NovelToon NovelToon
Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:57.7k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 23 — Serangan Kelelawar

Kemunculan Liu Yuwen mengejutkan tidak hanya Ma Bianfu tetapi juga Niu Sashuang dan lainnya.

Ada dua hal yang mereka kagetkan, pertama sebelum Liu Yuwen muncul, mereka tidak merasakan hawa keberadaan pemuda itu lalu kedua adalah topeng yang dikenakan Liu Yuwen saat ini membuat mereka jadi waspada.

"Siapa kau? Kenapa kau ikut campur pertarungan kami?" Salah satu Patriark sekte aliran hitam bertanya pada Liu Yuwen.

Liu Yuwen tidak menjawab, ia menatap Ma Bianfu dan Para Patriark itu sejenak sebelum menoleh ke arah Niu Sashuang. "Kau bisa melihatnya, dengan kekuatanmu saat ini, kau tidak bisa menyelematkan anggota sektemu bahkan nyawamu sendiri pun belum tentu selamat..."

"Sektemu akan hancur sementara dirimu juga akan terbunuh lalu artefak misterius yang kau jaga akan diambil mereka, apa kau mau kejadian itu terjadi?"

Niu Sashuang mengerutkan dahi, ia tidak mengerti ke arah mana pembicaraan Liu Yuwen.

"Aku akan memberikan penawaran untukmu dan ini hanya berlaku dalam sekali kesempatan, aku akan menyelamatkan sektemu tetapi sebagai bayaran kau harus memenuhi dua hal dariku."

"Apa kau bisa menjamin sekteku selamat?" Tanya Niu Sashuang.

"Ya, tapi seperti yang aku katakan kau harus memenuhi dua keinginanku, pertama aku ingin artefak itu lalu kedua setelah konflik ini selesai, sekte kalian harus berkontribusi dalam perang. Pikirkan baik-baik..."

Ma Bianfu serta para Patriark sekte bisa mendengar percakapan tersebut dan mereka menyadari pria bertopeng itu berada di pihak Niu Sashuang.

"Kau pikir bisa bertindak sesukamu, jangan bermimpi?!" Salah seorang Patriark maju ke arah Liu Yuwen dan memberikan serangan.

Liu Yuwen menyambut serangan itu dengan ilmu tangan kosongnya, dalam beberapa kali pertukaran jurus saja Patriark sekte itu mulai terdesak hingga tapak Liu Yuwen akhirnya mengenai dadanya, membuatnya terpukul mundur dan darah segar keluar dari tepi bibirnya.

Mata semua orang yang melihat melebar menyaksikan pertarungan singkat tersebut, mereka bisa melihat kemampuan ilmu tangan kosong Liu Yuwen cukup tinggi padahal Patriark yang ia lawan termasuk kultivator yang mendalami serangan jarak dekat.

Pandangan Niu Sashuang pada pria bertopeng itu kini berubah, dipenuhi harapan, entah kenapa Sashuang merasa percaya Liu Yuwen bisa menyelamatkan situasi sektenya saat ini.

"Bagaimana, apa kau sudah memutuskannya?" Liu Yuwen kembali bertanya pada Niu Sashuang.

"Apakah aku punya pilihan lain..." Niu Sashuang tersenyum tipis sebelum mengeluarkan artefak misterius dan melemparkannya pada Liu Yuwen. "Dan pastikan tidak ada dari mereka yang selamat." Niu Sashuang menunjuk Ma Bianfu dan para patriark sekte.

Liu Yuwen mengangguk, ia menerima artefak itu sebelum memasukkannya ke dalam cincin ruang.

"Baik, karena kau ingin terlibat dalam konflik ini maka jangan salahkan aku yang harus mencabut nyawamu..." Ma Bianfu menatap tajam Liu Yuwen sebelum kemudian mulai bersiul.

Rombongan kelelawar yang semenjak tadi mengincar anggota Sekte Bulan Biru seperempat jumlahnya berubah haluan dan terbang ke arah Liu Yuwen

Liu Yuwen tetap tenang melihat ribuan kelelawar tersebut, ketika jarak mereka tinggal beberapa meter Liu Yuwen tiba-tiba ikut bersiul.

Jantung Ma Bianfu berdetak cepat saat menyadari siulan Liu Yuwen menyamakan intonasi nadanya dengan siulan yang ia lakukan ketika mengendalikan kelelawar-kelelawar tersebut.

Benar saja, rombongan kelelawar yang sebelumnya ingin menyerang Liu Yuwen jadi terhenti dan malah berbalik ingin menyerang Ma Bianfu.

Ma Bianfu menjadi panik, ia bersiul lagi untuk menghentikan kelelawar-kelelawar itu namun Liu Yuwen juga tak berdiam diri, keduanya akhirnya beradu suara siulan.

Niu Sashuang serta para Patriark Sekte terpana menyaksikan itu, mereka bisa melihat gerombolan kelelawar itu menjadi kebingungan karena suara siulan keduanya.

Saat Ma Bianfu fokus mengendalikan kelelawar-kelelawarnya, Liu Yuwen tiba-tiba mempersempit jarak dan mencoba memberikan serangan tapak.

