Tema cerita: Fantasi, Petualangan, Pedang dan Sihir
Update 1-2 Bab/hari, setiap jam 20:00 WIB.
Caelum Aurelius adalah seorang penyihir dan peneliti dari sebuah organisasi bernama Arcana, sebuah organisasi sihir yang telah berdiri sejak abad pertengahan di bumi dan merupakan salah satu organisasi sihir tertua.
Pada suatu malam Caelum mencoba melakukan penelitian untuk "melintasi dinding realitas". Namun percobaan tersebut mengalami kegagalan yang mengakibatkan Caelum terlempar dalam dimensi hampa.
Saat Caelum tersadar dia melihat pemandangan asing disekitarnya.
"Berdasarkan pengamatan awal, lokasi ini tidak identik dengan satupun wilayah yang ada di bumi, terutama bulannya" sambil menatap ke arah langit, Caelum melihat 2 Bulan yang bersinar berdampingan.
Dan semuanya dimulai dari sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilhamkn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19: Percobaan dan Kegalalan
Setelah selesai membersihkan diri dengan berendam air hangat, Caelum yang merasakan badannya kembali segar segera menuju ke kamarnya.
Dalam perjalanan menuju ke kamarnya Caelum bertemu dengan Nina.
"Nina mulai besok aku akan bekerja di toko ramuan" Caelum mencoba menjelaskan alasan dia memutuskan untuk bekerja dan memberitahu dia untuk tidak memasak makan siang untuknya.
"Baiklah" Nina hanya menjawab secara singkat dan melanjutkan pekerjaannya
Caelum yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dan segera memasuki kamarnya.
Di dalam kamar, Caelum segera mengambil catatan dan melakukan perbandingan tiap pola dari artefak keamanan di lapangan dan pola dari catatan yang dibuat oleh Velwen, setelah membuat beberapa rangkaian kasar untuk membentuk susunan baru, Caelum berhasil membuat kesimpulan terkait fungsi pola dan kombinasi rune.
Setelah membuat rumusan rune yang menduplikasi efek dari artefak pelindung dan menggantinya dengan rune yang membawa efek lain seperti menggantikan fungsi pemulihan dengan cahaya, Caelum mencoba membuat susunan yang lebih sederhana dengan tujuan untuk sekali percobaan, sehingga rangkaian penyusunan dan pola yang di ukir dapat lebih di persingkat, setelah selesai membuat prototype, Caelum mencoba menulis pola rune tersebut ke katalis yang dia beli di toko, sebuah kulit hewan magis yang memiliki kemampuan untuk menyalurkan mana.
Butuh waktu sekitar dua jam hanya untuk membuat gulungan cahaya tersebut, meskipun kasar dan kurang rapih, namun secara fungsi dan struktur sudah benar, tahap selanjutnya adalah pengaktifan mantra, hal ini membutuhkan suntikan mana ke dalam pola rune dan ini salah satu kendala yang di alami oleh Caelum.
"Aku lupa kalau aku belum bisa mengendalikan mana" mengambil posisi meditasi, Caelum mencoba mengingat kembali sensasi yang dia rasakan saat berada di lapangan latihan beberapa hari yang lalu.
Saat berhasil memasuki kondisi ketenangan dan fokus yang tinggi, Caelum merasakan sesuatu di sekitarnya bergerak, sesuatu seperti aliran air yang tenang dan menyejukkan, ketika dia mencoba meraihnya yang dia rasakan adalah perasaan seakan mencoba menggenggam air, jadi dia memutuskan untuk menstabilkan aliran mana di sekitarnya dan mencoba membimbing sebagian kecil mana mengikuti arah jarinya, setelah beberapa kali kegagalan akhirnya dia bisa menuntun mana dengan tangannya, memanfaatkan kesempatan itu Caelum mengarahkan tangannya arah gambaran rune di depannya, saat mana mengalir dan menyentuh pola rune yang dia buat pada kertas kulit sebelumnya, sontak cahaya terang seperti yang dihasilkan oleh flashbang menyinari seluruh ruangan dan menghasilkan suara nyaring yang menarik perhatian Nina dan yang lainnya.
Caelum yang masih linglung mencoba untuk menstabilkan penglihatannya yang masih terganggu karena efek menyilaukan.
Suara beberapa langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar di depan kamar Caelum.
Brak...
"Cael apa yang terjadi!" Nina yang melihat seisi ruangan tidak menemukan keanehan apapun selain Caelum yang terbaring di lantai dan beberapa gulungan kulit dan kertas yang berhamburan di lantai.
"Aku sedang meneliti rune dan sepertinya ada kesalahan dalam penyusunan pola sehingga mana melonjak dan menciptakan keributan ini" Caelum perlahan menyesuaikan posturnya untuk duduk.
Nina yang berjalan masuk ke dalam ruangan melihat buku catatan Caelum yang terbuka disitu ada prototype susunan rune yang dia buat untuk percobaan ini, melihat itu Nina mengerutkan alisnya dan menatap Caelum dengan tajam.
