Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Adam dan Renata terus berjalan masuk ke dalam mall,mereka berjalan menuju counter dimana Mira sebagai SPG dari sebuah brand make up bermerek.Mira memang sangat beruntung memiliki wajah dan body yang bagus hingga dengan mudahnya dia mendapat pekerjaan yang banyak diinginkan wanita cantik.

" Selamat pagi tuan,nyonya ada yang bisa dibantu?" Sapa Mira dengan ramah tidak lupa dia tersenyum dengan manisnya.

" Adam,kamu tunggu mama disini ya,mama mau ke toilet sebentar,ini brand makeup yang mama pakai jadi kamu tunggu disini saja." Ucap Renata lalu pergi meninggalkan Adam.Sepertinya dia tidak kenal dengan Mira wajar saja dia istri dari seorang konglomerat,setiap saat dia bertemu dengan orang asing jadi tidak akan mungkin dia mengenali Mira.

Berbeda dengan Adam,sekilas dia menatap wajah Mira,dia merasa Mira begitu familiar tapi dia lupa entah dimana bertemu dengan Mira.

"Maaf nona,apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Adam dengan wajah datar.

" Iya tuan,kita bertemu tanpa sengaja kemarin di sebuah pusat perbelanjaan,kamu melihatku di hina-hina seorang pelayan toko." Jawab Mira dengan nada acuh.

" Oohh,ya..Ya,aku baru ingat." Jawab Adam lagi mulai tersenyum.

Saat melihat Adam dan Renata,Mira sedikit gugup,entah apa yang membuatnya gugup mungkin itu naluri seorang wanita yang menyimpan sebuah rahasia.Berdekatan dengan Adam,dia juga merasa salah tingkah apalagi saat dia menyadari Adam beberapa kali mencuri pandang kepadanya.

"Dia sangat mirip dengan om Burhan,mereka bagai pinang di belah dua." Ucap Mira dalam hati.Dia mencoba sibuk sendiri dan menghindari Adam yang duduk di depan etalasenya dia terus menyapa semua pelanggan yang mampir ke toko itu.

"Kamu cukup bersemangat dalam bekerja,kamu pasti akan mendapat gaji yang tinggi." Ucap Adam membuka obrolan dengan Mira yang terus mencoba jauh darinya.

Mira hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Adam,dia terlalu serius menyapa orang-orang yang mencoba ingin mampir hingga dia tidak menyadari Renata sudah berjalan menuju tokonya.

Wajah Renata yang cantik,berubah jadi merah padam saat melihat dari kejauhan putranya beberapa kali mencuri pandang ke arah Mira.

" Anak kurang ajar itu,kenapa dia mesti curi-curi pandang ke arah pelayan itu,jangan sampai anakku atau keturunan ku,berjodoh dengan orang miskin aku haramkan itu." Sungut Renata sembari berjalan semakin cepat menuju toko itu.

" Adam...!! Kamu ini apa-apaan sih,dari tadi mama lihat kamu terus curi-curi pandang kepada wanita itu,jangan sampai kamu tertarik dengan wanita model seperti dia,mama tau wanita model begitu hanya menjual wajahnya untuk menarik perhatian pria-pria kaya,aku yakin pekerjaannya sebagai SPG hanya selingan saja,dia itu pasti seorang pelacur." Renata mengomel dengan kata-kata yang sangat menyakitkan.

" Ma...Bisa tidak jangan ngomong seperti itu."

"Sudahlah kamu diam saja,pokoknya jangan coba-coba jatuh hati dengan wanita miskin.Hwi kamu...Ambil yang itu." Renata menunjukan beberapa barang yang dia inginkan setelah Mira memberikan paper bag berisi pesanannya,dia langsung pergi ke kasir sembari menarik tangan Adam dan melakukan pembayaran.

Setelah Renata mendapat barang-barang yang dia inginkan,dia masih mengajak Adam jalan-jalan mengelilingi semua toko tapi Adam menolak dengan tegas dia tidak suka dengan sikap mamanya yang sangat angkuh dan tinggi hati.

