Sang Penakluk

Di sebuah bangunan Terbengkalai dan pinggir kota kota kecil, nampak suasananya lengang, biasanya tempat itu tak luput dari penjagaan. Dari dalam bangunan itu, terdengar suara seorang pria penuh dengan penekanan. Dia adalah barja. Sang pemimpin preman .

semua berkumpul di ruang tengah. ruang yang di jadikan tempat santai, juga ruang pertemuan.

" saudaraku semua, kita telah bersama dalam ke adaan apapun, terlalu sering kita mendapat tekanan dari pesaing kita yang mempunyai ke kuatan lebih. Hari ini saya akan melakukan perombakan.. Saya akan menyerahkan ke pemimpinan saya ke pada nona besar , saya persilahkan nona besar.

Barja berdiri dan membungkuk kan badan ke arah Maya, Aya berjalan mendekat i barja bersama Anto.

" silahkan Nona besar menduduki kursi ke pemimpinan.."

Sontak keributan pun terjadi, tentu saja, banyak anak buah barja yang menolak keputusan barja. Kecuali si Jon dan tiga preman yang sebelum nya menghadang Maya dan Anto.

keributan kecil pun terjadi, berkali kali barja mengetuk meja, tetapi anak buah nya tidak mengindahkan barja. Mereka tidak puas dengan keputusan mereka. Hingga Maya pun membentak para anak buah barja yang sedang ribu.

" diam... Kalian semua...!"

Sontak mereka diam semua, karena Maya tidak hanya menggunakan tenaga dalam saja, tetapi juga di lapisi ajian simo barong yang suara nya menggelegar bagai harimau.

semua anak buah barja terpaku tanpa bisa bergerak.

". Bila ada yang tidak setuju dengan keputusan pemimpin kalian... Silahkan hadapi aku... Majulah kalian semua,, akan aku buktikan bila aku layak menjadi pemimpin kalian."

Semua Nala buah barja kaku tanpa ada yang bisa meng gerakan tubuh mereka. Mereka semua terkena ajian simo barong. Seluruh nyali dan keberanian mereka tertindas. tubuh dan lutut mereka gemetaran. Wajah yang tadi nya cantik menawan bagai bidadari., kini berubah menjadi seram layak nya Dewi perang. Cantik tetapi ganas.

" karena kalian diam saja,, aku anggap kalian setuju dengan ke putusan pemimpin kalian... Instruksi selanjut nya, silahkan kalian ikuti petunjuk pemimpin kalian."

Maya kembali duduk, ternyata, setelah Naya mempunyai sifat manusia wi.. Maya terlihat tegas dan pintar. Maya sudah tidak seperti dulu lagi.. Sebelum Maya memperoleh raga manusia nya.

Maya mendengarkan arahan barja ke anak buah nya . Maya mempelajari aturan di dalam kelompok preman yang sekarang di pimpin nya. Setelah di rasa cukup, Maya menarik Anto masuk ke kamar barja yang sekarang menjadi kamar nya.

" ayo kangmas,, kita ber istirahat sejenak.. Kita bahas langkah selanjut nya di dalam kamar, "

Anto hanya pasrah dengan tarikan tangan Maya, setelah sampai di kamar, Maya dengan tidak sabar mendorong Anto jatuh terlentang di ranjang.

Dengan pandangan cabul, Maya menatap Anto yang terlentang di ranjang, lantas menerkam dan menindih tubuh Anto.

" kangmas... Aku sudah menahan nya dari tadi.. Ini semua gara gara barja kangmas... Yang memancing hasratku... Ayo kangmas... Bebaskan aku dari siksa an ku ini... Aku kangen belaian mu kangmas..."

dasar si Maya... Setelah mendapat kan tubuh, ingin nya selalu di belai oleh Anto... Bila Anto tidak menyentuh tubuh Maya satu hari saja, tubuh Maya terasa meriang.

" ehmm.... Sayang.... Kamu bernafsu sekali sayang... Bersabar kah sedikit sayang.."

tetapi Maya tidak mengindahkan perkataan Anto.

Maya melepas seluruh pakaian nya, lalu Maya menduduki wajah Anto, Anto yang maklum dengan ke inginan Maya yang Mita di servis, lidah Anto pun memberikan layanan di antara paha Maya...

kita tinggalkan Maya dan Anto yang entah lagi ngapain.

kita beralih ke kampung halaman Anto. Kita menuju ke hari pernikahan bunga dan Bahrudin.

