Demi menjalankan misinya mencari tahu mengenai pelaku pembantaian massal keluarga Anthony, dengan rela Tuan Vigor menikahkan putri tunggalnya dengan seorang mafia yang merupakan putra sahabatnya untuk melancarkan misinya dan mendapatkan harta yang ia inginkan. namun lain halnya dengan si mafia, yang mempunyai tujuan lain dengan adanya ia masuk kedalam keluarga elit itu untuk bisa menguasai dan mengendalikan keluarga itu lewat Calon istrinya yang saat ini mendapat julukan Bloody Queen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vionnaclareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan
Sejak peristiwa itu kini terkadang Yoona sering murung dan menyendiri, entah apa yang ia pikirkan namun itulah yang sering ia lakukan dan membuat Leo sedikit bingung karena antara ingatannya kembali ataupun tidak gadis itu sama sekali tidak memberi tahunya.
Kini di ruang kerjanya yang begitu nyaman dan luas Leo menyibukkan diri dengan tumpukan kertas yang membosankan, pria yang menggunakan kemeja putih dengan lengan yang tergulung ke atas dan terlengkapi oleh kacamata miliknya sedang fokus membaca satu persatu huruf yang ada di sana.
/Tok/tok/tok
Terdengar seseorang yang sepertinya ingin masuk kedalam ruangannya itu,"masuklah." Ucapnya tanpa mengubah posisi ataupun pandangan nya.
Mendengar hal itu membuat pintu ruangannya itu terbuka dan seorang pria tinggi masuk menghampiri pria yang saat ini terlihat super sibuk dari biasanya.
"Ada apa luca?"
"Tuan saya sudah meneliti semua berkas yang kita bawa dari villa, dan ini hasilnya." Ucapnya sembari menyodorkan tab miliknya pada Leo.
Mendengar hal itu berhasil membuat perhatian Leo teralihkan dan mengambil tab yang Luca berikan padanya.
"Berdasarkan data tuan Anthony punya lebih dari 4 industri dan ada 200 cabang produksinya, seperti industri makanan, perhotelan, fashion, dan pariwisata di berbagai negara, dan kebetulan yang pernah bekerja sama dengan kita adalah di bidang perhotelan dan pariwisata."
"Dan menurut penelitian yang saya temukan, semua industri itu sudah tidak lagi berjalan, semua sahamnya telah di jual pada client bahkan pembangunan proyek mereka terbengkalai hingga 5 tahun lamanya." Lanjutnya.
"Sama sekali tidak ada yang tersisa?"
"Sebenarnya ada tuan, tapi nama dan pemilik perusahaannya seperti sudah di alih kuasakan sebab tempat letak lokasinya sama persis dengan data yang ada di file."
"Apa itu?"
"Sepertinya mall yang saat ini ada pusat kota kemarin, villa Andean, dan juga yang masih beroperasi adalah hotel yang saat ini ada di Italia."
"Italia?"
Luca mengangguk sementara Leo masih terus membaca semua data yang ada di dalam tab nya itu. "Kirim semua data ini padaku Luca, dan cari tahu mengenai hotel itu, siapa pemiliknya, dan dibawah perusahaan apa ia berdiri, kalau perlu kirim orang untuk mencari tahu disana." Lanjutnya.
"Baik tuan." Jawabnya dan tidak lama kemudian pintu ruangan itu tiba tiba terbuka begitu saja tanpa adanya salam dan permisi.
Seorang wanita dengan pakaian elegannya masuk kedalam ruangan itu dengan membawa tas jinjing bermerek nya.
"Selamat sore nyonya." Ucap Luca yang memberi hormat pada majikan besarnya yang tiba tiba masuk sementara Leo sama sekali tidak peduli dengan kedatangan.
"Apa perlu mama yang mendatangi mu seperti ini Leo." Ucapnya dan berhasil membuat pandangan putranya itu teralihkan.
"Kenapa kau tidak menjawab semua pesan mama hmm"
"Sebab ku pikir perintah mama itu tidak seharusnya disampaikan lewat pesan di ponsel ma." Jawabnya sembari mengembalikan tab milik Luca.
