NovelToon NovelToon
Dear, My Heartbeat

Dear, My Heartbeat

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat / Enemy to Lovers / Careerlit / Ketos / Tamat
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

"Oke. Dua Cinnamon Pumpkin Chai latte," jawab gue sambil mencatat di kasir. Gue perhatikan dia. "Kalau mau sekalian nambah satu, gue kasih gratis, deh!"

"Lo kira gue butuh belas kasihan lo?" Nada suaranya ... gila, ketus banget.

Gue sempat bengong.

"Bukan gitu. Lo, kan tetangga. Gue juga naruh kupon gratis buat semua toko di jalan ini, ya sekalian aja," jelas gue santai.

"Gue enggak mau minuman gratis. Skip aja!!"

Ya ampun, ribet banget hidup ini cowok?

"Ya udah, bebas," balas gue sambil mengangkat alis, cuek saja. Yang penting niat baik sudah gue keluarkan, terserah dia kalau mau resek. "Mau pakai kupon gratis buat salah satu ini, enggak?"

"Gue bayar dua-duanya!"

Oke, keras kepala.

"Seratus sebelas ribu," sahut gue sambil sodorkan tangan.

Dia malah lempar duit ke meja. Mungkin jijik kalau sampai menyentuh tangan gue.

Masalah dia apa, sih?

────୨ৎ────
Dear, Batari Season IV

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Spunky Bars

Sisa hari itu berakhir begitu saja, kabur seperti mimpi.

Lokkie berhasil merayu gue buat nongkrong di Bar malam ini. Gue memang sudah jarang banget main ke Royale Blossom sejak umur 21, soalnya waktu itu gue masih sibuk kuliah.

Sudah berbulan-bulan gue enggak dekat sama siapa-siapa, soalnya sejak kejadian sama Jully waktu itu, gue sudah angkat tangan dari urusan cowok.

Padahal sebelumnya gue enggak pernah berpikir buat pacaran sama dia juga, sih. Kita itu dulunya berteman. Tapi yang terjadi pada malam itu benar-benar bikin gue kapok. Sejak itu, gue habiskan waktu buat renovasi cafe dan fokus bangun bisnis sendiri. Enggak ada ruang buat cinta-cintaan.

Tapi sekarang ... kayaknya gue sudah siap buat menyalakannya lagi.

Gue bikin rambut gue agak bergelombang, terus tambahkan lip glossy sedikit, sama maskara beberapa lapis. Sudah lama juga gue enggak dandan se-niat ini.

Gue sama Lokkie jalan kaki sebentar ke Spunky Bars, soalnya kita ada janji temu sama beberapa teman dari SMA di sana. Untungnya, di luar sudah enggak turun hujan lagi, jadi rok jeans mini yang gue pakai masih oke.

“Karrel sama Ammy bakal nyusul ke sana,” kata Lokkie sambil menyodorkan botol kecil warna pink bling-bling ke gue. Gue menyeruputnya sedikit terus langsung batuk, soalnya cairannya dingin banget saat masuk ke tenggorokan.

“Ini ... ini whiskey, ya?” Gue sampai tersedak karena rasanya kuat banget.

“Yang paling top dari Poyyan Daily.” Dia tertawa saat gue balikkan botolnya. “Poyyan tuh nyebelin banget. Dia selalu mikir kalau gue masih kecil, dan enggak boleh beli kayak beginian.”

Poyyan itu sahabat Papanya Lokkie sekaligus pemilik supermarket. Gayanya dia, bisa bikin kita semua merasa seperti lagi melanggar hukum berat, padahal kita enggak salah apa-apa cuma karena beli minuman keras.

“Oh iya, dia sempat mampir ke cafe waktu lo lagi libur. Terus dia bilang kalau dia enggak yakin orang-orang di kota ini mau beli kopi gue karena katanya mahal. Tapi minuman dia gratis, Lokkie ... malah bisa-bisanya nyinyir soal harga, huft!”

Kita berdua tertawa saat Lokkie buka pintu Bar, dan suara Bruno Mars yang seksi langsung bikin kita goyang pinggul begitu masuk.

Karrel sama Ammy melambai dari meja besar di pojokkan, dan gue langsung mengeluh karena Aslan, sama Gecho juga duduk di sana.

Gue pernah pacaran sama Aslan beberapa bulan waktu tahun terakhir di SMA. Tapi dia selingkuh di pesta perpisahan sekolah, mabuk, terus gue memergoki dia lagi cium cewek lain di loker.

Gue langsung cut dia saat itu juga. Toh, hubungan kita juga enggak seserius itu, tapi ya jelas bukan begitu, dong cara gue ingin menghabiskan malam perpisahan terakhir gue.

