Mohon bijak dalam berkomentar. Kritik boleh asal membangun dan sopan. Jika tidak suka dengan cerita ini langsung SKIP saja tidak perlu tinggalkan jejak ⭐
Gita Kirana 20th seorang yatim piatu yang hidup berdua dengan Om nya yang berprofesi sebagai TNI. Suatu hari om dari Gita harus meninggalkan Gita karena di tugaskan untuk bergabung dengan pasukan relawan di Gaza.
Bara yang saat itu khawatir dengan Gita, dia meminta sahabatnya untuk menjaga keponakannya itu. Karena Bara tidak mau hanya menitipkan Gita begitu saja, Bara pun meminta hal yang di luar dugaan.
Bara meminta sahabatnya untuk menikah dengan Gita dengan alasan agar sang sahabat bisa menjaga Gita 24 jam.
Lalu bagaimana reaksi kedua orang yang tiba-tiba di jodohkan itu, apakah mereka setuju untuk memenuhi permintaan Bara? Ikuti kisah mereka yaa...
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Magang
"Sudah Ta, kita sudah jauh dari Alex."
Ayu menghentikan tarikan Gita untuk terus berjalan meninggalkan Alex.
"Hahh...!! Astaga, ternyata aku bisa juga ngomong gitu."Gita langsung menoleh ke arah Ayu.
Ayu pun langsung merangkul bahu Gita untuk menuju kelas mereka.
Perkuliahan hari ini berjalan dengan lancar, Gita dan Ayu pun keruang dosen pembimbing untuk mendapatkan surat rekomendasi untuk acara magang mereka.
"Aaaa... akhirnya, kita magang di satu tempat Ta, aku sempat takut kalau kita nggak satu tempat."
Gita masih diam tanpa menjawab ucapan Ayu sahabatnya.
Ayu yang merasa Gita hanya diam pun langsung menoleh ke arah Gita.
"Ta ,kamu nggak apa-apa?" Ayu menepuk bahu Gita membuat perempuan itu tersadar dalam lamunannya.
"Eh iya, apa Yu?" Ayu yang melihat ekspresi Gita yang bingung pun langsung menarik tangan Gita ke kantin kampus. "Kita ngapain ke kantin, kita kan mau ngambil surat magang dari tempat kita magang besok?"
"Iya, sebentar saja. Kita perlu mendinginkan otak kita Ta, tunggu di sini !!' Ayu bergegas pergi dengan meninggalkan Gita dan tasnya yang ada di atas meja.
"Gita!!" seseorang mendekati Gita dan langsung duduk di sampingnya.
"Alex, ngapain kamu disini!!" Terlihat wajah Gita yang menatap Alex dengan tatapan tak sukanya.
"Kita perlu bicara Ta, kita harus bicara soal yang tadi pagi!"
"Buat apa? Percuma kamu bicara sampai berbusa nggak akan mempan buat Gita percaya lagi sama kamu, Gita juga sudah lihat dengan mata kepalanya sendiri, itu yang harus Kamu tahu !!" bukan lagi Gita yang mengatakan hal itu tapi Ayu yang langsung mengultimatum Alex.
Alex yang mendengar penuturan Ayu pun langsung diam. Dia menatap ke arah Gita.
Ayu meletakkan segelas es jeruk di depan Gita."Minum Ta, nggak perlu repot-repot mikirin ucapan pengkhianat macam dia. Habis minum, kita langsung ke tempat magang kita." Gita pun mengangguk dan benar saja, setelah menenggak es jeruk nya, Gita pun berdiri dari duduknya.
"Yuk, Yu!!" Gita mengajak Ayu sahabatnya cepat pergi dari sana.
"Gita tunggu, kita...
"Kita nggak perlu bicara apapun lagi Lex, kita sudah selesai. Terserah kamu sekarang boleh dengan wanita mana pun yang kamu suka." Gita menarik tangan Ayu yang baru saja berdiri dari duduknya.
"Eeehhh...Gita, sabar lah...!!" Ayu menghentikan langkahnya dan Gita pun akhirnya ikut berhenti.
"Kamu ini kenapa, buru-buru banget sih.."
Gita pun menghela nafas panjang dan melipat kedua tangannya di depan dadanya. "Kamu mau bareng ke kantor Hutama Group atau nggak!!"
"Mau lah !!"
"Ya sudah, Ayo!!" Gita melangkah lebih dulu meninggalkan Ayu.
Ayu pun akhirnya berlari mengejar Gita yang sudah jalan lebih dulu.
"Ta, yuk !!" Ayu dengan motor metic nya berhenti di samping Gita yang berdiri di depan kampus.
"Let's go!!" seru Gita saat mereka siap berangkat ke tempat dimana mereka akan magang nantinya.
