah itu, mereka akan menghancurkan planet ini beserta isinya," tambah Al.

"Inikah yang dimaksud takdir dunia ada ditangannya??" Tanya X kepada kedua rekannya. Al dan H mengangguk pelan.

"Bisa kamu cari informasi mengenai Andaraxy?? Seberapa kuatnya mereka itu. Dan kekuatan apa yang mendiami batu tersebut selain yang kita saksikan selama ini," pinta X kepada Al.

"Iya, tentu." Al mulai mencari informasi mengenai bangsa Andaraxy menggunakan komputer di sana namun ia tak menemukannya.

"Sepengetahuanku, Andaraxy adalah suatu bangsa dari planet lain yang senang menjajah kehidupan planet-planet lainnya," kata H mengingat-ingat.

"Ya sudah. Mungkin tidak banyak informasi yang kita dapatkan mengenai mereka ya," kata X.

X memutuskan untuk memberitahu segala informasi tersebut kepada Arumi. Kedua rekannya setuju lalu bergegas keluar ruangan dan menuju ke apartemen Arumi.

Saat mereka telah pergi berlalu, dari sisi ruangan lainnya, muncul seorang pria yang menguping pembicaraan ketiga murid Arumi sejak tadi. Ia adalah Robert.

"Begitu. Batu permata itu adalah milik bangsa Andaraxy. Mereka terkenal kejam, setahuku. Jika batu itu milik mereka, pastinya mereka mempunyai batu yang dapat menangkal kekuatan batu merah tersebut. Aku harus mengundang mereka ke sini. Pastinya, dengan meledaknya energi yang ada pada tubuh gadis itu, maka Andaraxy akan datang ke sini. Dengan begitu, rencanaku pasti akan berjalan mulus," batin Robert.

Kemudian, Robert pergi sambil menyunggingkan senyuman licik.

Kita kembali kepada ketiga murid Arumi. Saat ini, mereka sudah sampai di apartemen Arumi dan bertemu dengannya. Di dalam, satu per satu menjelaskan berbagai informasi yang mereka dapatkan. Arumi sendiri cukup tercengang mendengar hal itu. Nathalia benar-benar menanggung beban yang sangat berat. Arumi sedikit mengetahui tentang bangsa Andaraxy. Lebih dikenal sebagai Sang Penjelajah Galaxy. Mereka senang memanen suatu planet lalu menghancurkannya.

Arumi sedikit tidak percaya bahwa bumi adalah salah satu target selanjutnya dan Nathalia adalah penentu jawabannya. Arumi mengkuatirkan kondisi Nathalia saat ini. Keadaannya bisa saja dengan mudah diprovokasi oleh seseorang. Begitu mudahnya membuat amarah Nathalia bangkit. Hanya dengan memprovokasi mengenai siapa yang membunuh orangtuanya dan bagaimana kejadian terbunuhnya mereka berdua, pasti akan membangkitkan amarah, kebencian serta perasaan dendam pada diri Nathalia. Hal itu akan berakibat pada terlepasnya energi, dirasakan oleh bangsa Andaraxy.

"Apa yang harus kita lakukan, Sensei??" Tanya H kepada Arumi.

"Tidak ada. Hanya menjaga perasaan Nathalia saja, supaya ia tidak meledakkan energi yang ada di tubuhnya," jawab Arumi.

"Bagaimana caranya??" Tanya H lagi.

"Jauhkan dari seseorang yang memanfaatkan perasaannya," jawab X sembari menepuk dagunya menggunakan jari-jarinya.

"Orang itu adalah reinkarnasi Maxwell," sambung Al.

"Robert yang akan memanfaatkan hal itu," tambah Arumi.

"Kita harus menjauhkan Robert dari Nathalia. Betul, Sensei??" Tanya X dan dijawab oleh Arumi dengan anggukan.

"Misi yang sangat sulit. Pasalnya, Robert tidak bisa kita kalahkan. Andaikan kita bisa mengalahkannya," kata H sembari berkacak pinggang.

"Kita memang tidak bisa mengalahkannya, tetapi kita bisa membantu Nathalia mengalahkan Robert," kata Arumi. Ketiga muridnya mengangguk pertanda setuju.

Kemudian, mereka semua sepakat untuk menjauhkan Nathalia dari jangkauan Robert. Sebisa mungkin, Nathalia jangan bertemu dengan Robert secara langsung. Tentu dengan harapan, Nathalia tidak akan diprovokasi oleh Robert yang akan memicu terjadinya ledakan energi di dalam tubuh Nathalia.

Arumi memberi tugas kepada mereka bertiga, mengingat juga bahwa besok saatnya Arumi kembali ke Jalundra. Arumi mengetahui bahwa Robert sedang berada di penelitian Parvita Sky City. Oleh karena itu, ia meminta kepada X dan H untuk tetap tinggal di Sky City, mengawasi pergerakan Robert. Sementara itu, Arumi dan Al akan mengawasi Nathalia dari Jalundra. Mereka berempat akan saling berkomunikasi.

Dengan cara itu, Arumi berharap Nathalia tidak akan meledakkan energinya.

------

Di penelitian Parvita Company cabang Sky City, Robert sedang berdiri menghadap keluar dari ruangannya, menikmati pemandangan kota Sky City. Tak berselang lama kemudian, masuk beberapa orang ke dalam ruangannya. Berjumlah sepuluh orang.

"Ada apa Anda memanggil kami, Pak Robert??" Tanya salah satu dari mereka.

"Apa kalian sudah menerima kabar dariku??" Tanya Robert kepada mereka sambil memutar tubuhnya, menghadap kepada mereka.

"Ya. Anda ingin membuat seorang gadis muda, bernama Nathalia mengeluarkan amarahnya, bukan??"

"Ya, betul. Aku meminta kalian ke sini untuk memberi hadiah kejutan saat hari ulangtahunnya nanti. Yah... Sekitar lima hari lagi dia akan berulangtahun," kata Robert.

"Lalu, apa yang ingin kami lakukan untuk Anda??" Robert hanya menjawab dengan senyuman.

Lalu, ia melempar sebuah alat kepada mereka. Satu per satu membaca isi dari alat tersebut, yang merupakan sebuah rencana. Setelah mereka semua membacanya, mereka mengangguk mengerti.

"Masing-masing dari kalian akan memakai armor dengan kekuatan 75%. Aku pernah melawannya dan itu berakhir dengan seimbang. Akan tetapi, itu satu lawan satu. Aku yakin, jika kalian yang berjumlah sepuluh orang, dapat mengalahkannya. Bahkan kalau perlu, menghabisinya sekalian," kata Robert sambil menatap mereka satu per satu.

"Dimengerti, Pak Robert!"

Robert mempersilakan mereka bersiap-siap dan meninggalkan ruangannya.

Hahaha... Dengan kekuatan dari bangsa Andaraxy dan kekuatan armor-ku sebesar 100%, tidak ada yang bisa mengalahkanku. Bahkan, jika dia masih hidup pun, dia akan kewalahan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!