Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perang Terbuka
Tiba-tiba telpon berdering, ayo segera berlari untuk mengangkat telepon tersebut.
"Apa ini keluarga Bapak Adi??" terdengar suara seorang perempuan dari ujung telpon
"Iya benar, ini dari mana dan ada apa?" jawab Ayu
"Kami dari pihak rumah sakit sehat jiwa raga, memberitahukan bahwa bapak Adi saat ini berada di ruang IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Kondisinya saat ini kritis, jadi dimohon untuk perwakilan keluarga agar segera datang ke rumah sakit untuk mengurus biaya administrasi dan pengobatan selanjutnya,"
Telpon di tutup. Tubuh ayu seketika lemas hingga ia terpental keluar dari tubuh Mbak Yati.
"Ada apa bes, kok wajah kamu pucet gitu??" tanya Mardi
"Mas Adi kecelakaan, apa ini gara-gara aku mematikan lilin itu dan membuangnya ke tempat sampah??"
"Hmm," Mardi tampak berpikir keras berusaha mencari jawaban atas pertanyaan sahabatnya itu.
"Harusnya sih nggak ya, tapi gak tahu juga sih. Kecuali si Hera emang sengaja membuat suami lo celaka. Jadi untuk memastikan semuanya benar atau tidak, gimana kalau kita datang aja ke rumah sakit untuk melihat keadaan suami lo. Jika Si Hera juga ikutan jadi korban berarti bukan salah lo ya. Tapi emang mereka lagi apes aja," jawab Mardi
"Ok!"
"Btw kita ke rumah sakit lewat jalur darat apa udara nih??" tanya Ayu
"Udara aja kali ya biar cepet," sahut Mardi
"Ok!"
Kedua sahabat itu kemudian melayang terbang menuju ke rumah sakit.
Hanya butuh waktu satu jam 30 menit 33 detik mereka tiba di rumah sakit sehat jiwa raga.
Keduanya langsung berlari menuju ruang IGD tempat Adi di rawat.
*Deg!
Seketika wajah ayo berubah besar saat melihat daerah berbaring di samping suaminya.
"Ish, ngapain sih nenek lampir di samping laki gue, kegatelan banget nih dia!" gerutu Ayu
"Namanya juga usaha Yu," sahut Mardi sinis
"Wait, itu muka si Hera pada terluka gitu, sepertinya dia juga ikut serta menjadi korban kecelakaan," Ayu yang penasaran berjalan mendekati adik kandungnya itu.
Kedua matanya tiba-tiba beradu pandang dengan mata Hera. Tatapan mata Hera begitu tajam dan menakutkan. Sepertinya ia begitu marah atas kecelakaan yang menimpanya. Ia tahu jika kecelakaan itu disebabkan oleh Ayu itulah yang menyebabkan kenapa ia begitu besar dan marah kepada kakak kandungnya itu.
"Dasar hantu tak tahu diri, masih berani kamu datang kesini setelah apa yang kamu lakukan padaku dan Mas Adi," gumam Hera
Entah kenapa tiba-tiba Ayu mendengar suara hati Adiknya itu. Matanya membelalak, raut wajah marah terpancar jelas. tangannya mengepal seolah siap untuk di hantam kan ke wajah adik kandungnya itu.
"Jadi benar, kalian celaka karena aku mematikan lilin itu. Dasar brengs*k, tega sekali kamu melakukan ini padaku Ra??!" tanya Ayu
"Tentu saja, asal kaka tahu yang pertama suka dengan Mas Adi itu aku..Yang pertama kenal dengan Mas Adi itu aku bukan kaka. Jadi gak salah dong kalau aku mengejar cinta pertamaku saat ia sudah duda, kecuali aku merebut dia saat kamu masih hidup!"
"Hahahahaha!"
Ayu tertawa mendengar jawaban Hera. Ia kemudian mengambil kertas wasiat Hanin dan melemparkannya ke wajah Hera.
"Jangan kau pikir aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan padaku, kamu yang membuat aku mati kan??"
mgkin klo udh nemu yg pas dan ccok agak nya ayu akan tenang dan g gentanyangan lagi
apa setiap kali dpt lwt makanan apa ya jd ceoet kena juga itu si adi
rasuki suster itu
dan bilang jauhi dia serta menarik apa yg sudah di kirimkan sm hera wow keren dehh
jgn biarkan dia sng dan jgn birkan dia mengiasi semuanya
lawan ayuu
hera aq juga g iklas klo sam hera deh
ayu lawan hera aq suka itu apa misteri ya knp ayu ttp gntanyangan gtu
moga aja ini lekas terungkap knp ayu masih saja bisa kalyapan sdkn hanin g
adi ceoetan sadar yaaa