Istri Jelekku

Byurrrrr...

Dania tercebur ke dalam kolam renang setelah dia kehilangan keseimbangan karena seorang pelayan yang entah sengaja atau tidak menyenggolnya.

Semua orang pun terkejut dan mendekat ke arah kolam renang.

Byurrrr ...

Entah dari mana datangnya, tiba-tiba Randy melompat ke dalam kolam dan membawa Dania ke pinggir kolam, dia pun mendudukan Dania di pinggir kolam.

Uhuk uhuk!

Dania terbatuk karena air yang masuk ke dalam hidungnya.

"Kurang ajar, siapa sih yang dorong gue?" geram Dania.

Dania melihat teman-temannya yang juga sedang melihatnya, anehnya teman-temannya justru menatapnya dengan tatapan bingung, termasuk

Baim, Mia , Ina dan juga Riko.

Ya, Riko ada di sana juga, meskipun tak sekelas dengan Sasha tapi Riko datang ke sana untuk menemani sang pacar yang ternyata adalah temannya Sasha.

Ada yang melihat Dania dengan tak percaya, ada yang melihatnya kagum, ada pula yang menyeringai puas melihat Dania terjatuh ke dalam kolam renang. Ya, tentu saja, siapa lagi kalau bukan Sasha si tuan yang punya acara?

Dania menatap bingung ke arah teman-temannya itu, rupanya dia masih belum sadar bahwa dia saat ini berada di dalam masalah besar.

"Kenapa, sih, mereka kok ngeliatin gue kaya gitu?" batin Dania.

"Dania, lo Dania 'kan?" tanya Mia memastikan bahwa dia tak salah lihat wajah temannya itu.

Dania pun heran melihat ekspresi temannya itu.

Dania mengangguk dan mulai berdiri.

"Iyalah. Gila, gue malu banget bisa sampe jatoh ke kolam!" kesal Dania.

"Lo beneran Dania?" tanya Mia sekali lagi.

"Iya, ini gue Dania Hamish, Mia..." ucap Dania penuh penekanan.

"Anterin gue ke toilet, yuk!" ucap Dania.

"Tunggu! Kalau lo Dania, terus kemana tompel lo?" tanya Mia.

Dania membulatkan matanya dan memegang pipinya.

"Aarrgghh ..." Dania memekik dan menutupi pipi kanannya dengan telapak tangannya, dia menatap Mia dan Ina sambil menggelengkan kepalanya.

"Gue--" Dania gugup. Dia melihat ke sekeliling, melihat teman-temannya yang masih melihatnya.

Tatapan Dania terhenti saat melihat Randy yang ternyata juga tengah memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Jantung Dania berdegup kencang, entah apa yang harus dia katakan pada Randy? Saat Dania akan mendekati Randy tiba-tiba Randy langsung pergi tanpa sepatah kata pun. Dania mencoba mengejarnya tetapi seseorang menarik tangannya, Dania melihat ke arah orang tersebut.

"Riko?" gumam Dania.

Riko menarik tangan Dania agar Dania mengikutinya.

"Riko lepas!" ucap Dania tetapi Riko tak mendengarkan ucapan Dania.

"Riko lepasin! Tangan gue sakit!" ucap Dania sambil meringis kesakitan. Namun, lagi-lagi Riko tak menanggapinya. Dia terus menarik tangan Dania dan sampailah di toilet pria. Riko menarik Dania masuk ke dalam toilet dan mengunci pintu toilet.

"Apa maksud semua ini?" tanya Riko sambil menatap Dania.

"Bukan urusan lo," ucap Dania.

Riko menyeringai sambil menatap

Dania.

"Lo ga terima putus sama gue, makanya lo pindah ke Sekolah ini, dan rela berpenampilan jelek, bukan begitu Dania Hamish?" ucap Riko penuh penekanan.

Dania terkejut mendengar ucapan Riko karena riko mengetahui niat awal Dania pindah ke sekolah itu.

Dania mendorong tubuh Riko hingga Riko menabrak dinding toilet.

"Mending lo minggir, gue ga ada urusan sama lo!" ucap Dania.

Dania akan membuka pintu, tetapi lagi-lagi Riko menarik tangan Dania.

"Lo masih cinta sama gue, makanya lo sampe rela ngelakuin semua ini, apa lo masih berharap balik lagi sama gur? Kalau emang iya, lo tinggal bilang dan gue bisa jadiin lo selingkuhan gue, dengan begitu lo ga perlu repot-repot nyamar jadi jelek," ucap Riko.

Dania kesal mendengar ucap Riko.

Bugh!

"Aaargghhhhh..." Riko menjerit kesakitan saat Dania menghantam area sensitifnya.

"Itu balasan buat lo, karena kamu berani ngomong kurang ajar sama aku!" geram Dania. Dia membuka pintu dan keluar dari toilet. Dia tak peduli dengan tatapan beberapa orang yang berada di toilet. Dia bahkan tak peduli dengan penampilannya yang basah kuyup dan lekukan tubuhnya yang tercetak jelas di balik dressnya yang basah. Orang yang tak mengenalnya pasti akan mengira dia bukanlah seorang pelajar.

Dania terus berjalan berharap segera menemukan seseorang.

"Di mana Randy? Gue harus jelasin semuanya," gumam Dania.

Dania pun berjalan dengan tergesa-gesa hingga menabrak seseorang. Dia melihat orang tersebut dan betapa terkejutnya orang itu saat tahu keadaan Dania yang sangat kacau.

"Non Dania?"

"Pak Jay?" ucap Dania. Pak Jay adalah menejer di hotel tersebut.

"Apa yang terjadi? Apa Non baik-baik saja?" tanya Pak Jay cemas.

" Ya, tadi ga sengaja jatuh ke kolam," ucap Dania.

"Apa mau Saya siapkan kamar? Non ada baju ganti?" tanya Pak Jay.

Dania menggelengkan kepalanya.

"Ga usah, Pak. Saya buru-buru mau nyari teman Saya. Oh ya, jangan sampai Papa tahu, anggap aja kita ga ketemu," ucap Dania, kemudian pergi meninggalkan Pak Jay.

Pak Jay melihat Dania bingung.

"Apa orang-orang kaya seperti itu? Dia bahkan ga peduli penampilannya diperhatikan semua orang," gumam Pak Jay.

Dania terus berjalan menuju lobi tetapi belum sampai lobi, seseorang menarik tangannya dan menariknya masuk ke dalam lift menuju lantai lima. Begitu lift terbuka, orang itu langsung menarik Dania dan sampailah di depan pintu salah satu kamar yang ada di hotel tersebut. Pintu pun terbuka dan orang itu menarik Dania masuk ke dalam kamar.

"Lo?" gumam Dania.

Dania terkejut melihat Randy ada di hadapannya.