Seorang ahli beladiri alam penguasa mencoba untuk masuk ke alam abadi, namun petir lima elemen menghantamnya hingga hancur menjadi abu ,namun untungnya jiwanya tidak ikut hancur melainkan masuk ke tubuh Seorang murid akademi yang miskin dan sering tidur di kelas, dan lebih parahnya lagi ,ia bereinkarnasi 50 tahun setelah kematiannya, hal itu membuat ia merasa sial karena guru akademi yang mengajar adalah muridnya yang ke tiga ,sekaligus yang paling galak ,bagaimana apakah guru akademi itu akan mengetahui indentitas asli murid malas itu atau tidak .?"
Pembagian alam .
Murid beladiri.
Master beladiri
Grandmaster beladiri
Bumi beladiri
Surga beladiri
Raja beladiri
Kaisar beladiri
Leluhur beladiri
Spiritual God
Sea God
Demi God
God King
God Emperor
Sovereign God .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26 menjadi utusan dadakan sekte
Mendengar dua kata, wanita ganas dari pemuda di depannya yang tidak ia kenal ,dengan sekejap aura kekuatan alam leluhur beladiri muncul .
Wushhhh ..
Yao Shenji yang merasakan tekanan itu hanya bisa tersenyum, ia kemudian menggerakan kaki dan tangannya secara bersamaan.
" sudah lama tidak bertemu , Lingxiao kamu sudah menembus alam leluhur, cukup cepat dan lambat bagi saya " ujarnya menghirup udara segar di sekitarnya.
Wanita dewasa yang berpakaian hijau daun itu menahan rasa amarah yang datang.
" siapa kamu , apa yang kamu lakukan di sekte Teratai perak kami.. !" Pandangan matanya tajam, seakan bisa menelan pemuda di depannya..
Yao Shenji tersenyum tipis, lalu memberikan token berwarna warni kepada wanita dewasa yang ada di depannya .
" ini saya utusan dari sekte Lima Elemen datang untuk memberikan terapi pengobatan terhadap ketua master sekte Nu Ningshuang , saya Yao Shenji paling tampan di dunia... " ujarnya memperlihatkan pesona ketampanannya.
Wanita dewasa itu hanya terkejut sekilas ,namun suasana dingin kembali muncul.
" mau kamu utusan sekte Lima Elemen atau utusan yama ,aku tidak peduli , yang aku inginkan kamu harus menghormati sekte Teratai perak kami , dan kenapa kamu menyebut aku Lingxiao , darimana kamu tahu dengan nama itu ?" Matanya yang tajam terdapat sisi penasaran yang ada di dalam hatinya .
" mau tahu, tanya sekte master Nu Ningshuang ... dia pasti tahu siapa saya . " kata Yao Shenji tersenyum, matanya melirik ke arah gundukan besar milik wanita berpakaian hijau daun itu " umhh cukup besar juga , dibandingkan dengan Huaxua ini lebih kecil " gumamnya dalam hati .
" di mana mata kamu melihat .. !"
Yao Shenji langsung menghindar dan tampak tersenyum menyeringai " maaf , mataku tidak fokus , oke sekarang di mana sekte master Nu , saya sibuk nih ..!"
Wanita berpakaian hijau daun itu memiliki wajah merah marah dan kesal , lalu dengan hentakan kakinya yang keras, pergi meninggalkan Pemuda yang ada di tangga kediaman sekte Teratai perak.
Sebelum masuk wanita berpakaian hijau daun itu berhenti ,lalu berteriak keras hingga semua penghuni sekte mendengarnya.
" bajingan m*** ikuti aku ...!"
" oke oke !"
Yao Shenji berjalan santai , matanya menatap ke arah beberapa murid sekte yang semuanya adalah wanita , namun bukan wanita sembarangan, melainkan wanita muda atau gadis muda berusia lima belas sampai sembilan belas tahun yang memiliki kultivasi dan keterampilan anggun sebagai seorang wanita cantik .
" itu datar ... !"
" kurang besar ..!"
" terlalu turun ..!"
Wanita yang berjalan di depannya merasa kesal " apa yang kamu gumamkan, jangan macam macam " serunya bersemu merah kesal.
Para murid wanita di sekitarnya menatap penasaran ke arah pemuda yang berjalan di belakang penatua mereka.
" siapa ya dia , apakah dia kekasih gelap penatua kedua..?"
" shuutt jangan macam macam , apa kamu tidak mau lagi belajar di sekte ini "
" iya ...iya aku tahu.. !".
Yao Shenji kemudian berhenti saat menatap dua patung raksasa yang ada di depannya .
" uhh leluhur sekte Lima Elemen, Yao Taibai ternyata cantik juga , dan siapa dia , kenapa berdampingan dengan leluhur sekteku " matanya tampak tidak puas melihat patung pria di samping patung seorang wanita yang memiliki penampilan surgawi .