Saat itu, semua sudah berkumpul, tinggal menunggu mempelai pria. Tetapi bunga sudah tiga hari menangis terus.

membuat orang tua bunga bingung dengan bunga.

" nak.... Andai kamu tidak menginginkan pernikahan ini terjadi, di batalkan saja nak, kalau memang ini tidak membuat mu bahagia, biarlah aib ini kita tanggung bersama nak. Ibuk rela merawat anakmu kelak walau tanpa ayah nya. asalkan kamu berhenti menangis nak.."

Bunga memeluk ibu nya, tangis nya semakin keras, pak sarmo dan Bu Sarmi tambah bingung dengan bunga. Setelah bunga puas meluapkan sakit hati dan ke kecewa an nya. Bunga menceritakan apa yang di alami nya. Mulai dari Anto yang datang ke kamar nya, sampai saat Bahrudin merengut ke perawanan nya.

" bangsat.... Jadi niat Bahrudin hanya untuk menghancurkan Anto... Anak ku hanya menjadi permainan Bahrudin.. Sungguh aku tidak bisa terima penghinaan seperti ini. Apa lagi Anto adalah orang yang memberikan ke baikan bagi kampung kita.. Dari pada Bahrudin,,? Apa yang telah dia berikan ke pada kampung kita.. Dan berani benar dia menghancurkan nak Anto... Aku tidak akan tinggal diam dengan ini semua.."

Setelah mendengarkan keterangan bunga, pak sarmo sangat marah besar dengan kelakuan Bahrudin. Pak sarmo ke pergi ke halaman rumah. Di mana warga sudah berkumpul untuk menyaksikan ijab Kobul Maya dan Bahrudin.

" bapak bapak, ibu ibu serta semua warga ku yang sangat saya hormati.. Saya selaku ayah nya Bunga membatalkan kan pernikahan antara anaku bunga dengan si bangsat Bahrudin. "

Sontak semua warga heboh sebelum pak sarmo menyelesaikan kalimat nya.

semua heran , mengapa pak sarmo bisa semarah itu dengan Bahrudin.

" maaf pak.. Memang nya apa yang telah di lakukan oleh Bahrudin , sehingga pak Sarmo begitu mata sama Bahrudin..?"

Kata mas Jono yang penasaran dengan perubahan pak sarmo.

lantas pak sarmo pun menceritakan apa yang di ceritakan bunga ke pada nya.

mendengar keterangan dari pak sarmo.. Sontak semua warga yang ada di situ ikut menjadi marah. Apa lagi orang tua Anto.

orang tua Anto tidak menyangka bila kepergian anak nya membawa luka hati yang sangat dalam. Dan orang tua Anto tentu sangat khawatir dengan kondisi Anto. Di tengah ke heboh an warga, datang lah rombongan Bahrudin. Mereka yang tidak mengetahui apa yang terjadi, berjalan ber iring iringan dengan khidmat.

apa lagi Bahrudin, dia berjalan dengan wajah ceria dan penuh senyum. Tetapi apa yang di angankan keluarga Bahrudin jauh dari yang di angankan nya.

pak sarmo berdiri di depan warga nya sambil bertolak pinggang.

" pak Mansur,, kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan anak mu, aku sangat tidak terima dengan penghinaan yang di lakukan oleh anak mu Bahrudin.."

Semua rombongan mempelai pria bingung dengan penyambutan pak sarmo yang jauh dari kata ramah, Bahrudin wajah nya pucat seketika, apa yang di bayangkan di rumah sebelum berangkat tadi buyar seketika. Bahkan semua warga juga terlihat marah ke pada diri nya dan keluarga nya. Pak Mansur mendekati pak sarmo dan dan bertanya mengapa semua bisa berubah dari rencana awal.

Tunggu dulu pak sarmo, bukankah dari awal anak saya sudah bersedia bertanggung jawab dengan anak bapak.. Lalu... Kenapa bisa jadi begini pak sarmo..?"

Lalu pak sarmo menceritakan ke jadian yang di alami oleh bunga. Bahwa Bahrudin melakukan ini hanya untuk menghancurkan Anto semata.

pak sarmo tidak terima anak tersayang nya hanya di jadikan alat oleh Bahrudin untuk menyakiti Anto. Apa lagi Anto sudah di anggap sesepuh ke dua setelah pak sarmo. Wajah pak Mansur pucat seketika, pendengaran nya seolah olah tuli, pak Mansur sangat malu dengan kelakuan Bahrudin.

Apa yang akan di lakukan pak Mansur ke pada anak nya.. Mari kita simak di bab selanjut nya.