Cinta Sedingin Es

rafa mengantar cindi pulang karna orang tua cindi pulang lebih dulu.dia mengendarai mobilnya dengan sangat kencang rafa merasa sangat kesal dengan apa yang terjadi dipesta tadi.

saat cindi baru kembali dari toilet, tiba-tiba seorang pelayan menabraknya, cindi tersungkur dan ditangkap oleh rekha yang berdiri disampingnya,karna saat rekha menangkap cindi tanpa kuda-keda yang kuat,cindi malah terjatuh berdua dengan rekha,dan lebih parahnya lagi saat cindi terjatuh diatas reka malah bibir cindi mendarat tepat dibibir reka.

tidak banyak orang yang menyaksikan kejadian itu karna mereka jatuh ada dilantai dua,dan dilantai dua hanya untuk tamu yang dekat dengan keluarga rekha.termasuk rafa dan keluarganya juga ada disana.

rafa yang melihat kejadian itu langsung membantu cindi berdiri.dan langsung menarik tangan cindi untuk pulang.

tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya.cindi merasa sangat malu karna elina juga melihat kejadian tersebut,dan belum sampai cindi menjelaskan malah rafa langsung menariknya.rafa tau jika ciuman itu tidaklah disengaja,tapi tetap saja dia merasa sangat kesal.

rafa seperti kesetanan saat mengendarai mobilnya,ingin sekali dia mengumpat, tapi ada cindi disampingnya,pikiran terus berkecamuk dan seakan ingin membunuh orang yang sudah mencium orang yang paling ia sayangi.

cindi hanya diam,dia hanya bingung harus berkata apa,melihat ekspresi rafa yang penuh dengan amarah,dia ingin menjelaskan apa yang terjadi tapi dia tahu bahwa rafa ada disana dan melihat semuanya dengan sangat jelas.

saat cindi ingin membuka mulutnya, tiba-tiba rafa membanting setirnya kearah tepi jalan apa rafa mau menurunkanku di pinggir jalan? ucap cindi dalam hati.

tiba-tiba rafa menarik tangan cindi dengan kuat hingga wajah cindi terbentur dada rafa, rafa langsung menangkap wajah cindi yang melihatnya heran,kemudian menarik tengkuk cindi dan menyerang bibir gadis itu.

cindi mencoba memberontak,tapi kekuatan rafa terlalu besar.berkali-kali cindi mendorong rafa tapi bukannya rafa melepaskan cindi,malah dia semakin brutal menyerang bibir gadis itu tanpa ampun. "raf-...mmm....lep-....as" cindi masih berusaha melepaskan diri,dia merasa rafa bukanlah rafa yang ia kenal selama ini.

rafa masih begitu bringas menikmati bibir sang gadis,dan cindi sudah mulai kehabisan nafasnya karna rafa terus menyerang bibirnya dan tak sedetikpun melepaskannya.

rafa yang hampir kehilangan akal sehatnya,tiba-tiba dia merasa ada rasa darah dimulutnya,ternyata cindi menggigit lidahnya sendiri hingga berdarah,sontak rafa menghentikan aksinya.

"buka....buka mulut mu!" teriak rafa yang melihat cindi menggigit lidahnya sendiri.

"maaf"ucapnya yang melihat cindi berantakan dengan air mata yang membasahi pipinya.

cindi membuang muka kearah jendela dan bermaksud untuk keluar dari mobil rafa,

"jangan keluar...jika kamu keluar...aku akan bertindak lebih dari yang tadi" ancam rafa kemudian menghembuskan nafasnya dengan panjang.ada rasa bersalah dihatinya.

mendengar ucapan rafa,cindi kembali memperbaiki duduknya.dan rafa menjalan kan mobilnya mengantarkan cindi pulang kerumahnya.

sementara disisi lain,seorang pemuda yang berdiri disamping jedela kamarnya sambil mengelus-elus bibirnya dengan senyum seringainya"rafa....sepertinya kamu menemukan sesuatu yang menarik disini...pantas saja kamu tidak kembali ke LA..."gumam pemuda itu yang tidak lain adalah rekha"hhh...my kiss dengan gadis cantik bermata biru"reka membalikkan tubuh dan menuju ranjangnya,kemudian melemparkan tubuhnya keatas ranjang besarnya.

happy reading semua...

hari ini double up ya....