" hei apa yang kamu lihat, itu adalah dua patung keberuntungan sekte kami, tuan Agung Yao Taisheng , dan Tuan Agung Shenxuan... ketua master kami sengaja membuat kedua patung ini, agar kita semua mengingat tentang kebaikan semua orang " kata wanita bergaun hijau daun dengan nada bangga.
" ohh ternyata diriku " gumamnya dengan mata tidak percaya , ia tahu dengan penampilannya di masa lalu yang tangguh dan tak tertandingi ,tapi setelah ia melihat penampilan patung dirinya, ia merasa master sekte Nu Ningshuang telah mengejeknya.
" aku harus memberi perhitungan dengan wanita tua itu " gumamnya dengan senyum menyeringai.
Yao Shenji melihat ke kiri dan kanan, dan ada beberapa hidangan yang baru saja tersaji di meja dekat tiang yang besar .
" ehh apakah ada acara ?"
" ya , kakak master sekte telah mengundang alkemis peringkat delapan Zhu Qiaowei, beliau merupakan alkemis terbaik kedua setelah master Agung Shenxuan " ujar wanita bergaun hijau daun itu berbicara penuh kekaguman.
Yao Shenji berhenti ,matanya sedikit terpejam saat mengingat tentang pria tua mesum yang pernah melamar Wu Huaxua saat ia berusia lima puluh tahun .
" hehehehe.. pasti ada hal yang menarik..!" Gumamnya tersenyum penuh rencana .
Tak lama kemudian, mereka sampai di tempat tujuan, aula utama sekte Teratai Perak, di mana kursi megah berwarna hijau muda ada seorang wanita cantik seperti peri dan memiliki penampilan surgawi serta lingkaran cahaya berwarna putih terlihat samar di belakang punggung wanita berpenampilan peri itu ,matanya yang jernih dan cantik sangat memukau , berdiri menatap ke bawah seperti seorang penguasa permaisuri menatap rakyatnya.
Yao Shenji tanpa canggung langsung duduk di tempat kursi kosong yang ada di dekatnya, sedangkan wanita bergaun hijau daun melangkahkan kakinya menuju ke tempat yang sedikit lebih tinggi dari lantai aula utama.
" master sekte, ada utusan dari sekte Lima Elemen yang datang, " lapor Lingxiao dengan kedua tangan memberi hormat.
" ya tidak perlu melapor , aku sudah tahu ..!" Jawabnya dengan nada ketus .
" baik !"
Lingxiao mundur dan kembali ke tempat duduknya , matanya sekilas melirik ke arah pemuda yang tampak acuh tak acuh ,tidak memperhatikan sikap ketua sekte yang sangat dingin .
" apakah semuanya sudah datang... ?"
" hahahaha... ketua sekte yang cantik, jangan terburu buru , saya baru datang.." suara seorang pria tua terdengar menggema dan bergemuruh, dari arah pintu utama sekte Teratai Perak muncul seorang pria tua berpakaian mewah dan sangat elegan.
Yao Shenji yang tampak santai ,melihat kearah pintu utama dan air minum yang baru saja di minumnya keluar begitu saja.
Uhukkk...
" alkemis tua Zhu Qiaowei, begitu sembrono, dia mau meracik obat apa mau pentas..!"Gumamnya menghapus air yang membasahi meja di depannya.
Plok plok...
Sang ketua sekte berdiri dengan pelan , tampak dari raut wajahnya yang cantik dan dingin ada rasa sakit yang cukup membuat wanita tersebut menyeringai kesakitan .
" karena semuanya sudah tiba , saya selaku ketua sekte yang mengundang seluruh elemen utusan dan juga tamu tamu dari berbagai belahan dunia mengucapkan terimakasih banyak sebesar besarnya " sambutnya dengan nada tenang dan jelas.
" untuk utusan sekte Goa surgawi selamat datang..., !"...
" sekte Laut Biru ...!"
" sekte Cangqing .... !"
" sekte Lima Elemen...!"
Semua utusan sekte berdiri saat namanya di sebutkan satu persatu , dan ada rasa hormat di mata masing masing utusan sekte , kecuali Yao Shenji yang tampak tidak terlalu memiliki aturan kehormatan.
" tuan sekte , saya dari sekte Cangqing ,Mu Lengshu , memberikan hadiah ..!"
Beberapa utusan datang dan memberikan barang berharga dari sekte masing masing.
Yao Shenji yang melihat hal itu hanya bisa menghela nafas pelan , ia berjalan pelan ke depan, di saksikan oleh semua orang yang penasaran dengan indentitasnya.
" saya Yao Shenji memberikan hadiah puisi untuk ketua sekte , " katanya mengeluarkan sepucuk kertas dari cincin penyimpanannya.
Semua orang tertegun , begitu pula dengan ketua sekte Nu Ningshuang yang tampak tercengang.
" puisi... ?"