orang gadis yang berusia 20 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 26 tahun.
Natasha bukannya bahagia dengan pernikahannya. tapi nyatanya malah selalu disiksa secara fisik serta batin oleh sang CEO karena dia merasa gadis itu adalah penghancur masa depannya dengan hubungan asmara pacarnya.
apakah Natasha bisa bertahan dengan sikap kasar CEO atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perhatian
Saat ini Ana sedang berada di cafe sama dengan Dani kakaknya. Dani meminta Ana untuk bertemu karena Dani sangat merindukan adiknya.
"Ada Apa denganmu? kau terlihat pucat?", tanya Dani
"Aku tidak tahu ,kak . akhir-akhir ini aku sering mual dan pusing", jawab Ana sambil memijit dahinya yang terasa pusing
"Kau tidak hamil kan?", kata dani
Ana langsung membulatkan matanya terkejut atas ucapan kakaknya, lalu dia menggelengkan kepalanya pelan.
"Tidak mungkin ,kak", bantah Ana meskipun dia memiliki setitik keraguan di dalam hatinya
"Kau yakin ?bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit untuk memastikannya ?"
"Tidak perlu ,kak. Aku hanya kelelahan saja karena kurang tidur saat acara camping di kampus", tolak Ana
"Baiklah terserah kau saja", ucap Dani
"Tapi jika nanti kau berubah pikiran, katakan saja padaku", lanjut Dani sambil meminum jusnya mangga
Ana hanya mengangguk lalu meminum jusnya.
"Kak , selama berada di sini kau bekerja di mana ?", tanya Ana
"Aku bekerja di salah satu cabang perusahaanku, tempatnya tidak jauh dari sini. jika kau mau kak akan mengajakmu pergi ke sana ke tempat perusahaan ku", jawab Dan b
Beberapa tahun yang lalu Dani pergi ke luar negeri untuk membangun perusahaannya, dan semakin lama perusahaannya semakin berkembang . Tapi tidak sebanding dengan perusahaan milik Alvaro yang sangat terkenal kaya. Kalau Dani hanya memiliki perusahaan kecil.
"Aku akan berkunjung kapan-kapan saja ke perusahaan kak "
"Ya udah kakak mau balik lagi ke kantor karena ada meeting ", kata Dani
" Ya ,kak "
"Hati-hati di jalannya", lanjut Ana
" Iya adikku sayang. kamu juga hati-hati di jalan", kata dani
Ana hanya mengganggukan kepala. Dani dan Ana bangun dari tempat duduknya lalu mereka berjalan ke luar cafe . Setelah itu mereka berpisah sebelum mereka berpisah dani memeluk adiknya sambil mencium kening adiknya dan mengusap rambutnya. lalu mereka berpisah.
Beberapa menit kemudian Ana telah sampai di rumahnya lalu dia membuka pintu. Dan menutupnya kembali sambil berjalan menengok kanan kiri.
" Apa dia belum pulang, ya", gumam Ana
Akhirnya dia memutuskan berjalan menuju kamarnya . Setelah itu Ana menaruh tasnya dan dia berjalan menuju kamar mandi.
Setelah mandi Ana menuju dapur untuk memasak, makan malam mereka.
Setelah berkutat di dapur Ana sudah selesai dan kini menyajikannya makanannya di atas meja makan. Pada saat anak sedang menaruh makanannya di atas meja .Alvaro baru saja pulang.
"Kau sudah pulang"
"Hm"
Alvaro lalu berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.
Setelah beberapa menit kemudian turun dari tangga dan menuju meja makan. Ana yang sedang di dapur melihat Alvaro yang sudah duduk di meja makan. Dia menghampirinya sambil membawa piring dan gelas yang sudah berisi air minum. Ana langsung menaruh piring di depan Alvaro.
Setelah itu Ana duduk di depan Alvaro. Tapi anehnya Ana tidak ikut makan. Alvaro yang melihatnya, mengkerutkan dahinya.
"Kau tidak makan"ucap Alvaro yang merasa aneh
"Aku tidak lapar", kata Ana
"Kenapa kau tidak makan"
"Kan ,aku udah bilang aku belum lapar",
"Ya udah terserah kau", jawab Alvaro dengan lembut
Setelah mereka makan Alvaro menuju kamar yang diikuti oleh ana dari belakang. Kini mereka sekarang tidur di kamar Alvaro mereka tidak berpisah kamar lagi.Dan saat ini mereka tidur di tempat tidur yang sama.
