Time Travel Farzana

Setelah selesai membereskan berkasnya, Elvan menghampiri Farzana.

"Kita berangkat sekarang" pinta Elvan dan di angguki oleh Farzana.

Elvan dan Farzana keluar bersama dari dalam lift, ada kebahagiaan yang terpancar dari wajah keduanya.

Semua karyawan dari Elvan sendiri kagum melihat raut wajah bos mereka tersenyum bahagia saat ini bersama dengan wanita cantik disebelahnya itu.

"Eh, itu model yang akan jadi brand ambassador perusahaan ini loh" ucap salah satu karyawan pada temannya.

"Ah iya kah, kalau dia sih pas aja jadi model liat aja orangnya cantik banget gitu" sahut yang lain.

"Liat gak, wajah Bos juga sumringah banget beda kalau lagi bersama pacarnya itu" ucap yang lain.

Pembicaraan mereka berlanjut sedangkan Farzana dan Elvan saat ini sudah berada di dalam mobil.

"Kamu mau ajak Aku kemana?" tanya Farzana.

Elvan menoleh sebentar ke arah Farzana "Apa kau ingin ke suatu tempat?" tanyanya kemudian Elvan kembali mengarahkan pandangannya ke depan.

"Apa boleh Aku yang memilih tempat?" tanya Farzana.

Jujur saja, sebelum dirinya menjadi Farzana, dulu Keisha apabila jalan bareng dengan Elvan, memang selalu dirinya lah yang memilih tempat untuk mereka meskipun selalu saja ada orang ketiga yaitu Elena.

"Ya, pilihlah dimana tempat yang kau mau" jawab Elvan.

Farzana tersenyum dan mengatakan dirinya ingin ke tempat X dan setelah mendengar perkataan dari Farzana Elvan menginjak remnya mendadak.

Bukk

"Auu"

Elvan tersadar dari keterkejutannya kemudian menoleh dan mendapati perempuan disampingnya mengusap keningnya.

"Ah maafkan saya Nona" ucap Elvan meraih kepala Farzana kemudian menyisihkan rambut ke belakang telinga yang menutupi wajah cantik dari perempuan di depannya ini. Elvan meneliti apakah ada benjolan di keningnya dan terjadilah tatap menatap antar keduanya.

Sebuah rasa yang pernah bahkan tetap masih ada di hati seorang Keisha kembali dirasakan dirinya meskipun jiwanya berada di dalam tubuh Farzana.

Sedangkan hal yang dirasakan oleh Elvan dirinya merasakan jantungnya berdetak lebih kencang di bandingkan saat dirinya jatuh cinta kepada kekasihnya Elena.

Setelah beberapa waktu seakan terhenti di antara keduanya. Farzana kembali ke alam sadarnya.

"Pak Elvan" ucap Farzana.

"Ah i-iya" sahut Elvan kemudian melepaskan kedua telapak tangannya yang sedang memegang wajah dari Farzana.

"Maafkan Aku Nona Zana karena diriku kening mu harus terjedot dashboard" ucap Elvan lirih.

"Ah ayolah, ini tidak apa-apa, toh ini menjadi pengalaman pertama gimana rasanya jidat kejedot hahaha" sahut Farzana dengan si akhiri tawa.

Lagi, Elvan kembali terpana melihat tawa dari seorang Farzana. Tawa perempuan cantik itu benar-benar mengingatkan dirinya pada mantan kekasihnya dulu.

"Ah sudah mulai memasuki makan siang kita lanjutkan kembali perjalanan kita" ucap Farzana memecahkan lamunan dari Elvan.

Lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya kemudian menjalankan mobilnya.

*

*

*

*

*

"Kita turun sekarang, kita punya waktu selama 15 menit sebelum pertemuan dengan anak monyet itu" ucap Misha.

Alya dan Julio menganggukkan kepalanya kemudian mereka semua keluar dari dalam mobil.

Misha melempar kunci mobilnya kepada satpam yang ada di perusahaan itu.

"Titip Pak" ucap Misha pada satpam itu.

"Siap Bu" sahut satpam bername tag Jaka tersebut.

Mereka bertiga berjalan masuk ke dalam kantor tersebut.

Sampai di depan resepsionis Misha berkata "Saya ingin bertemu dengan Ibu Rathi".

Resepsionis tersebut pun menganggukkan kepalanya dan bertanya "apakah sudah ada janji?" dan diangguki oleh Misha "tunggu sebentar ya" ucapnya kemudian dirinya mengambil gagang telepon berbicara sebentar kemudian dirinya kembali berkata kepada Misha "Anda sudah ditunggu oleh Ibu Rathi di dalam ruangannya".

