NovelToon NovelToon
Jangan Sentuh Anakku!

Jangan Sentuh Anakku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Janda / Cerai / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:37.9k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Selama 4 tahun lamanya berumah tangga, tak sedikit pun Naya mengecap keadilan.

Hidup satu atap dengan mertua begitu menyesakkan dada Naya, dia di tuntut sempurna hanya karena dia belum bisa memberikan keturunan. Di sepelekan, di olok-olok oleh mertua dan juga iparnya. Sang suami cuek dengan keluh kesahnya, bahkan dengan teganya ia menikah kembali tanpa meminta izin dari Naya selaku istri pertama.

Daripada di madu, Naya lebih baik mengajukan gugatan perceraian. siapa sangka setelah ketuk palu, dirinya ternyata sudah berbadan dua.

Bagaimana kehidupan yang Naya jalani setelah bercerai, akankah dia kembali pada mantan suaminya demi sang buah hati?

"Jangan sentuh anakku! Berani menggapainya itu sama saja dengan mempertaruhkan nyawa." Naya Suci Ramadhani.

Woowww... bagaimana kah karakter Naya? apakah dia lemah lembut? atau justru dia adalah sosok perempuan yang tangguh.

Yuk, simak ceritanya jangan sampai ketinggalan 👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

Keesokan harinya.

Naya dan Rhea sudah bersiap untuk pergi ke toko kue, sedangkan Egi pergi ke kantornya mengendarai sepeda motor yang selalu menemaninya. Seni mengerucutkan bibirnya, ia bete karena di tinggal di rumah sendirian sedangkan Khalisa ikut bersama Naya.

"Mama Rhea, aku gak mau sendirian di rumah. Ikut ke toko aja ya, please..." Seni mengatupkan tangannya di depan dada, tatapannya memohon kepada Rhea.

Rhea menatap Naya meminta persetujuannya, Naya sendiri menganggukkan kepalanya.

"Kamu boleh ikut, tapi nanti ikut jagain Khalisa ya selama Naya sama Mama sibuk di dapur." Ucap Rhea.

"Yeaaayyy! Makasih Mama Rhea yang paling cantik dan baik hati, Seni pasti jagain ponakan gembul satu-satunya. Nanti buatkan Seni adik juga ya, biar Seni ada temennya gitu." Sorak Seni senang.

"Doakan saja, semoga aja cepet ada bayi di perut Mama." Balas Rhea.

Berhubung motornya hanya ada dua. Satu milik Egi dan satunya milik Naya., Rhea dan Seni pergi menggunakan kendaraan lain yaitu taxi.

***

Sedampainya di toko kue yang masih tertutup rapi, Naya di kejutkan dengan kedatangan seseorang yang tak lain adalah ibu kandungnya. Penampilannya jauh berbeda di bandingkan dengan dulu, perhiasan menggantung di lehernya, beberapa cincin juga yang melingkar di jemarinya.

Naya terdiam melihat ibunya namun, tangan Khalisa yang bergerak-gerak mengalihkan perhatiannya.

"Nyeennnn... Ma - ma.. Nyennn.." Celoteh Khalisa sambil menggosok hidungnya yang terasa gatal sampai memerah.

"Khalisa mau mimik ya? Mimiknya di dalem ya cantik." Ucap Naya mengusap kepala putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Naya." Panggil Lingga begitu Naya memasukkan kunci untuk membuka pintu tokonya.

Naya tidak membalas panggilan Lingga, ia mendorong pintunya dan masuk ke dalamnya dengan langkah tergesa. Jujur saja Naya ingin menghindari ibunya, dia masih menyimpan rasa kecewa yang besar atas langkah yang ibunya ambil.

Lingga mengejar Naya sampai ke dalam, tetapi Naya lebih memilih masuk ke dalam ruangannya dan memberikan asinya untuk Khalisa.

