NovelToon NovelToon
Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:52.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Saffana gadis 23 tahun yang sering di gunjing, di hina, di pojokkan, di anggap wanita tidak benar oleh tantenya sendiri bernama Rachel yang memiliki putra bernama Aksa yang taat agama dan sering di bandingkan dengan Saffana.

Malam di hari proses lamaran Aksa putra pertama Rachel dengan wanita pilihan Rachel. Saffana sakit hati dengan perkataan Rachel yang juga mengutuk dirinya dengan kata-kata pedas yang membuat kesabaran Saffana habis. Gadis itu nekat bertindak gegabah dengan menjebak Aksa. Agar-agar orang-orang memberikan makian dan hinaan seperti apa yang dirasakannya yang sering dilontarkan oleh mulut ibu Aksa kepadanya.

Saffana dan Aksa ditemukan di dalam kamar berduaan dengan hasil jebakan Saffana. Yang membuat orang-orang schok. Mungkin apa yang diinginkan Saffana terbalas dengan sakit hati dari Rachel.

Tetapi Saffana berpikir semuanya akan selesai saat itu juga. Ternyata tidak Saffana justru terjebak dalam pernikahan akibat jebakan yang di lakukannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24 Saffana salah tingkah.

"Ya sudah tidak apa-apa jika kamu memakai pakaian ini. Ini sangat cantik dan anggun," sahut Shofia tersenyum Saffana hanya mengangguk.

Wajah Saffana dan Aksa sama-sama terlihat bingung dengan pernyataan dari Shofia. Tetapi wajah Sakilah terlihat panik yang berada di situasi itu.

"Sial kenapa semua jadi seperti ini?" batin Sakilah terlihat sangat kesal

"Ini memang sangat aneh. Apa jangan-jangan ada yang menukar pakaianku! karena pakaian yang di katakan bunda tidak sama dan tidak mungkin Bunda menyiapkan pakaian seperti itu," batin Saffana dengan penuh dugaan.

"Jika memang iya, siapa yang sudah melakukan hal itu," Saffana bergerutu sendiri di dalam hati yang bertanya-tanya dan mencari kesimpulan sendiri.

"Sial! kenapa Saffana bisa memakai pakaian seperti itu. Saffana tidak jadi di permalukan di depan semua orang-orang," umpat Sakilah yang kesal sendiri dan terus melihat Saffana.

Tiba-tiba mata Saffana melihat ke arah Sakilah yang membuat pandangan mata Sakilah langsung melihat ke arah lain. Hal itu justru membuat Saffana merasa aneh dengan Sakilah.

**********

"Bunda apa ini pakaian yang bunda berikan pada Saffana?" tanya Saffana yang memperlihatkan pakaian yang sudah di robek Aksa.

"Bukan ini Saffana? Bunda memberikan pakaian yang berwarna pink," jawab Shofia.

"Ternyata benar aku salah memakai dan bukan ini," batin Saffana.

"Memang ada apa Saffana dan pakaian ini milik siapa?" tanya Bunda.

"Tidak apa-apa Bunda," jawab Saffana yang tampak tidak ingin membesarkan masalah yang justru membuat sang Bunda kepikiran.

"Siapa yang sudah memfitnah ku. Iya dia sedang memfitnah ku, agar aku memakai pakaian minim seperti itu untuk bertemu orang-orang dan membuat Bunda, Ayah malu dan aku juga akan di cemooh keluarga Aksa. Pasti ada yang sengaja melakukan semua ini," batin Saffana.

"Jika sampai Aksa tidak menghentikanku pasti akan terjadi masalah besar dan jika aku mengatakan bunda yang memberikan pakaian ini, maka juga akan terjadi masalah yang lebih besar dan tidak akan ada yang percaya padaku. Tetapi di sini Aksa yang membantu ku,"

"Jadi begini rasanya di fitnah dan ini belum saja terjadi. Tetapi rasanya sudah seperti ini. Jadi ini yang di rasakan Aksa saat semua orang tidak percaya pada dia saat aku fitnah dia dengan keji," Saffana sejak tadi berbicara sendiri yang menyadari tindakannya pada Aksa berlebihan.

Saffana terus murung yang merasa mendapat karma. Apa yang pernah dia lakukan pada Aksa menjadi tabur tuai untuk dia. Tetapi hal itu tidak sampai terjadi. Karena Aksa yang justru menyelamatkan Saffana.

********

Saffana dan Aksa sudah kembali kerumah dengan mereka yang sama-sama memasuki kamar. Namun tidak terlihat seperti biasa yang terlihat Saffana tiba-tiba menjadi canggung dengan Aksa. Entah apa yang terjadi Saffana juga tidak mengerti dan merasa canggung saja.

