NovelToon NovelToon
Menjadi Ipar Sahabatku

Menjadi Ipar Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda
Popularitas:64.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda RH

Tania seorang gadis yatim piatu yang tinggal bersama paman dan bibinya yang kebetulan tidak memiliki keturunan. Di usianya yang ke 20 tahun ini Tania harus berjuang sendiri melanjutkan hidupnya karena paman dan bibinya pun sudah meninggal dunia.

Memiliki seorang sahabat yang baik, tentu merupakan anugerah bagi Tania. Shasa adalah sahabat yang selalu ada untuknya. Mereka bersahabat mulai dari SMA. Siapa yang menyangka persahabatan mereka akan berubah menjadi keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Batin Tania

Saif pergi dari kamar itu dan menitipkan Tania kepada perawat. Ia pergi untuk shalat Shubuh. Setelah selesai shalat Saif masih terngiang dengan panggilan Tania dalam alam bawah sadarnya. Bahkan tadi Tania sempat ingin memeluknya. Hanya saja Saif langsung mencekal tangan Tania. Ia tidak ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan. Suara Tania mengingatkannya pada wanita yang ada di dalam mimpinya.

"Ya Allah, ringankan bebannya. Semoga Tania diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaannya kali ini." Lirih Saif.

Setelah selesai shalat, Saif kembali menemui Tania. Dan kebetulan perawat yang menjaga Tania hendak keluar dari kamar.

"Pak, pasien sudah sadar. Silahkan kalau mau lihat."

"Alhamdulillah, terima kasih sus. "

"Sama-sama, saya tinggal sebentar ya pak."

"Iya, sus. "

Saif pun segera masuk ke dalam. Nampak Tania sedang melihat di sekitarnya.

"Tania... "

"Pak Saif."

Tania baru sadar jika saat ini dirinya tidak menggunakan jilbab. Kepalanya hanya tertutup dengan topi bedah warna hijau.

"Sudah, ndak pa-pa. Ini keadaan darurat. Ada yang sakit?"

"Kaki saya."

"Kamu habis melakukan operasi kaki.Jadi mungkin akan terasa sakit selama beberapa hari." Ujar Saif dengan berhati-hati.

"Ya, Allah... " Ucap Tania sambil memejamkan mata.

"Bahkan kamu masih bisa bersikap tenang dengan ujian ini. Seharusnya kamu bisa menangis dan marah. Apa kamu malu karena ada aku? " Batin Saif.

"Aku akan menyelidiki tempat kejadian. Mungkin aku bisa menemukan petunjuk. Apa kami masih ingat mobil yang menyerempetmu?"

"Pick up hitam."

"Aku akan menemukannya."

"Pak... "

"Iya?"

"Tidak perlu dicari. Saya, ikhlas sudah dengan cobaan ini."

"Jangan membenarkan orang yang salah. Aku akan tetap mencarinya. Aku tidak akan menuntutnya, hanya saja dia harus meminta maaf kepadamu. Orang itu harus belajar bertanggung jawab agar nanti tidak ada korban seperti kamu lagi."

Tania hanya mengangguk. Ia tidak berani membantah Saif karena kali ini Saif memang benar.

Beberapa saat kemudian datang dokter dan perawat yang akan memeriksa keadaan Tania.

"Alhamdulillah, Nona Tania sudah stabil. Bisa dipindahkan ke kamar rawat inap, sus."

"Baik, dok."

"Sus, tolong berikan kamar terbaik." Ujar Saif.

"Baik, Pak. Saya akan reservasi kamar dulu."

"Terima kasih."

"Sama-sama."

Setelah perawat dan dokter pergi, Saif duduk di kursi samping brangkar Tania.

"Pak... "

"Ini bukan kampus. Panggil abang saja!"

Tania semakin tidak enak hati.

"Em... bang. Terima kasih, Lagi-lagi abang menolong saya. Saya tidak tahu harus membalas kebaikan abang dengan apa. Saya tidak punya apa-apa. Bahkan saya hanya punya diri ini yang sekarang kaki pun cacat." Tanpa sadar air mata Tania jatuh di pipinya. Saif merasakan pilu saat melihatnya. Ia mengambil selembar tidur dan memberikannya kepada Tania.

"Kamu ingin membalas kebaikanku?"

Tania mengangguk.

"Menikahlah denganku."

