Lily Seorang gadis muslimah harus merasakan beban berat membayar hutang yang di tinggalkan keluarganya. Ia hidup bersama paman dan bibiknya yang hanya ingin menguasai perusahaan mendiang ayah dan ibunya.
.
Dilain sisi Lily harus menikah dengan pria yang lebih dewasa dari usianya saat ini. Diseluruh pelosok negeri tak ada yang tak tahu bagaimana kehidupan pria misterius ini dan keluarganya.
Bagaimana ceritanya,,,,, ?
Ikutin terus yaa ceritanyaaa,
jangan lupa like dan komenny😁
(Sedang dalam Perbaikan )
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah Muda 25
Tak lama kemudian Lily sudah sampai didepan ruangan dosen, rasanya sangat malas jika harus bertemu dengan David, tentu dia akan mengomeli Lily nanti. Tapi,,Jika dia tidak menemuinya sekarang, pasti nanti dirumah dia akan lebih disiksa oleh suaminya itu. Setelah berfikir cukup lama Lily memutuskan masuk keruangan dosen.
"Eh kamu mau ngapain kesini?" tanya salah satu dosen wanita.
"Itu bu, tadi saya di panggil sama pak David, mungkin ada tugas untuk saya".
"Ohhhh gitu, ya sudah itu dia ada diruangan pak Mizan". Jawabnya ketus
Lily pun segera pergi dari ibu dosen itu dan menuju keruangan pak Mizan
Tok.
Tok.
Tok
Lily membuka pintu ruangan David,
"Permisi pak, ada apa yaa memanggil saya?"
"Duduklah".
Lily duduk di kursi, sementara David berjalan mengunci pintu ruangan itu. David menghampiri Lily dan duduk di meja tepat di samping lily.
"Kenapa kamu tadi pagi berangkat pagi-pagi sekali?"
"Rmmm gak papa kak, Lily ada tugas jadi mau cepet-cepet ke kampus".
David memegang dagu Lily dan mengangkat wajahnya.
"Kamu gak pinter berbohong Lily, Kenapa kamu selalu menghindar dariku?".
"Lily gak mau mengganggu kalian dirumah"
"Apa maksudmu?" ucap David
David melihat luka yang masih terlihat jelas di bibir Lily akibat dirinya semalam, lalu David menyentuhnya
"Aku bisa berbuat lebih dari ini jika kamu berani menghindari ku lagi".
"Maaf kak, Lily gak mau menjadi penghalang hubungan kak Dav dengan wanita yang kak Dav bawa pulang. Lily gak tau siapa wanita itu, yang jelas sepertinya kak Dav begitu peduli dengan nya. Jika kak Dav ingin hidup bersamanya maka lepaskan aku dulu".
"Jika kamu gak tau apa-apa jangan sembarang bicara!"
David melepaskan tangannya.
"Sudah keluarlah dari sini".
Lily segera keluar dari ruangan David dan tampak di wajahnya, rasa kekecewaan yang mendalam, sedangkan david termenung memikirkan ucapan Lily.
.
Setelah pertemuannya dengan David, Lily memutuskan pulang kerumahnya menggunakan taxi online. Begitu tiba dirumah Lily melihat Aura yang tengah bermain bersama anaknya
"Eh udah pulang ya? tadi pagi kau kemana?".
"Iya mba, aku kuliah pagi jadi berangkatnya pagi-pagi"
"Bibi, ayo kita main"
Melihat Keyra yang begitu menggemaskan, kemudian Lily pun duduk di sebelahnya.
"Kau sudah lama tinggal disini?"
" Belum, baru beberapa bulan".
"Apa selama ini kau pernah melihat David membawa perempuan lain?"
"Gak pernah, baru mba saja yang di bawanya kemari"
"Emmm gitu, sepertinya memang benar, dia belum bisa melupakan perasaannya padaku".
"Maksud mba gimana?"
"Dari waktu kecil kami selalu bersama, hingga pada saat dewasa memutuskan untuk menjadi kekasih. Tapi karena orang tuaku memilih orang lain untuk menikah denganku, maka dengan terpaksa aku harus meninggalkan David. Namun kini takdir mempertemukan kami kembali, bukan kah itu sebuah tanda kalau kami berjodoh?"
Deg!
Mendengar usapan Aura membuat hati Lily semakin sakit, dia baru tahu bahwa wanita itu adalah mantan pacar David.
"Saya permisi dulu kekamar ya mbak,,, Keyra".
Lily tak tahan lagi menahan airmatanya yang akan jatuh menetes dan dia langsung berlari ke kamarnya. Lily benar-benar tidak habis fikir, kenapa bisa David membawa wanita terlebih lagi mantan pacarnya untuk tinggal bersama mereka. Lily sadar jika dirinya bersalah, tapi setidaknya jangan seperti ini membalasnya
****
Malam menjelang......
Malamnya David baru pulang kerumah dan saat
David masuk kedalam rumah dia tidak melihat keberadaan Lily, lalu David berjalan menuju ke ke kamarnya.
Tok
Tok
Tok
Lily membuka pintu kamarnya dan melihat David berdiri didepan pintu. David melihat mata Lily sembab dengan hidung nya yang memerah
"Kak david?"
"Kenapa matamu sembab begitu?".
"Gak papa kak"
David menerobos masuk kedalam kamar Lily dan menarik tangannya.
"Kenapa kamu menangis?"
"Gak papa kak"
David memeluk erat Lily saat itu, hatinya sangat tidak bisa melihat Lily menangis terus terusan
"Maaf kan kak Dav, yang gak jujur sama kamu. Pasti kau mendengar dari orang lain kan?"
"Apa kak Dav masih mencintainya?"
"Tidak lagi, Kak Dav hanya kasihan dengannya. Melihat hidupnya yang terlantar kak Dav menjadi ibah. Kak Dav harap kamu percaya". ucap David meyakinkan Lily
Lily bertambah bingung, mana yang harus ia percaya saat itu. Dilain sisi David mengatakan kasihan, tapi saat mendengar cerita Aura, Lily merasa David masih mencintainya. Lalu David menatap Lily begitu dalam,
"Apa kau menyukaiku?" tanya David
Lily menatap David dan mengangguk pelan.
David yang melihat anggukan Lily langsung tersenyum bahagia, di hapus perlahan air mata yang membasahi pipi Lily kemudian David memberikan kecupan manis kepada Lily dan Lily pun membalasnya. Mereka sama-sama meluapkan rasa yang sudah menumpuk di dada mereka
.
Aura menuju ke ruang tamu sesaat mendengar mobil berhenti didepan rumah, belum sampai dia membuka pintu, Aura tidak sengaja melihat David dan Lily yang sedang bermesraan di dalam kamar Lily yang tidak tertutup rapat. Ada rasa marah dan juga kesal di hati Aura ketika melihat kejadian itu. Kemudian Dia tidak melanjutkan langkahnya ke dapan namun lebih memilih kembali ke kamar dengan keadaan marah.
.
.
.
.
Bersambung..........
persaingan yg mantap...