Tiga puluh menit dari kampus, mereka telah sampai di parkiran sebuah gedung tinggi di deretan gedung-gedung tinggi lainnya di daerah itu.
"Wah, ini sih gokil ! Kita bisa magang di tempat seperti ini. Bahkan kita dengar kan, kata pihak kampus kalau perusahaan ini yang memilih orang yang bisa magang di sini. Termasuk kita Ta, kamu bangga nggak sih dengan pencapaian ini?"
Gita menatap ke arah Ayu sejenak. "Sebenernya, aku tidak merasakan adanya perjuangan cari tempat magang sekarang, bahkan Perusahaan sudah menyaring lebih dulu di kampus jadi mereka tidak susah-susah untuk menyeleksi di jam-jam sibuk mereka."
"Masuk yuk !!" Ayu menarik pelan tangan Gita untuk menuju lobby kantor Hutama Group. "Walaupun baru besok kita mulai magang, rasanya deg degan nya sudah dari sekarang." Ayu memang jujur merasa nervous saat melihat gedung tinggi yang menjulang di depannya apalagi dengan keadaannya yang berpakaian ala kadarnya.
"Sudahlah, ayo..!" Gita mulai masuk ke dalam lobby kantor Hutama Group dan menuju ke meja resepsionis.
"Selamat Siang selamat datang di Hutama Group, ada yang bisa kami bantu?"
"Siang kak, maaf kami mahasiswa yang di rekomendasikan kampus untuk magang di perusahaan ini. Kalau boleh tahu kami harus menemui siapa ya?"
"Ohhh.. mahasiswa yang akan magang, sebentar yaa.." dengan sopan resepsionis itu pun meminta Ayu dan Gita untuk menunggu namun tiba-tiba saja resepsionis memanggil nama seseorang.
"Bu Mila !!"resepsionis itu pun memanggil sebuah nama.
Gita yang tiba-tiba menoleh ke arah pintu masuk lobby di buat kaget dengan beberapa orang yang sangat dia kenal.
Bahkan wanita yang bernama Mila itu sempat berjalan dengan orang-orang yang pastinya sangat dia kenal.
"Kenapa mereka ada disini?" Gita melirik ke arah gerombolan empat laki-laki yang berjalan menuju sebuah lift.
"Kenapa Mai?" Mila menghampiri meja resepsionis dan sempat melirik ke arah Gita dan Ayu.
"Maaf mba, tadi saya telpon ke line telpon meja mba Mila, saya ingin kasih tahu kalau ada dua mahasiswa yang katanya akan magang disini."
"Cuma kalian berdua yang akan magang di sini?"
"Iya Bu.." Ayu dan Gita pun serempak untuk menjawab.
"Bisa minta surat rekomendasinya dari kampus?"
Ayu dan Gita pun langsung menyerahkan dokumen yang di butuhkan untuk magang kali ini.
"Kita duduk dulu di sana yaa.."
Ketiganya pun duduk di sebuah sofa yang ada di lobby kantor.
"Maaf ya..saya harus konfirmasi ke asisten CEO untuk semua ini. Nanti biar beliau yang mengarahkan."
"Eeemmmm..maaf mba, apa boleh tanya kalau empat pria yang sempat bersama mba Mila itu, apa bekerja disini?"
Mila sedikit berpikir untuk menjawab pertanyaan Gita. "Tadi itu CEO Hutama Group dan juga asisten serta para sahabatnya. Mereka baru meeting di luar. Ada apa ya, apa kamu kenal salah satu dari mereka?"
"Oh..nggak ada, cuma tadi mungkin saya salah lihat. Soalnya seperti nya nggak mungkin orang yang saya kenal kerja di Perusahaan sebesar ini." dengan senyum kakunya Gita mengungkapkan jika mungkin dia salah lihat dengan apa yang tadi dia lihat.
Karena memang dia pikir tidak mungkin suaminya bekerja atau punya kantor yang sebesar Hutama Group. Walaupun memang kehidupan suaminya yang benar-benar Gita tidak ketahui.
"Aku harus segera bicara sama mas Ezan tentang ini. Ihhhh..kenapa aku harus overthinking gini sih, ya memang kalau Om Ezan itu CEO, tapi nggak mungkin dengan kantor yang sebesar ini kan, kalau iya...astaga, aku di banding resepsionis nya saja aku insecure, gimana sama mantan-mantan dia yang pastinya cantik-cantik."
Pikiran Gita terus saja berputar dengan topik Ezan di dalam otak dan pikirannya.
Berlanjut....
mau th yg sm dg Gita itu bukan Om" ya Lex/Sugar Daddy nya Gita ya Lex tp dia suaminya Gita ya Lex ,enak g Lex di putus Gita sdh benar km putus Alex krn km jg sdh punya suami yg baik.