Melihat itu, Syla dan Lin hanya terdiam karena mereka berdua tahu apa yang akan terjadi kalau Nina sudah memasang ekspresi seperti itu.
"Apakah Cael akan tamat?" Bisik Syla
"Ya aku yakin" Balas Lin
"Cael, apakah kamu baik-baik saja? kamu tidak terluka kan?" Syla dan Lin hanya terdiam dengan mulut terbuka dan tatapan kosong.
Caelum juga bingung dengan respon Nina, dia sudah siap untuk menerima omelan atau yang lainnya namun apa yang di tanyakan oleh Nina tidak sesuai dugaannya.
"yaaa.. baik-baik saja" meskipun demikian Caelum bersyukur tidak ada kerusakan akibat percobaannya.
"Sebaiknya kamu belajar dengan nyonya Maerin jika kamu ingin fokus mempelajari rune, dia adalah ahli di bidang ini" Nina tersenyum ramah ke arah Caelum dan membantunya berdiri.
"Bukankah nyonya Maerin adalah orang yang sama dengan yang merancang artefak di lapangan latihan"
"Benar, dia adalah salah satu tetua yang mengkhususkan diri pada pembuat benda-benda ajaib"
"Nina bukankah nyonya Maerin tidak suka jika ada yang mengganggu nya?" Syla mencoba menceritakan beberapa pengalaman elf yang meminta pengajaran pada tetua Maerin.
"Memang benar kalau kamu langsung datang dan memintanya mengajarimu sudah pasti seratus persen akan di tolak, namun jika yang meminta adalah tetua yang lain itu mungkin saja" Nina mencoba menjelaskan alasannya dengan tenang.
"Tunggu jangan bilang.... apakah itu yang aku pikirkan?" Lin mencoba menebak tetua yang mana yang dimaksud oleh Nina.
"Kamu bisa bertemu dengan nyonya Maerin jika ada surat perintah dari tetua lain, karena dia pasti tidak akan menolak dan untuk 7 tetua saat ini mereka sebagian besar sibuk dan hanya ada satu yang mungkin bisa membantumu"
Syla dan Lin sudah bisa menebak sekarang tetua mana yang dia akan sarankan. Seolah tidak mempedulikan respon mereka berdua Nina terus melanjutkan.
"Cobalah untuk meminta bantuan dengan Tuan Elvarin, dia cukup dekat dengan manusia namun, dia tidak mungkin memberikanmu surat itu jika kamu langsung memintanya, jadi cobalah pendekatan lain, seperti menjadi muridnya"
"Tunggu apakah memang serumit itu?" Caelum merasa bahwa itu terlalu banyak.
"Ini hanyalah saran, mintalah bimbingan pelatihan Knight darinya, bukankah beberapa waktu yang lalu kamu mulai berlatih di lapangan latihan?ini tidak akan berbeda"
"Tapi kenapa pelatihan Knight?"
"Kamu tidak dapat menggunakan sihir kan? Tetua lain tidak mungkin membantumu karena sibuk, dan Tuan Elarion adalah mentor sihir Tuan Putri jadi hanya Tuan Elvarin yang mungkin bisa membantumu"
"Baiklah aku akan mencobanya"
Nina hanya mengangguk dan berbalik untuk meninggalkan ruangan, namun dia berhenti dan berbalik ke arah Caelum.
"Jangan memulai penelitian sihir sebelum kamu belajar dengan benar, hal terkahir yang aku harapkan adalah melihat rumah ini hancur karena penelitian asal-asalnmu" setelah mengatakan itu Nina berjalan dan meninggalkan mereka bertiga.
"Cael, semangat.... Tuan Elvarin adalah orang yang baik namun agak eksentrik" Syla dan Lin juga meninggalkan ruangan setelah memberikan saran kepada Caelum.
Setelah mereka pergi, Caelum menyadari penelitian yang dia lakukan mungkin berbahaya, namun dia tidak bisa menghentikannya maupun menunggu hingga di ajari oleh Nyonya Maerin, karna terlalu banyak waktu yang akan terbuang, jadi dia memutuskan untuk melakukan percobaan di hutan, namun demi menghargai saran dari Nina dia akan mencoba menemui Tuang Elvarin, karna dia merasa bahwa pelatihan Knight mungkin bisa berguna untuk melatih fisiknya.
Setelah merapikan barang-barangnya, Caelum mencatat hasil percobaannya barusan.
"Mana yang disuntikkan terlalu banyak, dan polanya nampak tidak sesuai, jadi tiap mantra dan elemen pasti punya susunan yang berbeda"
Caelum perlahan mengangkat penanya dan menutup buku catatan tersebut.
"Sepertinya aku akan menghabiskan lebih banyak waktu, apakah aku jadi sedikit terburu-buru karena mimpi kemarin?"
Caelum bersandar di kursinya dan menutup mata.