NovelToon NovelToon
Mortal To Immortal (Book 1)

Mortal To Immortal (Book 1)

Status: tamat
Genre:Fantasi / Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / Kultivasi / Xianxia
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: maswaw

Sebuah kejadian mengerikan justru mengubah takdir seorang bocah manusia biasa menjadi seseorang yang dapat menjalani praktik kultivasi.

Berguru pada para jagoan kultivator yang hebat dan berkeliling dunia, Yao Han menyerap banyak ilmu dan pengalaman dalam perjalanan menggapai tingkat praktik tertinggi.

"Keabadian-! Aku datang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maswaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MTI 023 - Latih Tanding

"Aku tidak tahu bagaimana mendiang gurumu mendapat kabar itu, tetapi faktanya memang benar." Feng Xian membenarkan ucapan Meirong, "Aku juga baru mengetahui hal ini karena mereka bertiga memberitahuku."

"Hm, tidak heran jagoan Empat Penjuru memiliki kekuatan besar dan dianggap kumpulan kultivator hebat diantara para jagoan..." gumam Yutian mengelus dagunya.

Feng Xian mendengkus pelan, "Sejak lima ribu tahun lalu, kemunculan kultivator yang berhasil membentuk Pondasi Langit selalu menimbulkan kehebohan..."

Feng Xian dan tiga orang tua lain yang tergabung dalam Jagoan Empat Penjuru merahasiakan kebenaran ini karena khawatir menjadi incaran banyak sekte banyak yang cenderung tidak menyukai kultivator bebas.

Feng Xian masih bisa dikatakan cukup aman karena perlindungan mendiang gurunya dan tinggal di Pulau Bulan Bintang.

Yao Han yang mengetahui hal ini kemudian merubah pikirannya. Mengetahui pencapaian yang pernah diraih ketiga gurunya dalam kultivasi, Yao Han menjadi lebih termotivasi untuk juga berhasil membentuk Pondasi Langit.

***

"Han'er, apa kau tidak ada kegiatan lain? Kenapa kau terus melihatku?" Meirong menatap heran Yao Han. Meski sudah tahu jawabannya, Meirong tetap bertanya.

Yao Han cengengesan sambil menatap gurunya. Meirong bisa melihat mata muridnya itu bersinar, "Guru Hong sangat cantik, aku jadi betah memandangi wajah Guru..."

Meirong tertawa kecil lalu mencubit pelan pipi Yao Han, "Mulutmu manis sekali... Aku harap kau tidak menuruni sifat buruk Yutian. Banyak wanita yang dia goda dan patah hati karena ulahnya.

"Hei-! Aku tidak seperti itu-!" sahut Yutian keras membantah tuduhan Meirong yang sama sekali tidak berdasar, "Omong kosong apa yang kau katakan?"

"Omong kosong? Bukankah itu benar?" ejek Meirong.

"Hmph, jikapun benar, hanya ada satu wanita yang tidak mempan dengan godaanku." Yutian memicingkan matanya yang dibalas tatapan sinis Meirong.

Feng Xian menatap ke arah mereka bertiga, tepatnya pada Yao Han, 'Perasaanku saja atau... Xiao Han berbakat menjadi penggoda wanita? Hm... kuharap tidak."

Meirong melengos, menatap Yao Han kembali, "Han'er, bagaimana kalau kita berlatih tanding? Aku ingin melihat sejauh mana perkembangan ilmu pedangmu."

Tawaran Meirong tidak ditolak Yao Han, ini juga penting agar dirinya memiliki pengalaman bertarung menggunakan pedang.

Meirong dan Yao Han mengambil jarak cukup jauh dari Yutian dan Feng Xian. Saat Yao Han hendak menarik keluar pedangnya, Meirong menghentikannya.

"Kita tidak memakai pedang pusaka. Kita gunakan ini." Meirong mengangkat tangan kanannya, cincin dijari telunjuknya bersinar lalu muncul dua pedang kayu, " Kita hanya akan bertukar pemahaman ilmu pedang."

Yao Han mengangguk pelan dan menerima pedang kayu lalu memasang kuda-kuda. Meirong beberapa kali mengayunkan pedangnya agar terbiasa setelah cukup lama tidak menggunakan pedang.

"Jangan sungkan karena aku gurumu, Han'er." Meirong sudah siap, "Serang aku."

"Baik, Guru." Yao Han

Meirong membiarkan Yao Han mengambil langkah awal terlebih dahulu, tetapi dia terkejut dengan kecepatan langkah Yao Han.

'Ilmu meringankan tubuh?'

Dia tidak sempat bertanya, karena Yao Han sudah didepannya. Meirong mengangkat pedang dan menghadang serangan Yao Han. Bunyi keras aduan dua pedang terdengar.

Yao Han menggunakan jurus pedang Bintang Jatuh karena untuk sementara hanya ilmu pedang ini yang dia pelajari dari Meirong. Wanita cantik itu juga menggunakan ilmu pedang yang sama.

Meirong akui permainan pedang Yao Han begitu gesit dan lincah, meski ini pertama kalinya Yao Han berlatih tanding. Setelah bertukar serangan beberapa kali, dia baru menyadari gerakan pedang Yao Han sedikit berbeda.

