Love Me Mr.Leon

"Walaupun kau membunuhku, kau tidak akan pernah menemukan Alice", kata Yoori dengan kepala terangkat tersenyum miring.

"Katakan dimana kau menyembunyikan Alice!", bentak William di depan Yoori.

"Bebaskan aku, maka akan ku tunjukkan keberadaan Alice", kata Yoori mencoba bernegosiasi.

  William terpengaruh dengan ucapannya sementara Yoori dibebaskan tetapi tetap dalam pengawasan.

"Jaga terus Yoori jangan sampai lolos", kata William.

   Anak buah William tidak dapat menemukan keberadaan Alice. Yoori selalu mengulur waktu setiap diminta untuk menunjukkan keberadaan Alice.

"Tenang kau sabar dulu William. Alice aman bersama temanku", ucap Yoori.

  Yoori mencari celah ingin kabur dari para anak buah William, namun William yang marah langsung menembak mati Yoori.

  Hingga saat ini keberadaan Alice tak dapat ditemukan. William sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Alice, hingga William membiarkan pencarian itu setelah tak membuahkan hasil.

Flashback off

  william berusaha kuat demi anaknya Artthur anak satu-satunya yang dimiliki walaupun perasaannya hancur.

Setelah kemarin berenang dengan Lidya, ia ingin berenang lagi.

"Apa hari ini kau libur?", tanya Keisha.

"Ya. Kau ingin jalan-jalan?", tanya Leon.

Keisha menggelengkan kepalanya, "Aku ingin berenang bersamamu."

"Tumben sekali kau ingin berenang. ayo kita berenang", ujar Leon.

Keisha bersiap-siap berenang. Leon sudah siap dengan celana renangnya, ia memerintahkan para pengawalnya untuk tidak datang ke kolam renang.

Keisha mendekati Leon dengan mengenakan bathrobe.

Sret

Tali bathrobe di lepaskan, Leon terkejut dengan penampilan Keisha setelah membuka bathrobenya yang hanya mengenakan bikini two piece dengan tali di bagian atas dan bawah.

Leon mendekati Keisha memeluknya dari belakang. Bukanya berenang Leon malah menciumi tubuh Keisha.

"Kau mau menggodaku ya. Nakal", bisik Leon ditelinga Keisha disertai senyum menyeringai.

Keisha tergugup, "Kata Lucy ini baju renang yang bagus untukku."

"Iya benar kata Lucy."

Di dalam kolam renang pun Leon semakin semangat mencumbu Keisha dan mengajaknya bercinta di kolam renang.

"Nanti kau mau kan menemani ku ke pesta pernikahan rekan Bisnisku?", tanya Leon .

"Tapi perutku ... "

" nanti kau harus bersiap honey. Aku sudah memesankan gaun untukmu."

Setelah puas berenang Keisha mengganti bajunya mengenakan gaun. Leon mintanya untuk menemani menghadiri pesta pernikahan rekan bisnisnya.

Rambutnya dirias oleh Lucy. Keisha berdiri di depan cermin, tubuhnya berputar.

"Apa aku terlihat cantik?", tanya Keisha, ia merasa insecure dengan perutnya yang membuncit.

"Sangat cantik. Tuan pasti tidak akan berpaling darimu", puji Lucy yang dari tadi merasa takjub dengannya.

Leon melihat penampilan Keisha yang terlihat cantik elegan. Gaun putih yang membalut tubuhnya serata rambut yang ditata indah membuatnya tak dapat berkedip memandangnya.

"Apa aku terlihat aneh? Lihatlah perutku. Aku sedikit malu", kata Keisha menundukkan kepalanya.

"Kau tetap cantik walaupun sedang hamil menambah aura kecantikanmu ", kata Leon.

Leon membukakan pintu untuk Keisha. Galang yang menyetir mobilnya. Leon dan Keisha duduk di kursi belakang.

Mobil berhenti di sebuah gedung mewah. Banyak para tamu yang datang. Leon merangkul mesra pinggang Keisha.

"Selamat datang Mr.Leon", sapa rekan bisnisnya dari China.

Leon menganggukan kepalanya. Tanpa Keisha sadari ada seorang wanita yang menatapnya sinis.

"Hai Leon", sapa seorang wanita yang terus menatap Leon. Leon tak menggubrisnya.

Setelah agak lama Keisha merasa jenuh terus berdiri, kakinya terasa pegal.

"Kau Keisha kan?", tanya seorang wanita berambut pendek.

"Iya."

"Kau wanita penggoda ya. Sampai Leon harus bertanggungjawab dengan kehamilanmu yang entah anaknya atau bukan", kata seorang wanita bergaun ketat yang mencetak tubuhnya.

Keisha mengepalkan tangannya. Siapa wanita ini sebenarnya?

"Catrine, rebut saja Leon. Dia kan yang merebutnya darimu", kata wanita berambut pendek.

"Oh jadi ini yang namanya Catrine?", gumam Keisha.

Catrine mendekati Leon . Dari yang Keisha lihat Leon terlihat mengenal Catrine.

"Bagaimana mungkin Leon tidak tergoda dengan Catrine? Dia cantik dan seksi. Sedangkan aku?", Keisha menunduk melihat perutnya.

Tanpa Keisha sadari Leon terus melihat Keisha yang murung. Leon mendekati Keisha, mengajaknya berdansa.

Leon memeluknya dari belakang mencium ceruk lehernya.

"Kau kenapa honey?", Keisha tak menjawab, lalu dibaliknya tubuh Keisha menghadapnya. Diangkatnya wajah yang terlihat sendu.

Cup

Leon mencium bibir Keisha. Keisha membalasnya dengan nafas memburu.

"Apa kau cemburu?", tanya Leon.

",Apa tidak boleh?", tanya Keisha. Leon mengernyitkan keningnya.

" Lihatlah dia lebih cantik dariku", tambah Keisha.

Leon tak menggubris ucapan Keisha, ia mencium bibirnya hingga Keisha kewalahan.

"Kau wanita paling cantik. Dan aku akan tetap mencintaimu", kata Leon memeluk tubuh Keisha.

Catrine mengepalkan tangannya, ia merasa marah karena tidak berhasil menggoda Leon.

Keisha dan Leon bersiap untuk pulang. Catrine yang tidak terima mendekati Keisha, menyiram Keisha dengan jus.

Byuur

"Kau memang pantas mendapatkannya dasar jalang", maki Catrine.

Leon yang tidak terima menampar Catrine.

"Berani sekali kau menghina istriku. Kau lah yang jalang", kata Leon.

Leon mengetahui perilaku buruk Catrine yang suka pergi ke club malam dan tidur dengan beberapa pria

Leon memeluk Keisha yang menangis. Catrine mengepalkan tangannya tak terima dengan penghinaan Leon.

"Aku tidak terima. Lihat saja apa yang akan kulakukan Leon", ujar Catrine dengan wajah liciknya.

Disudut ruangan Arthur melihat Catrine yang mempermalukan Keisha.

"Awas saja Catrine, aku akan membalasmu, dan terutama keluarga Leon", gumam Arthur dengan rahangnya yang mengeras.

Setelah dua Minggu berlalu akhirnya tes DNA mengeluarkan hasilnya. Lidya membuka amplop dari rumah sakit.

William berkumpul bersama Lidya dan Arthur, ia sudah tidak sabar ingin mengetahui hasilnya.

"Hasil tes DNA Keisha dan ayahmu ... "