NovelToon NovelToon
Di Campakkan Keluarga Di Nikahi Peria Kaya

Di Campakkan Keluarga Di Nikahi Peria Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Tiri / Cinta Seiring Waktu / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizah salsabila

Belum sempat mengucapkan salam, calina di tarik paksa masuk kedalam rumah.

"Kamu kerja apa pacaran calina." ucap mamah Tania di depan Kalingga.

"Mah tadi calina." perkataan calina tergantung di udara.

"Jangan banyak alasan kamu, "enak-enakan pacaran janji kamu pulang kerja mau mencuci pakaian calina."

"Iya mah calina masih ingat itu, "lepaskan mah tangan calina sakit."

"Jangan banyak alasan calina, "cepat masuk dan cuci semua pakaian kotor di dalam."

Calina belum sempat mengucapkan terima kasih sama lelaki yang sudah mengantarnya pulang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu buta

Di tempat lain Renata sibuk dengan kerjaan nya membersihkan toko sendirian, tidak lama ibu Retno turun dari mobil wanita parubaya itu melangkah kan kaki nya masuk ke dalam toko.

"Pagi Renata." sapa ibu Retno ramah.

"Eh ibu pagi bu." jawab Renata.

"Re kok sendirian Alina mana." tanya ibu Retno.

"Oh iya bu, tadi calina izin enggak masuk katanya sakit." jawab Renata.

"Kok bisa re kemaren Alina sehat-sehat saja." ucap ibu Retno heran.

"Saya juga kurang tau bu." ucap Renata.

"Ya sudah nanti kamu antar saya ke rumahnya." ucap ibu Retno.

"Maaf bu, calina tinggal di kost-an." jawab Renata.

"Kok di kost-an re, saya liat data nya waktu melamar kerja dia tinggal di daerah sini." tanya ibu Retno penasaran.

"Ceritanya panjang bu, baru beberapa minggu ini calina hidup sendiri, "keluarga nya kurang suka sama keberadaan calina, calina di usir sama papahnya." ucap Renata.

"Kok ada orang tua setega itu, sampai mengusir anak kandung nya sendiri." ucap ibu Retno.

"Saya juga kurang tau bu, "saya cuma mendengar cerita dari calina." ucap Renata jujur.

"Ya sudah kamu silahkan kembali bekerja, saya mau masuk dulu." ucap ibu Retno.

...****************...

Di kediaman pak Yunus lelaki parubaya itu merasa pusing dengan ocehan istrinya setiap hari selalu ada keributan membuat lelaki yang sudah tidak muda lagi itu kesal.

"Papah sih pake usir calina, mamah jadi cape harus ngerjain tugas rumah." ucap ibu Tania.

"Mamah sendiri kenapa selalu mengadukan calina sama papah, "mamah pikir papah enggak pusing dengan aduan mamah belum lagi di kantor banyak kerjaan papah cape mah." ucap pak Yunus.

"Halah alasan doang capek, kerja juga bukan jadi kuli panggul ngeluh capek." jawab ibu Tania.

"Mamah pikir papah di perusahaan GIOTAMA cuma berleha-leha, "sudah mah papah pusing, papah sudah menuruti kemauan mamah, "tapi tetap saja papah selalu salah."

Pak Yunus pergi meninggalkan istrinya yang masih duduk di atas kasur di dalam kamarnya, di dapur Karina menggantikan calina mengerjakan kerjaan rumah, Karina sebelum pergi kerja harus memasak lebih dulu, tidak lama pak Yunus mendekati meja makan, di atas meja sudah tersusun menu masakan yang Karina masak.

"Pah sini makan dulu." ucap Karina.

"Papah enggak selera makan, papah pusing sama sikap mamah kamu." ucap pak Yunus.

"Ya sudah papah minum susunya saja." ucap Karina.

Pak Yunus mengambil gelas berisi susu di atas meja makan, setelah menghabiskan susu nya pak Yunus berpamitan untuk segera pergi bekerja.

"Karina papah pergi dulu." ucap pak Yunus.

"Iya pah hati-hati di jalan." ucap Karina.

Setelah kepergian pak Yunus ibu Tania keluar dari kamarnya, wanita parubaya itu berjalan ke arah meja makan.

"Papah kamu sudah pergi Karina." tanya ibu Tania.

"Baru saja mah, sini mah kita makan dulu." ucap Karina.

"Kamu kenapa belum pergi kerja Karina.?" tanya Tania.

"Belum mah sebentar lagi." jawab Karina.

"Mah apa kabar ya calina, "aku jadi kangen sama dia.?" ucap Karina.

