NovelToon NovelToon
ELLARA

ELLARA

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / Teen School/College / Keluarga / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:90.5k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Ellara, gadis 17 tahun yang ceria dan penuh impian, hidup dalam keluarga yang retak. Perselingkuhan ayahnya seperti bom yang meledakkan kehidupan mereka. Ibunya, yang selama ini menjadi pendamping setia, terkena gangguan mental karena pengkhianatan sang suami bertahun tahun dan memerlukan perawatan.

Ellara merasa kesepian, sakit, dan kehilangan arah. Dia berubah menjadi gadis nakal, mencari perhatian dengan cara-cara tidak konvensional: membolos sekolah, berdebat dengan guru, dan melakukan aksi protes juga suka keluyuran balap liar. Namun, di balik kesan bebasnya, dia menyembunyikan luka yang terus membara.

Dia kuat, dia tegar, dia tidak punya beban sama sekali. itu yang orang pikirkan tentangnya. Namun tidak ada yang tahu luka Ellara sedalam apa, karena gadis cantik itu sangat pandai menyembunyikan luka.


follow ig: h_berkarya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semua kenangan itu Spesial

“selamat pagi kak Ellara dan kak Gavin” Sapa Melody tersenyum lembut. Ellara tidak menyahut, seperti biasa, gadis itu jika sudah di hadapkan dengan makanan, maka dunia seolah miliknya seorang.

Tidak peduli bagaimana perasaan Melody, dia hanya menghabiskan makanannya.

“Selamat pagi Melody”  Gavin yang menjawab.

“Kalian udah makan aja, nggak nunggu jam istirahat?” tanya Melody basa basi. Dia sebenarnya merasa kikuk berada di sana, apalagi Ellara yang seolah tak menganggap keberadaannya.

“kamu kalau mau makan juga, duduk saja! Nggak perlu banyak tanya!” timpal Ellara dengan suara angkuhnya.

“Aku boleh duduk di sini nggak?”

Ellara menghentikan makannya, dia meletakan sendok perlahan, menatap Melody.

“Masih banyak tempat duduk di sini kan? Aku nggak suka makan dengan orang yang banyak bicara, mending cari tempat lain!” usir Ellara terang terangan. Untung saja di sana belum ramai, hingga Melody tidak terlalu malu mendengar sarkas dari gadis gila itu.

Melody mengepal tangannya kuat, ingin sekali dia menonjok Ellara, tapi apalah daya, dia harus menjaga 𝘪𝘮𝘢𝘨𝘦 di depan Gavin.

“oh gitu ya kak, oke deh” Melody beralih ke meja lain. Meja yang tidak terlalu jauh dari Ellara dan Gavin. Bersama kedua temannya, mereka hanya duduk, tanpa memesan apa apa.

.

.

“Mau nambah? Biar aku pesan lagi” tanya Gavin. Ellara menggeleng.

“Terus, mau langsung ke kelas atau?”

“Kamu duluan aja Gavin, aku masih ada perlu dengan Melody setelah ini” Jawab Ellara. Ya, dia hendak bicara berdua dengan Melody. Sebenarnya hal itu Ellara hendak bicarakan semalam di rumah, tapi karena dia ketiduran dan tadi pagi terlambat, alhasil Ellara akan meminta Melody bicara berdua setelah ini.

“Ada perlu? Aku nggak boleh tahu?” lagi lagi Gavin mulai kepoh setengah mati.

“ini urusan pribadi, tidak ada yang perlu kamu ketahui!”

“okeh” dengan berat hati, Gavin pergi lebih dulu dari sana. Entah mau kemana, Ellara tidak peduli. Setelah di pastikan Gavin keluar, Ellara menghampiri meja Melody.

“Ada yang mau aku bicarakan sama kamu” ujar  Ellara bernada ketus.

Melody memandangnya dengan tatapan tak terbaca. “Sopan kakak bicara begitu ketus?”  dia memperbesar suaranya.

𝘞𝘢𝘩, 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯, 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘴𝘪-𝘕𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯 Ellara tersenyum tipis, kemudian menunduk

“Aku menunggumu di rooftop, jika tidak datang, maka jangan salahkan aku jika nama baikmu akan segera hancur hari ini, oke adikku!” Ellara berbisik, kemudian berlalu dari sana.