Ma Bianfu segera membalasnya dengan serangan tapak juga hingga benturan kedua tapak mereka bertemu dan menimbulkan gelombang kejut.

Ma Bianfu merasakan sakit di pergelangan tangannya dalam adu serangan tersebut, sebelum ia bereaksi lebih jauh Liu Yuwen memberikan serangan tapak lainnya.

Ma Bianfu merapatkan giginya lalu menyambut serangan Liu Yuwen lagi, keduanya mulai beradu serangan tapak sampai Ma Bianfu tiba-tiba melompat menjauhi Liu Yuwen sambil memegang dadanya.

Pertukaran tapak itu membuat aliran qi di tubuh Ma Bianfu menjadi tidak beraturan sementara disisi lain Liu Yuwen terlihat masih baik-baik saja.

Liu Yuwen tersenyum lebar sebelum bersiul kembali, kali ini ia mengalirkan qi yang lebih banyak agar suaranya menjangkau seluruh kelelawar itu.

Suara siulan Liu Yuwen membuat kelelawar-kelelawar Ma Bianfu jadi berhenti menyerang anggota Sekte Bulan Biru, sebaliknya mereka kini mulai mengincar kultivator-kultivator aliran hitam.

"Kau, bagaimana?!" Ma Bianfu terkejut mengetahui Liu Yuwen sungguh bisa mengendalikan kelelawar-kelelawarnya.

"Bukankah ini sederhana, kau mengendalikan mereka dengan teknik suara maka aku hanya perlu menggunakan teknik suara yang serupa denganmu." Liu Yuwen menjawabnya dengan santai

Ma Bianfu mengumpat, ia sadar perkataan Liu Yuwen tidak salah tetapi tetap saja itu terasa mustahil kecuali Liu Yuwen bisa meniru suaranya dalam sekali lihat.

Ma Bianfu ingin bersiul namun tidak bisa karena aliran qi ditubuhnya sekarang tidak stabil akibat benturan tapak dengan Liu Yuwen sebelumnya.

Liu Yuwen lalu mengendalikan sebagian kelelawar untuk menyerang Para Patriark sekte termasuk juga Ma Bianfu.

Pasukan kelelawar itu tidak cukup untuk mengalahkan para patriark sekte yang memiliki kekuatan di Alam Kaisar namun cukup untuk membuat mereka sibuk.

Liu Yuwen segera memanfaatkan kondisi tersebut, ia menciptakan pedang es di tangannya sebelum bergerak cepat menyerang mereka.

Ketika para Patriark itu sedang sibuk mengatasi pasukan kelelawar, Liu Yuwen muncul di dekat mereka dan mengayunkan pedang esnya ke arah leher lawannya.

Satu tebasan satu kepala melayang, dalam waktu singkat Liu Yuwen sudah menghabisi beberapa patriark sekte tersebut.

Liu Yuwen terus menghabisi mereka satu persatu, dengan bibir terus bersiul ia menyelinap ke dekat mereka sebelum mengambil nyawa musuhnya.

"Sial, aku bukan tandingannya!?"

Ma Bianfu merasa frustasi sekaligus kesal karena usahanya selama puluhan tahun terakhir untuk membalaskan dendam menjadi sia-sia namun harus ia akui, dirinya bukan tandingan Liu Yuwen.

Ma Bianfu masih bisa melihat bagaimana Liu Yuwen menghabisi para Patriark sekte itu tanpa kesulitan yang berarti, ia menyadari Liu Yuwen sebenarnya adalah kultivator tingkat tinggi sehingga tanpa banyak pilihan, Ma Bianfu berbalik dan melarikan diri.

Baru belasan meter Ma Bianfu bergerak, Niu Sashuang sudah berdiri dan menghadang langkahnya.

Niu Sashuang sudah memulihkan kondisinya dengan pil yang ia buat, ia merasa tak bisa membiarkan Ma Bianfu pergi setelah semuanya.

1
Luthfi Afifzaidan
lg update
angin kelana
babat habis jangan sisain 1 orang pun...
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
semangat🔛🔥🔛🔥🔛🔥 thor...
Ratu surgawi
habisi jgn tinggalkan jejak
Made Suarjana
sayang sekali updatenya setahun sekali
Yuko.
sapu menyapu menjadi satu jadilah bersih
Yuko.
yipppeee
angin kelana
pahlawan datang nie...
angin kelana
menghisap darah kan kek vampir atw makan buah kek codot? /Facepalm/
angin kelana
aliran putih nyali cemen...
angin kelana
lanjuuuttt perang lg nie...
angin kelana
gebug aja tuh egois banget..
angin kelana
bersih2 nih...
angin kelana
bantaiiiii...
angin kelana
semuanya setara tidak ada diskriminasi...lanjut.
angin kelana
bantaiiiii..next 6 pedang dosa besar..
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
y@y@
🌟👍🏻👍🏼👍🏻🌟
angin kelana
ciuut nyalinya tuh aliran putih netral..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!