Dijebak Satu Malam Bersama Pria Asing

Setelah membuka kado yang diberikan oleh ibu dan tantenya, Nanta langsung membawa kadonya ke kamar bersama dengan Nita yang juga membawa kado miliknya.

"Langsung ambil barang-barang kalian karena kita akan segera berangkat!!" Terdengar suara Jessica dari lantai 1 langsung dijawab oleh kedua anak itu secara bersamaan.

"Baik Bu!!"

"Iya Bu!!"

Setelah itu, keduanya masuk ke dalam kamar dengan Nita yang langsung meletakkan boneka beruang berwarna pink di tempat tidurnya, dan tetap memeluk boneka kelinci berwarna putih di tangannya.

Gadis kecil itu menata boneka kelinci lain yang berwarna putih di atas tempat tidur lalu dia kebingungan harus membawa yang mana diantara kedua boneka kelinci itu.

"Boneka kelinci ini diberikan oleh Tante Bunga, yang itu diberikan oleh ibu, aku harus bawa yang mana?" Ucap Nita yang kebingungan sembari mengambil boneka kelinci pemberian ibunya tahun lalu.

Perempuan kecil itu lalu menatap kakaknya sembari berkata, "kakak, yang mana boneka yang harus ku bawa?"

Nanta memperhatikan 2 boneka kelinci di tangan Nita, yang 1 lehernya diikat pita berwarna pink, sementara yang lain diikat pita berwarna merah.

"Kalau kau bingung, kau bisa membawa keduanya." Ucap Nanta langsung diangguki oleh Nita.

"Betul!!! Boneka kelinci ini adalah boneka yang kembar, sama seperti kita. Jadi ke mana-mana harus dibawa bersama!!" Seru Nita, lalu gadis kecil itu segera keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah menghampiri ibunya.

Sementara Nanta, pria kecil itu membongkar lemarinya, lalu mendapatkan sebuah kamera kecil yang ia beli ketika berjalan-jalan bersama ibunya.

'Hehe,, tante berpikir kalau aku tidak bisa mengetahui rahasianya,,, kalau begitu aku akan mengetahuinya dengan ini!!' ucap Nnata dalam hati sembari berlari cepat meninggalkan kamar.

Ia lalu memasang kamera cctv-nya di dekat tangga yang mengawasi lantai 1.

Setelah itu, pria kecil itu kembali ke kamar mendapatkan buku bacaan yang dihadiahkan oleh ibunya dan tantenya, lalu turun ke lantai bawa menghampiri Jessica dan Bunga yang sudah siap untuk berangkat.

"Kalau sudah tidak ada lagi yang tertinggal, kita berangkat sekarang." Ucap Jessica langsung dianguki oleh Nita lalu semua orang itu kemudian naik ke mobil dan berangkat ke stasiun kereta api.

Bunga dengan sedih melihat kepergian ketiga orang itu tanpa dirinya yang menemani mereka.

Namun dia harus merelakan hari itu berjalan penuh tanpa kehadirannya di sisi kedua keponakannya, karena dia harus menyambut kakaknya yang datang ke rumah mereka.

Oleh sebab itu, Bunga langsung kembali ke rumah, karena masih ada beberapa barang milik Nanta dan Nita yang belum dibereskan di rumah.

Perempuan itu sangat terkejut saat ia tiba di rumah dan mendapati sebuah mobil telah terparkir di bagasi rumah mereka.

Lalu pandangannya melihat ke arah teras, di mana seorang pria sedang duduk dengan tenang sembari memainkan sebuah iPad di tangannya.

'Astaga!!!' Bunga sangat terkejut sembari perempuan itu dengan cepat memarkir mobilnya dan keluar menghampiri kakaknya.

"Ka,, kakak!!" Ucap Bunga sembari menatap kakaknya yang tampak dingin menatap layar iPad.

Mendengar suara adiknya, Leo mematikan ipad-nya lalu pria itu mengangkat wajahnya menatap adiknya yang tampak gugup di depannya.

"Buka pintunya!" Perintah pria itu langsung membuat Bunga tersentak lalu dengan cepat dia membuka pintu rumah untuk mereka.

Setelah itu, dia dan Leo memasuki rumah sembari Bunga yang berlari cepat membereskan barang-barang Nanta dan Nita yang masih berserakan di lantai, karena tadi belum sempat disimpan.

Leo langsung mengerutkan keningnya melihat barang-barang anak kecil yang berserakan, tetapi pria itu tidak mempertanyakannya dan hanya duduk di sofa sembari memandangi rumah adiknya.

"Aku akan membuatkan minuman untuk kakak," ucap Bunga sembari membawa barang-barang Nita dan Nanta ke lantai 2, dengan perempuan itu tetap melihat ke arah Leo.

'Astaga,, Aku harap dia tidak curiga setelah melihat barang-barang ini. Harusnya tadi sebelum berangkat ke stasiun kereta api, aku sudah membereskan semua ini!!!' ucap Bunga dalam hati sembari membuka pintu kamar Nanta dan Nita lalu menyembunyikannya di sana.

Sementara Leo yang masih duduk di lantai bawah, pria itu mempertajam tatapannya saat melihat beberapa dinding kosong seolah-olah ada sesuatu yang hilang dari sana.

Bahkan, cat dinding yang terlihat belang semakin memperkuat dugaannya bahwa perempuan itu telah melepas sesuatu dari sana dalam waktu ini.

Dan bukan hanya satu atau dua, tetapi ada banyak sekali dinding yang begitu.

Sangat aneh....