suamiku,, orang yang seharusnya menjadi pelindung keluarga kami,kini menjadi orang yang dengan tega melepas tanggung jawabnya hanya karna sebuah RAMALAN, akankah ramalan itu menjadi kenyataan ataukah hanya jadi awal petaka rumah tangga???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiqoh 89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
sore haripun tiba, sedari tadi aku gelisah menunggu kabar dari mas surya, harusnya udah sampai dijogja, tapi kenapa belum mengabari juga, apa belum sampai ya,sementara anak2 sedang asik bermain lego di atas karpet. papa is calling..... nah kan panjang umur, baru di pikirin langsung nongol. "assalamu'alaikum mas, udah sampai rumah? "tanyaku tak sabar. " Wa'alaikumussalam sayang, iya mas baru sampai rumah,tadi macet dijalan".jawab mas surya kemudian. " alhamdulillah klo udah sampai, gimana tadi perjalanannya? lancar?bekel nya dimakan g? kami udah kangen tau mas, berasa udh setahun ga ketemu, padahal belum ada sehari ya pah".
Mas surya tertawa renyah menanggapi rentetan pertanyaanku. "duh,,, mas bingung ini mau jawab yang mana dulu dek. yang jelas semuanya lancar, selamat sampai dirumah".kamipun mengobrol sebentar sambil melepas kangen. " ya udah at mas, istirahat gih, pasti masih capek kan, jaga kesehatan, salam buat mamak ya"." iya dek, kamu juga jaga kesehatan ya disana".mas surya pun menutup telponnya. aku menghela nafas kasar,bner kata dilan, rindu itu berat.
Sementara dirumah tetangga sebelah yang suka sekali nyinyir, suasana panas sangat terasa. perdebatan antara ibu dan anak laki2nya masih terjadi. "pokoknya aku mau sepatu baru titik, harus yang lebih bagus dari punya rayyan".teriak sulungnya mbak puput. dia menginginkan sepatu baru, padahal sepatunya masih bgus. ya alasannya tentu saja karna ga mau kalah dari rayyan. baru dua hari yang lalu rayyan beli sepatu, karna sepatunya udah sempit, tapi yang namanya dika tu ya g mau tau. yang dia tau, kalo rayyan punya yang baru, diapun harus punya bahkan yang melebihi. karna udah dari kecil dididik seperti itu oleh mbak puput.
"Mama kan udah bilang, bulan depan aja dika,sebentar lagi kita mau pulang ke Jogja. buat beli tiket tu mahal. kamu ngertiin dikit dong"." dika g mau tau ma, pokoknya pas pulang ke Jogja dika kudu pake sepatu baru, kalo mama ga mau beliin, dika bakalan ngambek, ga mau sekolah".mbak puput memijit pelipisnya pusing. usaha toko kelontong nya mas rian sedang sepi, sedangkan sebentar lagi 40 harian bapak. tentu harus pulang ke Jogja.
"tut tut tut,,, mb puput mencoba menghubungi suaminya. tak lama telepon pun tersambung. " halo mas, duh mas aku pusing ni, dika tu dari tadi merengek wae minta beliin sepatu baru. padahal sepatunya juga masih bagus, tapi dia g mau tau, malah mau mogok sekolah kalo ga dibeliin sepatusepatu. gimana ini mas".rian nampak menghela nafas berat. "pasti rayyan punya sepatu baru, y mau gimana lagi itu kan didikan kamu dek, kamu yang selalu ngajarin dika buat bersaing sama rayyan, sekarang ya ini hasilnya. yang jelas, mas ga bisa nambah uang belanja, soalnya toko masih sepi, pake aja uang simpanan kamu".mendengar ucapan rian, puput pun meradang. " ya ga bisa gitu dong mas, dika anak kamu juga, sudah sewajarnya kamu mencukupi kebutuhan dia, jangan hanya mencela hasil didikan aku, nyatanya kamu juga selama ini g ikut andil kan buat mendidik anak2, giliran ad salah aja aku yang kena. trus peran kamu dalam mendidik anak tu apa sebenernya mas".puput semakin emosi, dia pun mematikan sambungan telp secara sepihak. "aarrrrrrhhhhhhhhh".prangggggg,,,,,, dika yang sejak tadi berada didekat ibunya , langsung terperanjat kaget. diapun memilih keluar rumah, demi menghindari ibunya yang sudah seperti monster.
gunakan eyd & tanda baca yg sesuai... spy karyamu lbh sempurna💪