Aksa dan Saffana yang sama-sama berjalan yang ingin sama-sama masuk kedalam kamar mandi yang membuat mereka akhirnya saling bertabrakan dan keduanya saling melihat dengan posisi yang saling bersebelahan.

"Kamu mau ke kamar mandi?" tanya Saffana yang mendadak gugup.

"Iya!" jawab Aksa.

"Ya sudah duluan saja!" ucap Saffana mempersilahkan dengan tangannya yang terlihat grogi sampai tidak berani melihat Aksa.

"Baiklah!" sahut Aksa dengan ekspresi dinginnya yang langsung pergi.

Huhhhhhhh

Saffana menghela nafas dengan memegang dada, suara debaran jantung itu terasa sangat kencang yang membuat Saffana benar-benar tidak bisa mengendalikan diri dan tidak mengerti tentang dirinya.

"Kenapa jantungku berdebar dengan kencang seperti itu. Ada apa sebenarnya denganku! Saffana kamu harus santai jika seperti ini kamu sendiri lama-lama akan terlihat seperti orang bodoh," batin Saffana kebingungan.

"Lalu apa aku harus mengucapkan terima kasih pada dia?"

"Tadi aku sudah membuat dia marah dan bukankah aku harus minta maaf pada dia dengan apa yang sudah aku lakukan. Aku keras kepala dan tadi jika dia tidak bertindak. Aku pasti tidak selamat," Saffana bergerutu sendiri yang kebingungan harus bertindak apa.

"Tapi jika aku mengucapkan terima kasih, nanti dia akan besar kepala dan seperti menganggap aku luluh,"

"Aisss bagaimana ini?" Saffana yang kebingungan sendiri yang harus bertindak apa. Masih ada gengsi yang begitu tinggi yang membuat dia frustasi sendiri dengan mengacak rambutnya.

Aksa keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambut menggunakan handuk kecil, Aksa kaget dengan Saffana yang tiba-tiba saja sudah berdiri di depan kamar mandi.

"Apa kamu kebelat sampai tidak sabar menunggu lagi?" tanya Aksa heran.

"Bukan itu!" sahut Saffana.

"Lalu?" tanya Aksa.

Saffana mendadak grogi terlihat dari jari-jari yang saling memencet seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak ada keberanian.

"Ada apa Saffana?" tanya Aksa dengan alis terangkat.

"Hmmm, begini!"

Saffana tetap tidak berani berbicara dan Aksa tetap menunggu dan malah ikut penasaran.

"Aku tadi tanya bunda masalah pakaian itu dan ternyata itu bukan pakaian yang di siapkan untukku," ucap Saffana akhirnya bisa mengeluarkan apa yang ingin dia sampaikan.

"Maksud kamu ada yang sengaja menukar pakaian itu?" tanya Aksa yang cepat menangkap. Karena dia memang sudah kepikiran sejak awal.

"Iya!" jawab Saffana mengangguk.

"Kamu tahu siapa yang melakukan hal itu?" tanya Aksa. Saffana menggeleng.

"Aneh sekali apa keuntungan dia untuk menukar pakaian itu," gumam Aksa, Saffana mengangkat kedua bahu.

"Tapi kamu juga seharusnya sudah tahu pakaian itu tidak cocok dan tidak mungkin untuk di pakai, kenapa masih di pakai. Apa tidak bisa tanya Bunda dulu," ucap Aksa.

"Waktu terlalu terburu-buru, aku tidak mungkin tanya lagi dan aku tidak mungkin tidak memakai, karena aku pikir itu dari bunda," jawab Saffana.

"Kalau begitu saat aku menegurmu kamu bisa bicara baik-baik dan bukan malah ngotot!" tegas Aksa.

"Kamu juga bisa bertanya baik-baik dan bukan malah marah-marah, protes padaku," Saffana pasti tetap tidak mau di salahkan dan sekarang menyalahkan Aksa.

"Jadi aku juga salah?" tanya Aksa. Saffana mengangguk.

"Baiklah aku salah," sahut Aksa mengalah dan justru membuat Saffana kaget.

"Se simple itu!" batin Saffana tidak menduga.

"Lain kali hati-hati dan jangan seperti ini lagi!" ucap Aksa mengingatkan Saffana mengangguk.

"Ya sudah ngapain masih berdiri di sini. Bukannya kamu mau kekamar mandi?" tanya Aksa.

"Ini juga mau pergi!" sahut Saffana dengan buru-buru masuk kekamar mandi yang terlihat salah tingkah. Aksa mengkerutkan dahi bingung dengan tingkah Saffana yang membuat Aksa geleng-geleng kepala.

********

Mobil Rachel berhenti di kediaman Sakilah yang mengantarkan Sakilah pulang.

