NovelToon NovelToon
Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isma Wati

Delia adalah seorang pramugari di sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Hingga suatu ketika Delia dijadwalkan terbang bersama seorang pilot tampan idola para wanita, menggantikan rekannya yang berhalangan masuk, dan bertemu dengan seorang pilot tampan, yang digandrungi banyak pramugari.

Delia pikir kapten Abian adalah Captain ramah dan baik, nyatanya Captain itu sangat menyebalkan untuknya, membuat Delia begitu membenci pilot itu.

"Aku bersumpah, walau didunia ini laki-laki tersisa hanya dia, aku tak sudi jika harus berjodoh dengan laki-laki bermulut sambal sepertinya," gerutu Delia.

Namun Delia seperti termakan omongannya sendiri, dia yang tak sengaja bertemu mama Abian, dan wanita itu menjodohkan mereka berdua, Delia pun jatuh cinta pada pesona sang pilot.

Hingga saat Abian datang dan melamar Delia. Terungkap jika kematian ayahnya ada hubungannya dengan Abian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surprise untuk Delia

Mobil Abian memasuki pekarangan rumahnya, dan langsung memakirkan di bagasi sebelah kiri rumah mereka. Abian menghela nafas ketika melihat ada mobil kedua kakaknya. Hari ini dia benar-benar tidak ingin di ganggu, semalam dia kurang tidur, karena Delia membangunkanya di jam kunti, dan langsung mengantarkan Delia ke bandara. Jika ada ilmu menghilang, Abian ingin menghilang, dan langsung sampai ke kamarnya tanpa bertemu kedua wanita cerewet itu.

Benar saja, saat Abian melangkahkan kakinya ke dalam rumah suasana rumah itu sudah sangat ramai, kakak-kakaknya juga membawa kedua anaknya.

"Om Biiaaann," teriakan menggemaskan itu memenuhi ruangan keluarga mereka, menyambut kepulangan Abian.

"Kok Om Bian nggak bawa makanan kayak papa sih?" wajah Arsyi terlihat kecewa saat melihat Abian tak membawa kantong berlogo mini market seperti yang papanya suka bawa.

"Nggak papa, yang penting Om Bian mau bawa kita main mobil-mobilan, iya kan Om Bian?" dan Almira, anak dari Arini sudah naik ke atas koper milik Abian.

"Aduh mainya kapan-kapan aja ya, Om Bian kan baru pulang, Om Bian capek banget."

"Om Bian nggak asik," rajuk Almira, dan dia langsung turun dari koper.

"Gini-gini deh," Abian berjongkok "Mama-mama kalian kan lagi pada nganggur, nih om kasih duit aja mau nggak?" tanyanya, dan kedua keponakanya mengangguk girang "Ajak mama beli es krim di depan, tapi jalan kaki, jangan pakai mobil. Biar mama kalian pada kurus, nanti kalo mama kalian pada gemuk, nanti papa kalian cari mama baru, mau dapat mama baru?" sontak keduanya menggeleng cepat.

Namun kedua kakak dan mama Abian muncul dari dapur dan mendengar perkataannya "Bi, ih kamu tuh ya, ngomong sama anak kecil begitu," sungut Arumi tak terima.

"Hehehe lagian Bian lagi nggak mau di ganggu, kenapa sih pagi-pagi udah pada disini? minta beras?" Abian langsung mendapat pukulan di bahunya dari Amanda

"Kalau nggak ada mereka Mama kesepian, bersyukur mereka masih menyempatkan waktu nengok Mama disela kesibukannya"

"Iya iya, besok mau ada perjalanan jauh, jadi mohon kerja samanya ya emak-emak muda, anak-anaknya diamankan dulu."

Arini bersedekap dada, menyender pada pilar penghubung dapur dan ruang keluarga "Emang besok mau flight kemana?"

"Bukan terbang, tapi mengunjungi rumah mertua."

Mata ketiganya terbelalak atas ucapan Abian, dan langsung mendekati Abian yang memberikan surat cuti miliknya dan Delia.

"Ini surat cuti apa Bi?" Amanda bertanya, memandangi Abian dan kertas itu secara bergantian.

"Bian dan Delia besok cuti, sesuai dengan keinginan Mama, Abian akan meminta Delia pada orang tuanya baik-baik."

"Biiaan," lirih Amanda memandang Abian terharu.

"Setelah dari sana, jika orang tua Delia merestui, Bian akan menikahi Delia dalam waktu sebulan kedepan Ma, apa Mama merestui?"

