Love Me Mr.Leon

"Hasil tes DNA Keisha dan ayahmu ... ", Lidya menjeda melihat dia ekspresi yang sedang penasaran.

"Katakan Lidya bagaimana hasilnya", ujar William tak sabaran.

"Baik ayah, hasilnya Keisha adalah anak kandung ayah William", kata Lidya yang membuat Arthur dan William terkejut sekaligus bahagia.

"Menurut informasi yang saya dapatkan Alice dititipkan di panti asuhan Indonesia dan diadopsi oleh seorang nenek tua, dan akhirnya bertemu Leon lalu dibawanya kesini", tambah Lidya.

"Keisha bercerita kalau ia pernah tinggal di panti asuhan lalu diadopsi oleh seorang nenek setelah dewasa ia bertemu dengan Leon, lalu dibawa ke London setelah diusir oleh orang tua angkatnya karena hamil", jelas Lidya.

"Alice yang malang ... ", lirih William.

"Hidupnya sangat menyedihkan", gumam Arthur.

"Kalau sampai Leon menyakiti Alice akan kuambil paksa darinya. Apapun caranya ", ujar William.

"Ck. Kenapa harus Leon yang jadi suami Alice", kata Arthur dengan nada ketus.

"Kalau Leon tidak jadi suami Alice aku tidak dapat bertemu dengan Alice dan menunjukkannya padamu ", kata Lidya.

"Benar juga kata Lidya", ujar William.

"Aku sudah tidak sabar bertemu dengan Alice", kata William.

"Alice adalah duplikat Yoona saat masih muda", kata William lagi terkekeh .

"jangan dulu Ayah ... Nanti kalau sudah waktunya. Nanti orang akan tahu putri dari William Alexander tidak bisa diremehkan.", ungkap Lidya.

   Keisha memasangkan dasi Leon dengan rapi. Tiba-tiba saja Leon mencium bibirnya dan melumatnya pelan.

"Leon nanti lipstik ku hilang", kata Keisha.

"Biarkan saja. Aku lebih suka bibirmu tanpa lipstik. Lebih seksi", kata Leon mengedipkan matanya. Keisha memukul dadanya menarik dasinya dengan kuat.

"Aakh ... ", leher Leon terjepit. Keisha cepat-cepat mengendurkannya.

"Besok akan ada acara dinner dengan rekan bisnis. Apa kau mau menemaniku honey?", tanya Leon.

"Tidak", kata Keisha memanyunkan bibirnya.

"Why?"

"Aku tidak mau ada insiden tersiram jus lagi", kata Leon.

"Balas saja. Kau tidak usah takut honey ... kau adalah istri Leonardo Smith. Tidak ada yang perlu kau takutkan. Ok", ujar Leon.

"Baiklah. Nanti aku ikut", kata Keisha. Leon menaikkan sebelah alisnya.

"Cepat sekali berubah pikiran", gumam Leon yang tentu saja didengar Keisha. Keisha hanya tersebut samar.

"Aku berangkat ke kantor dulu", ucap Leon.

"Kau tidak sarapan dulu?", tanya Keisha.

"Tidak. Aku buru-buru honey. Klienku sudah menungguku", kata Leon segera mengambil jasnya tanpa memakainya.

   Setelah mengantarkan Leon ke depan Keisha hendak pergi ke taman belakang namun ia menghentikan langkahnya.

"Leon belum sarapan dan dia juga lupa tidak membawa bekal", gumam Keisha.

"Aku akan membawakan bekal ke kantor ", kata Keisha tersebut.

   Dengan semangat Keisha pergi ke dapur membuatkan bekal untuk Leon.

 Setelah setengah jam berlalu Keisha berhasil membuatkan bekal.

  Setelah selesai membuat bekal Keisha berendam di bak mandi sambil menikmati wangi aromaterapi. Setengah jam Keisha berendam di bak mandi, ia keluar dengan mengenakan bathrobe.

  Keisha memakai dress panjang dengan tali spaghetti warna hitam yang memperlihatkan perutnya yang membuncit ditutupi dengan blezer warna putih. Rambutnya yang panjang dicepol rapi oleh Lucy, dengan makeup yang natural menambah kecantikan Keisha.

"Anda terlihat cantik elegan Nyonya", kata Lucy.

"Benarkah?"

"Iya Nyonya", jawab Lucy.

  Keisha mengambil tasnya lalu turun ke bawah mengambil bekal yang tadi dibuatnya. Keisha keluar lalu masuk ke dalam mobil yang sudah ada sopir pribadinya.

"Antarkan aku ke kantor Leon", kata Keisha yang dibalas dengan anggukan.

  Keisha merasa gugup, tetapi ia mencoba memberanikan diri.

