NovelToon NovelToon
You'Re Mine!

You'Re Mine!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Cinta Paksa / Romansa / Office Romance
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Jika biasanya orang yang putus cinta akan berubah sikap menjadi dingin dan cuek, tapi berbeda dengan Davion Slade. Pria tampan berusia 28 tahun itu justru berubah sikap menjadi pria paling menyebalkan dan random.

Dua tahun dia melajang setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, bukan karena Davion ataupun sang kekasih saling berkhianat. Tapi, karena sang kekasih memiliki kelainan penyimpangan.

Wanita yang dia jadikan kekasih selama satu tahun itu ternyata penyuka sesama jenis. Davion yang mengetahui hal tersebut menjadi jijik dan geli sendiri.

Hingga akhirnya, Davion bertemu dengan Vynessa setelah menggantikan jabatan papanya sebagai CEO.

Rasa ingin memiliki langsung muncul begitu saja saat melihat Vynessa yang begitu cekatan dan multitalenta. Tanpa Davion tau jika status Vynessa adalah mantan istri rival bisnisnya.

Mampukah Davion meluluhkan hati Vynessa yang sudah trauma dengan yang nama nya cinta?

Simak kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Pembahasan Pernikahan

Vynessa membanting tubuhnya dengan kasar diatas ranjang kamar nya yang empuk. Ia masih tak habis fikir dengan apa yang dilakukan oleh Davion tadi dihadapan keluarganya.

"Aarrggh.. Dasar pria gila!" maki nya seraya tangannya memukul-mukul kuat bantal tidur nya."Sudah ku tolak lamarannya malah berbuat nekat". Imbuhnya masih terus memaki dan mengumpati Davion.

Kemudian, Vynessa membalikkan badannya posisi telentang. Pandangan matanya menatap lurus keatas menatap langit-langit kamar nya. Untuk sejenak dia memikirkan sesuatu. Hingga sebuah ide gila muncul diotak nya yang cerdas. Vynessa langsung bangkit dari ranjang dan bergegas berlari keluar dari kamar nya menuju ruang tamu.

Ia berharap semoga, Davion dan keluarga nya masih ada disana. Tepat saat Vynessa menginjakkan kakinya dianak tangga terakhir, terlihat Davion dan keluarga sudah berdiri diambang pintu dan bersiap pamit.

"Tunggu..!!" teriak Vynessa

Sontak semua orang yang ada disana langsung mengalihkan atensi nya menatap Vynessa yang berlari kearah mereka semua.

"Tunggu.." ucap Vynessa lagi, ia berhenti tepat disamping Ibu Anggra seraya mengatur nafas nya.

"Ada apa Vyn?" tanya Ibu Anggra lirih

"Aku berubah pikiran. Aku menerima lamaran Davion". Vynessa mengatakannya sambil menahan malu.

Bagaimana Vynessa tidak merasa malu, jelas-jelas tadi dia menolak lamaran Davion mentah-mentah dan sekarang berubah pikiran, dia menerima begitu saja lamaran nya.

"Kamu yakin Vyn?" kini Papa Fred yang bertanya memastikan jika ia tidak salah dengar.

Vynessa berdehem seraya menganggukkan kepalanya."Hmm... Aku menerima lamaran Davion".

Mendengar itu, Davion mengangkat sebelah alis nya dan menatap Vynessa dengan tatapan penuh curiga dan intimidasi.

"Kau yakin menerima lamaran ku Vyn? Atau kau sedang merencanakan sesuatu?" tanya Davion menebak-nebak.

Bola mata Vynessa bergerak-gerak gelisah saat mendapat pertanyaan seperti itu oleh Davion. Seolah ia seperti sedang dihakimi didepan banyak orang.

"T-tidak, aku tidak merencanakan sesuatu. Aku benar-benar menerima lamaran anda tuan Davion". Sahut Vynessa terbata-bata gugup, ia sampai menekan kalimat terakhir nya demi meyakinkan semua orang jika ia benar-benar menerima lamaran itu tanpa paksaan siapapun.

Mendengar itu, Davion mengangguk-anggukkan kepalanya. Berpura-pura percaya dengan apa yang Vynessa katakan, meskipun didalam hatinya masih penasaran dengan apa yang akan Vynessa rencanakan. Tidak mungkin bukan, jika wanita itu tiba-tiba menerima lamarannya padahal tadi dia dengan lantang menolak nya dihadapan seluruh keluarganya.

"Baiklah, saya juga tidak ingin basa-basi. 2 Minggu lagi kita laksanakan pernikahannya". Kata Davion

"Apa? D-dua minggu lagi?" pekik Vynessa, bola matanya sampai membulat sempurna.

Tak hanya Vynessa saha, kedua orang tua mereka pun juga tak kalah terkejutnya ketika mendengar ucapan Davion yang tiba-tiba memutuskan sesuatu tanpa dirundingkan terlebih dahulu.

"Dav, apa itu tidak terlalu cepat?" tanya Mami Eli

Davion menoleh menatap sang mami."Tidak mam, bukankah hal baik harus segera dilaksanakan". Ucapnya, lalu pandangan matanya kembali beralih menatap Vynessa sambil mengulas senyum tipis, seolah tengah meremehkan wanita itu.

Vynessa yang melihat raut wajah menyebalkan Davion, hanya bisa terus mengumpati lelaki itu dalam hatinya. Rasanya, ingin sekali Vynessa melayangkan bogeman diwajah tengil lelaki itu.