“Apasih, maen ngancam segala” kekesalan Melody berkali lipat melihat Ellara keluar dengan gaya angkuhnya.

“kenapa Mel? “ tanya Elea, teman Melody.

“nggak apa apa, kakak ku hanya ingin berbicara. Kalian duluan ke kelas ya, aku masih ingin menemuinya” ujar Melody. Mereka berdua mengangguk.

Ketiganya keluar dari kantin, Melody ke rooftop, sementara kedua temannya kembali ke kelas.

“Apa yang mau gadis gila itu bicarakan, jika di lihat dari wajahnya, ini sangat serius” Melody bertanya tanya pada dirinya sendiri. Dia berjalan sedikit cepat, tidak peduli dengan orang orang yang menyapanya.

Hingga tak lama, Melody kini sampai di rooftop. Dia melihat Ellara, gadis itu berdiri dengan tenang, pandangannya lurus ke depan. Dia tidak menoleh saat Melody datang.

...----------------...

“Kakak mau bicara apa?” tanya Melody to the point.

“Tidak banyak, hanya meminta gelang milik ku yang kamu ambil sore itu!” jawab Ellara dengan nada datar. Dia menoleh, langkah pelannya mengikis jarak pada Melody.

Melody sendiri, dia sempat mematung mendengar hal itu. Tapi cepat cepat, dia mengubah mimik wajahnya, seolah dia bingung maksud dari perkataan Ellara.

“Ge-gelang? Apa maksud kakak?” tanya Melody.

Ellara tertawa sinis, tangannya terulur, kemudian membuka telapak tangannya “balikin!”

“kak, aku benar benar tidak mengerti apa yang kamu maksud, gelang? Gelang yang mana dan kenapa meminta gelang padaku?” wajah Melody tampak sendu. Dia bertanya tanya, sementara Ellara malah semakin tertawa sinis.

“kamu salah orang Melody. Kamu salah memilih target, ini yang terakhir, kamu balikin gelangnya ke aku, atau?” kalimat Ellara terjeda kala Melody tertawa hambar.

“Baiklah, aku memang salah memilih lawan. Tapi, bukan berarti aku mengembalikan gelang ini padamu, Ellara Copper!” Wajah yang tadi terlihat sendu, kini mengimbangi keangkuhan Ellara. Benar benar akting yang luar biasa, Ellara akui itu.

“Wahhh, hebat!”

Prokkk

Prokk

Prokk

Suara tepuk tangan Ellara menyatu dengan kalimat lantangnya.

“Bukankah itu namanya mencuri, Melody?” walau sudah mau marah, suara Ellara masih terdengar tenang.

“Bukan mencuri, lebih tepatnya memakai barang kakak sendiri, aku rasa itu bukan masalah besar” jawab Melody tak mau kalah.

“Tapi, bukankah sudah aku beritahu sejak awal, kalau aku tidak pernah suka barang milikku di pakai sama orang lain, apalagi jika itu kamu, sangat tidak suka!” tukas Ellara menekankan kalimatnya.

“Ayolah kak, aku hanya mengambil gelang ini, hanya gelang!”

“Dan kamu pasti tahu, gelang itu sangat berharga untukku” Melody menggeleng pelan.

“Bagaimana mungkin ini berharga, bahkan aku melihat hubungan kakak sama kak Gavin tidak terlalu dekat, di mana letak spesialnya?”

“Jadi, dari pada di anggurin, bukankah lebih baik aku yang mengantikan posisi kakak? Kak Gavin tidak tahu sama sekali, dia hilang ingatan, dan ya, dia menerima ku selama ini..” timpal Melody dengan suara santai.

Ellara mengepal tangannya kuat, menghadapi Melody ternyata tidak mudah. Gadis di depannya sangat pandai menjawab dan licik, jawabannya juga bikin emosi naik.

“Begini Melody, semua kenangan itu spesial. Jadi, aku minta gelangnya sekarang! Soal Gavin, aku tidak akan memberitahunya, membiarkan kamu ada di sisi Gavin, sampai pria itu sadar sendiri nanti, okey!”

