NovelToon NovelToon
Haruskah Aku Berbagi Suami

Haruskah Aku Berbagi Suami

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Faza Nihaya

Setan apa yang telah merasuki suamiku. Dengan teganya ia bermain dibelakangku. Terlebih didalam kamar yang sering aku dan suamiku memadu kasih.
Aku buka perlahan knop pintu itu. Dan untungnya tidak terkunci. Perlahan aku melangkah. Namun aku dikejutkan dengan dua sosok manusia yang sedang berada dalam satu selimut. Aku mendekat. Aku tarik rambut perempuan itu. Tak peduli ia merasakan kesakitan atas perlakuanku.
Dan sejak saat itu. Aku Ajeng Shafanina akan membalaskan atas luka yang mereka torehkan kedalam hatiku. Dan aku akan buktikan bahwa aku pun bisa tanpanya. Tanpa seorang Yudha Mahardika, suami yang tak tau diri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faza Nihaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemunya Abian dengan Luthfan

Tiba di ruko, Ajeng pun turun dari mobil.

"Gak mampir dulu?" ajaknya menoleh pada Abian yang masih berada didalam mobil.

"Memangnya boleh?" tanya Abian menatap Ajeng.

"Ya bolehlah. Istirahat dulu, kasian juga kamu selalu antar aku." kata Ajeng.

Abian tersenyum lalu ia pun turun. Keduanya beriringan melangkah dan masuk.

"Bu, ada seseorang yang menunggu ibu di dalam." kata Riana.

"Siapa?" tanya Ajeng.

"Kalau gak salah namanya Luthfan." jawab Riana.

"Ohhh, mau apa dia datang kesini. Bukannya tadi sudah deal." gumam Ajeng dan tentu di dengar oleh Abian.

'Luthfan? Siapa dia? Sepertinya Ajeng sudah kenal dengan orang itu.' kata Abian dalam hati.

Mereka pun melanjutkan langkahnya memasuki ruangan husus tamu.

Tiba di depan pintu, Ajeng langsung membukanya.

"Bu Ajeng?" sapa Luthfan tersenyum menatap perempuan yang melangkah masuk ke arahnya, dan di ikuti Abian di belakangnya membuat Luthfan meleburkan senyumannya.

'Siapa lelaki itu? Apa dia suaminya? Tapi masa iya, karena aku belum pernah melihat Ajeng bersama lelaki lain.' ucap Luthfan dalam hati.

'Oohh jadi ini orangnya. Siapa tadi namanya? Luthfan?' ucap Abian juga dalam hati.

Ajeng mempersilakan mereka untuk duduk. Dan ia ijin sebentar untuk membuatkan minuman untuk dua lelaki itu.

Ya, di ruko itu terdapat dapur yang ukurannya lumayan kecil tapi masih bisa untuk membuat minuman semacam kopi, teh, ataupun susu. Karena tersedia dispenser.

Namun untuk minuman jus, tidak ada karena Ajeng tidak menyediakan blender. Juga karena menghemat tempat.

Dua lelaki itu kini saling diam, tak ada obrolan sama sekali. Hanya saling sangka dan berujung cemburu.

Yang satu duduk dengan tak tenang, yang satunya lagi sesekali menggaruk lehernya meski tak gatal.

Meskipun mereka penasaran dan ingin menanyakan siapanya Ajeng. Namun keduanya masih belum pada berani.

Hingga Ajeng pun muncul sambil membawakan nampan berisikan minuman susu hangat.

"Ehhh kok pada diam sih? Maaf lama." kata Ajeng sambil menaruh minuman itu diatas meja.

Ajeng pun duduk dihadapan mereka berdua.

"Ayo silakan diminum, maaf hanya buatkan itu." kata Ajeng.

Abian baru saja membuka mulutnya untuk menjawab. Namun kalah cepat dengan Luthfan.

"Gak papa. Yang penting rasanya enak." kata Luthfan tersenyum menatap Ajeng. Dan tentu tak luput dari pandangan Abian.

'Sial, aku keduluan sama dia.' gumamnya dalam hati dengan perasaan kesal sekaligus cemburu.

"Ohh iya, Pak Luthfan ada apa kesini? Maaf maksud saya, bukannya tadi sudah deal?" tanya Ajeng.

