Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENYELESAIAN MASALAH
*Gerbang Desa Succubus*
"Woi! keluar kau, dasar jalang." teriak seseorang dari party pahlawan yang memegang pedang dan berzirah perak.
Succubus bermahkota pun keluar dari dalam desa untuk menemui party pahlawan.
Terlihat dari pandangan succubus, di party pahlawan ada beranggotakan enam orang yaitu: seorang kesatria berpedang dengan mengenakan zirah perak, Lalu seorang kesatria pendamping yang memiliki tubuh besar dan perisai ditangannya, Lalu seorang pemanah perempuan berpakaian hijau gelap.
Dan yang ke empat adalah seorang assassin dengan dua pisau panjang berada ditangannya, Lalu yang kelima seorang healer atau penyembuh yang ditangannya ada buku tebal putih yang dihiasi kristal hijau zamrud disekelilingnya.
dan terakhir yaitu yang keenam ada penyihir yang berpakaian gelap dengan memegang tongkat panjang yang di ujungnya ada kristal merah Ruby.
Mereka berkumpul tepat didepan desa succubus.
Succubus bermahkota berjalan perlahan menghampiri party pahlawan itu.
Tampak para laki-laki dalam party itu meneteskan air liurnya karena tak tahan dengan daya tarik dari succubus bermahkota.
Dengan kepala menunduk, si succubus bermahkota bertanya kepada party pahlawan itu mengapa mereka datang kemari.
"Kami dapat banyak keluhan dari para warga kota Solaria dan Fortis bahwa succubus banyak menculik laki-laki disana untuk dihisap energinya sampai mati. Jadi kami diperintahkan untuk menangkap kalian supaya tidak berbuat semena-mena lagi." Ucap dari kesatria berpedang yang juga pemimpin dari party pahlawan.
"Tapi kami hanya menculik beberapa..... Dan juga kami selalu mengembalikan mereka dalam keadaan hidup." Balas succubus bermahkota sembari menutupi bagian tubuh nya yang tidak enak untuk dilihat.
"Ya! Memang mereka kembali dalam keadaan hidup, tapi selang dua hari mereka mati." balas pemimpin party pahlawan.
"Itukan bukan salah kami! Setelah kembali kesana, ya tentu sudah jadi orang sana untuk merawat dan menjaganya. Kami sudah tidak berkewajiban lagi untuk merawat dan menjaga para laki-laki itu."
"Tidak perlu banyak alasan. Ikut kami sekarang!" Setelah berkata begitu, si kesatria berpedang itu dengan keras memegang tangan succubus bermahkota itu dan menyeretnya.
"Tangkap sisanya dan bawa ke penjara." Suruh dari pemimpin party pahlawan. Party itupun bergerak masuk kedalam desa succubus dan menangkap beberapa succubus.
*Salah Satu Rumah Di Desa Succubus*
"Tidak! Selamatkan aku!!!" Ucap succubus berpakaian dress tanpa lengan dengan ekor. Dress nya sangat ketat sampai terlihat bentuk tubuh dari succubus itu.
"Jangan takut! Aku tidak akan mengigit kok!" Kata orang besar berpakaian kesatria dengan perisai besar dipunggung.
Pria besar itu melepas zirahnya dan memperlihatkan tubuh kekar dengan celana dalam yang sudah tidak bisa ditahannya lagi.
Tombak pembelah langit terlihat begitu panjang dan kecoklatan gelap.
Succubus yang awalnya takut menjadi bergairah dengan mata love nya yang sudah aktif.
Succubus itu berjalan perlahan yang masih melihat tombak pembelah langit itu.
Ketika sudah berhadap-hadapan, succubus itu pun berjongkok dan mulai memegang tombak itu dengan lembut.
Belaian ke atas dan kebawah membuat tombak itu semakin keras dan panjang.
Tarikan keatas dan kebawah semakin cepat dibuat succubus itu, mulut yang terbuka seakan ingin dimasukkan sesuatu itu membuat hasrat klimaks semakin tinggi.
Lidah yang sedikit menyentuh atasan yang menonjol membuat sperma yang tak tertahankan akhirnya keluar menyemprot wajah succubus itu.
Kenikmatan dirasakan oleh pria besar itu. Namun, hal yang mengerikan tidak diketahui pria itu. Saat dia merasakan kenikmatan, energi dari tubuhnya mulai dihisap oleh succubus dan mulai merasakan kecanduan dan kelemahan.
