Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Kembali
3 bulan berlalu.
Kini perut Azila semakin besar karena isinya ada dua bayi jadi sangat terlihat jelas dan terbentuk jika dia menggunakan pakaian sedikit kecil.
Hari ini Fathaan sedang ada rapat bulanan untuk pemasaran di Perusahaannya. Untungnya saja Azila sudah merasa enakkan namun dia hanya tidak bisa memakan nasi.
Akan tetapi, rasa manjanya Azila semakin menjadi dia kadang tidak memperbolehkan Fathaan untuk berangkat bekerja.
Fathaan merasa sangat frustasi sekali, selama Azila hamil ada saja dramanya saat ini. Sebelum berangkat biasanya Fathaan selalu membujuk Azila terlebih dahulu hingga sampai dia memperbolehkan dirinya harus kekantor.
Kadang juga Azila tidak bisa dibujuk, selama Azila hamil Fathaan jarang masuk kekantornya lebih banyak Ferdy yang menghandle semuanya.
" Mas, mau kemana?" tanya Azila saat melihat Fathaan bersiap-siap
Fathaan menoleh saat mendengar suaranya Azila.
" Mas mau kekantor Azila, hari ini mas ada rapat" jawab Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Tidak" tolak sayang membuat Fathaan terkejut
Fathaan mengangkat satu alisnya merasa heran dengan tolaknya Azila.
" Ada apa sayang?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Mas gak boleh pergi" sahut Azila dengan cepatnya
Fathaan menarik nafasnya dengan begitu panjang sekali.
" Sayang, hari ini adalah rapat bulanan untuk Perusahaan jadi mas harus pergi" jelas Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Azila memasang wajah cemberutnya saat melihat jawabannya Fathaan, dia benar-benar tidak bisa menahannya kali ini jika memang itu sangat penting.
" Maaf ya sayang, tapi mas janji saat selesai mas langsung kembali" ucap Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Azila hanya menganggukkan kepalanya, dia tidak bisa kali ini menahan Fathaan. Dimana Fathaan yang sudah selesai bersiap-siap kini akan pergi.
Tidak lupa dengan kecupan manis untuk sang istri serta kedua bayinya. Azila tersenyum saat melihat Fathaan mencium perutnya.
Kini Fathaan pun berpamitan untuk pergi, dimana Azila mengantarkannya tepat didepan pintu rumah tersebut.
Saat tiba, Fathaan kembali berpamitan kepada Azila lalu pergi. Rasa hati Azila benar-benar merasa kesal tetapi dia tidak bisa egois.
Azila pun menatap kepergiannya Fathaan saat dia mulai mengendarai mobilnya, saat mobilnya sudah tidak terlihat Azila ingin masuk namun ternyata.
" Kamu sedang hamil ya?" ucap seseorang membuat Azila menoleh
Saat Azila menoleh betapa terkejutnya Azila bahwa itu adalah Ibunya Fathaan.
" Mama" guman Azila namun didengar Juliana
Juliana mendekat kearah Azila yang masih berdiri didepan pintu tersebut. Sedikit ada rasa panik yang dirasakan oleh Azila tanpa disadarinya Azila langsung memegangi perutnya yang buncit itu.
" Wah, ternyata sebentar lagi saya memiliki cucu ya tetapi apakah cucu-cucu saya tidak akan mengikuti Ayahnya?" ucap Juliana dengan nada mengejeknya
Dug!
Jantung Azila berdebar dengan sangat kencang sekali saat mendengar ucapannya Juliana, ada rasa sakit yang Azila rasakan sehingga membuat dirinya tidak bisa mengontrol dirinya.
" Bayi-bayinya akan baik-baik saja ma" jawab Azila dengan berusaha menahannya
" Heh! Jangan percaya apapun yang dikatakan oleh Dokter, waktu dulu saya juga begitu dia mengatakan bahwa Fathaan baik-baik saja namun ternyata saat dia keluar malah bisu dan tuli bahkan dia tidak menangis sama sekali saat lahir"
Azila menghelakan nafasnya dia mencoba untuk mengontrol dirinya kembali.
" Tetapi sudah beberapa kali kami bertanya Dokter mengatakan semuanya baik-baik saja ma" jelas Azila kembali
" Aduh Azila kamu terlalu polos sekali, sudah saya katakan jangan percaya dengan ucapan Dokter bisa saja nanti saat dia lahir sama seperti Fathaan bisu dan tuli"
Mata Azila mulai berkaca-kaca, dia sambil memegangi perutnya ingin sekali Azila menangis tetapi dia menahannya.
Betapa teganya Juliana selalu menghina Fathaan, bahkan dia mendoakan bahwa cucu-cucunya seperti Fathaan juga.
