NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Ayunda Nafsha Azia, seorang siswi badung dan merupakan ketua Geng Srikandi.

Ia harus rela melepas status lajang di usia 18 tahun dan terpaksa menikah dengan pria yang paling menyebalkan sedunia baginya, Arjuna Tsaqif. Guru fisika sekaligus wali kelasnya sendiri.

Benci dan cinta melebur jadi satu. Mencipta kisah cinta yang penuh warna.

Kehadiran Ayu di hidup Arjuna mampu membalut luka karena jalinan cinta yang telah lalu dan menyentuhkan bahagia.

Namun rumah tangga mereka tak lepas dari badai ujian. Hingga membuat Ayu dilema.

Tetap mempertahankan hubungan, atau merelakan Arjuna kembali pada mantan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 28 Hanya Berteman

Happy reading

Ayu mengedar pandangan mata, mencari Machan dan Ririn yang sedari tadi tidak memperlihatkan batang hidung.

Kedua sahabatnya itu hilang bak di telan bumi dan entah ke mana mereka pergi sejak dimulainya acara.

"Nyet, kamu lagi nyariin siapa? Dari tadi clingak-clinguk mulu," ujar Nofiya sambil menepuk pelan bahu Ayu.

"Aku lagi nyari Machan sama Ririn. Dari tadi mereka nggak keliatan."

"Oh, jadi kamu clingak-clinguk cuman karena nyari mereka berdua?"

"Iya."

"Kirain nyari laki' mu."

"Dia 'kan masih di panggung duet sama Pak Win, jadi ngapain dicari."

"Ya kali aja matamu burem, jadi nggak ngeliat dia."

"Ck, aku lagi serius, Nyit. Kamu tau nggak dua sahabat kita ada di mana?"

"Mereka lagi mojok sama dua cowo di stand bakso."

"Dua cowo?" Ayu mengerutkan dahi dan melayangkan tatapan penuh tanya.

"Iya. Dimas dan Dirgantara --"

"Machan lagi deket sama Dimas. Trus, Si Ririn lagi deket sama Dirgantara," imbuh Nofiya seraya menjelaskan.

"Napa mereka nggak ngasih tau ke aku dan cuman ngasih tau-nya ke kamu kalau mereka lagi deket sama cowo?"

"Machan sama Ririn juga nggak ngasih tau ke aku, Nyet. Cuman, tadi aku sempet ngeliat mereka lagi jalan bareng. Eh nggak taunya trus mojok di stand bakso. Dimas duduk satu meja sama Machan. Dirgantara duduk satu meja sama Ririn."

"Sebagai panitia, mestinya mereka ngejalanin tugas dulu sampe acara ini selesai. Bukan malah mojok di stand bakso."

"Maklumin aja, Nyet. Orang kalau lagi kasmaran ya gitu. Pinginnya mojok mulu. Lagian 'kan kita udah dibantu sama crew D & D Design. Jadi, acara tep bakal berjalan lancar tanpa bantuan mereka berempat."

"Justru itu, aku nggak enak sama temen-temen Pak Juna. Mereka bantuin kita sampe mandi keringet. Sementara yang jadi panitia nya malah lepas tanggung jawab. Mojok sambil enak-enak'an makan bakso."

"Bener juga sih. Apa kita samperin aja mereka?"

Ayu sejenak terdiam. Ia tampak berpikir dan menimbang.

"Gimana, Nyet?" Nofiya kembali bertanya.

"Nggak usah dulu. Nanti aja kalau butuh tenaga mereka, baru kita samperin."

"Ogeh."

Tanpa sengaja pandangan mata Nofiya menangkap sosok yang tengah duduk sendiri sambil menyesap sebatang rokok. Siapa lagi jika bukan 'Ryuga'. Laki-laki yang sedang patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Bahkan, gadis yang didamba tidak melihatnya ada.

"Nyet, noh liat Si Ryuga! Kaya' nya dia lagi frustasi banget. Dari tadi ngisep rokok mulu." Nofiya menunjuk ke arah Ryuga dengan gerakan dagu.

Seketika Ayu pun mengalihkan perhatiannya ke arah objek yang dimaksud oleh Nofiya.

"Kita samperin dia, Nyet?"

"He-em." Ayu mengangguk, mengiyakan ucapan Nofiya.