Rangsangan yang semakin tinggi membuat pria itu tak bisa berpikir jernih lagi. Dia pun menyuruh succubus itu untuk memasukkan tombaknya kedalam mulutnya.
Succubus itu pun mengiyakannya dan ingin memasukkan tombaknya kedalam mulutnya.
Tapi tanpa diduga temannya dari party pahlawan menghentikan perbuatannya dengan menghantam wajahnya sampai terlempar membentur dinding.
Succubus itu langsung di buat pingsan oleh teman pria besar yang dimana itu adalah kesatria berpedang yang sekaligus pemimpin party pahlawan.
"Baru ku tinggal sejenak saja kau sudah berbuat begini." Ucap pemimpin party yang mengulurkan tangannya pada pria besar itu.
Pria itu menggenggam tangannya balik lalu bangun dari timpaan reruntuhan dinding.
"Sesekali bisa dong menyicipi rasanya succubus, bosan sih! Di tempat bordil cuma ada Demi Human kucing dan serigala." Ucapnya dengan senyuman cabul sembari mengusap kedua tangannya.
"Jangan melakukan hal begitu saat sedang bertugas, ingat! Citra kita di masyarakat masih rendah akibat kekalahan kakak ku yang sudah cacat dengan tangan yang tidak ada." Ucapnya sambil menghela nafas berat.
"baiklah-baik! Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi."
Ditengah perbincangan mereka berdua. Mereka dikagetkan dengan dinding hancur yang membuat asap menyebar kemana-mana.
"Uhuk-uhuk!!! kenapa kepulan asapnya datang terlambat sekali." ucap pria besar sambil mengibaskan tangannya untuk sedikit melihat.
Terlihat dari tempat runtuhnya dinding itu seorang laki-laki yang berjalan mendekati mereka.
"Siapa itu?" Ucap keduanya yang sudah siap tempur.
Kepulan asap pun menghilang dengan perlahan, sampai terlihat itu adalah si klon npc yang tak berpakaian dan hanya mengenakan celana dalam.
Terlihat didada dan leher klon npc bekas kecupan merah yang begitu banyaknya.
"Kalian sudah mengganggu kami! Sekarang....... Terima akibat nya." Dengan keras klon npc bicara sambil memperlihatkan tangan yang sudah mengepal erat.
"Hmph! Hanya bermodalkan kepalan mu? Haha! Lucu sekali..... Lihat itu, 'Ryusei. Dia Akh!!" Seketika pria besar itu dihantam keras oleh klon npc yang bergerak cepat.
Pria besar itu terhempas keluar rumah succubus di susul Ryusei sang pemimpin party pahlawan.
Klon npc berjalan keluar dari rumah succubus dengan tangan yang berapi.
"Akh! Sial, Kenapa pukulan nya kuat sekali. Dan kenapa tangannya mengeluarkan api? Apakah dia bisa elemen api tingkak 5? Tinju api yang kuat itu." Ucap Ryusei dengan tangan memegang perutnya karena pukulan klon npc.
"Ini bukanlah elemen api! Tapi ini adalah bentuk kemarahanku karena kalian telah menggangguku dan istriku." Dengan penuh api membara dia terus berjalan.
Kedua orang party pahlawan itu pun berdiri dan mengambil simbol bintang seukuran kepalan tangan keluar.
Mereka mengirim sinyal SOS dengan meminta pertolongan menggunakan simbol bintang ditangan mereka.
Tak lama berselang datang anggota party pahlawan yang sudah bersenjata lengkap.
"iyyu!!! Kenapa kau berpenampilan telanjang, paman!" Tanya jijik seorang penyihir gelap wanita yang datang terakhir.
"Itu bisa nanti saja, sekarang adalah masalah yang ada didepan ini."
Penyihir gelap (maksudnya pakaian nya) melihat kedepan yang dimana klon npc saat ini berada.
"Astaga! Kenapa dia juga telanjang? Apakah paman dengan dia?! Hah!! D: "
"Bukan begitu! Tapi dia yang.."
"Cukup!!! fokus apa yang ada didepan kita sekarang." Teriak Ryusei kepada kedua orang itu yang tak pandai melihat situasi.