Tapi dia malah bikin drama setelah putus, playing victim. Dia menyalahkan gue karena gue enggak pernah mau tidur bareng dia. Dia itu cowok 'Hypersex', jadi enggak ada pilihan lain selain having seks sama cewek lain, padahal gue cuma beberapa meter dari situ, waktu di pesta perpisahan.

Setelah dia mengejar gue dan memohon-mohon, gue tendang titid dia, terus bilang jangan pernah hubungi gue lagi.

Tapi, ya namanya juga Aslan, dia masih saja menelepon gue setiap hari selama enam bulan berikutnya, bahkan setelah gue sudah masuk ke kampus. Gue cuek, akhirnya dia menyerah juga, tapi sekarang tiap kali bertemu, dia masih saja pasang muka patah hati, seakan gue ini yang selingkuh.

“Tuh, Si Tuan Hypersex nongol,” bisik Lokkie di telinga gue saat aroma whiskey menyebar ke mana-mana.

“Nah, siapa, nih?” tanya Aslan, menghampiri kami. “Cewek yang udah berhasil kabur dari gue hidup-hidup.”

Nada bicaranya menyebalkan saat dia merangkul gue, dan gue cuma bisa memutar mata walau dia enggak lihat. “Hai, Aslan. Senang lihat lo juga.”

“Iya. Gue di sini cuma sampai akhir pekan ini. Ada ulang tahun nenek yang ke-90. Gue rencana mau mampir ke cafe besok. Dengar-dengar lo lagi buka cafe yang paling keren di kota ini, ya.”

“Gue enggak tahu deh soal itu, tapi sejauh ini sih semua lancar-lancar aja,” jawab gue sambil agak menjauh, memutari meja buat bersalaman sama yang lainnya, sekalian jaga jarak dari Aslan.

Gue duduk di salah satu kursi yang ada di depan dia dan mengobrol santai sama yang lain.

Sudah bisa ditebak, Aslan malah menyuruh Gecho minggir dari kursi terus langsung duduk di sebelah gue. Temannya yang paling waras, Gecho, cuma bisa kasih tatapan maaf ke arah gue. Aslan sudah tampak teler banget.

Saat gue lagi ambil bir, tiba-tiba seperti ada yang menarik perhatian gue. Gue tengok, dan di sana ada Nauru. Bawa gelas yang sepertinya air putih, lagi nongkrong sama gengnya dan beberapa cewek yang gue enggak kenal.

Mata dia yang gelap tiba-tiba bertemu sama mata gue, dan saat itu juga, lidahnya melintir pelan melewati bibir bawahnya. Gue senyum iseng, tapi dia buru-buru buang muka waktu salah satu orang di sampingnya tertawa.

1
Vike Kusumaningrum 💜
Ternyata Antari masih menekan ego walau sudah tua jg
Yuliana Purnomo
semangat Thor 🥰
Vike Kusumaningrum 💜
Sampe ke Ailsa minta maaf sama Hazarie atas perbuatan Caspian

sampe Nauru akhirnya mau minuman gratis di cafe Ailsa 🤭
DityaR: oke broo,
total 1 replies
Vike Kusumaningrum 💜
ini kok g update², gimana lanjutannya , udah maraton bapaknyo, oom²nya, lah pas Ailsa mandek 😭😭

walau di cerita awal, Caspian itu adiknya tapi disini jd kakaknya, gpplah. mohon lanjutannya Thor 🙏🙏🙏🙏
Vike Kusumaningrum 💜: siap 👍👍
total 2 replies
Yuliana Purnomo
heemmmm bgtu menyakitkan kenyataan hidup Nauru
Yuliana Purnomo
heemm pantesan benci banget sm keluarga Ailsa,,emang separah itu fitnah mereka ke Nauru
Yuliana Purnomo
aku dah curiga kalau Ailsa trauma
Yuliana Purnomo
asyiiik dapet ciuman
Yuliana Purnomo
cie cie cie cie Nauru main sosor aja
DityaR: wkwkwk/Shy/
total 1 replies
Yuliana Purnomo
lanjut
Yuliana Purnomo
👍👍👍👍
Yuliana Purnomo
kayaknya perjalanan cinta kalian banyak rintangan nya deh
Yuliana Purnomo
pasti Jully,,alasan Ailsa belajar boxing
Yuliana Purnomo
hemmm mulaii membangun kedekatan Beans dn Nauru
Yuliana Purnomo
semangat rabbit boy
Yuliana Purnomo
pasti yg dtng Beans
Yuliana Purnomo
paling bisa si rabbit boy
Yuliana Purnomo
papa ailsa ngomong aja terus kejelekan anak gym sebelah,,gak jantungan apa kalau tau ank sndiri yg gak bener/caspian pembikin ulah
Ecca K.D
selamat pagi thor
Yuliana Purnomo
semangat rabbit boy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!