Kalimat itu begitu ringan keluar dari mulut Saif. Mungkin Saif sudah memikirkannya secara matang. Tania masih tercengang. Ia mencoba menelaah kalimat Saif.

"Kok bengong? Nggak mau?"

"Eh maaf, bang. Saya kurang paham."

Saif menghela nafas panjang.

"Membalas kebaikanku cukup menikah denganku. Itu pun kalau kamu mau. "

Tania benar-benar tidak menyangka jika Saif benar-benar mengatakan hal itu.

"Ya Allah, apa aku sedang dilamar?" Batinnya.

Keduanya diam tanpa suara. Namun Saif tidak menyesali perkataannya.

Beberapa saat kemudian, dua perawat datang untuk memindahkan Tania ke ruang VIP.

"Mari pak, ikuti kami."

Saif mengangguk.

Mereka masuk ke lif menuju lantai 4 di gedung sebelah.

Akhirnya mereka sampai di sebuah kamar VIP. Mereka meminta bantuan Saif untuk mengangkat Tania ke brangkar yang ada di kamar tersebut.

"Biar saya sendiri, Sus. "

Saif pun mengangkat Tania seorang diri. Ada getaran yang tak biasa di antara keduanya.

"Pak, nanti dokter akan mengontrol sekitar jam 8. Kalau ada yang diperlukan, silahkan pencet tombol ini untuk memanggil kami."

"Baik, terima kasih."

Setelah kedua perawat itu keluar, Saif pun duduk di sofa. Ia sangat lelah dan mengantuk karena tadi hanya bisa tidur sebentar dan itu pun sambil duduk. Apa lagi semalam ia baru saja melakukan perjalanan yang cukup melelahkan.

Saif membaringkan diri di atas tempat sofa meski ada tempat tidur khusus untuk penunggu.

"Istirahatlah! Jangan pikirkan kata-kataku tadi! Aku tidak butuh jawabanmu sekarang." Sarkas Saif.

Saif memejamkan mata dengan posisi kedua tangannya bersedekap.

Sementara itu, Tania sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Apa mungkin abang ingin menikahiku karena dia kasihan kepadaku? Aku hanya akan menjadi beban untuknya dengan keadaanku yang seperti ini. Ya Allah, di sisi lain aku tidak ingin menolaknya. Tapi aku sangat tidak pantas untuknya. Dia terlalu sempurna dan baik bagiku. Dia pantas mendapatkan pasangan yang sempurna." Batin Tania.

Tidak terasa watu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Saif masih tenang dalam tidurnya. Insomnianya seakan hilang seketika. Sedangkan Tania, masih bergelut dengan hatinya. Ia menangis tanpa sepengetahuan Saif. Ia merasa kini dirinya sudah tidak berguna lagi. Untuk penyembuhan kakinya pasti membutuhkan waktu berbulan-bulan. Ia tidak mungkin pergi kuliah dengan menggunakan kursi roda. Ia tidak mungkin menyusahkan orang lain. Tiba-tiba dadanya terasa merasakan semua itu. Tanpa sadar isaknya semakin keras. Saif terbangun karena mendengar isak tangis Tania.

"Tania... Tania.... "

"Hiks hiks... bang, rasanya sudah tidak ada gunanya lagi saya hidup."

"Hei, jangan berkata begitu. Kamu pasti sembuh."

"Hiks hiks, ya Allah... kenapa tidak Engkau cabut saja nyawa hamba."

"Astaghfirullah, istigfar Tania!"

Saif mengerti keadaan Tania yang saat ini sedang terpukul. Mungkin Tania baru menyadari hal itu.

"Ya Allah... astaghfirullah... astaghfirullah... " Suara Tania semakin melemah."

"Tania... Tania... " Sontak Saif menepuk pipinya.

Beruntung Tania tidak sampai pingsan.

"Tania, tenangkan dirimu. Abang yakin kamu orang yang kuat."

Saif menghapus air mata Tania dengan kedua tangannya. Meski tangan itu nampak gemetar. Ingin sekali ia memeluk tubuh wanita mungil di depannya. Namun apalah daya, ia belum berhak melakukannya.

"Aku akan memanggil perawat."

"Tidak, ndak perlu bang! Saya ndak pa-pa. Maaf, tadi saya hanya emosi sesaat."

Saif merasa lega melihat Tania kembali tenang.

"Berdzikir-lah!Baca apa saja yang kamu bisa."