  Sesampai di kantor Leon, Keisha turun dari mobil. Kakinya yang mengenakan heels warna hitam turun lebih dulu. Ia menatap gedung tinggi didepannya.

  Keisha menuju ruang resepsionis. Keisha melihat ke sekeliling banyaj barang-barang mewah terpajang di dalam ruangan dan desain interior yang bergaya Amerika.

"Maaf ada yang bisa saya bantu?", tanya seorang resepsionis wanita.

"Saya ingin bertemu Leon", kata Keisha.

"Tuan Leon sedang sibuk. Maaf apakah sebelumnya sudah ada janji dengan beliau?", tanyanya lagi.

"Tidak", kata Keisha.

"Maaf anda tidak bisa bertemu Tuan Leon."

"Saya istrinya", kata Keisha.

"Anda ... Istrinya? ", resepsionis tersebut mendongakkan kepalanya.

"Apa kau tidak datang saat kami menikah?", tanya Keisha. Resepsionis wanita itu menunduk.

"Dia adalah istri Tuan Leon ", kata Galang mendatangi resepsionis itu.

"Mari Nyonya saya antarkan ke ruangan Tuan Leon", kata Galang. Resepsionis itu menundukkan kepalanya.

   Galang mengajak Keisha masuk kedalam lift menuju lantai 10.

"Mari masuk" , kata Galang.Keisha menganggukkan kepalanya.

"Tunggu sebentar, tuan Leon sedang meeting", kata Galang.

Keisha masuk ke dalam ruangan. Terdapat sofa besar disana. Ia melihat sekelilingnya yang terlihat mewah. Ia meletakkan bekal untuk Leon diatas meja yang terdapat sofa.

"Ruangan pak Wibowo saja kalah jauh", gumam Keisha.

Keisha melihat arloji di pergelangan tangannya. Tak terasa sudah satu jam lamanya ia menunggunya.

"Hooaam...", Keisha menguap lalu tanpa sadar ia tertidur.

Ceklek

Pintu ruangan dibuka oleh Leon. Ia mengernyitkan keningnya melihat istri kecilnya tengah tertidur dengan posisi duduk di sofa.

Leon mendekati Keisha melihatnya dari dekat terlihat cantik.

"Apa kau merindukanku sampai harus datang kesini?", tanya Leon mencium bibir Keisha.

"Eunghh ... ", Keisha menggeliatkan tubuhnya lalu mengerjapkan matanya.

"Kau sudah selesai meeting?", tanya Keisha sambil memegang rahangnya lembut.

"Apa kau merindukanku?", tanya Leon.

Keisha tersenyum miring, " Tentu saja aku selalu merindukanmu."

Leon mencium bibir Keisha dan melumatnya. Ia bahkan melepaskan blezzer Keisha yang tanpa lengan, melabuhkan ciumannya di ceruk lehernya yang putih mulus. Tercium aroma wangi mawar, apa Keisha berendam berjam-jam?

Ceklek

"Tuan Leon ... ", panggilannya terhenti ketika Galang melihat adegan panas bosnya dan istrinya.

"Oh ... i'm sorry", ucap Galang canggung telah memergoki atasannya.

"Shit!", umpat Leon menatap Galang tajam seolah siap menerkamnya.

Keisha merasa malu ia memakai kembali blezzernya. Pipinya merah merona.

Galang menutup kembali pintu ruangan. Ia takut mendapatkan amukan bosnya.

"Galang mengganggu saja!", kata Leon kesal.

"Oh ya, aku membawakan mu bekal, tadi kau belum sarapan", kata Keisha mengalihkan pembicaraan.

"Maaf. Tadi kau menungguku lama. Aku tidak tahu kau datang kesini", kata Leon.

Keisha membukakan kotak bekal yang dibawanya. Nasi dengan lauk chicken katsu dan buah buahan.

"Kau sudah makan?", tanya Leon. Keisha menggelengkan kepalanya.

"Seharusnya kau makan saja walaupun aku tidak dirumah", kata Leon.

"Aku membawa dua porsi", kata Keisha.

Mereka makan bersama-sama menikmati momen berdua.

"Aku tadi datang kesini , Samapi di resepsionis mereka tidak mengenalku, bahkan aku tidak diperbolehkan menemuimu", kata Keisha yang cemberut.

"Nanti aku akan memperkenalkanmu, biar mereka tahu kau adalah Nyonya Smith", kata Leon.

"Tidak usah."

"Tidak. Pokoknya aku akan memperkenalkanmu kepada mereka", kata. Leon tak mau dibantah.

"Sekarang aku ingin memakanmu ", kata Leon menenangkan remot ditanganya, perlahan tembok disampingnya membuka.

"Ada ruang rahasia disini?", tanya Keisha. Terlihatlah sebuah kamar tidur didalamnya.

Keisha melebarkan matanya melihat pemandangan di depannya.