"Sangat sayang, sangat. Ya Allah terima kasih atas hidayah yang engkau berikan pada anak hamba, akhirnya pintu hatinya terbuka juga." Amanda menengadahkan tangannya.

Arini dan Arumi merangkul pundak sang mama.

"Mama lebay deh, kan emang udah waktunya nih anak nikah, biar cairan lemnya nggak beku kayak lem korea," ucap Arumi yang sudah mengarah pada pembahasan tak berfaedah.

"Sudah-sudah, kalian berdua dari pada mulai ngomong yang nggak penting, kalian belanja buat Abian bawa kerumah Delia."

"Belanja apa Ma, kan belum lamaran?" tanya Abian tak paham.

"Kita harus sopan jika berkunjung ke rumah anak gadis orang, jangan hanya datang membawa batang dan minta restu, kita bawa sembako atau segala macam,"

"Kasih uang saja Ma, mobil bian kan kecil, ribet jika harus bawa-bawa barang," protes Abian.

"Mama sewakan bus jika kamu mau, jangan suka menganggap gampang sesuatu, jika memberi uang kita sama saja tidak menghargai mereka."

"Yasudah, terserah Mama, Bian mau tidur, Bian ngantuk."

* * *

Jika biasanya dalam sehari Delia bisa melakukan empat atau lima penerbangan, sekarang Delia hanya dua kali penerbangan, jam satu siang Delia sudah mendarat di bandara Soeta. Beberapa kali Delia menghubungi nomor Abian, namun nomor laki-laki itu tidak aktif.

Saat Delia akan menghubungi taksi, Daniel menghampirinya.

"Delia, sudah pulang?"

Delia tersentak atas kehadiran Daniel "Eh Pak Daniel."

"Panggil Daniel saja Delia, saya belum tua-tua banget, usia saya sama dengan Abian."

Delia merasa tak enak "I-iya Daniel."

"Pulang bareng saya ya, kebetulan juga pekerjaan saya sudah selesai."

"Nggak usah pak, eh Daniel, saya bisa pesan taksi."

"Sayangnya aku tidak suka penolakan," dan tanpa izin Daniel mengambil alih menyeret koper Delia menuju parkiran di mana mobilnya berada. Delia hanya bisa pasrah, dan mengikuti langkah Daniel dibelakangnya.

Daniel nyatanya tidak langsung mengantarkan Delia pulang ke apartemen, dia justru mengajak Delia makan siang terlebih dahulu. Tak tanggung-tanggung, Daniel mengajak Delia untuk makan di restoran berbintang lima dikawasan senayan, dan itu jauh berbelok dari apartemen Delia, sebenarnya Delia merasa tak nyaman, namun dia juga tak enak, karena Daniel terus memaksa.

Sepanjang mereka makan pun, hanya Daniel yang banyak bertanya dan bicara, Delia hanya menanggapi seadanya. Delia justru gelisah, karena nomor Abian sama sekali tak bisa dihubungi. Yang nyatanya berbanding terbalik dengan diseberang sana, Abian justru sedang enak-enaknya terlelap dalam mimpinya.

Jam lima sore mobil Daniel baru saja memasuki lobby apartemen Delia, dia memakirkan tepat di depan lobby.

"Terima kasih untuk hari ini Delia."

"Sama-sama Da-Daniel, justru saya yang seharusnya terima kasih" Lidah Delia kaku jika harus menyebut nama Daniel hanya nama saja.

Dan Daniel tertawa renyah melihat ekspresi Delia "Oke Delia, selamat beristirahat."

Delia tersenyum tipis sebelum keluar dari mobil Daniel, dan Daniel juga ikut turun mengambilkan koper Delia.

"Bolehkan jika nanti saya main-main kesini?."

"Hah?, ahh ini bukan apartemen saya, nanti saya izin dulu dengan teman sekamar saya, Dan," Delia beralasan.

"Yasudah kamu masuk, maaf sudah menyita waktu kamu, seharusnya pulang flight kamu istirahat." Delia mengangguk dan langsung berjalan menuju kamar apartemenya.

Daniel terus melihat Delia dengan bersandar di badan mobilnya, sampai Delia tak lagi terlihat, dia tersenyum senang, semua bisa dia atur dengan sedikit merogoh isi kantongnya, tanpa terendus para jajaran Direksi dan Ceo, dia memasuki mobilnya, mengarahkan mobilnya ke bandara, karena sesungguhnya, pekerjaannya belum selesai.

