NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI: SELIRKU BERUBAH CERDIK

TRANSMIGRASI: SELIRKU BERUBAH CERDIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Sistem / Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mur Diyanti

Athaya, seorang gadis mungil yang tinggal di pelosok desa. Berlari tunggang langgang kala ketahuan mencuri mangga tetangganya.

"Huuu dasar tua bangka pelit! Minta dikit aja gaboleh!" sungutnya sambil menatap jalanan yang ia tapaki tadi—menjauhi massa penduduk yang mengejarnya.

Athaya adalah gadis desa yang hidup sebatang kara di tengah masyarakat yang menganut budaya nepotisme.

Dimana, mereka lebih memikirkan kerabatnya, daripada orang susah yang ada di sekitarnya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Athaya untuk bertahan hidup.

Sampai akhirnya, ia mengalami hal di luar nalar saat masuk ke hutan. Ia masuk ke dalam portal misterius dan berakhir masuk ke dalam tubuh seorang selir yang sedang di siksa di tengah aula paviliun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mur Diyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melancarkan siasat

PRANGG!!!

"BANGSAT!!!" Elios tak mampu lagi menahan amarahnya. Mendengar seluruh cerita yang sebenarnya dari mulut Elise membuat darahnya mendidih.

Ia langsung menarik laras panjang dan berdiri mengaraknya, namun dengan cepat di tahan oleh Elise.

Gadis itu memeluk Elios guna mencoba menahan lelaki itu agar tidak bertindak gegabah yang justru menggagalkan segala rencana yang sudah ia bentuk di dalam otaknya.

"Sabar dulu Elios!! Sabar!! Bukan sekarang waktunya untuk bertindak!!" Elise mencoba untuk menguatkan Elios. Berusaha mencekal tubuh Elios agar tidak sampai keluar dari pintu kamar sang raja.

"Apa lagi yang perlu di sabarin, Elise!! Aku harus memenggal kepalanya sekarang juga!!" Seru Elios masih menahan meskipun tangannya sudah gemetar ingin memotong leher Ruo Ming sekarang juga.

Elise menggeleng cepat. "Ngga, kalo kamu menggorok leher Ruo Ming sekarang juga, siapa yang jadi saksi di depan Raja Xiarong nanti jika mereka menyerang kerajaan ini? Ruo Ming tau segalanya tentang seluk beluk rencananya, bahkan kebodohan para tabib di istana itu adalah perbuatannya. Itu cukup masuk akal bukan jika kita menjelaskan kepelikan yang terjadi di negara ini lewat mulutnya?"

Dahi Elios mengerut. "Maksud kamu, kita balik memanfaatkan Ruo Ming?"

Elise mengangguk cepat. "Betul, tapi kurang tepat. Lebih tepatnya, kita persembahkan leher penghianat itu pada Raja Xiarong sebagai permintaan maaf."

Bibir Elios tertarik tipis. Memperlihatkan deretan giginya yang putih itu. "Licik juga kamu."

Elise yang semula tersenyum berbinar langsung berubah cemberut. "Kalo gasuka yaudah sana kamu tanganin sendiri lah!" ucapnya santai.

Elios menghirup nafas dalam. "Ngga, dah aku ikuti ucapanmu. Tapi jujur aku geram banget tadi, pengen banget menggal kepala Ruo Ming." ucapnya kembali menatap dengan mode iblis tadi.

Elise menepuk bahu suaminya pelan. "sabar, ada waktunya. Sekarang yang terpenting sembuhin raja dulu. Karena cuma raja yang bisa menghentikan Raja Xiarong."

Elios mengangguk mantap. Mereka berdua pun berbalik serentak ke arah ranjang raja. Dan betapa terkejutnya mereka berdua kala sang raja, sudah berdiri dan duduk di sisi ranjang—menatap tajam mereka berdua.

"Apa maksud kalian tadi?" suaranya terdengar berat karena belum sembuh total dari sakitnya.

Elios yang melihat ayahnya siuman langsung bersimpuh di depan sang ayah. "syukurlah, ayah sembuh."

Begitupun dengan Elise. Ia tersenyum sambil merunduk hormat pada sang raja. "syukurlah." lirihnya haru.

"Apa maksud ucapan kalian tadi?" Terlihat wajah sang raja berubah serius. "Ruo Ming berkhianat begitu maksudmu?"