Tania mengangguk.

Tiba-tiba handphone Saif berdering. Rupanya Shasa yang menghubunginya untuk menanyakan keadaan Tania. Saif pun menjelaskan jika Tania sudah sadar dan pindah ke kamar VIP. Saif meminta agar Shasa segera ke rumah sakit untuk menemui Tania. Saif berharap dengan kedatangan Tania keadaannya semakin tenang.

Shasa pun menyiapkan makanan dan baju yang akan dibawa ke rumah sakit. Ia meminta pak sopir untuk mengantarnya.

Dokter sudah datang untuk mengecek keadaan Tania.

"Dokter, apa saya akan bisa jalan lagi?" Tanya Tania.

"Tentu saja. Asal minum obat dan kontrol secara rutin insyaallah akan cepat sembuh. Dan jangan lupa nanti untuk terapi juga."

"Terima kasih, dok."

"Sama-sama, saya sangat senang melihat pasien yang semangat seperti anda."

Tania mengulum senyum.

Besambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Jenong Nong
sm Thor akohhhh jg darting... 😁😁❤❤🙏🙏
Restu Ningsih
gpp thor semoga cpt sembuh, salut deh sama author tetap semangat walaupun skt msh sempatin up, sehat2 ya author
Bunda RH: aamiin ya Allah , makasih kak🙏
total 1 replies
Sri Rahayu
jaga kesetan nya Thorr, minum obat teratur....seneng baca part.ini kelihatan nya ada kemajuan Tania uda mulai membuka hatinya utk Bang Saif semoga cepet membalas lamaran nya...lanjut Thorr 😍😍😍
Bunda RH: iya kak, sudah direspon obat. Tapi tidurnya harus teratur. sedangkan othor kadangaaih nulis sampai larut🤭
total 1 replies
Mom Ilham
sehat ya thor biar rajin up date😍💪
Bunda RH: aamiin 😇
total 1 replies
dewi rofiqoh
. Tania, minta petunjuk pada Alloh
Bunda RH: iya kak 🙏
total 1 replies
betriz mom
terimakasih udah sempat up kakak author padahal dalam kondisi kurang sehat.

Syafakillah kakak author...dan sukses selalu 🤲😘
Bunda RH: aamiin
Terima kasih juga kak
sehat selalu
total 1 replies
Sri Supriatin
cepet sembuh thor, 🙏🙏
Bunda RH: aamiin
Terima kasih Kak 🙏
total 1 replies
Nurmiati Aruan
cepat sehat kembali kak othor 💪💪💪
Bunda RH: aamiin
Terima kasih kak🙏
total 1 replies
Valen Angelina
semangat ya ...
Bunda RH: siap kak
makasih
total 1 replies
Teh Euis Tea
semoga cepat sehat ya thor, di jaga pola makannya
Bunda RH: iya kak makasih
total 1 replies
Lisa Sari Dewi
cepat sembuh othor...💪💪💪
Bunda RH: aamiin, makasih kak🙏
total 1 replies
Samrotin
Semoga sehat selalu ya bund💪
Bunda RH: aamiin
kakak juga
total 1 replies
Supryatin 123
semoga cepat sembuh y thor 💪💪💪 lnjut thor 💪💪
Bunda RH: aamiin
siap kak
total 1 replies
Yasmin Natasya
yang penting kak author sembuh dulu...
terimakasih sudah menyempatkan untuk up...🙏😍🤗
Fitriah Fitri
hahahaha .. knp baca part ini jd senyam senyum ya heheh. dah plg dr RS halallin deh biar enak juga. karena ntinya bakal 1 atap yg bukan mahram nya
Bunda RH: InsyaAllah ya
😇
total 1 replies
Novita Sari
semoga cepat sembuh thor n semangat thor 💪💪💪
Bunda RH: siap kak
makasih
total 1 replies
Nurminah
stres mikirin reader ya Thor
Bunda RH: nggak juga kak
memang tidurnya jg tdk teratur
readers ku baik-baik kok 😍
total 1 replies
Fitria Syafei
Cepat sehat kembali ya Bunda cantik 🤲 Bunda cantik terimakasih 😘😘
Bunda RH: aamiin
makasih kak 😍
total 1 replies
Sri Supriatin
semoga kendalanya cepat teratasi n salam sehat 🙏🙏
sumarni marni
ayah bunda setuju gasken pak saif
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!