DENDAM Karena Buta Cinta

"Sayang,,," Sebuah pesan yang masuk ke dalam ponsel James.

Pesan dari Ella tadi membuat James merasa geli, mereka sudah saling berbagi kontak. James juga memikirkan perasaan Ratih, mengingatkan saat dimana Ratih mengungkapkan perasaannya saat acara ulang tahun pada malam itu.

Pada saat James tidak menanggapi ungkapan isi hati Ratih, ia membuat Ratih menangis dengan sikapnya. Ingin sekali menanyakan kabar sedang apa dia sekarang? tapi ada rasa gengsi untuk mencari info sedang apa disana.

Sadar James, Kamu hanya milik Risha bukan mereka untuk Ratih. Ah sadarlah, jangan bodoh dengan cinta wanita lain. Ini semua gara Mario, kalau bukan demi bukti aku tak akan berpisah dengan Risha. Ucap batinnya dengan nada kesal.

James tidak memperdulikan pesan Ella, ia langsung tidur lagi. Karena besok ia harus berdrama lagi bersama Ella, hal itu membuat ia sangat mual dengan godaan tubuh Ella.

Erlina yang baru selesai masak, memanggil Mario dan James untuk sarapan bersama-sama. James masih bermuka masam menatapi Mario, ia tidak mau berbicara dengan Mario sebab masih kesal dengan kejadin kemarin.

"Apa yang bibi masakkan?." tanya Mario sembari duduk di atas kursi.

"Ini ada daging panggang rasa khas Paris. Coba tuan Mario rasakan dulu masakan ini" jawab Erlina sambil memotong daging, lalu berikan pada Mario.

"Cih, biasa saja masakannya" kata James dengan nada acuh yang tidak suka makanan tersebut.

"Kalau kamu tidak bisa jaga etika disini, lebih baik keluar dari rumah aku. Bisa tidak kamu menghormati dia sebagai seorang ibu kamu, James jangan meledek aku seperti itu" Mario sudah habis kesabaran, melihat tingkah James yang tidak bisa di atur lagi.

"Iya, aku minta maaf".

"Tidak apa-apa tuan Mario, saya juga tidak perdulikan masalah ini. Silahkan makan tuan" ujar Erlina undur dari hadapan mereka, lalu pergi ke ruang dapur. Namun langkah kaki terhenti saat Mario memanggilnya.

"Bi, kita makan bersama. Jangan sungkan, kita adalah keluarga" ajak Mario dengan nada sopan.

"Tapi tuan" bantah Erlina yang tidak hati.

"Cepat, saya tidak suka di bantah" Mario menarikkan kursi untuk mempersilahkan Erlina duduk.

"Terima kasih, Tuan Mario" ucap Erlina

......................

Pagi pun tiba....

Suara ponsel James berdering

Dringg..... dringg....

Mengangkat telepon

📱"Halo, siapa ini?." kata James.

📱"Selamat pagi, Sayang." ucap Ella sembari menata rambutnya.

📱"Ella?. Pagi-pagi kamu sudah mengganggu saya".

James pun mematikan telepon dari Ella.

Di depan luar rumah, Ella sudah menunggu kehadiran James. Mario melihat dari arah dalam sangat terkejut dengan reaksi Ella begitu cepat masuk ke dalam jebakan Mario.

Ella berdandan dengan sangat cantik, banyak wartawan menunggu di luar juga untuk melihat kedatangan pasangan yang romantis ini. James yang melihat itu juga merasa terbebani, segitunya Ella harus memanggil wartawan.

"Lakukan sesuai rencana kita, jangan ada celah apapun yang kamu lakukan!" ucap Mario memberikan peringatan pada James.

"Sesuka hati kamu Rio, sudahlah... aku keluar dulu. Oh ya, sampai kapan harus berdrama seperti ini. Kamu menginginkan aku pisah dengan Risha?" perginya James dengan pasang wajah yang masam.

"Jangan prasangka buruk dulu James " teriak Mario yang melihat James sudah hilang dari hadapannya.

Ella melihat James keluar dari rumah, langsung menghampiri dan memeluk James. Tidak sangka akhirnya Ella jatuh cinta pada James, itulah yang ada di pikira James. Memiliki seorang pacar yang tampan bagi Ella, itu suatu keajaiban dari Tuhan untuk dirinya.

Seorang wanita disana melihat kelakuan Ella yang luar batas, seharusnya James miliknya bukan milik Ella. Ia harus tenang, jangan sampai rencana ini gagal untuk mendapatkan James. Mario juga pamit keluar, Hari ini adalah hari pernikahan antara Risha dan Jude. Kesempatan untuk mencuri barang bukti, dengan menyamar sebagai pelayan acara pernikahan.

Mario bersiap-siap, membawa senjata, dan juga menghubungi beberapa orang para Mafia lainnya. Mario juga sudah hilang kesabaran akibat Jude semakin membuat buruk pada Risha, melihat Jude telah meremehkan kemampuan Mario.

Tempat a**cara pernikahan**...