" Kalau begitu saya pamit ya, saya hanya mau melihat saja keadaan kalian ternyata terlalu bahagia ya sehingga dirimu sedang mengandung anaknya Fathaan" ucap Juliana dan pergi
Saat Juliana pergi, air mata Azila akhirnya menetes dia tidak bisa lagi untuk menahannya rasanya begitu sangat sakit sekali setiap yang diucapkan oleh Juliana.
" Semoga saja cucu-cucu saya tidak seperti Fathaan ya saat lahir" teriak Juliana saat tiba didepan gerbang
Lagi?
Hal itu membuat semakin Azila menangis, rasanya tidak ada seorang pun yang tidak menghina Fathaan.
" Apa sebenarnya salah suamiku sehingga mereka selalu menghinanya seperti itu?" gumam Azila dalam hatinya
Air matanya mengalir terus-menerus, kini Azila pun masuk kedalam rumah tersebut dengan wajah yang benar-benar sangat sedih sekali.
Namun saat Azila masuk.
" Aaahhhh" meringisnya Azila merasakan perutnya sakit dan keram
Azila langsung memegangi perutnya, terasa sangat kencang dan keram sekali sehingga membuatnya menjadi sakit.
" Anika, Anika" teriak Azila sambil memegangi perutnya
Tak lama kemudian.
" Iya Nyonya ada ap-"
Terpotong karena terkejut melihat Azila terduduk sambil memegangi perutnya.
" Nyonya" teriak Anika langsung berlari mengarah Azila
Azila yang sangat kesakitan kini membuat Anika sangat panik sekali, dia tidak tau sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada Nyonya.
" Ny-nyonya apa yang sudah terjadi?" tanya Anika dengan nada paniknya
" A-anika sakit" ucap Azila sambil menggenggam tangannya Anika
" Apanya yang sakit Nyonya?" tanya Anika kembali dengan paniknya
" P-perutku begitu sakit Anika, t-tolong i-ini sakit sekali"
Anika benar-benar merasa panik sekali saat mendengar ucapannya Azila yang mengatakan bahwa perutnya sangat sakit.
" K-kita kerumah sakit ya Nyonya" ucap Anika dengan gugupnya
Namun tetapi rasa panik yang dimiliki Anika membuatnya seperti orang sangat kebingungan sehingga membuatnya berdiri terlebih dahulu namun kembali lagi berjongkok didepan Azila.
" Pak Muh, Pak Muh" teriak Anika kepada supir pribadinya Azila
Anika memegangi Azila yang masih menahan sakit itu, kini hanya hitungan beberapa detik akhirnya Pak Muh tiba.
" Iya Non Anika ada apa?" tanya Pak Muh saat tiba
" Pak ayo kita kerumah sakit"
" A-ada apa non?"
" I-ini Nyonya perutnya sedang sakit"
Mata Pak Muh seketika langsung terbelalak saat mendengar ucapannya Anika. Kini dengan cepatnya Pak Muh mendekat kearah Azila dan mencoba menggendongnya.
" Tuan Fathaan, maafkan saya jika tidak sopan menggendong istri tuan namun keadaan sekarang sangatlah genting" gumam Pak Muh dalam hatinya
Saat Pak Muh sudah menggendong Azila kini mereka keluar dari rumah tersebut, diikuti oleh Anika yang masih sangat panik sekali.
Sedangkan Azila benar-benar menahan rasa sakit yang luar biasa sekali sehingga membuat keringatnya bercucuran diwajahnya begitu banyak sekali.
" Ku mohon jangan ambil kedua bayiku" gumam Azila dalam hatinya
Dia benar-benar sangat ketakutan bahwa kedua bayinya akan pergi meninggalkannya, dia juga sangat tidak tau sebenarnya apa yang sudah terjadi kepadanya sehingga membuat dirinya tiba-tiba merasakan sakit perut yang luar biasa sekali.
kellyn dan bunga sahabat sejati azila sll ada buat azila fathaan sangat percaya skl kedua sahabag azila mampu menjaga dan melindungi azila.....
Fathaan tidak rela istrinya diganggu dlm keadaan hamil membuat azila marah dan emosi stress azila sakit msk rumah sakit...
Monika dan sherly sll menghina fathaan bisu dan tuli giliran fathaan bicara bicara mau rebut dr azila dasar gak tahu malu dan tidak punya muka....
berilah pelajaran pada orang orang yg sudah menghinamu.
Tenangkanlah dirimu azila kasian debay kembar sampai knp2 banyak pikiran...
Sherly dulu sll menghina dan merendahkan fathaan krn bisu dan tuli kini fathaan bisa bicara ingin rebut dr azila dr perempuan tidak tahu malu,,,
semenjak azila hamil makin manja skl itu bawaan debay....