"Makasih ya Tante sudah mengantarkan Sakilah," ucap Sakilah dengan membuka safety belt.

"Iya Sakilah. Maaf ya Tante sudah mengajak kamu ke pesta seperti itu," sahut Rachel.

"Tidak apa-apa Tante. Lagi pula ada Tante di sana. Jadi Sakilah tidak takut sama sekali. Coba saja kalau tidak ada Tante, mungkin Sakilah bisa terjerumus," ucap Sakilah.

"Tante past masih ingat dengan Saffana yang sangat suka pesta, Clubing bersama teman-temannya. Tante pasti tidak lupa. Jika waktu itu kita melihat Saffana memasuki salah satu kamar hotel bersama pria," ucap Sakilah yang membuat Rachel terlihat berpikir.

"Ya kembali lagi, kasihan sekali Aksa yang menikah bersama wanita bekas sentuhan pria lain," lanjut Sakilah.

"Sakilah kenapa kamu bicara seperti itu," sahut Rachel.

"Tapi bukankah iya Tante dia itu wanita bekas!" lanjut Sakilah.

"Bagaimana mungkin bekas. Jika Dokter saja mengatakan Saffana belum pernah di sentuh sama sekali, dia masih utuh," batin Rachel yang tidak bisa menyangkal hal itu.

Dia juga memang tempat berpikiran jika Saffana sudah kelewat batas dengan segala pergaulan yang bebas. Tetapi pemeriksaan dari Dokter justru membuat Rachel bingung.

"Aku akan terus membuat Tante Rachel membenci wanita seperti mu," batin Sakilah dengan menyunggingkan senyum.

Bersambung.

1
Bandar Jayalampung
cerdas kamu aliyah
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Aksa..... sukurin...jadi laki gampang banget ngucap talak
Menyesal pun terlambat
Saffana udah pergi
Siti Sa'diah
asalna syedih pas baca sudah sadar dari kolam jadi gakgik😁semangattt kk othor🥳🥳
ayudya
suruh saffana pergi jauh Thor, jangan tinggal di tempat bunda nya.
Bandar Jayalampung
Arif itu iblis jahat . doa pho. kasian safana . jgn buat safana lulih dulu ya Thor biarin Aksa brjuang untuk mendapatkan safana
Widi Widurai
sudah ku duga. emang arief ini sengaja. krn sejak awal rada ganjal aja kaya banyak skali kebetulan kebetulan. seolah disengaja. buat salah paham
ayudya
ceraikan saja Thor, abis melahirkan tes DNA biar aska menyesal seumur hidup.
ayudya
arif hadir terus, siapa yg tidak curiga.
ayudya
karena vonis dokter itu aska berubah.
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Astagfirullah..Aksa
ingat baik2 apa yg kamu ucapkan
kamu akan menyesal sampai kapanpun
Dan Saffana sudah sangat jauh darimu
Aksa sangat mengecewakan 🤬🤬
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: Ternyata ilmu Aksa hanya secetek air saja
belum begitu dalam
Ish ish ish ish kalau kamu udah tau kebenarannya nanti
Jangan kan kau ingin melihat anak
Bertemu dgnmu, Safana gak kan sudi

Tetap semangat berkarya kak 👍👍😘😘❤️❤️
total 1 replies
Bandar Jayalampung
buat Aksa nyesel nhejer safana sampe keubun ubin goblok tolol. Aksa 🔥😡
Widi Widurai
waw. bagus deh. laki labil kaya aksa buat apa. arief maju di depan kl jadi talak 3 hehehe.
Bivendra
woah klo gx da rachel ud talak 3 terucap sx lg selesai sudah xan
Widi Widurai
curiga. arief ini sbnernya kider mulu dskitar saffana.
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
semoga Aksa tidak menyesal
jika suatu saat tau kebenarannya
Kasian banget Safana,hamil muda tapi tidak dapat perhatian dari Aksa
Gak usah lama2 kalau marahan
Jujur saja pada Saffana bagaimana kondisi kesuburanmu
Kehamilan Safana adalah sebuah keajaiban dan berkah dari Tuhan,jangan kau sia siakan
Mau AQ getok aja kepala Aksa, otaknya kayaknya kebalik ada di kaki
wkwkwk 😁😁
makasih kak udah update 👍👍❤️❤️
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
semoga Aksa gak punya pikiran buruk pada istrinya 🤗🤗
ayudya
ini cerita yg mana?
ainuncepenis: Maksud nya bagaimana kak?
total 1 replies
ayudya
mungkin dia tidak percaya karena sblm nya dokter bilang dia mandul
Bivendra
ini isi novel sblh gx
ainuncepenis: Ada yang salah kak maksudnya gimana?
total 1 replies
ayudya
semoga saffina hamil.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!