Leo melepas kaca mata miliknya dan menatap ke arah wanita yang saat ini sedang berdiri di depan meja kerjanya. "Aku bahkan tidak membaca keseluruhan pesan mama, aku baru membaca awalnya saja sudah membuatku malas untuk melanjutkannya." Lanjutnya.
"Kalau begitu kenapa kau tidak mengangkat telpon mama hmm Leo, kalau kau tidak mau membaca kenapa kau tidak mau mengangkat telpon mama?"
"Sebab aku terlalu sibuk, mama tahu sendiri aku pergi ke bukit Andean bukan untuk berlibur tapi aku disana juga berkerja ma, sebenarnya kemarin aku ingin menemui mu, tapi ternyata kau ada dinas luar kota bersama client." Jawabnya yang memang Barus berkerja tiga hari ini di dalam kantor.
"Aku tidak ingin ada kesalah pahaman karena hal ini ma, jadi katakan keinginan mama sekarang biar aku bisa memberikan keputusan nya." Lanjutnya yang membuat Luna seketika duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Leo dan meletakan tas jinjing nya disana.
"Mama ingin kau segera menikahi Julia Leo."ucapnya.
"Mama tahu sendiri apa statusku saat ini bukan, saat ini posisiku masih sebagai menantu keluarga William, dan bukankah Leo sudah katakan aku akan menikahi siapapun itu setelah misiku selesai dan sudah bercerai dengan Yoona, aku tidak mau ada dua wanita dalam kehidupan rumah tangga ku ma."
"Kapan itu akan terjadi Leo, dari awal sebelum kau kembali ke Canada, mama sudah menyuruh mu menikahi Julia, tapi kau menolak dengan berbagai macam alasan, bahkan secara logika kau bisa menyembunyikan pernikahan mu dengan Julia."
"Apa mama ingin menjadikan ku pria pecundang, lagi pula Leo tidak yakin kalau Leo bisa melakukan misi dengan tenang setelah menikahinya."jawabnya.
"Kalau begitu tidurlah dengan nya Leo, setidaknya kau sudah menyicil keturunan dan hubunganmu dengannya." Ucapnya dan membuat luca yang sedari tadi diam menyimak pembicaraan mereka tiba tiba terkejut dengan ucapan Luna.
Leo tertawa kecil seakan akan ia tidak percaya dengan apa yang telah mamanya katakan itu padanya. "Apa mama gila, apa segila itu mama pada keluarga Julia hingga mama rela mengorbankan harga diri Putra mama sendiri, aku masih punya harga diri ma, putramu ini bukanlah pria murahan yang mau tidur dengan banyak wanita."
"Lagipula apa Julia mu itu juga mau tidur dengan pria yang masih beristri, apa semurah itu dia sehingga mau memberikan tubuhnya hanya demi bisa hidup denganku, jika dia tidak bisa menunggu maka biarkan saja dia menikah dengan pria lain." Lanjutnya dengan nada tinggi nya yang menolak perintah mamanya itu.
Plakk!!
Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan Leo dan seketika membuat pria itu terdiam. "Jaga ucapan mu Leo, mama menyuruh mu karena mama ingin yang terbaik untuk mu, katakan pada mama mau sampai berapa tahun kau akan bertahan dengan Yoona hmm, sampai berapa lama mama harus menunggumu."
"Ahh sekarang mama mengerti dari awal kau memang ingin menikahi putri William dan menghindari perjodohan ini bukan, jujur pada mama apa yang membuat mu menentang mama seperti ini, kau bohong mengenai permata itu bukan."
"Jika mama sudah tahu, kenapa mama harus bertanya padaku."
"Kau memang seperti papamu Leo, baiklah kalau kau ingin mempertahankan Yoona mu itu, mama tidak akan mempermasalahkan hubungan mu dengan Yoona jika kau mau menikah lagi dengan Julia, seorang pria tidak harus punya satu istri Leo, kau jangan khawatirkan tentang vigor, mama yang akan mengurus nya." Pintanya.
Leo menghela nafas panjang seakan akan ia benar benar dibuat gila oleh mamanya sendiri. "Kenapa mama keras kepala sekali hmm, baiklah aku akan menikahi nya jika Julia berhasil menggodaku untuk mau tidur dan menikah dengan nya." Ucapnya dan membuat ujung bibir Luna terangkat seakan akan kini ia mendapatkan lampu hijau dari putranya itu.