"Jangan bahas anak sialan itu Kirana, "gara-gara dia papah selalu marah sama mamah." ucap Tania kesal.

"Mah sebenernya calina salah apa sama mamah, "sampai mamah sebenci itu sama dia." tanya Karina.

"Dulu mamah juga sayang sama calina seperti mamah menyayangi Karina." tanya Karina lagi.

Untuk beberapa saat meja makan terasa hening tidak lama Tania menjawab pertanyaan Karina.

"Beberapa tahun yang lalu calina bertanya tentang mamah kandung kalian, "apa yang mamah ceritakan tentang Mia membuat calina berkata kasar sama mamah."

"Kata mamah sebelum papah kalian menikahi Mia, "kita punya hubungan lebih dulu, "tapi Mia merebut papah dari mamah, "terus mereka menikah dan memiliki kalian berdua."

"Setelah Mia meninggal, kami memutuskan untuk menikah, dan mamah mengurus kalian sampai sekarang." ucap Tania.

Di sela-sela ucapan nya Tania membayangkan pertanyaan calina beberapa tahun lalu, anak mana yang enggak akan marah kalau ibu kandungannya yang sudah meninggal di hina sehina mungkin oleh mamah sambungnya.

Saat itu calina sangat marah ibu nya di panggil pelakor dan kena azab sampai memiliki penyakit yang tidak ada obat nya, calina meneriaki Tania sampai menunjuk wajahnya.

"Sudah mamah enggak usah sedih, biarin saja calina pantas pergi dari sini." ucap Karina.

"Terimakasih ya sayang cuma kamu yang bisa ngertiin mamah." ucap Tania.

"Ya sudah mah Karina pergi kerja dulu, "mamah habiskan sarapannya Karina pergi ya mah, "assalamualaikum." ucap Karina sambil menyalami mamah sambungnya.

"Iya sayang hati-hati." jawab Tania.

"Kalau kamu tau apa yang sebenarnya terjadi, "kamu juga pasti akan melakukan hal yang sama seperti calina." ucap Tania lirih.

Tania menghabiskan makanannya sambil berkata. "semua karena mas Yunus kalau saja dia enggak memilih Mia waktu itu, "aku enggak akan jadi perawan tua dan sampai saat ini aku tidak bisa memiliki anak dari rahim ku sendiri, itu semua gara-gara Mia." ucap Tania dalam hati.

Flashback***

21 tahun yang lalu Tania sama pak Yunus memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih, Tania bersikap manja sama pak Yunus apa pun kemauan Tania selalu di turuti.

Setelah hadir nya Mia di kehidupan Yunus, sikap Yunus berubah jadi dingin membuat Tania kesal dan marah.

Suatu hari Tania memberanikan diri untuk mendatangi kediaman Mia, di depan rumah Mia, Tania berteriak.

"Mia keluar kamu." ucap Tania berteriak.

"Mia keluar." ucap Tania lagi di depan pintu.

Di dalam rumah keluarga Mia bertanya. "Mia itu siapa berteriak di depan rumah, coba kamu liat dulu." ucap bapak nya Mia.

Mia menuruti perintah bapaknya, Mia keluar menemui Tania.

"Akhirnya kamu keluar juga Mia, jauhi mas Yunus dia milik aku Mia." ucap Tania dengan nada kesal.

"Aku enggak ada hubungan sama mas Yunus." jawab Mia.

"Kamu bohong Mia, mas Yunus sekarang berubah sama aku itu gara-gara kamu Mia."

"Soal itu aku enggak tau Tania, coba saja kamu tanya mas Yunus nya." jawab Mia.

"Halah kalau pelakor ya pelakor saja Mia, "enggak usah berdalih." ucap Tania marah.

"Jangan sembarangan ngatain orang Tania, aku tak seburuk itu." ucap Mia.

"Kita masuk saja dulu Tania, malu di liat orang." ucap Mia lembut.

"Biarin semua tau keburukan kamu Mia, "di luar kamu terlihat baik tapi kamu perebut pacar orang." ucap Tania kesal.

"Kamu bisa tanya sama mas Yunus, kita memang enggak ada hubungan Tania."

"Dasar jalang murahan perebut pacar orang, "ibu-ibu awas suami nya di rebut perempuan ini." ucap Tania berteriak, teriakan Tania membuat ibu-ibu yang mendengar nya merasa takut ucapan nya jadi kenyataan.

"Ih kelihatan nya alim taunya perebut pacar orang." ucap ibu-ibu komplek berbisik-bisik.

"Iya yah awas ibu-ibu kita harus jagain suami kita dari perempuan itu." ucap salah satu tetangga Mia.

