Bagian pertama dari Kembar Pratomo Generasi Ke Delapan
Mandasari Pratomo, putri bungsu jaksa penuntut umum New York, Adrianto Pratomo, tidak menyangka pria yang dikiranya hendak melecehkan dirinya, ternyata hendak menolong. Ditambah, pria itu adalah anggota kopassus yang sedang pendidikan di Amerika dan Mandasari menghajar pria itu hingga keduanya masuk sel. Wirasana Gardapati tidak habis pikir ada gadis yang bar-bar nya nauzubillah dan berdarah Jawa. Akibat dari kasus ini pihak kopassus harus berhadapan dengan keluarga Pratomo. Namun dari ini juga, keduanya jadi dekat.
Generasi ke delapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Solo
"Siapa yang telepon kamu, mbak?" tanya Mavendra usai Mandasari menyimpan ponselnya.
"Rahasia," jawab Mandasari dengan wajah usil.
Mavendra taman curiga dengan kakaknya. Kamu itu punya rencana apa, mbak?
***
Mansion Giandra
Remy Giandra dan Ratimaya menyambut hangat kedatangan para cucunya serta sahabat nyelenehnya. Ryuga yang hendak ke kampus, tersenyum melihat sepupu atau keponakannya tergantung konteks.
"Sudah selesai kuliah kamu? Langsung dua gelar?" tanya Ryuga.
"Sudah dong Ryuga. Kan aku pintar," senyum Mandasari sambil memeluk pria ganteng itu.
"Kalian nanti menginap dimana?" tanya Ratimaya sambil mengajak semua orang ke ruang makan. "Ryuga, kamu ke kampus?"
"Iya ma, ada quiz," jawab Ryuga sambil mencium pipi ibunya.
"Lha, si Oom jadinya ambil apa nanti?" tanya Mavendra.
"Obgyn, macam papa." Ryuga salim ke Remy. "Pergi dulu semuanya! Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam," balas semuanya.
Oscar melihat ke arah Ryuga yang pergi dengan tatapan suka, langsung kena keplak kepalanya oleh Mandasari.
"Heh! Disini ada yang bisa ambil ginjal kamu tanpa beban, tahu nggak !" pendelik Mandasari ke Oscar.
"Habis, cowok di keluarga kamu keren-keren," ringis Oscar sambil mengusap kepalanya.
Remy menatap dingin ke Oscar. "Kayaknya mending dia diruqyah di Bivak deh daripada di Ciliwung atau Bengawan Solo yang besar kemungkinannya hanyut ditelan arus."
Oscar pun langsung bergidik. "Ampun Oom eh ... Opa, nggak berani macam-macam disini. Eh, Bivak itu apa?"
"Kuburan."
"Hiiiyaaaaahhh!" seru Oscar dengan wajah memucat.
"Eh, sudah, ayo makan dulu dan cerita sama Oma, kalian menginap dimana?" ajak Ratimaya.
***
Dua Hari Kemudian, Solo Jawa Tengah
Setelah dua hari temu kangen dengan keluarga Jakarta, dan Oscar semakin horor saat sepupu Mandasari yang baru masuk UI, memperlihatkan arwah menyeramkan, akhirnya mereka pun tiba di rumah keluarga Hadiyanto daerah Manahan. Rumah yang awalnya milik Savitri Pratomo itu akhirnya menjadi milik keluarga Pratomo - Hadiyanto karena dulu Safira Pratomo menikah dengan Bagas Hadiyanto.
"Rumah ini cantik sangat !" puji Oscar. "Wah, ini opa dan Oma buyut kamu, Sari? Memang ganteng dan cantik." Oscar melihat foto Savitri dan Jaehyun, serta Safira dan Bagas disana.
"Memang," jawab Mandasari yang mendapatkan kamar milik Savitri dulu sementara Mavendra di kamar tamu bawah dan Oscar kamar tamu lantai dua.
"Shea nggak kemari kan? Ampun deh sepupu kamu itu, malah kasih lihat pak Longga!" omel Oscar yang langsung berteriak histeris nyaris pingsan, gara-gara dirinya godain Yudho dan Raynard Baskara.
"Makanya elu balik normal, Kadal!" seringai Mavendra.
Oscar menyipitkan matanya ke arah adik Mandasari yang tersenyum usil. "Ingatkan padaku untuk tidak macam-macam di Jakarta karena setannya seram."
***
Mandasari memakai Mini Cooper yang ada di dalam garasi dan pergi sendirian ke suatu tempat di kota Solo. Berbekal dengan GPS di mobil milik Sagara Hadiyanto yang selalu dirawat oleh penjaga rumah.
Gadis itu memang tidak membawa Mavendra maupun Oscar karena memang dia hendak pergi sendiri. Mavendra tidak melarang kakaknya pergi karena baginya, Solo kota kecil dibandingkan Manhattan, misalnya, jadi gampang dicarinya. Apalagi dia punya GPS kakaknya.
"Sari mau kemana itu?" tanya Oscar.
"Entah. So, kita makan apa ini enaknya?" Mavendra melihat ada mobil Toyota Yaris Cross. "Kita kuliner yuk Kadal."
***
Mandasari menyetir mobilnya ke arah Pasar Gede Solo dan memarkirkan Mini Cooper milik Khadijah itu di area parkir yang ada disana. Setelahnya, gadis itu menyeberang menuju cafe kopi bernama Blue House. Mandasari celingukan mencari orang yang dicari dan melihatnya duduk di pojokan.
"Maaf, saya terlambat. Saya pesan kopi dulu ya Bu," senyum Mandasari sambil Salim ke seseorang.
"Tidak apa-apa, Sari. Pesan dulu saja," balas Herdiani sambil tersenyum ke arah gadis cantik itu.
***
Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂
plisssssssssssssss
lagian d jamin itu setannya juga bakalan lari d bawah ketiaknya eyang Surti..
cba mnta bntuan shea aja,biar ada lwan'nya.....ya kali msti ngelwan yg gaib....