seorang wanita dari Negara Asia, memutuskan untuk berlibur ke Negara terpencil di bagian timur tengah, hanya untuk bisa melupakan Mantan pacarnya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Yang dia pikir hanya akan mendapatkan pengalaman baru, tapi ternyata malah menemukan pasangan hidupnya, seorang pria pemilik kafe.
Walau begitu, wanita dari Asia itu tidak mengetahui bahwa pria tersebut, merupakan seorang penerus atau Pangeran mahkota di negara itu.
bisa dikatakan, di buang batu jalanan, malah dapat pengganti batu zamrud di negara asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
"Maaf!" ucap Ashan yang baru tersadar setelah habis melahap seluruh mulut Tiffany. "Saya tidak bisa menahannya, kamu terlalu menggoda," lirih Ashan sambil menyatukan kedua telapak tangannya meminta maaf dengan raut wajah bersalah. Sementara Tiffany menutup wajahnya karena malu. "Kamu jahat!" lirihnya sambil menjauh dari Ashan.
"Saya akan bertanggung jawab... Saya benar-benar ingin menikah denganmu, sudah saya putuskan, kita akan kembali ke kotamu dan meminta restu ayah dan ibumu, sayang. Karena saya tidak mau meninggalkanmu lagi, saya akan turun dari tahta secara sukarela," ucap Ashan dengan sungguh-sungguh. Namun, Tiffany yang masih malu tidak menjawabnya.
"Saya harus bertemu dengan Yamin sekarang? Sayang? Apa kamu bisa menunggu saya sebentar saja? Saya janji saya tidak akan lama," ucap Ashan, khawatir Tiffany akan merasa sendiri lagi saat ia pergi. Namun, di dalam hati Tiffany, ia berharap agar Ashan bisa cepat pergi dari sana agar ia bisa melepaskan rasa malunya dengan bebas.
Setelah Ashan benar-benar pergi, Tiffany dengan keras membuang tubuhnya di atas kasur sambil menggulung dirinya ke kiri dan kanan, diikuti dengan berteriak. Ia belum pernah merasa semalu itu dalam hidupnya. Namun, langkahnya terhenti saat ia baru menyadari keseriusan ucapan Ashan tentang melepaskan tahtanya untuk Tiffany. "Dia tidak serius, kan?!"
Saat ini Ashan sudah bertemu dengan Yamin di ruangan aula istana, beserta para parlemen, bahkan tentara bawahan juga telah berkumpul.
Yamin mulai menceritakan kronologi para pemberontak masuk ke dalam istana dan apa yang terjadi sampai proses pencarian pemberontak yang masih berjalan.
"Ratu beserta Putri saat ini sedang dirawat dengan cara tertutup di dalam istana. Kejadian yang mereka alami begitu sangat mengenaskan untuk bangsawan, mohon Pangeran mengerti."
[Flashback on]
Setelah Cindy berhasil membujuk Ratu serta Putri Nagia ke tempat yang katanya tersimpan harta karun Ashan, mereka berdua pun mengikuti Cindy dan sampainya mereka di sana sudah ada beberapa pelayan yang menanti mereka. Cindy dengan sombong maju dan bertanya kepada para pemberontak yang sedang menyamar menjadi pelayan di ruangan gelap dan kosong itu. "Di manakah harta karunnya?"
Melihat kedatangan tiga orang yang mereka nantikan, pelayan wanita dengan tersenyum tapi pasti berjalan mendekati mereka.
"Salam hormat kami, Ratu dan Putri. Maaf... sebenarnya harta karun itu tidak ada, yang ada hanyalah kematian!!!" Usai wanita itu memberitahukan maksud dan tujuan mereka, serentak pemberontak yang menyamar langsung menyerang Ratu, Putri Nagia, dan Cindy.
Mereka yang diserang secara tiba-tiba tanpa memiliki persiapan langsung tumbang pada saat itu. Beberapa lama mereka pingsan di ruangan tersebut, akhirnya tersadar dalam keadaan terikat oleh tali yang besar. Yang sadar duluan adalah Putri Nagia. Wajahnya dipenuhi memar dan tubuhnya sangat sakit, ia pun meringis kesakitan.
"Shhht..." Perlahan tapi pasti, Putri Nagia membuka matanya pelan-pelan. Ia bisa melihat sedikit cahaya dan beberapa pria tua serta beberapa wanita di dalam sana. Putri Nagia cepat menyadari ada sesuatu yang salah, ia lekas berteriak ketakutan.
"Aaaa! Siapa kalian?" teriak Putri Nagia dengan napasnya yang tidak teratur.
Suaranya yang keras membuat Ratu dan juga Cindy yang terikat bersama-sama juga ikut terbangun dan respons mereka juga sama seperti Putri Nagia.
"Kurang ajar! Siapa kalian! Apa kalian ingin mati! Berani sekali kalian berbuat seperti ini kepada Ratu Al-Khansa!"
"Hahahahaha... Ratu... Anda begitu bodoh! Jika harga diri Anda begitu penting, maka kami akan rusak terlebih dahulu sebelum membunuh kalian semua," sarkas pria itu. Ia juga dengan lancang mengelus pipi Ratu yang susah mati ketakutan itu.
"Tidak... tidak... aku mohon lepaskan kami. Kalian ingin emas? Perhiasan? Akan kami berikan apa pun itu... tapi kami mohon lepaskan kami! Kami juga tidak akan menghukum kalian. Kalian akan keluar dari sini dengan aman dan juga akan menjadi kaya," lirih Putri Nagia mencoba untuk bernegosiasi dengan keadaan yang sudah kacau itu.
Beberapa musuh tergiur dengan saran dan Putri Nagia, tapi ada juga yang menolaknya, keributan pun mulai terjadi, ada yang ingin cepat kaya dan bebas, namun beberapa yang tamak menginginkan segala yang ada di istana, termasuk menjadikan para bangsawan sebagai budak.
Keputusan jatuh di tangan para pria yang kuat, mereka menginginkan segalanya di istana.
Maka negosiasi Putri Nagia di tolak mentah-mentah oleh mereka.
Parahnya lagi, mereka merayakan kemenangan mereka, dengan minum-minum, bermain dengan wanita di hadapan Ratu dan kedua wanita lain, bahkan keji nya mereka melecehkan Cindy dan Putri Nagia di hadapan Ratu.
"TIDAAAAK..... TIDAK TIDAK LEPASKAN PUTRI KU!"jerit sang Ratu putus asah
...********BERSAMBUNG********...
mana tau ntar dapat permata ya bibi...
😆😆😆😆
semoga disegerakan ya Ashan...
aku aja deh Fannyny...biar akrab gtu
niat hati mau melecehkan Tiffany...
justru mereka berdua yang dilecehkan...
semoga juga ratu,dan ibumu di penggal pemberontak...
biar aman istana mu
kan memank begitu status kalian Fany...
Ashan sudah memintamu pada keluarga mu di telpon tempo hari...
jangan kasi peluang untuk mereka mengganggu Tiffany...
apalagi Cindy untuk mendekati mu...
jadi ingat pelakor aku kk 😆😆😆🙏🙏🙏
lanjut up lagi thor