"Banyak bicara juga kalian." Klon npc langsung menghantam tanah sehingga tanah berterbangan di udara.
Klon npc pun dengan bertubi-tubi menghantam tanah terbang sehingga gumpalan tanah berterbangan ke arah party pahlawan.
Pelindung sihir langsung terpasang mengelilingi mereka.
"Tenang saja! Ada aku disini!" Ucapnya dengan sombong.
"Kemana perginya orang itu?" Ucap Ryusei yang kehilangan keberadaan klon npc.
Seketika getaran dari dalam tanah tempat mereka berpijak sekarang bergetar dengan kuat.
Retakan tanah mulai membesar. Tiba-tiba keluar dari dalam tanah si klon npc.
Ryusei dengan sigap menebas klon npc. Namun, klon npc dengan cepat menghindarinya. Pria besar juga menyerang dengan tinjunya, tapi hal itu ditangkis klon npc.
Pukulan klon npc pun melayang ke muka pria besar itu. Pria besar itu ter mundur sempoyongan sehingga klon npc me sleding kedua kakinya hingga terjatuh.
Para anggota lain yang melihat itu mengeluarkan serangan mereka. Tapi semua serangan mereka tak ada yang mengenai klon npc.
Pelindung sihir yang masih terpasang membuat kepulan asap menutupi mereka semua didalam pelindung sihir.
Mereka mencari satu sama lain dengan meraba-raba sambil berjalan pelan.
Satu persatu mereka menemukan satu sama lain, hingga pada akhirnya si penyihir gelap menggenggam tangan besar.
"hehe! Aku menemukanmu paman!." Ucapnya sembari melihat keatas untuk melihat wajah si pria besar.
"Oh benarkah? Tapi kenapa aku tidak menemukanmu?" Ucap si pria besar yang masih mencari."
"Apa? Kalau begitu tangan siapa yang aku pegang saat ini?" Kepulan asap pun mulai mereda hingga wajah dari tangan yang digenggam penyihir gelap mulai terlihat.
Kepulan asap disekitar penyihir gelap pun mulai menghilang, tapi tidak dengan disekitar nya. Nampak wajah yang digenggam penyihir gelap ternyata adalah klon npc.
"Ternyata kau." Penyihir gelap melepas genggamannya dan ingin berteriak. Tapi hal itu dihentikan klon npc dengan menghantam perut penyihir gelap hingga menembus pelindung sihir.
Pelindung sihir pun perlahan lenyap dan itu membuat angin berhembus menghilangkan kepulan asap.
Terlihat disana dua orang dalam party pahlawan sudah tumbang sementara dikarenakan klon npc.
Melihat hal itu si healer bergerak cepat menyembuhkan keduanya. Tapi setelah menggunakan sihir penyembuh, si healer langsung di tangkap dipergelangan tangannya oleh klon npc.
Klon npc menghempaskan tubuhnya ketanah berkali-kali dan juga menghantamkan nya kepada para anggota party pahlawan.
Ryusei mundur beberapa langkah karena takut mengenai si healer.
Si klon npc yang puas menghantamkan tubuh si healer ke tanah itu melepas genggamannya dan menendang tubuhnya hingga terlempar beberapa ratus mil dan sampai ke kota Solaria yang ramai.
"Kemana dua yang lain?" Dengan cepat klon npc melihat sekeliling dan menemukan tempat persembunyian si pemanah.
Gerakan yang begitu cepat sehingga mata tak bisa mengikutinya. Klon npc tiba-tiba muncul dihadapan si pemanah.
Si pemanah yang masih syok hanya bisa terduduk diam memeluk busurnya.
Melihat hal itu, klon npc mencekik lehernya dan mengangkatnya hingga tak menyentuh dahan pohon (posisinya berada di pohon)
Dengan mulut berbusa si pemanah mencoba melepas cekikan klon npc. Namun, hal itu tak berarti apa-apa.
Tiba-tiba ada sebuah pisau ingin menusuk klon npc. Tapi dengan cepat klon npc menendang perut dari assassin yang masih tidak terlihat.
"Akh! bagai..........mana. Mungkin! Akhh." si assassin pun jatuh dari atas pohon ketanah.
Busa yang semakin banyak dimulut pemanah hanya bisa mengalir tak terhenti. Kesadaran pemanah pun mulai menghilang hingga akhirnya pingsan. Karena sudah memastikan si pemanah tak bisa melawan lagi, klon npc menjatuhkan tubuhnya sehingga menimpa tubuh assassin.