Namun kebahagiaan Daniel tak berlangsung lama, karena setelahnya dia mendapat kabar dari orang suruhanya, jika Delia dan Abian besok mengambil cuti secara bersamaan, Daniel memukul stir mobilnya, jika dia tahu pasti dia akan menahan Delia di kota lain.

Saat memasuki apartemen, Delia tak mendapati Voni di sana, padahal katanya jadwal Voni hari ini di tukar besok, dan hari ini dia mendapat jatah libur.

Setelah selesai membersihkan diri dan mencuci seragamnya, saat menjemur cucianya dibalkon, ponsel Delia berdering, dan itu panggilan dari Abian.

Delia yang kesal, sengaja membiarkan panggilan itu terus berdering, biarlah si penelepon sampai capek sendiri. Namun tak lama ada pesan masuk dari Abian.

"Del, aku sudah di bandara, kamu dimana? apa belum landing?" 😘😘

Pesan dari Abian membuat Delia mendengus, bisa-bisanya Abian sudah di bandara namun tak menghubunginya dulu.

"Aku sudah sampai apartemen sejak tadi, kenapa kamu disana?," 😡😡

"Sudah pulang, maaf tadi aku ketiduran."

Delia tak membalas lagi, bisa-bisanya dia ketiduran, disaat tadi dia khawatir karena ponselnya yang tidak aktif.

Entah berapa kecepatan Abian membawa mobilnya, nyatanya dalam tiga puluh menit dia sudah sampai di apartemen Delia. Delia pikir Voni yang pulang saat bel apartemenya berbunyi, dia cukup terkejut, nyatanya Abian yang datang.

"Kamu waras Abian, bukannya tadi katamu kamu dibandara?." Bukanya menjawab, Abian malah langsung memeluk Delia.

"Aku kangen." Abian langsung menempelkan bibirnya di ceruk leher Delia, meresapi wangi Delia yang sangat dia sukai, membuat tubuh Delia meremang dibuatnya.

"Awas menjauh, ditubuhmu banyak mengandung elemen negatif, terlalu banyak setan mengikuti mu, membuat aku merinding," Delia mendorong tubuh Abian hingga Abian melepaskan pelukanya.

"Kamu nggak rindu bayi besarmu Delia?" Abian memegang pundak Delia, menatap wajah Delia dengan binar bahagia

"Nggak."

"Never mind, tapi aku punya surprise untuk kamu." Abian memberikan kertas cuti pada Delia.

"Apa ini?"

"Aku sudah ambil izin cuti, dan besok kita pulang ke kampung kamu, menemui orang tua mu. Seperti yang aku bilang semalam, aku ingin orang tua kamu segera tahu, jika anaknya akan segera dipinang seorang pilot hebat, Abian Philips Hamzah."

Delia tak bisa menutupi rasa bahagianya, tak menyangka jika Abian membuktikan ucapannya secepat ini.

1
Queen Sha
sirik tanda cinta Capt wkwkwkkwk
Queen Sha
wkwkwkwk, makan tu cinta
Queen Sha
WKWKWKWKWK Rendi... Rendi. blm 5 mnit udah lupa
Padmi
good job
Afternoon Honey
bagus ide ceritanya
Cut SNY@"GranyCUT"
moduuuus..
Cut SNY@"GranyCUT"
betul sekali nih thor...
Cut SNY@"GranyCUT"
kacian Abian sudah ileran kang bakso tutup..😀
Cut SNY@"GranyCUT"
hmm bayi gede ambekan
Cut SNY@"GranyCUT"
thor salah gak nih? iris mata Dedisa bukannya hitam?
Cut SNY@"GranyCUT"
astaga Rendy..🤣🤣🤣
Cut SNY@"GranyCUT"
Daniel cengeng ih..
Cut SNY@"GranyCUT"
author bisa aja nih.. 🤣🤣🤣
Cut SNY@"GranyCUT"
hadeuh mama Amanda.. 😄😄😄
Cut SNY@"GranyCUT"
dibekam😉
Mulyana
lanjut
Cut SNY@"GranyCUT"
Jelas saingannya berat karena yang satu sudah teruji sukses menghasilkan 3 anak yang sudah dewasa😁
Qaisaa Nazarudin
ya ialah pasti,My sekretaris my husband 😂😂
Cut SNY@"GranyCUT"
apakah laki2 itu orang yang telah melecehkan Delia?
Cut SNY@"GranyCUT"
kejadian apa nih? jadi penasaran..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!