Rahim Bayaran Tuan Alex

Sementara itu, di sebuah apartemen mewah. Seorang wanita tengah melampiaskan kekesalannya dengan menghancurkan semua barang yang ada di dekatnya.

Dia adalah Selena.

Dia merasa sangat murka karena pria pujaan hatinya berani mengabaikannya. Padahal dia sengaja mengambil cuti hanya untuk menemui pria itu. Tapi apa yang dia dapat? Pria itu pergi entah kemana seolah menghindari nya.

"Brengsek!! Bajingan!! Argghh...!! Beraninya Alex memperlakukan ku seperti ini. Apa dia sama sekali tidak menyadari jika aku menyukainya? Bahkan dia sudah mengabaikan telepon dariku." geram Selena. Dia merasa bingung dengan sahabatnya itu. Banyak pria yang menginginkan nya, bahkan berimajinasi bercinta dengannya. Tapi Alex? Jangankan melihat, melirik saja dia seolah enggan.

Dia merasa jika dirinya sempurna. Dia cantik, seksi dan multitalenta. Semua orang kagum dengannya. Tapi sepertinya tidak untuk Alex. Entah seperti apa penilaian pria itu terhadap dirinya.

"Kenapa kau marah-marah, honey." seorang pria memeluk Selena dari belakang. Dia sudah menunggu Selena dari tadi dan berharap mendapatkan kehangatan dari wanita itu. Tapi sesampainya di apartemen, Selena tidak ada. Dan setelah kembali, wanita itu justru marah-marah dan menghancurkan seisi apartemen nya.

Selena melepas pelukan pria itu dan pergi ke dapur. Marah membuatnya haus. Tapi pria itu mengekor dan kembali menempel pada Selena.

"Lepas, Justin!!" sentak Selena

"Kenapa Elen? Apa karena di tolak membuat tidak bergairah, hm?"

"Ck.. Bukan begitu. Aku sengaja mengambil cuti hanya untuk menemuinya. Tapi sampai di perusahaan, dia tidak ada. Bahkan aku menunggu nya sampai dua jam dan dia tidak juga muncul. Aku merasa jika dia menghindari ku." sungut Selena

"Apa kau begitu mencintainya, Elen?" tanya Justin

"Apa yang kau katakan? Tentu saja aku sangat mencintainya. Siapa yang tidak ingin menjadi nyonya Wiratama, Justin? Aku yakin banyak wanita di luar sana yang ingin menjadi nyonya Wiratama. Tapi sayangnya Alex tidak tertarik dengan pernikahan. Dan apa kau tau? Dia berencana menyewa rahim wanita untuk melahirkan pewaris untuk keluarga Wiratama. Gila bukan?"

"Wow.. Benarkah? Aku tidak menyangka jika orang hebat seperti Alex bisa mengambil keputusan seperti itu. Bukankah kau bilang dia biasa bermain jalan9. Itu artinya dia tertarik dengan wanita, bukan? Tapi kenapa dia tidak mau menikah tapi justru menyewa rahim hanya demi anak? Jika aku bocorkan informasi ini ke awak media, pasti akan laku keras dan menjadi trending topik dimana-mana." seru Justin

Selena menatap tajam Justin yang di balas kekehan oleh pria itu. Memang ini adalah informasi besar. Dan jika sampai pada awak media, akan menjadi trending topik. Tapi tetap saja tidak akan ada yang mau bermain-main dengan seorang Alex. Mungkin berita itu akan cepat menyebar. Tapi dengan kekuasaan keluarga Wiratama, hal seperti itu mudah untuk di musnahkan begitu juga dengan si penyebar berita.

"Jika Alex menginginkan anak, kenapa kau tidak menawarkan rahimku, Elen?"

"Apa kau gila, Justin? Apa kata orang-orang nanti jika mereka tahu Aku hamil di luar nikah? Bisa-bisa karier ku hancur. Aku ingin menikah dengan Alex bukan menjadi penadah benih nya saja." sungut Selena.

"Jika memang begitu, kau bisa meminta bantuan Ibunya, kan." seru Justin

"Apa maksudmu?"

"Ibunya selalu menjodohkan Alex tapi Alex menolak. Bahkan Ibunya meminta bantuanmu untuk menasehati Alex. Kenapa kau tidak menawarkan diri menjadi calon istri Alex? Kau hanya perlu meyakinkan Ibunya jika kau bisa mengubah prinsip Alex. Aku yakin ibunya akan mendukungmu." terang Justin

Selena terdiam. Justin benar, kenapa tidak terpikirkan olehnya sebelumnya? Daripada menawarkan kesepakatan pada Alex, lebih baik menawarkan kesepakatan itu pada Diana. Dia yakin wanita paruh baya tersebut akan mendukungnya.

"Jika sudah tahu, sekarang layani aku, Elen!! Adik kecilku meronta-ronta ingin segera mendapatkan kepuasan dari mu." bisik Justin

"Dengan senang hati." Selena melakukan tugas nya dengan membuat Justin melayang. Dan setelah itu, dia kan pergi untuk menemui Diana Dia akan menghasut wanita itu untuk menerimanya menjadi menantunya.