di dunia ini tidak ada yang sempurna tapi pertemuan dengan mu adalah awal dari kesempurnaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saila Alka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
scene 26 gudang sekolah
Jonathan dan Bryan akhirnya sampai di sekolah, kebetulan sekali Anggi dan juga Dinda baru saja tiba.
"Apa mungkin dia disini?! " Tanya Anggi.
"Kita coba dulu!! "
Keempat orang itu langsung masuk ke area sekolah, disana sudah sepi bahkan penjaga sekolah juga belum datang, karna biasanya mereka datang menjaga dari jam 5 sore sampai jam 8 pagi.
"Gue nyari ke lantai 3, Dinda sama Bryan ke lantai 2, Jonathan ke lantai 1 !! " Tutur Anggi.
"Gue sama Jonathan aja deh!! " Tawar Dinda.
"Iya.... Ayo mulai nyari! "
Mereka langsung berpencar mencari Natha.
"Natha.... Lo dimana sih?! " Gumam Dinda.
Jonathan dan juga Dinda terus mencari di seluruh lantai 1, bahkan sampai ke lapangan dan juga ruangan guru.
"Ah.... Gak ada Jonathan!! " Ujar Dinda mulai khawatir.
"Lo tenang.... Dia pasti ketemu kok!! "
"Kita belum nyari ke toilet.... Tinggal itu tempat terakhir dilantai ini!! " Ucap Dinda.
"Ayo cari kesana!! " Ajak Jonathan.
Jonathan dan Dinda menuju ke toilet untuk kembali mencari Natha.
Dinda mengambil ponselnya karna Anggi menelpon.
"Ya Anggi?! "
"Lantai 3 kosong, lo dimana?! "
"Toilet sekolah!! "
"Gue kesana!! "
Dinda kembali memasukkan ponselnya, Jonathan juga terlihat sedang menelpon.
"Gue kesana Jonathan!! " Suara Bryan terdengar keras.
"Dinda.... Lo buka pintu wc nya satu per satu!! " Ujar Jonathan.
"Oke.... "
"Natha.... " Panggil Jonathan.
"Natha... Lo dimana?! " Teriak Dinda memanggil sambil membuka pintu wc satu persatu.
Jonathan berjalan sampai ke ujung, hingga akhirnya ia sampai di dekat pintu gudang sekolah.
"Jonathan.... Gue udah cari dia tapi gak ada!! Ini udah sore banget!! Udah mulai gelap!! " Ujar Dinda.
"Iya.... Gue juga khawatir!! " Jawab Jonathan.
"Gudang ini udah lama gak dipakai kan?! " Tanya Jonathan menunjuk pintu gudang sekolah.
"Iya.... Gak mungkin Natha masuk sini, lagian dia kayaknya gak tahu tempat ini deh!! " Jawab Dinda.
"Kita cari ke tempat lain!! "
"Dinda, Jonathan, gimana ketemu gak?! " Tanya Bryan yang baru saja datang bersama dengan Anggi.
"Gak ada!! Kita pindah lokasi!! " Ujar Dinda.
"Ayo.... "
Jonathan berjalan, hingga ia berhenti saat merasakan ia menginjak sesuatu.
"Kenapa berhenti Jonathan?! " Tanya Anggi.
Jonathan mengangkat kakinya, ia mengambil apa yang ia injak, Jonathan tertegun melihat kalung yang ia injak barusan. Jonathan sangat mengenali kalung itu, kalung yang pernah ia berikan pada Natha saat ulang tahun Al.
"Ini kan..... " Batin Jonathan.
"Itu kalung siapa?! " Tanya Dinda.
"Ini kalung Natha!! "
"Berarti dia kesini!! " Ucap Bryan.
"Apa jangan jangan..... " Anggi menatap pintu gudang sekolah.
Keempatnya langsung berlari menghampiri gudang, pintunya terkunci.
"Biar gue dobrak!! " Ujar Jonathan.
"Brak.... '' pintu terbuka dengan paksa, bahkan pintunya sampai rusak.
" Natha!! " Teriak Jonathan saat melihat Natha yang terduduk di dalam sana.
"Akhirnya kalian datang.... " Ucap Natha pelan.
Jonathan langsung memeluk Natha dan menyandarkan tubuh Natha di dada nya. Anggi membantu melepas ikatan di tangan dan kaki nya.
"Kita bawa dia ke rumah sakit.... Gue coba nelpon mama dulu!! " Ujar Anggi langsung keluar.
"Natha..... Gue khawatir sama lo!! " Dinda mengusap rambut Natha.
"Gue baik baik aja!! " Natha memegang tangan Dinda.
"Natha.... Ini kenapa?! " Tanya Jonathan mengusap sudut bibir Natha, Natha hanya menggeleng dan tersenyum lemah.
"Ini lo basah kuyup kegini.... Kenapa?! " Dinda menyentuh pakaian dan rambut Natha.
Jonathan menyampirkan jaket nya ke bahu Natha.
"Kita bawa dia ke rumah sakit, nanti dia makin parah!! " Ujar Jonathan langsung menggendong Natha ala bridle stile.
Natha melingkarkan tangan nya ke leher Jonathan.
"Makasih.... " Ucap Natha sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri.
***
"Ugh..... "
Natha membuka matanya, ia melihat ruangan bernuansa putih, keluarganya sedang duduk di kursi ruangan, bersama dengan keluarga Jonathan dan juga teman temanya. Natha meringis melihat botol infusan menggantung disampingnya.
"Mam.... " Panggil Natha.