"Iya, tapi ada satu hal lagi yang harus kita bahas. Tapi ... " Luthfan menjeda ucapannya lalu melirik pada Abian.

"Apa maksudnya? Kenapa anda melirik pada saya?" tanya Abian tak suka. Padahal ia tau maksudnya, bahwa Luthfan hanya ingin bicara berdua dengan Ajeng. Dan itu artinya ia harus keluar.

"Mmm .. maaf Pak Luthfan! Memangnya kenapa kalau ada dia?" tanya Ajeng membuat Abian mengulum senyum, merasa dibela oleh perempuan yang dicintainya.

"Baiklah kalau begitu." kata Luthfan dengan terpaksa.

Luthfan pun menceritakan dengan detail bagaimana konsep baju rancangannya agar bisa menarik para pembeli. Juga cara membuat pola dengan mudah.

Ya karena Ajeng juga ingin belajar membuat pola dan setelah dirasa mampu dan bisa, ia pun akan membuka butik dengan rancangan bajunya sendiri.

Dan tentu soal biaya pun ia sudah mengumpulkannya dari jauh hari untuk cita-cita yang belum ia gapai. Karena ia memang berkeinginan menjadi seorang designer. Pun ia lulusan Fashion Design.

"Ya, saya paham sekarang, terimakasih Pak, atas bantuan anda yang sudah meluangkan waktunya untuk membantu saya belajar dalam membuat pola. Maaf sudah merepotkan." kata Ajeng sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Tidak merepotkan kok! Malahan saya senang bisa bantu kamu." kata Luthfan mengubah panggilannya menjadi kamu.

"Sekarang kita jangan panggil ibu dan bapak lagi ya? Hasna saja maunya dipanggil nama atau aku dan kamu."

"Senyamannya saja." kata Ajeng tersenyum.

"Ehh sampai lupa! Kalian belum pada kenalankan?" tanya Ajeng melirik pada mereka berdua yang menggelengkan kepalanya.

"Ya ampun kalian ini kenapa kaku banget." kekeh Ajeng.

"kenalin, ini namanya Abian dan ini namanya Luthfan. Ayo kenalan dong." kata Ajeng sambil menoleh pada mereka berdua.

Keduanya pun berjabat tangan.

"Abian."

"Luthfan."

"Naahh kalau kayak gitu kan kalian udah saling kenal dan saling tau nama masing-masing." kekeh Ajeng menatap dua pesona lelaki itu yang sama-sama tampan. Namun belum ada satupun yang membuatnya tertarik.

Setelah mengobrol, mereka berdua pun pamit dan keluar dari ruko itu.

Abian langsung naik kedalam mobil namun di cegah Luthfan.

"Tunggu." panggil Luthfan.

"Anda bukan suaminya Ajeng kan?" tanya Luthfan.

"Memangnya kenapa kalau saya suaminya?" tanya Abian balik.

"Ckk... Mana mungkin Ajeng udah punya suami. Karena saya belum pernah melihatnya dengan lelaki lain." timpal Luthfan.

"Ya, saya paham maksud anda." ujar Abian.

"Apa memangnya?" tanya Luthfan.

"Kamu mencintainya kan? Karena aku pun sama, mencintainya." jelas Abian.

"Oke, kita bersaing secara afair." kata Luthfan sambil mengulurkan tangannya dan mereka berjabat tangan. Kemudian masuk kedalam mobil masing-masing.

Sementara, Yudha kembali pulang dan langsung masuk kedalam kamar merebahkan dirinya diatas kasur dengan menatap langit-langit kamar.

Fiona tau akan kedatangan suaminya. Ia pun masuk dan menghampiri sang suami.

"Mas, aku nyariin kamu dari tadi. Kamu dari mana aja?" tanya Fiona selembut mungkin. Ia gak mau ribut lagi.

Namun, Yudha malah diam dan terus menatap langit-langit kamar.

Fiona mencoba duduk disampingnya dan merebahkan tubuhnya disisi sang suami.

Fiona merangkulnya dan mengecup pipi yang ada sedikit janggut. Namun tak dapat balasan.

"Mas, kamu yakin soal ucapan tadi pagi? Kalau kamu ingin kita berpisah." kata Fiona dan Yudha tetap tak mau menjawab.