Sekarang hanya tersisa klon npc dan Ryusei.
Klon npc turun dari dahan pohon dan turun tepat dihadapan Ryusei.
"Sekarang hanya ada kau dan aku." Ucap klon npc yang memancing emosinya.
"Beraninya kau!!!!!!" hal itu berhasil memancing emosi Ryusei sehingga dia mengeluarkan kekuatan sejatinya yaitu kecepatan Sonic.
"Matilah kau dengan pedang ini." Seketika Ryusei berlari begitu cepat. Sampai-sampai membuat sekitar seperti terhenti akibat kecepatannya.
Dalam penglihatan Ryusei, dia bergerak seperti biasa, namun Dimata orang lain dia bergerak sangat cepat.
Ryusei berlari sambil mengangkat kedua pedangnya dan bersiap menebas klon npc.
Dia melompat supaya tebasan nya menjadi semakin kuat.
"Matilahhhh." Ryusei mengayunkan pedangnya ke arah klon npc.
Tapi tanpa disangka-sangka klon npc bisa menangkisnya.
"Apa yang?!!!" Ryusei terkejut karena klon npc juga bisa bergerak cepat.
"Haha! Bukan hanya kau saja yang bisa bergerak cepat." Klon npc langsung menghantam perut Ryusei sehingga dia melayang di udara.
Sekitar Ryusei pun menjadi semakin lambat di iringi tubuhnya juga semakin lambat.
'Tunggu! Apa yang terjadi? Kenapa aku menjadi lambat?' pikirnya karena dia menjadi lambat tapi otaknya tidak.
Ryusei melihat bahwa klon npc berjalan dengan santainya.
'Apah!!! Kenapa dia masih berjalan normal? Kenapa aku semakin lambat? Apakah mungkin dia lebih cepat dari ku, makanya dia bisa berjalan seperti biasa namun aku yang menjadi lambat!' dipikiran Ryusei pun dipenuhi banyak sekali pertanyaan.
Klon npc masih berjalan dengan santai sampai akhirnya berada disamping Ryusei yang masih melayang.
Sedikit kata tersampaikan ke telinga Ryusei yang berbunyi.
"Bukankah aku lebih cepat darimu?" Dengan senyuman jahat terlihat di wajah klon npc.
Dengan pikiran panik Ryusei mencoba terus bergerak. Namun, hal itu sia-sia.
"Selamat tidur." Dengan pukulan akhir klon npc menghantam kepalanya sehingga dia membentur tanah.
Kecepatan pun menjadi seperti biasa....
Akhirnya kemenangan didapatkan oleh klon npc.
********
Setelah itu klon npc mengumpulkan semua tubuh party pahlawan ke satu tempat.
"Bukankah kau sudah puas melihat ini?" Ucap klon npc yang bicara pada seseorang di atas pohon.
"Haha! Ternyata kloning tidak hanya berbakat di kasur tapi juga berbakat membuat pertarungan yang mendebarkan." Ucap seseorang yang turun dari dahan pohon lalu menemui klon npc.
"Hentikan omong kosong mu dan bantu aku antarkan ini ke kota pahlawan."
"Ugh!!! kasar sekali kloning ku satu ini setelah bercinta dengan...... Apa tadih kau bilang? ISTR?! Pffft!!! Hahaha!!!!!"
"Sudahlah! Kau tidak mau membantu." Berjalan meninggalkan vio dengan tumpukan tubuh party pahlawan.
"Hah! sungguh kloning yang temperamental." Vio pun juga ikut berjalan pergi meninggalkan tubuh para party pahlawan.
Vio berjalan santai lagi sembari menutup kedua matanya sambil di iringi senandung darinya.
Seketika senandung vio seperti memunculkan rapalan mantra. Rapalan itu pun menempel ketanah tepat para party pahlawan berada saat ini.
Rapalan itu membentuk lingkaran sihir, yang lalu lingkaran sihir itu bersinar.
[PUFH]
Seketika tubuh party pahlawan di teleportasikan langsung ketempat singgasana raja berada.
*******
"Siapa yang memindahkan para party pahlawan kesini menggunakan sihir teleportasi yang sudah lama terlupakan." ucap raja yang mengusap dahinya.