NovelToon NovelToon
Tunangan Antagonist

Tunangan Antagonist

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Bad Boy / Rebirth For Love / Idola sekolah
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: raintara

Pemuda itu mengacungkan pistolnya persis di dada sebelah kiri Arana. "Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain juga tidak bisa.

Dor!!

••••

Menjadi tunangan antagonis yang berakhir tragis, adalah mimpi buruk yang harus Nara telan.

Jatuh dari rooftop sekolahnya, membuat Nara tak sadarkan diri dengan darah yang menggenang di tempat dirinya terjatuh.

Nara pikir dia akan mati, namun saat gadis itu terbangun, ia begitu terkejut ketika mendapati jiwanya sudah berbeda raga.

Berpindah di raga tokoh novel yang merupakan tunangan dari antagonis cerita.

Ia bernama Arana Wilson.

Saat mencapai klimaks, tokoh ini akan mati tertembak.

Sialnya, karena terjatuh, Nara tidak tau siapa malaikat maut raga yang kini ia tempati.

Bagaimana kisah Nara di novel itu sebagai Arana. Akankah dia tetap mati tertembak atau justru ia mampu mengubah takdirnya.


🍒🍒🍒

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raintara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Lo tunggu di sini ya?gue pesenin eskrimnya dulu."

"Tunggu." Mira mencekal lengan Arana yang hendak berlalu ke pedagang eskrim yang mangkal di dekat taman yang hampir dipenuhi oleh anak-anak yang sedang bermain.

Ada yang bersepeda, bermain skuter, sepatu roda, bahkan skateboard.

Karena waktu sudah sore banyak orangtua dan anak mereka yang menghabiskan taman yang sering di sebut sebagai taman honestday.

"Kenapa? Lo masih nggak percaya dan mikir kalau gue ada niat buruk?" tebak Arana. Gadis itu menatap Mira jengah.

"Lo itu mantannya Malvin. Wajar kan kalau gue berpikir negatif?" Mira memberikan alasan. Matanya dipenuhi oleh benang-benang tuduhan yang menurut Arana sangat tidak mendasar.

Arana berdecak. "Tuduhan lo itu nggak mendasar. Di sini gue mau bantu lo."

"Apa jaminannya?"

Arana menatap Mira penuh arti. Menelan salivanya, gadis itu melontarkan kalimat yang tidak pernah Mira duga sebelumnya.

"Nyawa gue."

Di sisi Arana, gadis itu tidak salah. Karena bukan tidak mungkin, nyawanya akan terancam jika dia tidak bisa menyelesaikan misi dari sistem.

Namun, bagi Mira, Arana hanya membual semata. Logika saja, siapa yang akan mengorbankan nyawanya secara cuma-cuma untuk musuhnya.

Ya. Bagi Mira, Arana adalah musuh. Gadis itu adalah pesaingnya. Ancaman untuk Mira. Yang bisa menendangnya dari kehidupan Malvin kapan saja Arana mau.

"Jangan mempertaruhkan sesuatu yang mustahil lo kasih Arana."

Arana berdecak. Ia menghempaskan tangan Mira yang sedari tadi mencekal lengannya. "Gue serius Mira. Maka dari itu, diam dan tunggu di sini!"

Tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya, Arana melenggang pergi menuju stand eskrim yang terlihat sudah sepi.

"Pak, eskrim coklatnya satu sama strawberry satu ya?" pesannya pada laki-laki paruh baya itu.

"Dua puluh ribu, Nona."

Arana membuka tas-nya mencari uang berwarna hijau untuk diberikan kepada sang penjual.

"Terimakasih."

Arana tersenyum sambil mengangguk kecil sebagai jawaban. Mengambil eskrim pesanannya, ia berbalik meninggalkan stand.

Namun tujuannya bukanlah tempat di mana Mira sedang menunggu. Ia melipir sedikit jauh dari sana. Meletakan eskrim pada kursi besi, lalu mengambil sesuatu dari dalam tas-nya.

Seakan semuanya sudah ia rancang sedemikian rupa, Arana membubuhkan serbuk misterius itu pada eskrim strawberry. Selesai dengan itu, ia bereskan sisa-sisa kekacauan yang dibuatnya sebelum akhirnya berjalan pada kursi di mana Mira tengah menunggu.

"Nih, gue kasih yang strawberry." Arana menyodorkan eskrim itu pada Mira.