Orang tua Mia yang ada di dalam rumah sudah tidak kuat mendengar penghinaan terhadap Mia anaknya.

"Pak bagai mana ini." ucap ibunya Mia.

"Bapak juga enggak tau Bu." ucap bapaknya Mia.

"Pak coba lakukan sesuatu kasian anak kita Mia pak."

"Iya ibu tunggu di sini, bapak mau keluar."

Bapaknya Mia berjalan keluar mendekati anaknya. "Maaf kalau sudah tidak ada kepentingan lagi silahkan anda pergi dari rumah saya." ucap bapaknya Mia.

"Enggak di suruh juga saya akan pergi dari rumah bapak." ucap Tania.

"Huh dasar pelakor." sorak ibu-ibu komplek.

Setelah kepergian Tania lelaki parubaya itu mengajak Mia masuk kedalam rumah.

"Ayo Mia kita masuk." ucap pak selamet.

Di dalam rumah pak selamet mempersilahkan Mia duduk lebih dulu, ibunya Mia pergi ke dapur untuk mengambil segelas air untuk anaknya.

"Ini Mia kamu minum dulu." ucap ibu Lastri.

"Terimakasih bu." ucap Mia.

"Mia sebenernya ada apa." tanya pak selamat.

"Aku juga enggak tau pak, tiba-tiba Tania menyerang Mia ke sini." jawab Mia.

"Terus Yunus itu siapa Mia." tanya pak selamat lagi.

"Itu pak, Tania mengira Mia merebut mas Yunus darinya." jawab Mia.

"Bener kamu enggak melakukan yang di tuduhkan perempuan tadi Mia." ucap pak selamat tegas.

"Bapak sampai kapan pun Mia enggak akan menjadi perempuan penggoda, "walau pun hidup kita serba kekurangan Mia enggak akan menjadi perempuan seperti itu." ucap Mia.

"Kamu kenal sama lelaki itu." tanya pak selamat.

"Kami bertiga kerja di pabrik yang sama pak, mas Yunus dekat sama Mia cuma sekedar urusan kerjaan enggak lebih, "dasar Tania nya saja mungkin yang terlalu cemburuan." jawab Mia.

"Ada-ada saja lain kali kamu enggak usah deket-deket sama lelaki yang bernama Yunus itu Mia." ucap ibu Lastri.

"Semoga saja bu soalnya kami satu tim susah untuk saling menjauhi." ucap Mia.

Tidak lama Yunus mendatangi rumah Mia untuk sekedar memastikan kalau Mia baik-baik saja.

"Tok_tok assalamualaikum." ucap Yunus di balik pintu rumah Mia.

"Siapa pak." tanya bu Lastri.

"Tunggu di sini bapak liat dulu bu." jawab pak selamet.

Pak selamet berjalan ke arah pintu lelaki yang sudah tidak muda lagi itu menekan gagang pintu. "Waalaikumsalam." ucap pak selamet.

Yunus menyalami lelaki parubaya yang ada di hadapannya. "Sebelum nya kenalkan nama saya Yunus, "pak maaf saya dengar di sini ada keributan." tanya Yunus.

"Ayo masuk dulu, kita bicara di dalam saja." ucap pak selamat.

Pak selamet masuk lebih dulu di ikuti Yunus dari belakang.

"Ayo nak Yunus duduk dulu." ucap pak selamat.

Yunus duduk di sebelah pak selamet. "begini pak kedatangan saya kesini mau meluruskan masalah keributan yang terjadi di rumah bapak." ucap Yunus.

"Mas sebaiknya mas pulang saja, enggak ada yang harus di luruskan juga." ucap Mia.

"Tapi Mia, Tania sudah cemburu buta kamu tidak tau apa-apa jadi terkena imbasnya." ucap Yunus.

"Aku enggak apa-apa mas, pulanglah." ucap Mia.

"Bener kata Mia, dek Yunus pulang saja." ucap pak selamat.

"Ya sudah pak kalau begitu saya pulang dulu, nanti kalau ada apa-apa hubungi saya." ucap Yunus.

"Iya nak Yunus." ucap pak selamat.

Mia masuk kedalam kamarnya dengan perasaan sedih, Mia bukan sedih karna di hina tapi Mia sedih orang tuanya harus mendengar ucapan kotor Tania di depan rumah nya.

1
Xiaojin
lanjut Thor
Hafizah salsabila: siap ka.
total 1 replies
Xiaojin
Di mana-mana ibu tiri memang begitu Thor 💕
Hafizah salsabila: hehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!