Elios yang semula kikuk, mencoba untuk menjelaskannya kepada sang raja. "Benar ayah, dan itu terbukti dengan Ruo Ming yang mencelakai Xiao Lu tanpa bukti agar Raja Xiarong menuntut balas pada ayah. Sekarang kerajaan Xiarong sedang menuju kesini untuk menuntut keadilan. Dan hanya ayah yang bisa menghentikan pemberontakan mereka." jelas Elios menggebu.

Elise pun sama gugupnya. Ia menggigit bibir bawahnya sendiri, takut-takut jika ia dianggap membual karena raja begitu menghargai Ruo Ming lebih dari siapapun.

"Hmmm begitu yah....jadi selama ini tebakanku benar?"

Elios dan Elise yang semula merunduk langsung mendongak. "Maksud ayah?" tanya mereka serentak. Saling berpandangan.

Sang raja mengangguk lemah. Suara baritonnya terdengar lirih karena masih belum pulih sempurna. Namun perlahan-lahan tubuhnya kembali tegak dan kuat kembali.

"Sebelumnya, makasih banyak Elise. Sebenarnya aku tadi tidak pingsan total. Aku masih mendengar segala ucapanmu dan ucapan Ruo Ming di depanku tadi."

Elise terkejut mendengar penjelasan sang raja, namun ia juga lega, karena raja tau niat baiknya.

"Aku kira ucapan tadi itu hanya mimpi. Tapi rupanya itu benar yah? Dari awal akupun tidak begitu yakin dengan kinerja Ruo Ming. Sesekali tindakan liciknya ketahuan olehku. Namun aku tetap membiarkannya karena dia adalah orang yang paling aku percaya. Namun tindakannya yang sejauh ini sudah tidak pantas lagi di toleransi. Aku, menyerahkan seluruh tugas istana ini pada kalian berdua sampai tenagaku pulih kembali. Apa kalian keberatan?"

Elios dan Elise saling berpandangan. Lalu mereka berdua menggeleng kompak. "Tidak yang mulia, kami akan melakukan apapun yang anda ucapkan." jelas Elise mantap.

Sang raja tersenyum tipis. "Syukurlah, aku tidak pernah salah menikahkanmu dengan Elios, Elise. Buktinya, kamu lebih cerdas daripada putraku yang ceroboh ini."

Elios seketika merunduk kikuk. Membuat sang raja terkekeh melihatnya. Sementara Elise hanya tersenyum saja, ia pun sama kikuknya, namun di percaya oleh sang pemimpin suatu negara, itu benar-benar membuatnya yakin dengan kemampuan diri sendiri.

"Trimakasih, yang mulia." Elise berucap lirih.

"Panggil aku ayah, kamu sudah menjadi menatuku."

Wajah Elise langsung bersemu merah. Bersamaan dengan pipinya yang menonjol memperlihatkan senyuman.

"Trimakasih, ayah."

**

**

Malamnya, sekitar pukul 07:00, Elios dan Elise sudah berpakaian layaknya seorang penyusup. Memakai pakaian serba hitam dan juga wajahnya yang ditutupi kain hitam, persis seperti ninja.

Kini mereka sudah berdiri dan menunggu di atas loteng bangunan istana raja. Dimana di sebelah utaranya, adalah tempat gudang senjata.

Malam ini juga, Ruo Ming akan melangsungkan niat busuknya untuk menukarkan senjata istana dari yang asli, dengan yang palsu. Hal itu tentu saja ia lakukan agar saat perang nanti. Seluruh pasukan raja mati karena senjata yang tidak layak pakai itu.

Hampir sebagian prajurit istana sudah di suap agar mereka patuh pada perintah Ruo Ming. Penghianat itu benar-benar menyiapkan segalanya dengan rinci tanpa cela sedikitpun.

"Kamu yakin mau ikut?" tanya Elios pada Elise, ia tampak khawatir dan tidak begitu yakin mengingat Elise adalah seorang wanita.

Elise yang sudah lengkap dengan senjata pedang miliknya pun mendongak. "Kenapa? Kau meragukan tehnik bela diriku? Ingat, istrimu ini anak seorang jendral." Elise berujar dengan bangga.

"Bukan begitu, lawan kita itu terlalu kuat. Kau perempuan, aku takut kau kenap—"

Satu jari Elise langsung membungkam bibir Elios. Membuat lelaki itu yang semula mengoceh langsung diam seribu bahasa.