Meirong mengambil jarak cukup jauh dan meminta Yao Han tidak mengejarnya, "Han'er, gerakan pedangmu tadi... tidak seperti yang kau pelajari sebelumnya, bukan?"

Yao Han tersenyum lebar, "Benar, Guru. Aku..." Dia lalu menjelaskan selama Meirong dan Yutian menjalani latihan tertutup, dia juga rajin berlatih, terutama tentang ilmu pedang.

Yao Han mendapat pencerahan agar jurus pedang Bintang Jatuh bisa dia gunakan semaksimal mungkin. Gerakan pedang yang dia pelajari sebelumnya tidak sesuai dengan postur tubuhnya, jadi dia mencoba mengubah beberapa gerakan dan hasilnya cukup memuaskan.

"Sejauh ini aku baru bisa menyesuaikan tiga gerakan. Untuk gerakan bintang keempat dan kelima masih butuh waktu."

Melihat gurunya diam setelah mendengar penjelasannya, Yao Han sedikit khawatir gurunya marah, "Apakah aku salah, Guru?"

"Ah, tidak, tidak." Meirong mengatakan bahwa tidak ada yang pernah terpikirkan cara ini sebelumnya di sekte asalnya. Hal ini wajar mengingat hampir tidak ada murid laki-laki disana yang mempelajari jurus pedang ini.

Meirong berkacak pinggang dengan sebelah tangan, dia menghadap Yutian sambil menunjuk pria serba hijau itu dengan pedangnya.

"Kau dengar itu, Yutian? Pencapaian pedang Han'er selangkah lebih baik."

Wanita cantik itu tertawa puas, berbanding terbalik dengan Yutian yang sedikit cemberut, meski sebenarnya dia senang dengan kemajuan latihan pedang Yao Han.

Meirong mengambil kesimpulan Yao Han bisa membuat jurus pedang Bintang Jatuh digunakan dengan baik oleh laki-laki, "Han'er, ayo kita lanjutkan." Dia ingin mengukur daya serang gerakan pedang ala Yao Han.

Diam-diam Meirong tersenyum melihat gerakan pedang Yao Han sama unggulnya dengan gerakan pedang Bintang Jatuh seperti versi aslinya. Andai bukan karena pengalaman ratusan tahunnya, Meirong bisa dikalahkan oleh Yao Han.

"Baik, cukup."

Yao Han berhenti, kemudian menarik napas dalam sebelum memberi hormat pada Meirong.

"Guru, bisakah Anda menunjukkan jurus Tarian Pedang Bunga Api?" Yao Han teringat jurus ini adalah jurus pedang terbaik yang dimiliki Meirong dan membuat wanita cantik itu mendapatkan julukan Dewi Pedang Api.

"Oh, tidak masalah."

Meirong meletakkan pedang kayu dan menyentuh benda melingkar di pinggangnya. Yao Han kaget karena benda yang dia kira sabuk berwarna perak itu berubah wujud menjadi pedang.

"Itu ternyata pedang?"

"Iya, pedang ini memiliki keistimewaan bisa berubah wujud seperti ini. Yutian juga memiliki pusaka yang sedikit mirip."

Yao Han menoleh ke Yutian, pria itu menunjuk pada benda melingkar di lengan kanan atasnya, "Yang kau lihat seperti gelang ini adalah tombak. Nanti akan kutunjukkan padamu."

Yao Han menoleh kembali pada Meirong, dia baru menyadari pedang perak di tangan gurunya itu memancarkan aura yang kuat, "Pedang ini termasuk Pusaka Surgawi tingkat tinggi." Ucapan Meirong mengejutkan Yao Han.

Meirong kemudian menutup mata dan menarik napas dalam. Disaat bersamaan dia mengalirkan Qi, pedang itu terselimuti Qi berwarna merah keemasan. Tidak lama disekitar tubuh Meirong muncul sesuatu seperti kelopak bunga berwarna merah cukup banyak.

Berikutnya Meirong melakukan gerakan pedang yang membuat Yao Han terpana dengan mulut terbuka lebar. Selama beberapa menit Yao Han melihat gurunya itu seolah sedang menari bersama pedang.

"Hm, jadi ini yang membuat Guru Hong dijuluki Dewi Pedang Api..."

---

 

1
Miftahul Huda
ini kultivator apa penyihir
Nanik S
Hewan bisa bicara, 🤣🤣🤣
Nanik S
Lanjut kan
Nanik S
Siapa yang menolong Yai Han
Nanik S
Lanjut terus dan kembalilah dr alam safar
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Hadir dulu
Jendra Raharja
bagusssss
Jendra Raharja
lanjuuut. menyenangkan
Ferdy Palit
iklan tuh yang benar dong
sasangka
lanjut thoooor
sasangka
mantabbbb
Jakaria Hidayat
Luar biasa
Hendri Yansah
Lumayan
Luo Zan Thian
asem...ngebahas makan aja hampir satu bab
Luo Zan Thian
jangan lupa proses kencing sama beraknya dikupas juga ya thor..
Luo Zan Thian
ngasi bunga????????????
yao han ada perasaan sama fu mian kali ya???????
Luo Zan Thian
llllaaaannnnjjuuuuuuttttt
Luo Zan Thian
lanjuutt
Luo Zan Thian
dengan kata lain, akar roh yao han yang terburuk.
yao han, buktikan ke mereka, kalau mereka salah. semangat..!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!