"Ekhemm..." Papa Fred berdehem

"Alangkah baiknya kita masuk lagi dan bicarakan dulu masalah lamaran dan pernikahan ini dengan baik-baik nak Davion". Kata Papa Fred

"Iya, tidak baik berbincang didepan pintu seperti ini.. Ayo mari silahkan masuk". Ibu Anggra menimpali ucapan sang suami, ia mempersilahkan papi Dom, Mami Eli dan Davion untuk kembali masuk kedalam rumah nya. Kecuali, Opa Albert. Lelaki tua itu sudah lebih dulu masuk berpamitan pergi sesaat setelah Vynessa tadi masuk kedalam kamarnya.

Opa Albert dijemput oleh sopir, karena beliau ada jadwal rutin pemeriksaan kesehatannya dirumah sakit.

Mami Eli mengangguk setuju, ia lantas segera mengajak suami dan putranya itu untuk kembali masuk dan duduk dikursi ruang tamu.

Begitu juga dengan Ibu Anggra, Papa Fred serta Vynessa. Mereka bertiga duduk berhadapan dengan keluarga Slade.

"Baiklah, lebih baik kita bicarakan dulu tentang lamaran nya. Saya benar-benar ingin memastikannya Vyn, kamu benar menerima lamaran Davion ?" ujar Papi Dom bertanya pada mantan sekretaris nya itu.

Vynessa mengangguk." Ya tuan, saya menerima lamaran tuan Davion".

"Tanpa ada paksaan?" imbuhnya lagi bertanya

"Ya, saya benar-benar menerima lamaran itu tanpa ada paksa". Jawab Vynessa seraya matanya melirik ke arah Davion yang terus saja memasang wajah tengilnya.

"Baiklah, tuan Fred, anda sudah mendengar nya sendiri bukan?" ujar Papi Dom pada Papa Fred

Papa Fred mengangguk, "Ya tuan Dom. Saya mendengar nya".

"Sekarang apa perlu kita juga membahas pernikahannya ?", kini Mami Eli yang bertanya sambil menatap calon besan nya itu bergantian

"Ekhemm.." Vynessa berdehem."Seperti nya tidak perlu sekarang nyonya, saya-"

"Bahas semua nya sekarang mi, semuanya harus tuntas hari ini". Davion langsung memotong ucapan Vynessa, tanpa menunggu lebih dulu wanita itu menyelesaikan ucapannya.

Vynessa yang mendengar itu langsung membulatkan matanya, menatap Davion dengan tajam.

"Baiklah, bagaimana menurut mu nyonya Anggra ?" tanya Mami Eli pada Ibu sambung Vynessa.

Ibu Anggra mengulas senyum tipis, lalu berkata."Saya terserah dengan anda saja nyonya Eli".

"Ya sudah kalau begitu, pernikahan Vynessa dan Davion akan dilaksanakan dua Minggu lagi. Tenang saja, tuan Fred dan Nyonya Anggra semua persiapan pernikahannya biar kami yang akan mengatur nya. Iya kan, Pi?" kata Mami Eli

Papi Dom mengangguk,"Benar mi. Biar semua persiapan kami yang mengatur nya".

"Tapi tunggu dulu..." ucap Vynessa

"Emm..." ia terlihat ragu-ragu untuk mengatakannya.

"Apa yang ingin kamu katakan Vyn?" tukas Davion, ia seolah tau apa yang akan Vynessa katakan.

"Soal status saya.." lirih Vynessa berucap

"Soal status mu yang janda". Begitu saja, Davion mengatakannya dengan frontal, tanpa ada kalimat yang ia filter lebih dahulu.

Vynessa yang mendengar itu, membulatkan matanya terkejut."Anda tau?" cicitnya

Davion berdehem seraya mengangguk."Hmm... Saya sudah tau semua nya tentang mu Vyn".

Vynessa menggigit bibir bawahnya, ia malu bukan main saat orang lain mengetahui status nya sebagai seorang janda.

"Apa anda tidak malu?" tanya Vynessa lirih hampir tidak terdengar.

"Malu? Untuk apa?" desis D'avion

"Karena akan menikah dengan janda". Sahut Vynessa

Davion menghela nafas panjang seraya menyandarkan punggung lebar nya disandaran sofa. Kedua tangannya ia lipat didepan dada. Tatapan matanya, menatap lekat-lekat wajah cantik Vynessa.

"Bukankah zaman sekarang janda lebih menggoda?". Ucapnya seraya memainkan alis tebal nya naik turun, seolah tengah menggoda Vynessa.

Plaakkkk...!!!

.

.

.

To Be Continue..

1
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Herman Lim
janda rasa perawan ne loh davion
Maisya
lanjut kak
Noey Aprilia
Kl nkah sm dav,kmungkinan'ny cma ada 1 sih.....bkln cpt tua krna stres pnya suami mnyeblkn ky dia....mna kl ngmong ga d saring....
Naufal Affiq
gimana ceritanya,tapi ditolak,
Noey Aprilia
Laahhh....
bru jg d tolak,udh stres aja....mkin gila mlah.....nkah sm patung sna,vyn ga mau nkah sm km....😝😝😝
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Dhika Chawla
gua suka gaya loh dav...😂😂
sarinah najwa
davion sat set 😅
Maisya
lanjut kak
sarinah najwa
mau melamar vynesa.
Herman Lim
lamar putri bapak utk anka ku davion 🤣🤣
Noey Aprilia
Mau mnta maaf sm vyn,krna davion udh lncang.....abs tu mau tnggung jwb ktanya....
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
oca rm
melamar putri anda untuk Davion🤣🤣
Maisya
lanjut
Kusii Yaati
hadehhh Buna tak kirain pengeroyokan itu davion di begal apa gmn eh tak taunya ternyata oh ternyata di keroyok keluarga sendiri hadehhh 🤦😩
Buna_Ama 🌹: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author
Naufal Affiq
lanjut thor
Naufal Affiq
suka hati mu lah dav,kami ngikut aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!