"Adam,masih banyak barang yang mama inginkan kenapa kamu malah memaksa untuk pulang." Ucap Renata setelah mereka meninggalkan gedung itu.

Adam hanya diam saja mendengar semua Omelan mamanya,dia sangat kecewa dengan sikap mamanya yang selalu memandang rendah jika mereka dari kalangan bawah.

" Wanita itu sangat cantik,dia terlihat berbeda dengan wanita lain,dia tampak sopan dan sederhana." Ucap Adam dalam hati.

" Adam,bukannya anak jeng Lena,sudah kembali ke indonesia,katanya anak itu baru menyelesaikan sekolah ke dokteran." Renata kembali memulai obrolan,tapi Adam hanya diam saja,dia malas menanggapi ucapan ibunya.

" Adam..!! Kamu dengar tidak apa yang mama bilang." Bentak Renata saat Adam tidak merespon obrolannya.

****

Hari ini,mungkin karena masih karyawan baru,Mira bekerja sampai jam tujuh malam,padahal seharusnya dia bekerja sampai jam empat sore Mira sudah gelisah dia takut Firza kembali mengomelinya.

" Pak,aku pamit pulang." Ucap Mira kepada menejer yang sedang berdiri tidak jauh darinya.

" Sudah jam tujuh ya,tidak terasa.Ya sudah kamu bisa pulang,besok jangan terlambat ya." Ucap Roy.Mira hanya mengangguk kecil dia buru-buru meninggalkan tempat kerjanya,saking dia buru-buru sampai dia lupa mengganti pakaian kerjanya.

Pada saat Mira sedang menunggu angkutan,tiba-tiba Burhan menghubunginya,Mira menerima panggilan dari sugar Daddy nya dia mengira pria itu sudah menunggunya di rumah bordir.

Setelah berbicara singkat,Mira menutup panggilannya lalu dia pergi Indomaret yang ada di depannya lalu duduk menunggu disana.

Mira berlari kecil menghampiri mobil yang barusan datang,dia segera membuka pintu mobil dan langsung masuk.

"Pakaian apa yang kamu kenakan,dan ngapain kamu disini?" Tanya Burhan.Dia menatap gedung tinggi yang tidak jauh dari posisinya.

" Aku bekerja di gedung itu om."

" Apa..? Bekerja,untuk apa kamu bekerja,kamu kekurangan uang? Aku kan sudah memberikan kartu tanpa limit untukmu,ngapain kamu kerja lagi,kamu bisa membeli apa pun yang kamu inginkan lewat kartu itu." Ucap Burhan sedikit marah saat dia tau Mira bekerja.

" Aku minta maaf om,tapi aku harus punya pekerjaan,aku tidak mau orang-orang curiga padaku,suatu saat nanti.' Jawab Mira.

" Aku akan belikan kamu rumah yang jauh dari tetangga-tetangga julid,pokoknya aku tidak mau kamu bekerja,kamu tau gedung tempat kamu bekerja,itu milikku.Semua pemilik toko disana membayar sewa untukku." Mira terdiam mendengar ucapan pria itu,dia tampak berfikir padahal sebenarnya bukan hanya tetangga yang dia jaga ibunya juga dia jaga jangan sampai curiga dengan pekerjaannya.

Burhan menepikan mobilnya,setelah itu dia meraih tangan Mira lalu menggenggamnya,sembari menatap wajah Mira yang terlihat malu-malu.

" Mira..Kamu tidak mau ya menjadi istri simpanan ku,aku mencintaimu,mengingat umurku yang sudah tidak muda lagi,tidak pantas memang aku mengatakan itu padamu,tapi aku tidak memendamnya juga.Aku takut nanti kalau kamu bekerja pasti kamu bertemu pria-pria nakal yang bakal menggoda mu." Ucap Burhan berubah menjadi pria Dramatis.

" Om..Aku lapar sekali kita makan saja.Seharian ini aku lelah sekali tidak ada istrahat sama sekali" Ucap Mira mengalihkan pembicaraan.Mira selalu menghindar jika Burhan meminta sesuatu diluar pikirannya.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