Lalu Alvaro merebahkan tubuhnya karena merasa lelah ,Begitu juga dengan Ana dia juga merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
Kini Alvaro Sudah terlelap dan Anna juga Sudah terlelap. Tapi tiba-tiba Ana terbangun tengah malam karena perutnya yang terasa lapar. Karena tadi sore Dia tidak makan . Ana mencoba untuk memejamkan matanya kembali. Tapi, sayang dia tidak bisa kembali tidur dan akhirnya dia mencoba membangunkan Alvaro untuk menemaninya.
"Alvaro..."panggil Ana
"Hm"jawab Alvaro bergumam
"Alvaro bangun", ujar Ana
Alvaro mengambil ponselnya untuk melihat pukul berapa lalu dia kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya. Ana yang kesal melihatnya. dia mengguncang tubuh Alvaro supaya bangun dari tidurnya.
"Ana, ini masih tengah malam, aku masih sangat mengantuk", jawab Alvaro dengan mata masih terpejam
"Aku lapar, Alvaro"
"Makanlah kalau begitu, siapa suruh tadi tidak makan malam. Dan kini kau mengganggu ku tidur"kata Alvaro dengan menjawabnya Ketus dan kesal karena telah mengganggu tidurnya.
Saat jam makan malam Ana tidak mau makan, Tapi saat tengah malam ya malah membangunkan Alvaro yang sedang asyik tidur.
"Tapi memang baru sekarang aku merasa lapar, Al", kata Ana yang cemberut
Alvaro berusaha acuh, dia berusaha Diam dengan mata terpejam .Dia masih sangat mengantuk namun tidak bisa kembali tidur.
"Ana", ucap Alvaro terkejut saat Ana menaiki tubuhnya dan merebahkan dirinya di atas tubuh Alvaro.
"Alvaro, aku lapar...", rengek Ana
Alvaro mengerutkan dahinya melihat tingkah laku Ana yang sangat berubah. pada hal Ana orangnya tidak seperti ini. Ada apa dengannya?
"Sejak kapan kau bersikap seperti ini"?, tanya Alvaro sambil sambil memijit keningnya pelan
Ana banyak berubah akhir-akhir ini, entah apa alasannya.
Ana terlihat kesal saat Alvaro bertanya seperti itu, dia pun bangkit dari tidurnya. Lalu dia turun dari ranjang dan berjalan menuju ke arah dapur.
"Kenapa tidak dari tadi saja?", kesal Alvaro dengan nada malas
Alvaro hendak kembali memejamkan matanya, namun suara Ana membuatnya khawatir takut terjadi apa-apa. jadi membuatnya bergegas menemui Ana.
"Aaaa!!!!"Ana menjerit
"Ada apa ?",tanya Alvaro dengan nafas terengah-engah karena berlari dari kamar menuju ke dapur.
"Alvaro...."
Saat anak melihat Alvaro berada di dapur dia langsung berlari lalu memeluk Alvaro.
"Eh", Alvaro terkejut saat Anna memeluk tubuhnya dan melingkarkan kakinya
"Kau membuatku sangat gemas", kata Alvaro
Alvaro berjalan sambil membawa anak yang masih berada di gendongannya menuju ke meja makan dan mendudukkannya di kursi.
"Duduklah di sini ,aku akan membuatkan sesuatu untukmu", kata Alvaro
Setelah itu dia berjalan Kembali menuju ke arah dapur untuk membuat nasi goreng untuk Ana dan toppingnya dikasih telur mata sapi.
"Huh, harum wanginya", kata Ana yang tiba-tiba muncul di belakang Alvaro yang sedang membuat nasi goreng.
"Ana ,ada kecoa di belakangmu"Alvaro menggoda Ana
"Aaaa!!!"Ana menjerit karena ketakutan
Alvaro yang melihatnya dia tertawa terbahak-bahak. Ana yang melihat Alvaro tertawa. Dia tidak terima karena merasa di bohongi oleh Alvaro lalu dia memukul Alvaro .
Bugh.....
"Alvaro kau sangat menyebalkan!", ujar Ana setelah memukul Alvaro dengan cukup keras
Alvaro hanya tertawa keras sambil terbahak-bahak . akhirnya anak kembali duduk di meja makan.
Yang diikuti Alvaro di belakang sambil membawa nasi goreng buat Ana.
Alvaro duduk di samping Ana sambil sambil menikmati makanannya . Dia melihat Ana memakan nasi goreng yang begitu lahap.
"Al,ini sangat enak nasi gorengnya. Aku sangat suka nasi goreng buatanmu", ucap Ana sambil tersenyum.
Alvaro yang melihatnya sangat senang.