Tanpa berpikir panjang, Ayu berjalan menghampiri Ryuga. Disusul oleh Nofiya yang berusaha mensejajarkan langkah.

Tak ada keraguan yang terbesit di dalam benak, meski mungkin saja Arjuna tengah mengawasi dan melayangkan tatapan tidak suka.

"Ryu." Ayu menyapa begitu tiba di hadapan Ryuga. Ia sengaja memperdengarkan suara khasnya yang datar dan tanpa disertai seutas senyum.

Bukan tanpa alasan Ayu bersikap seperti itu. Ia hanya tidak ingin jika sapaannya disalah artikan oleh Ryuga

"Ayu --" Ryuga sedikit terhenyak kala mendengar suara Ayu. Ia serasa tidak percaya jika gadis yang didamba kini datang menghampiri dan menyapa.

"Boleh kami duduk di sini?" Ayu bertanya pada Ryuga sambil menunjuk dua kursi kosong yang ada di hadapannya.

"Tentu aja boleh. Duduklah!"

Ayu dan Nofiya mendaratkan bobot tubuh. Lantas mulai membuka obrolan.

"Kamu nggak ngumpul sama temen-temen kamu yang lain?"

Ryuga tidak lantas menjawab pertanyaan yang terlontar dari bibir Ayu. Ia kembali menyesap rokok, lalu menghembuskan asapnya ke udara.

"Aku lagi males kumpul-kumpul. Lagian, aku ke sini cuman mo menuhin undangan dari panitia. Tapi sayang, panitia yang ngundang ... nggak ngeliat kalau aku ada di sini. Seolah, aku ini cuma makhluk tak kasat mata," balasnya dengan melontarkan kata-kata yang terselip sindiran.

Ayu mengerutkan dahi dan berusaha menelaah ucapan Ryuga.

"Maksud kamu ... aku?"

"Kamu udah tau jawabannya."

Ya, Ayu memang mengundang Ryuga dan semua anggota OSIS SMA Adikara untuk turut memeriahkan bazar. Itu pun atas perintah Arjuna selaku ketua panitia. Bukan karena keinginan atau inisiatifnya sendiri sebagai seorang sekretaris.

"Maaf, kalau ada sikapku yang bikin kamu berpikiran kaya' gitu."

"It doesn't matter." Ryuga mengalihkan perhatiannya pada Ayu. Ditatapnya pahatan indah yang kini memenuhi ruang pandang.

Manis dan memiliki pesona yang tidak bisa dinafikan oleh mata.

"Aku tau, siapa pemilik hatimu. Sampai-sampai, kamu nggak pernah ngeliat aku ada dan nggak mau nerima cintaku."

"Siapa?" Bibir Ayu refleks melontarkan tanya.

"Arjuna. Guru fisika sekaligus wali kelasmu."

Ayu bergeming. Batinnya mencetuskan pertanyaan, dari mana Ryuga memperoleh informasi itu.

"Kamu pasti penasaran, dari mana aku tau kalau Arjuna ... pria yang memiliki hatimu." Bak seorang cenayang, Ryuga mampu menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Ayu.

"Aku ngeliat dengan mata kepalaku sendiri, kamu berpelukan sama Arjuna di rooftop Sunset Cafe. Aku yakin, hubungan kalian lebih dari sekedar hubungan guru sama murid."

Ryuga berusaha menekan buncahan rasa yang menghadirkan rasa sesak dan mencipta titik-titik air yang kini menganak di sudut mata.

"Kasih tau aku, gimana caranya biar kamu bisa ngelepas Arjuna dan berpaling ke aku?"

Ayu membalas tatapan Ryuga, lalu menerbitkan seutas senyum samar.

"Ryu, aku sama Arjuna memang memiliki hubungan lebih dari sekedar guru dan murid. Dan status hubungan kami, nggak bakal bisa diubah --"

"Aku nggak akan ngasih tau kamu, gimana caranya biar aku bisa berpaling ke kamu. Tapi, aku bakal ngasih tau kamu, caramu biar bisa berpaling dariku."

Ryuga ganti bergeming. Hanya terdengar helaan napas berat yang keluar dari indera penciumannya, mewakili rasa dan kata yang tersirat di dalam hati.

"Ryu, buka mata hati-mu. Jangan cuma menatap dan mengharap sesuatu yang tampak indah, tetapi nggak pernah bisa kamu miliki. Liat di sekeliling mu, ada makhluk yang lebih indah dan sempurna. Yang pastinya, bakal bikin hidup kamu lebih berwarna dan bahagia."

