Pernikahan Rahasia Anak SMA 2

Andra berjalan menghampiri Zara dan meminta tugas-tugas yang sudah diberikan oleh nya. Zara melihat ada kecemburuan pada mata Andra, pria itu terlihat bungkam dan seolah dirinya tidak suka dengan sikap Pak Faisal kepada Zara.

"Mana tugasnya?" pinta Andra dingin sembari membuka telapak tangannya.

"Ini, Pak!" Zara menyerahkan tugas-tugas itu kepada suaminya. Mereka berdua saling menatap, Zara tampak terdiam seolah dirinya tahu jika suaminya tidak suka dengan keadaan ini. Namun, tiba-tiba saja Pak Faisal mengatakan sesuatu kepada Zara.

"Oh ya Zara, nanti sepulang sekolah ada boy band Kumbang Jantan tampil di Mall, apa kamu sama teman-temannu akan melihat penampilan mereka?" tentu saja Zara menjadi semangat saat membicarakan tentang boyband kesayangannya.

"Wooohh iya dong, Pak! Saya tidak akan ketinggalan menonton penampilan mereka." jawab Zara semangat. Tiba-tiba saja Andra menyahuti ucapan Zara. "Halah gitu aja dilihat, mending di rumah saja, belajar yang rajin, sebentar lagi kamu kelulusan, malah lihat yang nggak penting." Andra terlihat sedikit emosi saat mengatakan itu kepada Zara.

"Diiih apaan sih Pak Andra, bilang aja kalo Pak Andra tuh iri sama mereka, mereka tuh terkenal, idolanya cewek-cewek. Daripada Bapak." celetuk Zara yang membuat Pak Faisal melongo melihat tingkah keduanya yang selalu bertengkar.

"Emang bapak kenapa? Gini-gini Aku juga idola." jawab Andra dengan percaya diri. Tentu saja Zara tertawa geli mendengar penuturan dari sang suami.

"Ya ampun Pak Andra, emangnya siapa yang mengidolakan Anda, paling cuma anak-anak yang sekolah sini doang." balas Zara mengejek.

"Ada dong, pastinya istriku yang akan mengidolakan Aku nantinya." jawaban Andra sontak membuat Zara salah tingkah.

"Nih orang, ada-ada aja kelakuan." gumam Zara.

Andra melihat ekspresi wajah Zara yang terlihat salah tingkah, "Zara-Zara, kamu memang benar-benar menggemaskan." batin Andra dengan tersenyum smirk memandangi wajah istrinya.

Sementara itu Pak Faisal tampak menawarkan tumpangan untuk Zara. "Oh ya Zara! Nanti kamu bareng Bapak aja, Bapak juga ikut nonton penampilan mereka, gimana?"

Sebelum Zara menjawabnya, tiba-tiba saja Andra menyahuti ucapan Pak Faisal.

"Ohhh nggak bisa, nanti biar Zara bareng sama Saya, jadi Pak Faisal tidak perlu repot-repot untuk mengajak Zara, iya kan Zara?" ucapan Andra tentu saja membuat Pak Faisal sangat terkejut, "Loh, bukannya Pak Andra tidak suka melihat boyband Kumbang Jantan, kok tiba-tiba ikut saja!" Pak Faisal terlihat garuk-garuk kepalanya.

"Ya ya ... itu karena Sa-saya penasaran saja, bagaimana sih boyband Kumbang Jantan yang katanya bisa membuat gadis-gadis ingusan seperti Zara jadi klepek-klepek." ucap Andra beralibi.

"Idiiih apaan sih Pak Andra bilang saya ingusan, saya tuh udah gede, Pak! Di bilang ingusan nggak terima Saya." balas Zara sembari mengerucutkan bibirnya.

"Iya iya kamu sudah gede, sangat gede malah." jawaban Andra sontak membuat Zara melotot kan matanya.

"Haaa ....!"

"Sialan! Ada aja jawabannya, mentang-mentang udah lihat semua onderdil milikku." batin Zara dengan ekspresi kesalnya.

"Ya udah! Kalau gitu biar Zara yang menentukan ikut sama siapa. Zara? Kamu ikut dengan Bapak atau sama Pak Andra?" pertanyaan yang membuat Zara semakin berkunang-kunang.

"Aduuh, dasar pria-pria aneh, suka banget sih bikin kepala cenut-cenut." batin Zara sembari memegang kepalanya.

"Oke! Dengar ya Pak Faisal dan Pak Andra yang saya hormati, Saya tidak akan bareng sama siapapun, Saya akan tetap pergi bersama teman-teman, jadi Anda berdua tidak perlu repot-repot, Oke! Terimakasih, permisi!"

Setelah mengatakan hal itu, Zara segera pergi meninggalkan ruangan guru dimana Andra dan Pak Faisal berada.

"Hmm Zara itu gadis yang sangat cerdas, Saya suka sekali melihat keberaniannya, melihat sikapnya yang cuek, tapi dia itu kayak punya daya pikat tersendiri gitu, iya kan Pak Andra!" Andra terlihat kesal saat rekan seprofesi nya itu memuji Sang istri.

"Iya ... tapi Pak Faisal mending pikir-pikir dulu sebelum mendekati Zara." Andra tampak mempengaruhi Pak Faisal agar rekannya itu tidak mendekati istrinya.

"Memangnya kenapa, Pak?" Pak Faisal tampak serius.

"Pak Harun, pemilik sekolah ini dan juga Ayahnya Zara, orangnya galak, Pak! Dia tidak akan membiarkan laki-laki sembarangan mendekati putrinya, bahkan Saya dengar-dengar Zara itu sudah dijodohkan dengan orang lain, Pak! Jadi Bapak nggak bisa ganggu Zara." ucap Andra sengaja berbohong agar Pak Faisal mengurungkan niatnya untuk mendekati Zara.

"Jadi, Zara sudah dijodohkan dengan laki-laki lain?"

"Betul sekali, Pak!" .

"Hmm ... tapi mereka belum menikah kan? Jadi, Saya masih punya kesempatan untuk mendekati Zara, lagipula sebelum janur kuning melengkung, Saya tidak takut dengan calon yang akan menjadi suami Zara."

Mendengar jawaban yang menyebalkan dari Pak Faisal, Andra pun terlihat semakin kesal, "Sebelum janur kuning melengkung, enak aja mau deketin Zara, sebelum nya kamu harus menghadapi Aku dulu, Zara adalah milikku, tidak akan ada yang berani menyentuhnya kecuali Aku."

...BERSAMBUNG ...