Mira--gadis itu hanya menerima. Tanpa tahu jika Arana telah mengutak-atik makanan dingin itu sebelum diberikan kepadanya.

"Makan Mira. Keburu mencair."

Mira menurut. Ia memakan eskrim itu tanpa menaruh curiga. Arana menatap puas pemandangan itu. Berharap jika rencananya akan berhasil.

Selang beberapa saat, Mira mendesis pusing. Ia pegangi kepalanya yang terasa berputar.

"Mira?" panggil Arana. Apakah obat itu telah bekerja, pikiranya dalam hati.

"Hm?"

"Lo...nggak papa?"

Mira tertawa kecil. "Memangnya gue kenapa?"

"Selama sama Malvin, hidup gue baik-baik saja."

Obatnya telah bereaksi.

Cepat-cepat Arana mengeluarkan ponselnya. Membuka aplikasi perekam suara, dan meletakan benda pipih itu di tengah-tengah dirinya dan Mira.

"Mira, gue boleh tanya sesuatu?"

"Em, boleh kok. Asal...jangan rebut Malvin dari gue ya?" pipi Mira memerah.

"Hik, panas banget ya cuacanya." keluh gadis yang sudah setengah mabuk itu.

"Lo cinta banget ya sama Malvin?"

Mendengar pertanyaan Arana, Mira tersenyum sumringah. Matanya sedikit menyipit seakan tengah mengkhayalkan sesuatu.

"Banget. Cinta...banget. Gue rela ngelakuin semuanya demi dia. Semuanya gue kasih. Bahkan harga diri pun gue kasih sangking cintanya gue sama dia. Tapi---

Wajah sumringah Mira berubah murung. Ia menunduk sedih.

"Tapi apa?" cerca Arana tidak sabar.

"Tapi, seberapa besar gue bekorban untuk dia. Dia nggak pernah ngeliat gue. Dia cuma jadiin gue pelampiasan. Gue cuma budaknya. Dan dia selalu mengagung-agungkan lo Arana."

"Makanya gue benci banget sama lo. Gue benci karena tanpa melakukan apapun, lo berhasil menginfasi hati Malvin sepenuhnya."

Arana hanya diam. Sepertinya Mira sudah benar-benar mabuk. Gadis itu berceloteh mengungkapkan isi hatinya yang selama ini terpendam.

"Gue kurang apa sih? Apa yang lo punya sedangkan gue nggak punya?! Kenapa pemuda penyakitan itu nggak pernah mau lihat gue sekali saja hah?!" Mira berteriak Maran. Namun bukan itu fokus Arana. Salah satu kata yang terucap dari bibir Mira berhasil membuat Arana membeo.

"Penyakitan?"

Mira tersenyum sinis. "Ya! Malvin itu penyakitan. Lo mau tahu kenapa dia ninggalin lo dan milih gue? Karena dia sakit! Dia sakit jiwa!!"

"Secinta itu dia sama lo Arana. Bahkan dia jadiin gue alat untuk melindungi lo dari dirinya sendiri."

"Lo mau tahu Arana?"

Nafas Arana terasa tercekat. "A--apa?"

"Gue pernah hamil. Tapi dengan kejamnya Malvin nyuruh gue gugurin kandungan itu."

"Gue benci dia tapi sayangnya cinta gue lebih besar daripada benci gue."

Di tengah celotehan Mira itu, tiba-tiba saja sebuah daun jatuh di antara mereka. Daun itu sedikit bersilau keemasan.

Berhasil tertarik, Arana ambil daun itu yang tiba-tiba memunculkan sebuah tulisan.

The first mission: satukan Malvin dan Mira. Buat Mira mendapatkan cintanya.

1
Cha Sumuk
mc cewek nya lemah bodoh tdk bisa bela diri bikin gregetan BC nya
Cha Sumuk
bagus tp knp ada tulisan gue gue lo lo ahhh
Musdalifa Ifa
next nya Thor ceritanya bikin penasaran jadi setiap baca itu perasaannya itu semangat enggak bosenin gitu jadi ditunggu up nya yah Thor semangat💪👍
Putra Satria
gasss lanjutkan lagi Thor semangat 45thor di tunggu up selanjutnya /Applaud//Kiss//Applaud//Rose//Rose/
Aisyah Suyuti
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!