“No!” singkat, padat dan jelas dengan penolakannya.

“Berikan atau vidio kamu mencuri itu sampai di tangan Gavin! Bahkan sampai ke semua anak anak sekolah disini, kamu tidak punya pilihan bukan? Dan aku menyimpan rekaman saat kamu mencuri gelang tersebut di kamar! Hahah, kamu salah besar Melody, kamar itu aku pasang kamera tersembunyi” Melody melotot kan matanya tak percaya.

Harusnya sejak awal dia tahu, dia pikir, Ellara tahu karena mungkin Gavin bercerita tentangnya dan tentang gelang itu, tapi..

“Okey, tapi kakak serius nggak bakalan kasih tahu kak Gavin kan? Bagaimana kalau dia tanya soal gelang itu?” Melody mengalah. Dia bertanya dengan nada yang terdengar takut

“hahhah, okey! Itu kamu Cari alasan sendiri, balikin gelangnya!” Melody memberi gelang itu pada Ellara.

Ellara menerima gelang tersebut, mengusapnya pelan kemudian menyimpannya di saku baju.

"ini yang terkahir kamu mengambil barang barangku tanpa pemberitahuan!" tukasnya kemudian meninggalkan Melody yang masih berdiri mematung.

𝘉𝘳𝘶𝘨𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩

"Haishhhh.." Ellara yang keluar tak sengaja menabrak seseorang.

"Bisa nggak tidak berdiri di jalan? Lama lama kening ku akan– Ga- Gavin.." saat Ellara mendongak, terpampang jelas sorot tajam Gavin seolah ingin mengulitinya hidup hidup. Gadis itu meneguk ludahnya kasar, menurunkan pandangan dengan perasaan yang campur aduk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Nabila
ceritanya menarik tapi sayang kurang peminat
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 1 replies
Las3_@ina
Luar biasa
💫0m@~ga0eL🔱
arka itu,, kyknya calon pacarnya ellera deh /Chuckle/
💫0m@~ga0eL🔱
melody itu sakit y kyknya
💫0m@~ga0eL🔱
maaf Oma baru mampir lagi syg 🥰
Evi
bagus banget
Evi
bagus banget ceritanya
Triya_3004
untung baca nya pas malam de 🫣
Äññå🌻✨: 🤣🤣selamat, nggak terlalu panas kok Bun
total 1 replies
Erni Andi Arifuddin
kesalahan besar yg di lakukan ellara krn melepas saudara tirinya dan cerita ini akan berulang ulang
shabiraalea
suka banget tegas nya ellara, ayoo lawan dan musnahkan anak dan ibu itu 🙃, geramnyeuuu
ChaManda
aku jadi ella juga pasti bakal ngamuk kalo digituin sama temn yg sokkk tauuuu/Sleep/
ChaManda
Gavin : Bu, ibu, aku cowok looo, mana bisa hamidun/CoolGuy/
Triya_3004
semangat nulis de /Determined//Determined//Determined/
Triya_3004
semangat nulis de /Determined//Determined//Determined/ jangan malas ya /Kiss//Kiss//Kiss/
Triya_3004
gavin kenapa cepat nyerah sih /Speechless/
Äññå🌻✨: tolong jangan dulu menyadarkanku/Casual//Grimace/
Triya_3004: yakkk /Curse//Curse//Curse/ ngga gitu juga konsepnya neng /Left Bah!/
total 5 replies
Triya_3004
semangat de /Determined//Determined//Determined/
Triya_3004
greget bgt sama gevin /Hammer/
Triya_3004: jarinya kepleset de /Shhh/
Äññå🌻✨: Gavin, astaga😆😆😆
total 2 replies
Safni Mardesi
kalau pacaran model ellara dan Gavin ga lama lagi hamil duluan baruu nikah...terlalu bebas.
Äññå🌻✨: 🤣🤣makanya di pisahin dulu.. nggak boleh nikah muda
total 1 replies
Triya_3004
buna udah datang ya /Casual/ harus tahan bunda minta update terus ya 😘🌹
Äññå🌻✨: 🥰🥰🥰Selamat membaca, Bun
total 1 replies
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!