Rhea dan Seni yang baru sampai langsung masuk kedalam, keduanya mengernyitkan dahi melihat Lingga yang berdiri di depan pintu ruangan Naya dan terus memanggilnya.

"Maaf, anda siapa ya?" Tanya Rhea dengan hati-hati.

Lingga menoleh kearah Rhea dan Seni bergantian.

"Aku ibunya Naya, apa kamu karyawannya Naya?" Jawab Lingga seraya melemparkan pertanyaan pada Rhea.

"Oh, jadi anda ibunya Naya. Lebih baik anda pergi dari sini dan jangan injakkan kaki lagi di toko kami!" Tanpa basa-basi lagi Rhea langsung mengusir Lingga, ia menunjuk arah pintu keluar.

"Memangnya kamu ini siapa beraninya usir saya, hah! Aku ibunya Naya. Tentunya aku berhak datang kesini." Protes Lingga.

Di dalam ruangan. Naya mendengar bagaimana Rhea mengusir Lingga, seolah tahu kalau ibunya tengah ada masalah. Khalisa lantas terpejam di dalam gendongan Naya, alhasil Khalisa di tidurkan di atas sofa.

"Aku tahu anda ibunya. Maka dari itu aku mengusirmu, Naya tidak butuh ibu yang egois sepertimu." Hardik Rhea.

"Jangan ikut campur urusanku!"Tegas Lingga.

Ceklek.

Naya membuka pintu kemudian menutupnya dengan perlahan.

"Ikut aku." Ucap Naya menatap ibunya sekilas.

"Nay." Panggil Rhea.

"Gue aman kok." Jawab Naya.

Naya berjalan memimpin, Lingga membuntuti dari belakang. Kini mereka berdua duduk di salah satu meja, belum ada yang mengeluarkan suara diantara keduanya.

"Pagi, Bu." Sapa para Karyawan yang datang memasuki toko.

Naya membalasnya dengan anggukan kecil dan juga senyuman. Lingga tentu melihat bagaimana interaksi Naya, ia tak menyangka kalau anaknya yang di juluki 'Si Manja & anak Mama' itu sudah memiliki toko kue yang terkenal dengan rasanya yang enak.

"Katakan. Aku tidak punya banyak waktu." Ucap Naya tanpa menatap ibunya.

"Eekheemmm. Begini, ibu datang kesini mau minta tolong sama kamu." Ucap Lingga tanpa basa-basi.

"Apa?" Tanya Naya dingin.

"Ibu sama Papa Mischa sudah menikah. Dulu kamu sama Mischa dan juga Naufal berteman bukan? Rencananya, Mischa kami jodohkan dengan Naufal karena dia begitu mencintai Naufal. Tapi, Naufal kemarin menolak perjodohan ini dan dia mengatakan kalau kamu yang dia cintai. Mischa sedih sampai tidak mau makan, ibu gak tega liat dia nangis terus dan berimbas pada kesehatannya, jadi Ibu minta tolong sama kamu agar kamu bujuk Naufal menerima perjodohan ini." Tutur Lingga.

Naya tersenyum miris. Sebegitu sayangnya Lingga kepada anak sambungnya, lalu bagaimana dengannya yang sejatinya anak kandung. Jangankan memenuinya, menanyakan kabar lewat pesan singkat saja tak ada.

"Baik, akan aku coba. Udah beres kan? Silahkan ibu pergi, aku mau kerja." Ucap Naya beranjak dari duduknya.

"Naya, kenapa kamu bersikap tidak sopan seperti ini pada ibu, hah! Apa seperti ini kamu menyambut ibumu sendiri? Mentang-mentang udah punya usaha kamu jadi gak tahu diri? Berbeda sekali dengan Mischa yang tutur katanya sopan dan hormat kepada yang lebih tua, mau jadi anak durhaka kamu, hah!" Sentak Lingga tidak suka dengan sikap Naya dalam menyambutnya.

