NovelToon NovelToon
Takdir Ke Dua

Takdir Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Duar duar duar

Huhhhhhhhhh

suara party Popper dan teriakan para teman-teman sang pemilik pesta memeriahkan malam ulang tahun itu.

malam di mana Seorang wanita cantik mengetahui fakta menyakitkan di dalam hidupnya.

"Aku bersumpah akan merebutnya darimu, cepat atau lambat!" begitulah isi pesan yang di kirim selingkuhan suaminya malam itu

"Lakukan apa maumu! tapi jangan harap bisa mengalahkan ku." Jawab Arneta tak terpengaruh sedikit pun

jika biasanya istri sah akan meraung bahkan tak segan melabrak selingkuhan dari suaminya, Delisa sangat berbeda. ia brani melawan hingga membuat rivalnya berniat untuk mencelakainya.

akankah Arneta dapat mempertahankan pernikahannya? ataukah, Arneta justru kehilangan nyawanya?

simak kisahnya hanya di Novel "Takdir Ke dua"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putusan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bulan yang mulai sehat benar-benar merealisasikan Niatnya sesuai dengan arahan Susan.

Di depan awak media, Bulan nampak menangis tersedu-sedu sebelum memulai konferensi pers. Susan yang ada di sampingnya berusaha untuk menenangkannya.

"Sebelumnya, saya Rembulan hanya ingin meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kegaduhan yang sempat saya buat akhir-akhir ini! saya benar-benar tidak menyangka jika saya akan berdiri di sini untuk mengakui ini semua."

Bulan menjeda ucapannya sebelum akhirnya mengusap Air matanya.

Susan dengan sigap menenangkan sang putri dengan cara mengusap Bahunya.

"Saya, Rembulan menyatakan dengan ini saya meminta maaf kepada seluruh keluarga dari seorang pengusaha bernama Vincent Ardiansyah, terutama kepada sang istri, jika saya secara sadar sudah berselingkuh dengan suaminya. terlebih, saya saat ini tengah mengandung buah cinta kami. dan secara langsung, saya berharap jika Tuan Vincent, mau bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap saya dan mengakui anak kami!"

Pernyataan Bulan saat itu jelas membuat publik tercengang. mengingat citra Vincent sebagai pria setia kini pun di pertanyakan?

"Bulan, apakah yang anda ucapkan ini dapat di pertanggungjawaban kan?"

"Ya. apakah anda punya bukti jika Tuan Vincent Ardiansyah yang melakukannya? jangan sampai ini adalah fitnah karena anda bisa saja di tuntut oleh keluarga Ardiansyah, jika sampai anda berbohong."

"Tentu saja saya punya bukti yang kuat. saya tidak akan berani tampil di depan publik seperti ini jika saya berbohong." Jawab Bulan dengan tegas

"Bagus, bagus Bulan. kau pinta sekali, ini baru putriku." Puji Susan dalam hati sembari tersenyum ramah pada awak media yang kini tengah menyorotnya.

Beberapa wartawan pun tak langsung percaya dengan pernyataan yang di buat oleh Bulan, hingga menuntut bukti yang kongkrit dari wanita itu.

Bukannya apa-apa. masalahnya, pria yang di tuduh Bulan sebagai kekasih gelapnya adalah salah satu konglomerat yang berkuasa di negara itu.

maka bukan tidak mungkin jika Vincent akan berbalik mengambil tindakan hukum jika mereka sembarangan membuat berita, yang berdampak pada karier mereka kedepannya.

Tak ingin di tuduh yang tidak-tidak, Bulan memutuskan untuk mempertegas ucapannya. ''Saya bersedia melakukan tes DNA atas bayi saya, jika Tuan Vincent berkenan. dan saya bersedia di tuntut jika pernyataan saya kali ini tidak terbukti!"

Deg

Susan tercengang hingga reflek menoleh ke pada sang putri setelah mendengar ucapan terkahir Bulan. Menurutnya , Bulan tidak perlu memberikan pernyataan seperti itu yang berpotensi merugikan dirinya sendiri.

"Ck, dasar anak bodoh. untuk apa dia bicara seperti itu? ini tidak bisa di biarkan, lama-lama dia bisa bicara ngelantur kalau tidak segera di akhiri!!"

Gumam Susan, dalam hati meralat pujian untuk anaknya yang sempat ia lontarkan tadi.

Tak ingin, Bulan salah bicara lagi. Susan buru-buru mengakhiri konferensi pers hari ini dengan alasan Bulan masih harus beristirahat.

****

Di sisi lain

Sidang pertama dengan agenda mediasi tak berjalan dengan mulus karena dari pihak Vincent menolak dengan tegas tuntutan yang di ajukan Arneta untuk berpisah.

Reyhan akhirnya mau tidak mau mengeluarkan kartu AS yang di berikan Arneta padanya. berkas perceraian yang sudah lengkap dengan tanda tangan Vincent pun akhirnya jadi senjata utuk memenangkan tuntutannya.