Semua para tamu undangan sudah datang menghadirkan acara nikah Risha dan Jude, Risha yang masih di dalam kamar sudah di dandan oleh pelayan hias kosmetik. Sekelompok mafia Mario sedang melakukan reaksi di ruang rahasia, banyak sinyal merah di sekitar ruangan mengakibatkan sebagian dari mereka berpecah menjadi dua bagian.

Leo memberitahukan pada Mario, ini butuh waktu yang sangat lama untuk mengatasi barang bukti. Mereka saling menukar informasi antar sesama, Ella sudah teperdaya oleh cintaan James jadi ia sengaja tidak hadir dalam acara pernikahan ayahnya.

Risha sudah bersiap keluar dari kamar pengganti, Jude sudah menunggu di tempat Ijab qabul mulaikan. Tubuh Risha sudah mulai gemetar, apakah ia akan menikah dengan seorang pria pembunuh?. Ibunya sudah di bunuh oleh Jude, membuat ia semakin ketakutan saat ia hidup bersama Jude.

"Cepatlah, atau kamu akan tersiksa lebih dari ini!" ucap Jude sembari mencekram tangan Risha dengan erat.

Risha menahan sakit dari cengkraman Jude, Mario yang memperhatikan dari jauh, rasanya ingin sekali menarik Jude. Acara ijab qabul akan dilaksanakan.

"Saya nikahkan saudari Risha binti Mike hernandes dengan pak Jude Barayet 100 juta gram mas di bayar tunai" ucap Penghulu pada Jude.

"Saya terima nikahnya Risha binti Mike hernandes dengan seperangkat alat shalat di bayar tunai.

"SAH" kata penghulu.

"Sahhhhh...." jawab semua orang.

Ijab qabul telah usai, Mario merasa tidak tahan dengan kelakuan Jude. Setelah ijab qabul, Jude membuka kerudung Risha. Sangat shok sekali, tidak percaya bahwa pendamping pasangannya bukan Risha tapi wanita lain.

Jude sangat murka, ia langsung emosi tak bisa di kendali. Memanggil semua anak buah untuk mencari keberadaan Risha, Mario melihat keributan disana lalu melakukan reaksi untuk menjebak Jude.

"Jude!!!. Menyerahlah" ucap Mario mengarahkan pistol pada Jude.

Para tamu terkejut dengan keadaan yang terjadi, mereka semua keluar dari ruangan. Hanya tinggal Jude dan Mario di dalam ruangan tersebut. Mario masih mengarah pistol pada Jude, tapi jude masih bersikap santai dengan suasana yang di hadapi sekarang.

"Apa yang kamu mau James?. Ingin membunuh saya!. Itu tidak pernah terjadi, kamu yang akan masuk ke penjara" kata Jude dengan nada sombong.

Mario hanya tersenyum sinis, melihat Jude yang bodoh dengan situasi yang di buat oleh Mario. Jude melihat Mario juga menganggap santai membuat Jude menuju ke ruang rahasia, Ada firasat buruk yang di rasakan tanpa lama ia langsung ke tempat ruangan rahasia miliknya.

Benar saja, ruang itu sudah kosong. Semua isi dalam ruangan itu sudah hilang, Jude tidak tahan dan pada akhirnya mengambil pistol mengarah yang sama pada Mario.

"Katakan, dimana Risha?. Cepat katakan!" mengarah pistol.

"Mau lari kemana lagi kamu Jude, polisi sudah datang kesini. Kamu tidak bisa kabur kemana lagi".

Jude mengambil ponsel, menelpon Ella yang sedang pergi jalan-jalan dengan James. Tiba-tiba Risha membawa sebuah pistol, lalu mengarah pada Mario.

"Risha, kamu?." Mario terkejut melihat Risha mengarahkan pistol padanya, padahal itu semua Risha hanya akting saja.

"Tembak saja Risha!, kamu lihat Risha berpihak pada siapa?. Manusia bodoh kamu James" ucap Jude dengan nada sombong, percaya bahwa Risha akan berpihak padanya. Ia menyangka kalau pria itu adalah James, padahal Mario.

"Risha, turunkan pistolnya!. Apa yang kamu lakukan?" tanya Mario tidak menyangka dengan perlakuan Risha.

Apa sebenarnya terjadi?. Kenapa Risha seperti ini, dia kenapa berpihak pada Jude. Aaaghhh,,, Risha sadarlah, jangan lepaskan pelurunya. Batinnya

Setelah beberapa menit kemudian....

"Aku pulang,,,," ucap Ella yang baru saja pulang. Melihat keadaan di rumah sudah berantakan, Mario melihat Ella pulang, langsung menarik dan mengarah pistol pada Ella.

"Menyerahlah, atau anak kamu akan mati Jude!" Mario yang sudah tidak sabar lagi, lebih memilih menjadikan Ella sebagai penghalang untuk Jude.

Datang Nathan dari arah luar mengeluarkan pistol dari sakura celana, Nathan sudah pulang dari luar negeri untuk menangkap Jude. Risha melihat kedatangan Nathan membuat hatinya terpaku dengan hadirnya, wajah yang sama tapi dia pria?.

Siapa dia?.

Nathan memberi kodean pada Livy menyerang Jude dari arah belakang, Ella sudah berusaha menggeleng kepala pada Jude tapi masih tidak peka. Pada akhirnya...

Bersambung