Ucapan Ayu kembali membuat Ryuga terdiam. Ia berusaha menelaah dan memahami makna yang tersirat dari setiap kata.

"Kita bisa berteman. But we're just friends." Ayu kembali menyambung ucapannya.

Kedua sudut bibir Ryuga melengkung, hingga membentuk seutas senyum. Tatapan matanya tak beralih sedikit pun dari wajah Ayu.

"Ya. Untuk saat ini kita hanya berteman. Tapi, jangan nyalahin takdir, kalau suatu saat nanti hubungan kita bisa meningkat. More than just friends," ujarnya--membalas perkataan Ayu.

"Dah lah. Kalau kamu masih ngarepin Ayu, mending kamu berteman aja sama aku. Aku bakal ngajak kamu naik pohon sambil makan buah belimbing --"

"Tau nggak sih, berteman sama aku itu lebih nyenengin ketimbang berteman sama orang jutek kaya' Ayu." Nofiya menginterupsi dan berusaha mencairkan suasana.

"Bener 'kan, Nyet?" Ia bertanya pada Ayu untuk meminta dukungan.

"Yups, bener banget." Ayu memberi jawaban dan menyertainya dengan sebaris senyum.

Pandangan matanya lalu beralih pada Arjuna yang juga tengah melempar pandang ke arahnya.

Mereka saling memberi isyarat dengan bahasa mata, bukan dengan kata atau frasa.

🍁🍁🍁

Bersambung

1
Najwa Aini
gaya²an mau jadi PA..dandan aja gak bisa
Najwa Aini: Sama Nol kitahhh urusan dan dan
total 2 replies
Najwa Aini
banyak banget profesinya.
Apa dia masih sempat bobok siang dgn tugas sebanyak itu.
Najwa Aini: Emang lain si Mas Win
total 2 replies
Najwa Aini
nah kan..
Mas Win juga CEO..ya kali cuma suamimu aja
Ayuwidia: Iya percaya
total 1 replies
Najwa Aini
Beuughhh
Najwa Aini
jangan samakan dengan tawanya Deng Wei.
Dia tetap Deng Weiku.
Di tik tok aku udah banyak saingan. masa di sini juga
Ayuwidia: nggak ada langkah-langkahan
total 3 replies
Najwa Aini
Sampek segitunya. Emang diapAin
Najwa Aini
Makasih ya Tor udah dikasih paham
Ayuwidia: sama2
total 1 replies
Najwa Aini
Perhari ini.
Ayu udah gak perawan.
Dan dia perawani oleh gurunya sendiri...😁😁
Ayuwidia: 😬😬😬😬😬😬
total 1 replies
Najwa Aini
Tanda apa itu, kok sampai penuh..
Ayuwidia: aishhhhh 😆
total 3 replies
Najwa Aini
Nah itu baru benar...
mandi berdua juga harusnya.
khilaf lagi ntar. Fix gak ke sekolah mereka hari ini
Ayuwidia: bisa jadi 😆
total 1 replies
Najwa Aini
Bisa² gak masuk sekolah besok si Ayu...
Endang 💖
wah ayu udh GX perawan lagi,
Ayuwidia: Iyaaa 😁
total 1 replies
Ririn Rira
Bener lagi 🤭
Ririn Rira
Ceplas ceplos langsung kepada inti takut hamil
Ririn Rira
Segala mau jadi jin curiga ikutan sengklek nanti 😅
Najwa Aini
Harusnya di sini ada irama lagu dangdut era 90-an..
surga dunia..
aseeekk
Ayuwidia: tarikkkk manggg
total 1 replies
Najwa Aini
Oh..suka aroma scandalous tohhh
Ayuwidia: huum, wanginya nggak enek
total 1 replies
Najwa Aini
Heran sama si ayu. napa malah nyariin Ilham yg lagi pulkam. Tuh mas Juna yg siap ngasih pelajaran tentang hal² 21 plus, sekaligus langsung praktek di temoat
Ayuwidia: tiba-tiba jadi guru ekstrakurikuler 21 plus , dan ini bikin otak othornya kliyengan
total 1 replies
Najwa Aini
bener. setuju banget
Ayuwidia: Ahayyyy
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
seru banget part ini good job Thor 👍🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!