NovelToon NovelToon
Ampun Pak!

Ampun Pak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kacan

🚧CERITA INI HANYA KHALAYAN OTHOR SEMATA, JANGAN MASUKKAN KE DALAM HATI. MASUKKAN SAJA KE DALAM ❤(+) FAVORIT🚧

Dipertemukan dengan CEO galak beserta dengan putrinya yang selalu mengganggu membuat hidupku jungkir balik.

Suatu hari bocah itu memanggilku dengan sebutan 'mommy'.

Apa yang harus kulakukan? Bagaimana caraku menghadapi CEO dingin dengan mata setajam pedang itu?



Klik 'Mulai Baca' untuk mengetahui kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GANJARAN

Fara beranjak turun dari tempat tidurnya dengan perlahan, dirinya berjalan ke kamar mandi untuk berendam air hangat di dalam bathub seperti yang disarankan oleh mbah gugel.

Wanita itu menyiapkan bathub yang akan digunakannya untuk berendam, saat air di dalam bathub sudah siap untuk digunakan, Fara memasukkan bath bomb yang berukuran sebesar bola biliar, bath bomb itu bereaksi ketika terkena air yang ada di dalam bathub.

Fara masuk ke dalam bathub yang sudah tercampur dengan bath bomb beraroma lavender. Ia menyenderkan tubuhnya dengan mata terpejam.

Aroma lavender yang lembut membuatnya merasa rileks, rasa mengganjal di sarangnya juga lebih membaik.

Tiga puluh menit berlalu, Fara menyudahi acara berendamnya. Tubuh wanita itu terasa lebih rileks, ternyata benar yang dikatakan pada laman pencarian jika berendam dengan air hangat dapat merilekskan tubuh setelah melakukan hubungan badan.

Fara keluar dan pergi untuk mengenakan pakaian, ia memilih menggunakan baju santai serta celana rumahan yang longgar.

Begitu selesai mengenakan pakaian, Fara duduk di depan meja rias sembari mengeringkan dan menyisir rambutnya.

Sepanjang menyisir rambutnya yang panjang, mata Fara tak lepas dari cermin yang memantulkan bayangan dirinya.

“Banyak sekali, pak Devan benar-benar ganas.”

Fara menyentuh lehernya yang berwarna keunguan, ia bersyukur Ainsley tidak menyadari bekas keganasan Devan yang membekas di lehernya.

Tangan Fara menarik sedikit bajunya dan melihat bekas yang sama di bahunya. Dibandingikan dengan leher, bahu dan dadanya lah yang lebih banyak dihiasi oleh mahakarya bibir Devan.

Di sisi lain, Devan sedang berada di kamarnya. Sebuah panggilan masuk lewat smartphone-nya yang menandakan Jhon telah tiba.

Pria itu segera turun ke bawah, langkah kakinya membawa ke tempat di mana Regita sedang ditahan oleh penjaga rumahnya, disaat yang bersamaan Jhon muncul dengan dua orang berubuh kekar di belakangnya.

“Maafkan saya, Tuan," ucap Jhon saat berhadapan dengan Devan.

Pria yang sudah lama menemani Devan sejak masih berada di Negara Italia itu merasa bersalah. Saudaranya memilih Regita sebagai nanny untuk putri kecil Devan karena kecakapannya dalam berkerja, selama pelatihan wanita itu benar-benar melakukan semuanya dengan sangat baik. Namun, ternyata di balik itu semua ia memilik rencana yang picik.

“Kau urus wanita ini!” Perintah Devan pada Jhon.

Regita yang mendengar hal itu menggelengkan kepala dengan kuat, lengannya yang ditahan oleh penjaga rumah Devan membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa. Mata Regita terasa begitu panas karena air mata yang awalnya hanya menggantung di pelupuk mata kini mengalir dengan deras.

“Tuan, tolong lepaskan saya, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” pinta Regita dengan wajah memelas.

Tidak sedikit pun Devan merasa iba, ia tidak memperdulikan permohonan Regita yang sudah tampak kacau.

“Jhon, jangan jebloskan dia ke penjara,” kata Devan.

Mendengar hal itu, Regita mengehela napas lega dan menjadi sedikit lebih tenang. Namun, hal itu tidak berlangsung lama saat Devan melanjutkan perkataanya.

“Buat wanita ini berada di rumah sakit jiwa bagaimanapun caranya, kau tahu hukuman dari pihak berwajib belum tentu membuatnya berubah dan bisa saja setelah dia bebas, dirinya membuat ulah dengan membocorkan rahasia pernikahanku,” lanjut Devan.

Regita menjerit histeris, wanita itu merasa ketakutan, ketegangan tergambar jelas di wajahnya yang basah dengan air mata.

Para asisten rumah tangga memperhatikan Regita dari kejauhan, mereka tidak berani mendekat dan ikut campur.

“Jangan, Tuan. Saya tidak mau masuk ke rumah sakit jiwa.” Regita berteriak kencang dan berusaha lepas dari penjanga keamanan tuannya.

“Jika kau berada di sana, tidak akan ada yang mempercayai perkataanmu. Kalaupun kau keluar dari tempat itu … orang-orang akan menganggapmu tidak waras dan berkata bohong,” ucap Devan panjang lebar.

Regita meronta-ronta dan terus berteriak, wanita itu jadi seperti orang yang kehilangan kewarasannya.

Untungnya Ainsley sudah berangkat ke sekolah sehingga tidak dapat menyaksikan apa yang terjadi saat ini.

“Jhon lakukan sekarang!” Titah Devan dengan ekspresinya yang datar dan dingin.

“Baik, Tuan.” Jhon melangkah maju.