Kemudian Misha Alya dan Julio pergi menuju ruangan dari Ibu Rathi setelah mengucapkan terima kasih kepada resepsionis tadi.

Tok tok tok

pintu ruangan dari pemilik perusahaan ini di ketuk oleh Alya.

Ceklek

Pintu terbuka seseorang dari dalam berdiri dan menyambut kedatangan dari Misha juga yang lainnya.

"Lama tidak berjumpa denganmu Mis" ucap seseorang itu sembari memberikan ciuman di pipi kiri dan kanannya kepada Misha.

"Maafkan aku Rathi, karena selama ini aku stay di kota Paris" sahut Misha.

"Ah iya, Aku tau itu. Kau salah satu orang yang sukses di negara Prancis. Siapa yang tidak kenal dengan perusahaan Fauza Models Paris" ucap Rathi.

"Kau terlalu tinggi memujiku Rathi" sahut Misha.

"Ah siapa dia?" tanya Rathi menunjuk ke arah Alya.

"Dia Alya asisten ku dan ini adalah Julio yang akan menjadi MUA di sini" sahut Misha.

Rathi mengangguk paham. Kemudian mereka berbincang sekitaran hal bisnis.

Julio duduk bosan sedangkan Alya seperti biasa sibuk mojok dengan laptopnya.

Beberapa waktu kemudian telepon dari Rathi berbunyi dan di yakini oleh Misha adalah pemberitahuan bahwa targetnya sudah tiba.

Clek

Rathi menutup telponnya dan kemudian sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Misha.

"Ada apa Rat" tanya Misha.

"Ah ini, model dari kota A sudah tiba. Aku akan menemuinya sebentar dengan membawa Julio bersamaku untuk menemui mereka" jawab Rathi.

bisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya "pergilah" ucap Misha.

Julio akhirnya merasa lega dirinya bisa keluar dari ruangan yang membosankan itu.

"Nekk, eyke capcus dulu ye" pamit Julio kepada Misha dan di angguki oleh gadis tomboy itu.

Setelah Rathi dan Julio keluar dari dalam ruangan, sebuah seringai muncul di wajah Misha.

"Mari kita pantau" ucap Misha kepada Alya dan diangguki oleh gadis itu kemudian dia menghidupkan layar laptopnya kembali dan muncul lah orang-orang yang memang ingin dilihat oleh gadis tomboy itu.

Di ruang lain.

"Selamat datang di perusahaan kami" sambut dari Rathi kepada Davina juga Arzan dan diangguki oleh mereka berdua.

Julio yang sedikit datang terlambat menghampiri Rathi dan membulatkan kedua matanya saat dirinya bertatap memandang wajah dari Arzan.

Sekuat tenaga Julio tidak berteriak histeria saat bertemu dengan suami dari Farzana. karena dirinya tahu bahwa saat ini gadis tomboy itu sedang memperhatikan dirinya juga yang lain.

"Kenalkan ini Julio dia yang akan menjadi MUA disini" ucap Rathi memperkenalkan pria gemulai itu.

Saat Julio ingin menyodorkan telapak tangannya kepada Arzan, tapi belum sempat di sambut oleh Arzan, Davina menyambut lebih dulu telapak tangan dari pria gemulai itu.

"Davina" ucap wanita seksi itu.

Wajah Julio yang tadi begitu sumringah berubah masam saat dirinya tidak kesampaian berjabat tangan dengan suami dari Farzana tersebut.

Julio tidak menggubris perkataan dari wanita yang di beri panggilan oleh Misha "anak monyet" tersebut.

Sedangkan Arzan hanya acuh tak acuh memandang mereka semua.

"Siapa dia Nona Davina?" tanya Rathi sembari menunjuk seorang lelaki yang berada di samping wanita yang akan menjadi brand ambassador perusahaannya itu.

"Oh iya, kenalkan dia Arzan kekasihku" sahut Davina.

"Salam kenal Pak Arzan" ucap Rathi dan di angguki oleh pria itu.

Continue...

...🍂🍂🍂...

Jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya ya berupa like komen tambah favorit juga agar masuk rak buku kakak semua biar notifikasi masuk apabila Farzana sudah up.

untuk kakak-kakak semua yang sudah berkenan untuk mampir di cerita receh ini, ay ucapkan terima kasih banyak.

...Salam hangat dari Aya ❤️...