"Mas, ngomong dong, aku sedih di giniin sama kamu." mata Fiona mulai berembun.

"Sudahlah, jangan menambah pusing dikapalaku." timpal Yudha sambil menarik napas berat.

"Tapi kamu harus janji Mas, gak akan ceraikan aku."

"Soal itu, aku akan pikirkan lagi." Yudha bangkit dan melangkah masuk kedalam kamar mandi.

"Mas, Mas Yudha." panggil Fiona sambil menatap punggung lelaki yang hilang dibalik pintu kamar mandi.

Abian memasuki rumahnya, dan disambut sang ayah.

"Bagaimana keadaan kantor?" tanya Rasyid.

"Sekarang sudah mulai kondusif. Dan aku sudah mendapatkan bukti itu, tapi belum bisa menyeret Yudha ke penjara. Karena masih ada satu bukti lagi yang lebih kuat. Dan bukti itu bisa langsung menjebloskannya ke penjara.

Sang ayah menganggukkan kepalanya.

"Mulai sekarang, kamu jangan terlalu percaya pada orang lain sekalipun dia sahabatmu, karena seorang yang punya tali ikatan persaudaraan saja, juga bisa berkhianat. Apalagi Yudha yang bukan siapa-siapanya kita." papar Rasyid sambil menepuk bahu putranya.

"Iya ayah, maaf aku salah tidak mendengarkan apa kata ayah dulu. Kalau saja aku nurut. Semuanya tak akan seperti ini. Perusahaan kita telah rugi ratusan juta karena ulah dia." Abian menunduk dan memejamkan matanya.

"Jadikan sekarang sebagai pelajaran untukmu, dan jangan diulangi lagi."

"Iya ayah. Kalau begitu, Abian ijin ke kamar." katanya dan ia pun masuk kedalam kamar.

Abian duduk di atas sofa dengan kasar. Perasaannya cemas dan takut. Takut Ajeng diambil duluan oleh Luthfan.

"Apa aku jujur saja dengan perasaanku sama dia. Tapi ... Bagaimana kalau dia gak suka? Ahh itu mah urusan nanti, yang penting aku akan jujur pada Ajeng bahwa aku mencintainya." gumam Abian sambil menarik napas perlahan.

1
Olga Kandou
karma pelakor
martina melati
permisi thor... bikin novel tentang guna2 istri muda ato guna2 duda gt/Ok/
martina melati
hasna dpasangkan dg luthfan aja thor
martina melati
apa gk pindah skul aja nih...
martina melati
kepo y, bu laras...
martina melati
ato bersih2 rumah y/Facepalm/
martina melati
walopun sahabat, mungkin yudha tidak bercerita tentang fiona (padahal pernah dekatkn/pacaran) pd abian.
martina melati
permisi thor, sepertiny ada yg typo nih... _aku gak mau punya bunda lagi_ seharusny ayahkan?
Lala lala
ini kknsepnya gmn..katanya ajeng balik ke rmh ortunya dan perjalan sampe 2 jam..knp bs ketemuaan dg kwn husna dg mudah, knp bs sekolah qeera kyk dekat rumah eyangnya..mobil yudha jg bs samaan..kyk msh satu kota aja..
Jumiah
haduh cari masalah sih ibu...
y nma jua lg kesel y bu..
nasib yudha jd apes setelah pisah sma
istri ...
Jumiah
ia bian jangan sampai nyesal lg klo
kmu lambat..quien jua suka sma kmu ..
Jumiah
sdh yuda gk kerja lg ,baru fiona kasih tau klo kemungkinan kecil bisa punya anak..
Jumiah
jangan mau jeng ,ucapan suami mu ,lain di mulut lain dihati ,
bersukur sdh lepas dri suami mu...
kalea rizuky
egois bgt sumpah Hasna
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget thor khusus utk laki-laki memilih selingkuh dari pada istri akhir mennyesal
Tri Utari Agustina
Karma berlaku Yudha menyiak istri mu nanti terjadi padamu
adeeva channel
alur ceritanya bagus
Aya Vivemyangel
Kebanyakan menyeka sudut mata ini si ajeng 😌
Aya Vivemyangel
Agak berbelit ya ,,,
Intan IbunyaAzam
Hasna yg memilihnya Ajeng ksian dy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!