"Bu, aku buka lagi anak manja kesayangan Bapak sama ibu. Aku dan Mischa tentunya berbeda, jadi jangan pernah sekalipun ibu samakan aku dengannya. Aku harus professional, waktuku bukan untuk meladeni ibu saja, aku punya tanggung jawab kepada para pelangganku." Balas Naya.

"Ck, toko kecil seperti ini juga ibu mampu beli. Berapa harganya, biar ibu bayar sekarang juga!" Decak Lingga.

BRAKKK..

 Naya menggebrak meja karena tak terima di remehkan oleh ibunya sendiri. Rhea menatap Naya dari kejauhan, sedangkan Seni diam dengan segudang pertanyaan di dalam kepalanya.

"Ibu masih ngerti bahasa manusia gak sih? Aku tahu ibu sekarang sudah banyak uang, tapi gak seharusnya ibu meremehkan hasil keringatku sendiri. Ibu gak tahu apa-apa tentang kehidupanku, jadi sekarang ibu keluar atau aku tidak akan pernah mau membantu ibu untuk membujuk Naufal, aku gak peduli Mischa nangis atau sakit sekalipun. Itu bukan urusanku!" Ancam Naya.

Lingga bungkam. Ia bangkit dari duduknya dan pergi melangkahkan kakinya dengan perasaan kesal, pintu toko di buka selebar mungkin oleh Rhea.

Melihat punggung sang ibu sudah semakin jauh, Naya menjatuhkan tubuhnya ke atas kursi lengkap dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Bu, bahkan ibu gak nanyain gimana keadaan Naya." Lirih Naya.

Naya memalingkan wajahnya ke samping saat air matanya mulai jatuh, tubuhnya bergetar mengingat untuk pertama kalinya ia bertemu ibunya hanya untuk membahas kebahagiaan orang lain.

Rhea berdiri di hadapan Naya, ia memeluk Naya dengan badan sedikit membungkuk.

"Rhea, sakit banget.. Hiks.. Gue udah gak di sayang lagi sama ibu sendiri, hikksss.." Lirih Naya di sela isak tangisnya.

"Kamu boleh nangis untuk luapkan kesedihan kamu, tapi janji jangan terlalu berlarut ya. Aku tahu kamu kuat." Ucap Rhea.

1
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuuut
Ai Sri Kurniatu Kurnia
mudah-mudahan yang Naya hubungi itu Arzan bukan orang lain
Sani Srimulyani
siapa yang dihubungi Naya ya, apa arzan .....
muthia
blm up ya
Sani Srimulyani
ga sabar nunggu Bu Jum ketemu sama arzan, biar tau misteri kematian Karina.
Patrick Khan
lanjut kak
Diyah Pamungkas Sari
jangkrikkk bukan tegang malah nguakak bacanya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🌷💚SITI.R💚🌷
betul bnget dengan prinsip kel zoya sm nando
Asyatun 1
lanjut
Nur Faris
semoga segera kebongkar penyebab kematian Kirana,...
Ai Sri Kurniatu Kurnia
mudah-mudahan BI Jum cepat ketemu sama si Arzan
muthia
maaf apa sebelum nya ada cerita Nando dan Soya ya soalnya br nemu ceritanya seru 🙏
Reni Mardiana: sama-sama kak 🤗
muthia: makasih🙏
total 3 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
apa arzan ga punya rasa am naya ya.
Reni Mardiana: rasa sama nayanya masih kebas kayaknya
total 1 replies
Nur Faris
sekalinya nongol bikin perut bengek🤣🤣🤣
dasar si Tarzan emang y adaaaa aja celetukannya😂
Irma Minul
lanjut kak
Patrick Khan
lanjut kak
Asyatun 1
lanjut
ir
bener lu jangn bikin hidup Naya makin² ya Fal
🌷💚SITI.R💚🌷
bagus naya kamu hrs tegas sm naufal biar hidup kamu ga di recokin si miscet
Sani Srimulyani
ngomong2 arzan kemana ya.......kangen sama kerandomannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!