"Lihat dan pantau saja aku, jangan banyak omong. Aku tidak selemah itu." ucapnya mantap. Menurunkan jarinya yang tadi menempel di bibir Elios, kembali fokus ke arah gerbang gudang senjata.

"Sutt sutt, lihat! Mereka mulai bergerak!" Elise menepuk bahu Elios pelan.

Mereka berdua pun fokus melihat ke bawah sana. Dimana, tampak seseorang memakai baju prajurit yang persis sama dengan zirah prajurit Longxia. Mengendarai kereta militer yang sudah berisi senjata palsu yang akan di tukarkan dengan senjata asli.

Pergerakannya begitu rapih, seolah mereka hanya mengantarkan persediaan senjata dan amunisi, padahal faktanya, mereka menukarkannya dengan yang palsu.

Elios benar-benar geram melihatnya, rasanya ia ingin mengarak mereka semua untuk di pertontonkan oleh masyarakat, membunuh mereka satu persatu sebagai peringatan bahwa Raja Longxia tidak pandang bulu pada penghianat.

"Sekarang, kita loncat!" Dengan sekali hentakan, Elise langsung melompat kebawah.

Ia melompat dari satu genteng ke genteng lain. Sampai kini ia sudah berdiri di atas kereta militer. Begitupun dengan Elios. Lelaki itu dengan tangkas langsung menebas leher salah satu prajurit yang menghalangi langkahnya.

Pertarungan malam itu berakhir senyap. Dengan cepat Elios dan Elise menyembunyikan tubuh prajurit penghianat itu. Lalu mereka berubah setelan seolah mereka adalah salah satu sekutu Ruo Ming.

"Apa kira langsung bawa senjata ini ke camp rahasia Ruo Ming mengumpulkan senjata?" Elise berujar sambil menimbang-nimbang niatnya.

"Tunggu dulu, kita perlu bantuan yang lain."

Elios pun bersiul guna memanggil pasukannya termasuk Lu Zhen yang sudah ia perintahkan untuk mencari tempat persembunyian senjata asli yang sudah berhasil Ruo Ming tukar.

Tanpa menunggu lama. Seluruh pasukan pengikutnya langsung pada berdatangan, begitupun dengan Lu Zhen yang memimpin di depan.

"Lapor, pangeran! Kami sudah menemukan tempat persembunyian Ruo Ming." Lu Zhen memberi hormat dengan tegas.

Elios mengangguk mantap. "antar aku kesana."

Lu Zhen langsung mengangguk serius. Ia segera menaiki kuda dan berjalan lebih dulu. Sementara prajurit lain langsung di perintahkan untuk mengangkut senjata palsu yang sudah berada di dalam gudang.

Seluruh rencana sudah tertata rapi. Elios yakin, Ruo Ming tidak akan merasa curiga, dan mengira prajurit serta dirinya juga salah satu dari mereka.

"Tunggu pembalasanku, Ruo Ming!"

1
Ganteng Ahmad
Iklan dibawa, hanya sebuah novel, menceritakan tentang seorang ibu, dikhianati suaminya dan saudara, dalam kondisi hamil besar, banyaklah adegan kekerasan yang di alaminya, Ujung-ujungnya diceraikan juga, katanya nggak cinta lagi, eh... Buset aku bilang, kamu telah bikin dia hamil, masih bilang nggak cinta, singkat cerita empat saudara kembar, sudah menjadi sukses, begitu sayang pada ibunya, siapapun membully ibu kandungnya, dibikin menghilang, dari empat saudara ganteng itu. Adegan diulang terus, bikin gua menyesal bacanya 🤣
Dynhz: tentu boleh dong, author malah semakin semangat jika kalian komen. karyaku berasa dihargaii😍🙏
total 4 replies
Ganteng Ahmad
Keren banget, dimana anak kecil harus hidup keras layak orang dewasa, padahal tugas mereka cuma dua, belajar dan bermain. 🤣
Dewi Susanti
lanjut kak
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Dynhz: 😍🙏halloo
total 1 replies
Dewi Susanti
lanjut kak
+sakuran+
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
Dynhz: trimakasih😍🙏
total 1 replies
Gemma
Ngehubungin perasaan. 💔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!