Vincent menggebrak meja geram ketika mendapatkan kabar dari asisten pribadi nya, jika Arneta telah memenangkan gugatannya.

"Apa-apaan ini?" Pekik Vincent hingga bangkit dari duduknya sembari meremas rambutnya sendiri.

Ia menatap geram pada berkas yang berisi putusan dari pengadilan, yang baru saja di serahkan Tommy padanya. "bagaimana bisa mereka mendapatkannya? bukankah sudah aku katakan jika aku menolak keras untuk menceraikannya."

"Maafkan saya Tuan. tapi, kuasa hukum Nyonya memiliki bukti jika anda sudah menandatangani berkas perceraian itu, hingga hakim telah memutuskan jika perceraian Anda dan nyonya telah sah di mata hukum dan negara."

Deg

"Tidak. ini tidak mungkin, aku.. aku bahkan tidak tau menahu soal berkas itu. ini pasti akal-akalan dari Reyhan itu yang sudah mengakali semuanya!"

Tommy menghela nafasnya gusar, makin lama sikap Vincent makin menjadi-jadi. ia gampang sekali marah dan pekerjaannya pun juga tidak beres. banyak sekali client mereka yang mengeluh dengan ketidak profesional lan Vincent saat bekerja, hingga ada beberapa dari mereka memiliki membatalkan kerja sama.

 tidak sampai di situ aaja, Masalah di per parah dengan pernyataan Bulan dalam konferensi pers pagi ini, jelas-jelas menyebut nama Vincent yang harus bertanggung jawab atas kehamilannya.

jelas hal itu membuat Ardiansyah murka. awalnya, ia sudah tidak ingin ikut campur dengan masalah yang di hadapi putranya. namun, setelah masalah itu berdampak pada reputasi perusahaannya dan banyak nya pembatalan kerja sama dari para investor membuat nya sudah tidak bisa menahan diri lagi.

"Anak itu benar-benar membuat keluarga ini berantakan." Gumam Ardiansyah sembari menarik nafas panjang gunan meredam amarahnya pagi itu

Setelah di hadapkan pada harga saham perusahaan turun, akibat investor yang membatalkan kerja sama dan menarik uang mereka. ia juga mendapatkan kabar mengenai Konferensi pers yang di lakukan Bulan pagi ini.

"Tuan, kita harus segera bertindak! jika terus seperti ini, saham kita akan jatuh. kita harus melakukan sesuatu untuk menyakinkan investor agar perusahaan bisa di selamatkan!" Ujar sang asisten pribadi

Ardiansyah mengepalkan kedua tangannya geram. lantas, ia menatap ke arah sang asisten sembari menganggukkan kepalanya. "kau pasti sudah tau apa yang harus kau lakukan. laksanakan segera! aku tunggu kabar baik dari mu setelah ini." Ucapnya dengan serius

"Baik Tuan." Mendapatkan mandat yang begitu besar membuat sang asisten pribadi harus bergerak dengan cepat untuk menyelesaikan misinya saat itu.

tatapan mata Ardiansyah saat ini kosong, Perusahaan yang ia bangun susah payah kini di ambang kehancuran akibat skandal yang di perbuatan putra pertamanya.

"Andai aku tidak ingat dia putraku, sudah aku lenyapkan dia jauh-jauh hari!" Ujar Ardiansyah di ikuti helaan nafas panjang

Dret dret

Ponselnya berdering dan nama sang istrilah yang terlihat menghubunginya.

seketika Ardiansyah mengangkatnya hingga terdengar suara sang istri yang tengah menangis. Ardiansyah sudah dapat menebak jika sang istri sudah mendengar berita yang beredar saat ini.

"Sayang..... hisk hisk hisk, bagaimana ini? Kenapa bisa sampai seperti ini?" Tangisnya pecah mengetahui fakta jika sebentar lagi keluarganya akan hancur.

Ia tidak menyangka jika wanita murahan itu saat ini tengah hamil dan berani memberikan Statement menyudutkan putranya yang telah menghamilinya.

Tak tega mendengar tangisan sang istri, Ardiansyah mencoba menenangkannya. "Sayang, tenanglah! Aku berjanji akan membereskan ini semua. kau jangan khawatir! berdoalah, agar wanita itu tidak kembali membuat ulah dan benar-benar mengeluarkan bukti-bukti yang ia miliki!"

Deg

Mengetahui itu seketika membuat Nyonya Ardiansyah memiliki ide untuk bertemu Bulan secara pribadi.

1
Diyah Pamungkas Sari
bru mau positif thking sm mak e bajigur, wealah tibane malah mkin bajing an!!! kabeh kabeh bajing an!!
Innara Maulida
rasakan kau cabutan uban,,,emng enak berani main api harus mau' terbakar...
Innara Maulida
kmu salah lawan,,kamu salah lawan,,wahay bulan setengah 🤣
Erchapram
Lanjut Thor, ceritanya bagus. 1 kopi untuk kamu
Erchapram
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!