"Sayang!! " Ucap Kirana saat menyadari Natha yang sudah bangun.
Semuanya langsung mendekat ke blankar Natha.
"Kamu gak papa?! " Tanya Aditya.
"Gak papa kok pah!! "
"Natha.... Kamu bikin kami khawatir! " Ujar Karina.
"Natha gak papa tante.... "
Natha melihat semuanya, disana ada keluarganya, Karina, Al, Bryan, dan juga Dinda.
"Natha.... Ini udah malem!! Kita pamit pulang ya, semoga cepat sembuh!! " Ujar Dinda.
"Iya... Makasih ya!! "
"Gue juga pulang ya Natha!! " Pamit Bryan.
"Oke.... "
Keduanya langsung keluar dari ruangan Natha.
"Natha sayang!! Kan ada mama, papa harus pergi ya!! "
"Iya pah.... "
"Get well soon sayang!! " Aditya mencium kepala Natha lalu pergi.
"Ada yang perlu mama sama tante Karina obrolin, tunggu sebentar ya!! "
"Iya mam.... "
"Anggi, Jonathan, kalian jaga Natha ya!! "
"Iya mi... "
"Iya mam.... " Jawab keduanya bersamaan.
"Mereka langsung pergi.... Semuanya lagi!! " Batin Natha.
Kirana dan Karina langsung duduk kembali di sofa ruangan, mereka terlihat serius mengobrol.
"Natha lapar kak!! " Ujar Natha.
"Biar gue beli makanan dulu ya!! " Ujar Anggi.
"Iya kak... "
"Jonathan, jaga adek gue!! "
"Oke... Kak!! "Jawab Jonathan.
Anggi sempat menatap jijik pada Jonathan karna memanggilnya dengan sebutan kak, lalu ia keluar untuk membeli makanan.
Jonathan menarik kursi dan duduk di samping Natha, ia menggenggam tangan Natha erat.
" Semuanya salah aku tha.... " Ujar Jonathan.
"Nggak, kamu udah nyelamatin aku... Makasih!! " Natha memegang tangan Jonathan.
"Siapa yang udah lakuin ini?! " Tanya Jonathan membuat Natha diam.
"Jawab Natha!! "
"Nggak... Aku, aku tadi... "
"Jangan ngelak!! Jawab, siapa yang udah lakuin ini!! Biar aku kasih pelajaran yang pantas!! "
"Jangan khawatir..... Aku kan gak papa!! "
"Siapa?! " Tanya Jonathan tegas, membuat Natha sedikit takut.
"Itu.... Zinka!! " Jawab Natha ragu.
"Zinka?! " Tanya Jonathan, Natha hanya mengangguk mengiyakan.
Jonathan langsung berdiri, ia melepaskan tangan Natha.
"Mau kemana?! " Tanya Natha.
"Zinka!! " Jawab Jonathan dingin.
"Jangan!! "
Jonathan tak menghiraukan Natha, ia berjalan meninggalkan Natha.
"Aww!! " Rintih Natha membuat Jonathan menghentikan langkah nya dan kembali menghampiri Natha.
"Natha!! " Panggil Kirana yang juga terkejut langsung menghampiri Natha.
"Kenapa Natha?! " Tanya Kirana.
"Kepala Natha sakit mam!! "
"Biar mama panggil suster!! " Ucap Kirana lalu keluar.
"Sayang.... " Panggil Karina.
"Natha baik baik aja tante!! " Ujar Natha yang masih memegangi kepalanya.
"Tunggu sebentar!! " Ucap Karina yang juga langsung keluar.
"Arrgh.... " Jonathan memegangi kepalanya prustasi, ia lalu duduk kembali disamping Natha.
"Aku gak papa!! " Natha mengusap punggung tangan Jonathan.
"Oke.... Aku gak akan susul Zinka !! " Ujar Jonathan yang mengerti maksud Natha, membuat Natha tersenyum.
"Lain kali aku hati hati kok!! " Ucap Natha.
"Kenapa Zinka lakuin ini?! " Tanya Jonathan.
"Gak ada apa apa kok!! "
"Pasti karna kejutan tadi di sekolah!! " Tebak Jonathan, ia mengepalkan tangan nya erat.
"Arrgh.... " Geram Jonathan, ia memukul tembok disampingnya keras.
"Jonathan!! " Panggil Natha.
"Cukup kali ini aja!! Jangan bikin aku khawatir lagi!! " Ujar Jonathan mengeluarkan kalung dari kantong celana nya.
"Itu kan.... "
"Kamu jatuhin ini tadi!! " Jonathan memasangkan kalung itu kembali ke leher Natha.
"Aku sengaja lempar!! " Ujar Natha.
"Biar kalian bisa temuin aku!! " Lanjutnya.
"Please.... Jangan lagi ya!! " Jonathan menggenggam erat tangan Natha, lalu mengecup keningnya pelan, membuat Natha tertegun.
"Natha.... Ini makanan nya!! " Ucap Anggi yang baru saja masuk menenteng kantong plastik.
"Untung aja!! " Batin Jonathan menatap Natha, dan Natha tentu saja paham dengan tatapan itu.
"Bawa apa kak?! " Tanya Natha.
"ini bubur sama buah buahan.... "
"ah.... " Natha kembali memegangi kepalanya, Jonathan mengusap pundak Natha.
"Kenapa?! " Tanya Anggi yang melihat Natha memegangi kepalanya.
"Kak.... Sakit!! "
"Suster! "
Kirana datang dengan Karina dan juga suster.
"Permisi.... Biar saya periksa sebentar!! "
***