“Kalian berdua, bawa dia ke dalam mobil!” Jhon memberikan arahan pada kedua pria bertubuh kekar yang ia bawa bersamanya.

Kedua pria bertubuh kekar itu menyeret tubuh Regita yang menolak untuk pergi, sementara Jhon membungkukkan badan sekilas ke arah Devan dan pergi dari rumah itu untuk menjalankan tugas dari Devan.

“Lepaskan aku, kalian baji-ngan! Kepa-rat! Regita memaki pria yang memaksanya masuk ke dalam mobil.

Devan berbalik dan memutuskan untuk bersiap pergi ke perusahaannya. Saat sudah berada di ujung tangga Devan bertemu dengan Fara yang terdiam.

“T-tuan … Gita kenapa?” tanya Fara yang merasa syok setelah menyaksikan semua yang terjadi dari atas tangga.

“Itu bayaran atas kejahatannya,” sahut Devan santai, lalu menlanjutkan langkahnya dan membiarkan Fara bersama kebingungannya.

Fara menyusul Devan untuk bertanya, ia berjalan dengan sedikit mengangkang. “Pak, tunggu!”

Devan berhenti dan membalik badan, terlihat wajah pria itu mengernyit dengan dihiasi ekspresi datar.

Fara berjalan mendekat. Devan sedikit memalingkan pandangannya ke arah lain demi menghindari penglihatannya dari cara Fara berjalan.

“Pak saya masih penasaran dengan Gita, dia kenapa diperlakukan seperti itu? Apa kesalahan yang dia perbuat sampai harus dibawa ke rumah sakit jiwa? Apa itu tidak keterlaluan?” tanya Fara beruntun saat sudah berada di dekat suaminya.

Devan mengarahkan pandangan matanya tepat ke mata Fara, kedua tangannya ia masukkan ke dalam celana, dengan sudut bibir yang sedikit terangkat Devan berkata, “Kau cerewet sekali.”

“His bukan itu yang ingin saya dengar keluar dari mulut bapak, saya ingin tahu kenapa Regita harus dibawa ke rumah sakit jiwa?” tanya Fara menuntut jawaban.

Jiwa kepo wanita itu meronta-ronta minta dipuaskan dengan sebuah jawaban.

“Apa untungnya jika kau tahu?!” jawab Devan yang hendak membalik badan karena ia harus segara berangkat ke perusahannya.

“Astaga!” Geram Fara merasa frustrasi.

Secepat kilat Fara menarik ujung baju yang dikenakan suaminya, sehingga pria itu tidak jadi berbalik badan.

Helaan napas kasar terdengar dari mulut Devan. “Kau membuang waktu saya! Saya harus berangkat ke kantor sekarang!” ucap Devan.

Fara memanyunkan bibirnya seperti bebek, tangan wanita itu masih memegangi ujung baju mantan bosnya. Jika ada yang melihat interaksi mereka saat ini pasti akan tersenyum karena Fara bertingkah layaknya bocah yang memaksa untuk mendapatkan sesuatu.

“Dia memasukkan obat perangsang ke dalam minuman saya malam itu, itulah yang membuat saya melakukan kesalahan padamu, semua diluar kendali saya,” jelas Devan.

Hati Fara terasa seperti tertusuk duri saat Devan dengan jelas mengatakan apa yang mereka arungi malam itu adalah sebuah kesalahan.

“Jadi … menurut bapak, apa yang bapak lakukan pada saya malam itu adalah sebuah kesalahan?” tanya Fara dengan berusaha menahan bibirnya agar tidak bergetar saat mengucapkan kalimat itu.

“Ya.”

Pegangan tangan Fara pada baju Devan terlepas, pria itu langsung melenggang pergi meninggalkan Fara begitu selesai menjawab dengan satu kata.

Fara tersenyum getir, sudut bibirnya bergetar, pelupuk matanya terasa panas. Sebuah bulir bening mengalir dari sudut mata wanita itu, ia berusaha untuk kuat dan merima.

 

Bersambung ….

1
Wartini Wartini
paling fara hamil, Devan yg ngidam
Azzani Siti
ganti gak thorrr panggilan nya!!
kalau gak aku demo pakai like kamu thorrr!! 😭😭😭😭
Azzani Siti
jangan!!!
nanti Mak beti marah🤣🤣🤣😆😆😆
Azzani Siti
"Tror... aku masih gadis Thor...
astaga... semoga hari author Senin selalu...😭😭😭
Azzani Siti
definisi 'dikasih hati malah ngelunjak 🤣🤣😆😆😆😭
Azzani Siti
yg punya kayak hantu ...
jadinya burung hantu....😆😆😆
Azzani Siti
nasibmu Farah sekali ya nona..😭😅🤣🤣😆😆
Azzani Siti
mbatin terooosss...😆😆😆
selamat membatin mommy...🤣🤣😆😆
anindira maheswari
Luar biasa
jumirah slavina
jan macam² Kauuuu Jhonnnn...!!!!
jumirah slavina
b4j1ng4n kau Devv !!!!
jumirah slavina
perlu Kamu ingat Dev...
Fara hamil anak kandung'mu...
jumirah slavina
rasakannnn Kau penjual organ

bahahakkkk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
aacciieeeee istri'ku...
cepat... cepat...
takut'y klo lambat kenapa² tar keguguran....
jumirah slavina
mo nyu5ulah ... apalagi...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
hilihhh... Ge-Er Lu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
meninggal ya Selena
jumirah slavina
dasarrr otak selengki.....
jumirah slavina
wwoooaaahhh..
kita liat apakah Devan cembuluu....
jumirah slavina
ngarep luuuu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!