Mengkisahkan seorang bernama Kikan yang wanita yang mencintai Pria Introvert,Tapi Cinta nya seperti bertepuk sebelah tangan,karena pria itu tidak menunjukan rasa suka dan ketertarikan pada Kikan.
Tapi sebuah kejadian membuat mereka akhirnya bersatu, tapi tentu saja tidak membuat Kikan merasa di cintai setelah memiliki nya,tapi ia merasa sangat jauh meski mereka sangat dekat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 - Mengingatkan Evan
Malam itu.
Evan sedang duduk di teras rumah menikmati udara malam yang sejuk dan cerah.
Tiba -tiba ponsel nya berbunyi dan membuat Evan lekas tersadar dari lamunan nya dan mengambil ponsel nya dan melihat pesan yang masuk.
"Van, ingat perkataan ku." Isi pesan darj Aldo.
Evan terheran dengan pesan itu, namun ia lalu teringat perkataan Aldo saat di restoran kemarin.
"Van, aku akan menembak Kikan saat liburan nanti, aku tahu kau juga menyukai nya kan, lakukan lebih dulu sebelum aku, karena penyesalan selalu di akhir."Ucap Aldo saat ia berbisik di restoran siang itu.
Evan yang mengingat kembali menghela nafas, Tiba-tiba dari pagar rumah masuk sebuah mobil yang ternyata adalah mobil Naura. Evan tersenyum saat ia melihat Sisi dan Tomi berlari setelah keluar dari mobil.
"Om, Evan...."Teriak Tomi dan Sisi bergantian.
"Hai, kalian kenapa malam-malam kesini?." Tanya Evan.
"Mama yang mengajak kami."Balas Tomi.
"Om, boleh aku ke kamar mu melihat mainan?." Tanya Tomi dengan antusias.
"Tentu saja boleh, silakan Tomi "Balas Evan tersenyum.
"Kalau gitu aku akan ke kamar Mama Naura."Ucap Sisi karena Mainan di kamar ibu nya itu lebih cocok dengan nya yang seorang wanita.
Naura tersenyum dan menghampiri Evan saat kedua anak nya berlari masuk ke dalam.
"Naura, kenapa malam-malam kesini, Mama dan Papa juga tidak ada?." Tanya Evan.
"Aku tahu, apa aku tak boleh mencari mu "Balas Naura tersenyum.
"Tentu saja, ayo duduk."Ajak Evan dan Kedua nya pun duduk di kursi teras rumah.
"Van, kemarin kau dan Kikan menonton?." Tanya Naura.
"Iya."Balas Evan.
"Kau suka pada nya?." Tanya Naura lagi.
Evan mendapatkan pertanyaan seperti itu, sontak saja terheran dan melihat ke arah Naura yang duduk di samping nya.
"Kak Jerry yang meminta tolong untuk aku mengantar nya."Ucap Evan.
"Aku tak bertanya itu, aku bertanya Apa kau suka padanya?." Balas Naura.
"Tidak."Balas Evan.
"Kau serius?." Tanya Naura lagi.
"Iya aku serius, aku masih belum mau pacaran, aku akan fokus pada kerjaan ku, pacaran itu buang-buang waktu." Ucap Evan.
"Apa kau datang hanya untuk bertanya itu?."Tanya Evan menatap Naura dengan heran.
"Iya."Balas Naura tersenyum.
"Memang nya ada apa?, aku rasa itu bukan hal yang penting."Balas Evan.
"Tentu saja itu penting Van, tadi Aldo menelepon ku, dia meminta saran, kata nya dia akan menembak Kikan saat kita liburan nanti, aku pikir kau menyukai Kikan, kalau ia kan kamu harus bergerak cepat, sebelum Aldo, tapi.... sudah lah."Balas Naura.
"Menurut mu Aldo orang seperti apa?, Kikan itu wanita yang baik, dia juga belum pernah pacaran, aku hanya ingin dia mendapatkan laki-laki yang baik."Tanya Naura lagi.
"Suruh dia untuk jangan terlalu dekat dengan Aldo, aku tahu kalau dia tidak cocok dengan Kikan, dan dia juga sahabat ku, aku tak mungkin menjelekkan nya."Balas Evan.
"Begitu ya."Balas Naura.
"Lusa kita akan ke Bangka, jangan lupa kau harus ikut."Ucap Naura Menganti topik mereka.
"Baiklah."Balas Evan tersenyum.
•••
Keesokan harinya.
Evan sudah berada di kantor nya, ia sedang mengecek file yang di berikan Joan pada nya.
Tiba-tiba Aldo masuk tanpa mengetuk pintu. "Tak bisakah kau mengetuk dulu sebelum masuk?." Tanya Evan sembari membolak balikan kertas yang ia pegang.
"Sensi banget sih, masih pagi Van."Balas Aldo tersenyum.
"Oh. atau jangan-jangan kau sensi dengan ku karena bisikan aku kemarin ya?." Tanya Aldo sembari tertawa kecil.
"Udah lah Van, aku masih kasi kamu kesempatan kok, lagian buat apa sih pura-pura kalau memang kamu cinta Sama Kikan, lagian Kikan juga suka kan sama kamu." Kata Aldo lagi.
"Aku tak perduli tentang itu."Balas Evan datar.
"Serius nih, nanti nyesal."Balas Aldo lagi.
"Apa kau masih ingin disini, aku ada meeting sebentar lagi?." Tanya Evan.
"Iya-iya, aku pergi dulu ya."Balas Aldo tersenyum menatap sahabat nya itu.
Saat Aldo berlalu pergi, Evan menghela nafas, mengeleng-gelengkan kepala nya.
Tok
Tok
Tok
"Masuk."
"Van, Aldo sedang apa kesini?." Tanya Joan.
"Tidak jelas."Balas Evan, Joan pun menatap Evan, tak mengerti dengan apa yang di katakan Evan.
"Besok aku akan keluar kota selama 5 hari, Tolong kamu urus semua kerjaan dan kirim ke email ku ya."Ucap Evan.
"Mau kemana Van?." Tanya Joan.
"Naura dan sahabat nya itu, mengajak untuk liburan keluarga."Balas Evan.
"Sahabat?, Berarti Kikan?." Batin Joan.
"Kalau begitu aku keluar dulu ya Van, sebentar lagi kita mau Meeting, aku akan siapkan berkas-berkas nya." Ucap Joan.
Evan mengangguk sekali tanda mengiyakan.
Evan melipat kedua tangan nya dan bersandar di kursi kerja nya, memikirkan perkataan Aldo, ia yang tahu kalau Aldo memiliki banyak Fans wanita itu pun jadi kepikiran terus, apa lagi Naura yang tak ingin Kikan tersakiti.
hari minggu, Evan ke kantor ya?