Raina Ashalina, gadis trouble maker, bad girl, pecicilan, banyak tingkah dan merupakan gadis terbodoh di Global High School, tiba-tiba dijodohkan dengan Ketua OSIS-nya yang terkenal dingin dan begitu pintar.
Usianya yang sama-sama muda membuat mereka memiliki ego yang begitu tinggi. Lalu bagaimana caranya mempertahankan hubungan ini? Apakah perceraian adalah jalan terbaik?
"Gue benci semua kemunafikan didunia ini, termasuk lo! Kata sayang itu cuma omong kosong!"
-Raina Ashalina-
"Kenapa lo nggak mau ngertiin gue? Gue juga sayang sama lo, tapi saat itu gue nggak bisa apa-apa."
-Surya Pradipta-
Ig: @diagaa11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DiAgaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menindas
Di lindungi? Siapa yang melindungi aku? Masa papa? Ah papa udah tenang di sana, apa mama? Kalau mama tau aku bandel di sekolah, pasti sudah di jual motorku. Apa Bang Ken? Halah, mimpi apa dia ngelindungin aku dari BK? Masa si Surya? - Batin Raina bingung
Mereka melanjutkan makan sampai habis, tiba waktunya istirahat, mereka malah sudah kembali ke kelas dengan perut kenyang.
"Makasih udah traktir ya bu, sering-sering aja," ujar Raina
"Enak banget ngomongnya, kayak nggak ada beban," cibir Bu Arum
"Hehe... Kita balik kelas dulu ya bu," ucap Raina
"Iya, jangan bikin masalah lagi!" peringat Bu Arum
"Ashiap bu," jawab Raina
Raina dan Naya pun berjalan pergi kembali ke kelas. Di jalan, mereka bertemu dengan Arkan, Dika dan Faris yang sudah penuh keringat dan wajah memerah karena terkena sengatan matahari.
"Enak banget ya sapu-sapu doang," cibir Arkan
"Enak apanya? Gue aja baru balik dari BK," kesal Raina
"Hah? Kok bisa?"
"Ya bisa lah, ntar aja di kelas gue jelasin. Kalian makan dulu sono," ujar Raina
"Oke-oke,"
Raina dan Naya pun berlalu dan pergi ke kelasnya untuk meredakan kekesalannya terhadap Amel.
"Nay... Kok gue baru tau ya kalo kita sekelas?" bingung Raina
"Ehm.... Gue duduknya di pojokan, dan kita jarang ngobrol," jawab Naya
"Oh gitu... Lain kali kalo ada yang bully lo lagi, ngomong ke gue! Gue yang atasin," pinta Raina
"Iya Na, makasih buat yang tadi," ucap Naya
"Halah gak usah di bahas, gue nggak suka aja sama modelannya Amel. Mentang-mentang anak orang kaya aja belagu," kesal Raina
Kayaknya... Raina belum tau siapa gue? - Batin Naya
"Eh lo duduknya sama siapa Nay?" tanya Raina
"Sendiri," jawab Naya
"Lo duduk sama Arkan gimana? Di belakang gue, jadi kalo ada apa-apa nanti gue bisa bantu," tawar Raina
"Boleh kalo Arkan nya mau," jawab Naya
///***///
Di Kelas
"Wuaahh... Heran ya, kelas lain di kasih AC. Giliran kelas kita kok di kasih kipas angin biasa ya," cibir Raina
"Aku denger-denger sih, sejak dulu IPS 5 nggak pernah punya prestasi. Malah sering buat masalah sampai luar sekolah, makanya agak di bedain," ujar Naya
"Ya nggak bisa gini lah, kita sekolah sama-sama bayarnya loh!" protes Arkan
"Mengapa tak mencobaa.... Jujur..." Dika bersenandung
"Aku mah apa atuh..." Faris bersenandung
"Kenapa rasanya malah pada konser semua ya," cibir Maxime
"Lihat aja, gue sebagai ketua kelas yang baik bakal buat kelas kita punya prestasi dan bakal buat kelas kita lebih baik!" ucap Raina dengan percaya diri
"Iya-in,"
Seorang gadis cantik dan nampak berkelas datang dari luar, ia berjalan menghampiri Raina. Siapa lagi kalau bukan Arabelle, si model sekolah.
"Hai Raina..." sapa Ara
"Siapa?" tanya Raina
"Ara... Ngapain ke sini? Nyariin gue ya?" tanya Arkan
"Aku punya urusan sama Raina," jawab Ara lembut
"Ah di kacang, hahahaha..."
"Ngakak vroh,"
"Siapa sih, kok mukanya nggak asing," bingung Raina sambil memandang lekat wajah Ara
"Aku Ara, masa nggak kenal?" tanya Ara
"Nggak kenal, cuma sekedar tau," jawab Raina jutek
Yang lain menertawakan jawaban Raina, sedangkan Ara menahan kesal di hatinya.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu," ujar Ara
"Ngomong ya tinggal ngomong, di sini aja. Lagi males keluar gue," jawab Raina
"Gue minta maaf atas nama Amel," ujar Ara
"Amel? Amel siapa lagi sih?" tanya Raina kesal
"Tadi... Yang di skors," jawab Ara
"Oh dia, kenapa?" tanya Raina
"Gue minta maaf atas nama dia, tolong lo maafin dan jelasin ke Bu Arum ya," pinta Ara
"Na... Maafin gih," bujuk Arkan
"Diem lo Ar! Dia yang salah kenapa lo yang minta maaf? Emang lo siapanya dia? Babunya?" tanya Raina dengan nada mengejek
Tangan Ara mengepal kesal, namun ia menahannya agar tidak menjadi masalah.
"Na... Aku kakak sepupu Amel. Dia emang anaknya sembrono, tapi dia bukan anak yang jahat kok. Dia udah janji nggak bakal ngelakuin itu lagi," ujar Ara
"Emang lo siapa mau jamin dia nggak bakal gitu lagi? Lo Tuhan kah? Dan lo pikir... Setelah semua kelakuan dia yang kayak b*ngsat gitu... Gue bakal maafin dan mikir kalau dia anak baik? Lo cantik Ra, tapi jangan naif dan jangan mau jadi babunya! Kalo emang dia merasa bersalah... Suruh dia kesini dan minta maaf sama yang bersangkutan!" tegas Raina
Kelima temannya Raina melongo, tak menyangka Raina yang bandel bisa mengeluarkan kata-kata seperti itu. Ara benar-benar menahan amarahnya saat ini.
"Jangan mentang-mentang kalian orang kaya... Bisa seenaknya sama kita ya? Mentang-mentang kalian anak IPA 1, kalian seenaknya sendiri merendahkan dan menghina IPS 5! Gue Raina! Selama gue masih jadi Ketua Kelas IPS 5, jangan pernah berharap kalau kalian bisa menindas anak IPA 1!" tegas Raina
Ara benar-benar ingin menampar Raina saat ini, namun tangannya tertahan saat mendengar suara yang ia kenal.
"RAINA!"
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE 🙏
akhirnya.. Raina's come back.. 🔥🔥